Instagram: @blueskyma_1
Perjodohan yang dilakukan oleh dua perusahaan besar yaitu, Perusahaan Elang Group dan Perusahaan Mawardi Utama menjodohkan putra dan putri nya.
Seperti apakah jika dua anak dari konglomerat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah baru kita
Pagi ini Elang dan Emila bersiap untuk pulang, terlihat semua keluarga nya berdiri di teras.
pak Mawardi dan Erfan memasuki mobilnya untuk berangkat kerja bersama.
kini hanya tinggal elang Mila dan mamahnya yang berdiri disana.
"mah , aku pulang dulu ya . . mau pindahan juga"
ucap Mila sambil memeluk mamahnya.
"iya sayang kamu sama nak Elang hati-hati ya".
kemudian elang mecium tangan dan berpamitan tapi mamah Mila memeluk Elang dengan erat.
"kamu sekarang anak mamah jadi jangan sungkan-sungkan ya".
Elang tersenyum mendengarnya sejujurnya ia sangat nyaman dengan perlakuan mamah Mila.
Elang dan Mila menaiki mobil dan melambaikan tangannya pada mamahnya...
pindahan rumah , yah meskipun mereka cuma mengatur posisi dan barang-barang karena sudah ada para pekerja yang membantu mereka.
diperjalanan..
hening
hening
hening
"mil" Elang sambil menyetir
"hem" Mila terus memainkan ponselnya
"Exel beneran anak kan Erfan?".
Mila langsung menoleh
"iya lah" Mila kembali menatap ponselnya
"hmmm.... ibunya?".
Mila menghela nafas "perempuan ******".
"maksud kamu?". elang masih tak mengerti apa yang dimaksud Mila.
"wanita mana sih yang tega ninggalin suami sama anaknya demi kariernya dan dengan bantuan laki-laki pastinya".
Elang menganggukkan kepalanya "jadi maksud kamu dia juga sama laki-laki lain".
"yang nawarin dia kembali jadi model emang selingkuhannya". Mila terlihat kesal
"tapi setahuku kak Erfan belum pernah menikah?"
Mila menyandarkan kepalanya di kursi mobil "emang sengaja perempuan ****** itu yang minta , udahlah nggak usah bahas itu lagi , bikin darah tinggi aja".
Elang kemudian terdiam ia membatin ... kenapa aku jadi takut dengan wanita ini huh.. sudahlah lebih baik mengalah.
.
.
.
"kenapa ke kantor kamu?". tanya Mila
"hari ini aku ada rapat penting , jadi kamu yang handle pindahannya ... itu rumah pilihan kamu, jadi terserah mau kamu apain, paling aku juga nggak akan sering disana". Elang keluar dari mobil
sedangkan Mila masih tercengang mendengar perkataan Elang, kenapa ia merasa sakit ketika Elang berbicara begitu "aaaaa aku hanya ingin menjalani rumah tangga yang normal". ucap Mila lirih.
"mari nona saya antar pulang" kata seorang sopir yang masih berada dalam luar mobil. lalu Mila mengangguk dan menurutinya ia pulang dan bersiap-siap untuk pindahan...
untungnya ia dibantu oleh mamah Elang, selera mereka sama jadi tidak ada kendala apapun mendesain rumah yang elegan dan sedikit mewah didalamnya. meskipun rumah itu tidak terlalu besar tapi semua barang yang mila butuhkan tertata dengan rapi.
rumah dua lantai itu sudah sempurna menurut Mila perpaduan warna putih dan abu-abu sangat cocok dengan bentuk rumahnya.
Mila kembali menatap semuanya , ia merasa bangga atas hasil desainnya,
"huh"
Mila menjatuhkan badannya disofa..
"kamu benar-benar pintar mendekorasi nya mil". mamah elang tersenyum melihat rumah mereka.
"hehe kan semua juga atas bantuan mama, makasih ya mah".
"kamu itu kayak sama siapa aja , pokoknya kalo ada apa-apa mamah akan jadi orang pertama yang bantu kamu .... dalam hal apapun".
Mila tersenyum bahagia ...
waktu sudah mulai sore mamah Elang berpamitan untuk pulang,
"kamu yakin nggak mau pakai ART?".
"enggak mah , Mila bisa kok lagian kan kalo luar rumah sudah di handle mang Ujang"
"yaudah kalo itu mau kamu, jangan capek-capek yang penting ya" mamah elang memeluk dan mencium mila lalu pulang bersama sopirnya.
Mila terus berkeliling rumahnya yang sudah tertata rapi , kini ia berada dihalaman belakang rumahnya , terdapat beberapa tanaman dan air mancur buatan bisa disebut taman dengan ukuran mini. ia duduk di kursi dibawah pohon yang rindang ia menghirup udara yang segar dan memejamkan matanya.
