NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Beda Usia / CEO / Romantis / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengenalinya

Edward tengah merapikan meja kerjanya di kelas, terdengar sedikit obrolan orang-orang di luar yang membicarakan dirinya. Diam-diam dia menguping, dan sedikit terkejut dengan yang di bicarakan gadis itu.

"Tapi lupa dimana, kayanya cuma perasaan aku aja deh Han."

Edward merasa janggal, Naifa yang selama ini dia curigai sebagai seseorang yang pernah di lihatnya pun ternyata merasakan hal yang sama. Dada pria itu berdegup kencang, mengingat kejadian satu tahun lalu. Saat bertemu dengan gadis yang menyelamatkannya.

Flashback satu tahun lalu, di sebuah jalan raya depan minimarket. Hujan deras saat itu mengguyur sore hari, pria dengan kumis dan janggut tebal tengah berjalan seraya membiarkan tubuhnya terguyur basah oleh air hujan. Patah hati yang di alaminya karena pengkhianatan yang di lakukan calon istrinya membuat dia kehilangan semangat hidup.

Saat itu, gadis yang menggunakan hoodie dan juga masker keluar dari minimarket setelah membeli beberapa keperluan skincare dan juga es krim coklat.

"Aduh, ini payung kenapa malah rusak segala. Masa iya harus hujan-hujanan."

Pandangan gadis itu teralihkan saat melihat seseorang berdiam tengah jalan. Seperti sedang menyerahkan dirinya pada sebuah truk besar yang datang menghampiri, gadis itu melempar payung bututnya lalu berlari sekencang mungkin untuk menarik pria basah kuyup itu.

Gadis itu segera membawanya ke depan minimarket agar bisa berteduh, dan melihat payungnya yang terlempar semakin rusak.

"Apaan-apaan sih kamu, kenapa kamu malah selamatkan saya. Biarkan saya di lahap truk besar itu, agar tak merasakan sakit lagi," ucap pria itu dengan penuh emosi.

Gadis itu tiba-tiba menunjuk wajah pria itu dengan berani. Dirinya merasa sia-sia telah menyelamatkan pria tak tahu diri.

"Bukannya terimakasih, malah marahin saya. Gini yah om kalau memang mau mengakhiri hidup, jangan di jalan. Kasian nanti sama supir yang nabrak, dia jadi trauma. Terus warga sekitar juga kerepotan ngurus tubuh om."

Pria itu merenung, menundukkan wajahnya. Ucapan gadis itu membuatnya tersadar jika yang di lakukannya salah.

"Maafkan saya, hidup saya begitu kacau dan saya tak tahu lagi harus seperti apa."

Gadis itu mengusap bahu pria depresi itu, dan memberikan sedikit kata motivasi.

"Om, yang namanya hidup itu pasti ada pasang surutnya. Aku memang gak tahu apa yang terjadi pada om, tapi setidaknya hidup yang sementara ini harus kita isi dengan kebahagiaan yang kita ciptakan sendiri."

"Tapi kebahagiaan itu sudah menjauh dari hidup saya, dia mengkhianati saya," ucap pria itu yang kembali mengingat pengkhianatan calon istrinya.

"Ah begitu ya. Tapi om, menurut ustadz yang ngajarin aku. Dunia itu neraka bagi umat yang bertakwa. Eh bentar, om muslim kan?"

Pria itu menganggukan kepalanya dan kembali mendengarkan kata-kata motivasi gadis itu. Tak terasa hatinya ikut tenang dan berpikir untuk memperbaiki hidupnya lagi.

"Om mau es krim, aku punya dua. Kalau lagi sedih tuh enaknya makan yang manis, pasti deh sedihnya sedikit hilang."

Sambil menikmati es krim, mereka berdua mengobrol bersama. Gadis itu sangat asyik, membuat hati pria itu sedikit terobati.

"Saya Edward, nama kamu siapa?"

"Saya... "

Handphone gadis itu berbunyi, membuatnya tak sempat memberi tahu kan namanya. Dengan buru-buru gadis itu pergi karena ibunya menyuruh untuk segera pulang.

"Terima kasih es krimnya," ucap Edward saat gadis itu sudah berlalu pergi.

***

Selama meeting, Dani melihat interaksi yang aneh dari Bian dan juga Sofia. Wajah Bian seperti menaruh emosi pada wanita yang merupakan kakak iparnya. Sementara Sofia terus tertunduk malu, tak sanggup saat dia mendapat tatapan penuh kebencian dari suami adiknya.

Dani langsung menghampiri sahabatnya seusai meeting. Dia selalu peka dengan sekitar, apalagi menyangkut Sofia.

"Ian, apa terjadi sesuatu antara lu sama Sofia?" Tanya Dani yang penasaran.

"Oh, jadi lu menyadari sesuatu. Berat banget gue cerita ini sama lu, tapi lu kayanya harus tahu kebenarannya."

Bian pun memulai pembicaraannya, mengenai apa yang terjadi kemarin saat jam makan siang.

"Pak Fabian, sebagai kakak ipar saya ingin mengajak anda makan siang berdua. Saya juga ingin mengucapkan selamat atas pesta kemarin, tolong anggap saja ini sebagai kado saya pada anda."

Fabian merasa tak enak hati jika menolaknya, dengan terpaksa dia menerima ajakan kakak iparnya. Sofia mengajak Fabian makan siang di restoran yang dulu pernah mereka datangi bersama Naifa dan sahabatnya.

"Selamat atas resepsi kalian kemarin, saya mungkin tak berbicara sedikit pun di hari itu."

Fabian hanya menganggukan kepalanya dan menikmati makanan yang ada di depannya.

"Bolehkah saya bertanya sesuatu?" Pertanyaan Sofia membuat Fabian menghentikan makan siangnya.

"Iya, apa yang mau kamu tanyakan?"

"Sebenarnya, kenapa anda tak jujur kalau anda calon suami saya saat itu?"

Fabian pun tersenyum mendengar pertanyaan dari kakak iparnya. Karena dia punya alasan yang juga tak bisa jujur pada Sofia.

"Saya juga tak pernah tahu jika kamu anak Pak Wahid. Jadi bagaimana bisa saya memberitahu kamu? Sedangkan kamu sendiri meminta agar orang tuaku tak menunjukan fotomu padaku?" ucap Fabian yang tengah berbohong. Walau memang benar Sofia tak mau menunjukan fotonya pada saat itu.

Fabian yang cerdik sudah tahu dari awal bagaimana Sofia karena ayahnya yang selalu berkata akan menikahkannya dengan anak Wahid. Diam-diam dia mencari sosial media Sofia dan mengetahui bagaimana wanita yang akan di nikahinya.

Berbeda dengan Sofia, Pak Wahid sama sekali tak pernah membicarakan perihal lamaran. Justru Sofia tahu jika dia di jodohkan ayahnya sebulan sebelum pernikahan di gelar. Karena itu dia takut dan tak mau jika Bian mengetahui wajahnya.

"Saya hanya tak mau jika anda tahu bagaimana diri saya."

"Kenapa?" Tanya Fabian memancing kejujuran kakak iparnya.

Sofia terdiam, tak mungkin dia memberitahukan pada Fabian bahwa pikirannya kala itu Fabian akan setuju menikahinya karena dirinya merasa cantik. Sementara dia teringat jika Bian anak Pak Sidiq adalah pria gendut, jelek, dan plontos yang tak pantas untuknya.

"Saya tak bisa menjawabnya. Tapi sekarang saya hanya bisa berkata bahwa saya mencintai anda," ujar Sofia sambil menangis. Dengan bodohnya dia menyatakan perasaan pada pria yang sebelumnya dia merasa jijik, dan kini telah menjadi suami adiknya.

"Saya mencintai Naifa, sangat mencintainya. Terima kasih karena kamu melakukan tindakan yang membuat saya menikah dengan perempuan yang paling berharga di hidup saya."

Fabian pun pergi meninggalkan Sofia. Dia tak mau mendengar kembali alasan wanita yang sudah gagal menjadi istrinya. Miris memang, tapi itu sudah jadi nasibnya yang memilih kabur di hari pernikahan. Dan membuat Fabian mensyukuri semuanya saat Naifa lah yang menjadi istrinya.

Sofia tetap tak menyadari kesalahannya, tindakannya yang membuat harga diri Fabian rendah seharusnya menjadi alasan jika pria itu tak mungkin akan membalas perasaannya. Namun dia tak menyesal telah mengungkapkan perasaannya, karena kedepannya dia tak akan diam dan ingin memperbaiki semuanya.

Dani yang mendengarkan cerita dari Bian, mulai menyadari betapa rumit kisah mereka.

"Tapi lu sekarang beneran sayang sama Naifa kan?"

Perkataan Dani membuat Fabian memberikan bogem mentah di kepala sahabatnya.

"Terus yang lu lihat sekarang kaya gimana? Gue udah gila sama dia Dan, apalagi sekarang dia hamil anak gue."

Dani pun tersenyum mendengar pengakuan sahabatnya. Karena dia pun tahu betapa Fabian selalu tergila-gila pada istrinya.

1
Chindy Miracle
ceritanya bagus
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄.
tse
sayang banget ka..kisah Hanni dan axel ga ada kelanjutannya abis nikah...sama juga kisahnya Jehan dan Marrisa gimana..
saran aja ada bonchap ya...
memgisahkn kehidupan bahagia Hanni, Axel, Jehan, Marissa donk...
baru boleh selesai...please ya ka...
Fitri Widia: Insya Allah ya 🥰
total 1 replies
Naila hana
karya bagus yg sayang bila terlewat.. ditunggu karya lainnya kak author semangat ❤❤❤
Fitri Widia: Terima Kasih 🥺🩷
total 1 replies
Harwanti Jambi
udh duda gk punya pendirian untung hanni gk jadi sama duda itu gayanya mau melamar gk tau nya cuma manis di bibir aja
Harwanti Jambi
enaknya bicara mu dulu km tinggalin dia sekarang kamu dengan enteng berbicara mau melamar
Memyr 67
𝗅𝖾𝗀𝖺𝖺𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗄.
Linda Liddia
Seharusnya di acungin jempol cowok kayak jehan ini jgn malah di cakar..Niatnya tulus terus gentle lg langsung sat set gak banyak drama to the point mau ngelamar udh terima aja si jehan terlepas dari masa lalu toh dia juga terpaksa krn udh terlanjur janji sm di Yasmin tp tetep aja cintanya sm hanni tak tergantikan drpd si axel takutnya nti banyak dramanya apalg axel seorg aktor mending cari yg aman aja hanni ama si jehan aja gak neko2
Fitri Widia: Bapaknya masih kesel soalnya Jehan dari awal gak jujur, mana gak bisa tegas ibunya 😅 kalau urusan gentle yah pasti, soalnya usianya juga udah kepala tiga
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀, 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗄𝖾 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗍𝗎? 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝖼𝗁 𝗒𝖺𝗁.
tse
cakar aja yah..
jadi cowo ko ga tegas...
mau jadiin anak kesayangan ayah istrinya. mimpi kamu je...
Axel ayo cepat kamu datang...
wujudkan janji kamu....
Memyr 67
𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖿𝖺𝗄𝗎𝗅𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝖽𝗈𝗄𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗄𝗋𝖾𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌.
Fitri Widia: Hanni sastra Inggris, sama kaya nanai
total 1 replies
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁
Memyr 67
𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺?
Fitri Widia: kasusnya Angie sama Axel 😁
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾 𝗉𝖾𝖼𝖺𝗍 𝖺𝗃𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝗂𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗇𝗂𝖺𝗋? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋 𝖻𝗂𝗌𝗇𝗂𝗌 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺?
Fitri Widia: betul, setiap kelebihan pasti ada kekurangan 😅
total 1 replies
tse
wah bener2 ya...si ulet keket kecil...bisa bisanya pumya pikiran kaya gitu....siap2 aja dapat hukuman dari Fabina dan juga nyonya Naifa....
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!