Milik Sahabat Ku!

***

***

"Syah? Septi mana? " tanya salah satu dari  dua cowok itu yang berpapasan dengan Aisyah di koridor. Satunya memakai topi,  dan satunya memakai jaket.

"Di kelas Ran.  Mau ngapain? " sahut Aisyah menghentikan langkah nya,  sangat tidak sopan bila melenggang begitu saja saat ada seseorang yang sedang berbicara dengan nya.  Meski dia adalah Randy si playboy dan Alex si Tangan kanan Randy.

"Eh Syah,  mau kemana?? " sambar Alex yang memang sedari dulu menyukai Aisyah.  Mereka selalu berpikir Bahwa Randy akan bersama Septi. Dan Alex bersama Aisyah.

"Oh,  thanks yah Syah. Btw lo mau kemana?? "

"Mau ke kantin."

"Oh,  gue temenin yah Syah?" sambar Alex yang langsung di timpuk oleh Randy.

"Apaan lo,  lo temenin gue.  Aisyah udah biasa sendiri" sanggah Randy.

"Sendiri pala lo,  Aisyah yah sama gue lah!" sambung Ikhsan yang baru datang.  " lama amat yank,  gue udah nungguin elo loh." tambahnya lagi menoleh ke arah Aisyah. Aisyah sendiri hanya menghela napas berat melihat kelakuan Ikhsan ini.

"Kita duluan yah." ucap Aisyah menarik tangan Ikhsan yang Meninggalkan Randy dan Alex.

***

"Septi! " panggil Randy yang baru masuk ke kelas IPA dua itu.  Septi tentu saja lagi duduk bersama Andra yang lagi ngegame. Mereka tidak berdua,  masih ada beberapa murid lain nya di kelas.

"Ada apa Ran? " tanya Septi  mendongak pada Randy yang tengah berdiri di hadapan nya.

"Gue mau ngomong sama lo."

"Ngomong aja."

"Gak disini,  di tempat lain!"

"Oh?  Tempat lain?  Tapi Septi maunya di sini! " sambar Andra meletakkan Hp nya di meja dengan tulisan You win and level up.

"Oh lo si cowok yang di gosipin lagi deket sama Septi yah? " sahut Randy menunjuk meremehkan ke arah Andra.

"Jaga gerakan tangan lo,  kalo lo gak mau kehilangan jari lo yang kecil ini!" cibir Andra.  Yah soal Cibir mencibir Andra,  Septi,  Ikhsan,  dan Aisyah adalah jagonya.

"Oh lo mau jadi pahlawan nih ceritanya?! "

"Oh?  Kalau gue pahlawan nya lo berarti penjahatnya. Iyah bagus sih.  Seenggak nya lo sadar diri,  karna sadari diri itu penting "

"Berani lo yah hina gue!  Lo gak tau bokap gue itu orang kaya!  Lo yang gini bisa di hempas kapan aja gue mau!! "

"Oh coba aja kalau berani!" sahut Andra santai.  Yah sedari tadi Andra selalu menanggapi emosi Randy dengan santai.

"Lo emang beneran pengen di kasih pelajaran yah!! " bentak Randy yang sudah ingin melayangkan kepalan tangan nya ke arah wajah tampan nan cool milik Andra. Namun terhalangi oleh Alex.  Alex memperingatkan bahwa ini masih sekolah, guru BK masih pak Bedy.  Yang kalo udah masuk BK minimal gerimis maksimal hujan.  Biasanya murid yang masuk ke sana beli tisu tiga bungkus sih. Biasa,  semprotan ajaib milik pak Bedy yang menjadi anti para murid SMA Merah Putih.

"Ingat pak Bedy bro.  Wajah gue masih harus gue gunain buat dapetin Aisyah" bisik Alex

"Jadi maksud lo,  gue harus nerima gitu aja penghinaan dari si cupu ini!  Lo gila! " sentak Randy yang masih dengan emosi berkobar.

"Jadi lo mau masuk BK?" Randy terdiam,  efek Pak Bedy memang luar biasa. "Nah nggak mau kan?  Soal ngebalas dia,  santai aja kita masih punya seribu satu cara buat ngasih cecunguk ini pelajaran.  Kita bakal buat dia bertekuk lutut dan memohon ampun sampai menjilat sepatu kita" tambah Alex menatap menyeringai ke arah Andra. Yang di tatap malah dengan santuy nya duduk balik ngegame.

"Awas aja lo!  Kita tunggu tanggal main nya! Dan lo Septi,  gak pernah ada cewek yang lepas dari genggaman gue.  Termasuk elo!! " Ancam Randy menghentakkan kakinya berjalan meninggalkan kelas itu.

"Ada hubungan apa lo sama cowok barusan?? " tanya Andra menatap penuh selidik ke arah Septi.  Mata Andra terlihat sangat tajam menatap Retina si playgirl,  bahkan sampai membuat Septi sendiri gagu.

"Eitsss... Pertanyaan ini?  Lo lagi cemburu kan Ndra!  Ayo loh ngaku kalo lo cemburu!  Sebenernya lo itu udah jatuh cinta kan sama gue? " Ujar Septi dengan pede nya.

"Diam!  Gue nanya serius.  Jangan mengalihkan pembicaraan.  Lo ada hubungan apa sama cowok tadi?! " interogasi Andra yang tengah menekan kuat pergelangan tangan mungil gadis modis ini.

"Gue gak ada hubungan apapun sama dia!  Dia cuma satu dari sekian banyak nya cowok playboy yang gue permainkan hati nya!  Lo lupa!?! Gue kan udah cerita ke elo,  gue ngelakuin ini karna apa?!" sentak balik Septi.  Kali ini Andra diam,  bibirnya mengatup rapat.  Ia kembali dalam kenangan saat mereka awal bertemu di mana Septi memang mengatakan banyak hal tentang dirinya.  Ternasuk para playboy yang dirinya mainkan.

"Awww...sakit!" ringis Septi menatap pergelangan tangan nya yang sudah memerah karna cengkraman Andra yang terlalu kuat. Ringisan Septi kali ini membuyarkan fokus Andra,  dirinya kembali menatap tangan mungil yang tadi baru saja ia cengkram begitu erat.

"Maafin gue,  gue salah.  Kalo, Lo mau marah,  yah marah aja,  mau nampar juga tampar aja."

"Nampar elo?  Buat apa?? "

"Karna gue tangan lo luka gini"

" Oh luka ini...  Emang karna lo,  karna lo yang cemburu ke Randy,  yah gue nganggepnya gitu aja meski sedikit perih tapi gue juga seneng.  Lo cemburu sampe marah.hihi!" sahut nya dengan nada santai dan senyuman hangat dan tawa ceroboh khas dari Septi .

Andra tertegun halus,  ia sangat kaget.  Bahkan gadis di hadapan nya ini malah berpikiran seperti ini.

Iyah dia?  Ini memang dia,  gadis gue, Septi Aulia Fauzira. You are special someone. Menarik.

Batin Andra menatap nanar ke wajah polos gadisnya ini. Ada sorakan ceria dari hati kecilnya yang menyebrang ke hati besarnya.  Dan hampir menguasai seluruh hatinya.

"Tapi jangan keseringan juga. kalo keseringan bisa patah nih tangan gue. Ilang deh rahasia kecantikan gue yang paripurna! " keluh Septi dengan nada manja yang memanyunkan mulutnya.

"Iyah iyah,  gue janji gak bakal nyakitin tapi akan selalu melindungi!" sahut Andra menarik hidung Septi, terlihat perbuatan sederhana namun menghasilkan getaran luar biasa untuk kedua orang ini. Yang kali ini sukses besar membuat Septi merona.

***

Ayooo like,  komen,  and vote yah

Rini Ir