NovelToon NovelToon
Alika Bidadari Surgaku

Alika Bidadari Surgaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Miena

Alika Khumairoh gadis berjilbab nan tangguh yang berubah menjadi gadis diam seribu bahasa karena kecelakaan yang menimpa adiknya. Kesedihan yang mendalam ia rasakan ketika adik satu-satunya terbaring koma karena kecelakaan tersebut.

Dan ketika dia harus bertemu dengan Farel Adiputra Wijaya, manusia menyebalkan menurut Alika.
Farel sendiri adalah putra dari pemilik perusahaan Wijaya Group.

Kehidupan mereka yang berubah drastis karena sifat di antara keduanya yang bertolak belakang.

Sampai akhirnya mereka memulai untuk melakukan kerjasama di perusahaan ayah Farel agar mengetahui siapa dalang di balik runtuhnya perusahaan Wijaya Group.

Akankah mereka dapat memahami satu sama lain?

Dan bisakah keduanya mengungkap siapa yang berkhianat pada perusahaan Wijaya Group?

IG : miena_checil

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apapun Demi Abizar

Alika sudah berdiri di ruangan Pak Herlambang sang pemilik perusahaan. Menelisik apa yang kira-kira di inginkan sang Direktur sangat tidak mudah untuk di tebak. Sedangkan sang Direktur sendiri sedang duduk santai di kursi kebesarannya sambil membaca berkas di hadapannya.

"Doni hubungi Farel suruh dia kesini." Herlambang membuka percakapan dan di balas anggukan oleh sekretarisnya, berjalan keluar ruangan agar sang majikan bisa leluasa bicara dengan Alika.

Kini jantung Alika serasa sesak tatkala mendengar titah sang raja untuk menyuruh Farel datang ke perusahaan.

Apa ini benar-benar akhir dari pekerjaanku? Kenapa kemarin aku membuat masalah dengan putra Direktur? Tunggu bukankah aku bisa membela diri kalau ini bukan sepenuhnya kesalahanku, orang itu sendiri yang membuat masalah ketika kita bertemu. Batin Alika

"Kau sudah lama mengenal Farel, putraku?" kini Herlambang bertanya dengan menatap wajah Alika yang sepertinya sedang ketakutan.

Alika tidak langsung menjawab pertanyaan atasannya bukan karena takut tapi dia harus memilih kata-kata yang tepat untuk bisa membela dirinya jika Direktur tempatnya bekerja benar-benar akan mengeluarkannya dari perusahaan ini.

"Maafkan saya Pak, saya benar-benar tidak tau kalau Pak Farel adalah putra dari Anda," akhirnya kalimat itu yang keluar dari mulut Alika. Terkadang apa yang kita pikirkan tidak akan semulus apa yang akan kita ucapkan karena secara ilmiah kita harus menyelamatkan diri sendiri sebelum orang lain menjerumuskan kita.

Herlambang tersenyum. "Masalah apa yang membuat kalian bersitegang di lobby kantor dua hari yang lalu?"

"Saya benar-benar minta maaf pak, tolong jangan keluarkan saya dari perusahaan ini." Kini Alika tertunduk saat masalah ini benar-benar mengancam pekerjaannya. Jemarinya tak berhenti memilin satu sama lain untuk mengusir gugup yang melanda dirinya.

Herlambang tertawa mendengar kalimat dari mulut Alika, perlahan menyenderkan punggungnya di bantalan sofa lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Memangnya siapa yang bilang akan mengeluarkanmu dari perusahaan?"

Alika menatap atasannya bingung.

"Aku bisa memberi mu jabatan tinggi di kantor ini, tapi dengan satu syarat."

Alika mengerutkan dahi dan dia semakin bingung dengan perkataan atasannya itu.

"Kau harus menjadi sekretaris dari putraku, Farel Adiputra Wijaya," jelas Herlambang.

Alika terkejut dengan permintaan sang Direktur, menjadi sekretaris Farel? Tidak, dia bahkan sangat kesal dengan perbuatan Farel. Dua kali dirinya bertemu Farel dan dua kali juga dia bertengkar dengan putra atasannya. Dan kali ini apa lagi, menjadi sekretaris Farel berarti selama bekerja dia harus di samping Farel sepanjang waktu. Alika tidak mau itu terjadi.

"Apa saya akan di pecat jika tidak menerima di permintaan anda pak?" Alika memberanikan diri untuk bertanya pada atasannya itu.

"Tidak, aku tidak akan memecatmu. Kau merupakan karyawan teladan di perusahaan ini, bahkan kau berhasil mengungkap siapa dalang di balik pemalsuan data keuangan, kenapa aku harus memecatmu?" Herlambang berkata sambil menaruh kedua tangannya di atas meja.

Alika bernafas lega dengan kata-kata sang Direktur, kali ini dia tidak perlu mencemaskan pekerjaannya. Semua akan kembali seperti semula, dia akan tetap berkerja di bagian personalia.

Alika menerbitkan senyumannya. "Terimakasih pak, atas kemurahan hati anda." Alika membungkukkan badannya. "Jika tidak ada keperluan lagi, saya mohon undur diri." Lalu Alika berbalik dan akan berjalan.

"Abizar Kurniawan, dia saudara laki-lakimu kan?" tanya Direktur sambil membuka berkas yang tadi diberikan oleh Doni.

Alika membeku di tempatnya, terkejut dengan ucapan sang Direktur. Perlahan Alika membalikkan badannya menghadap ke atasannya itu.

"Abizar Kurniawan umur dua puluh empat tahun, saat ini sedang di rawat di rumah sakit swasta karena kecelakaan tabrak lari yang menimpanya. Dia koma dan saat ini sedang membutuhkan biaya banyak untuk biaya perawatannya. Kau bahkan menyewa seorang perawat wanita untuk menjaganya saat dirimu bekerja." Kata Herlambang saat membaca berkas yang berisi semua tentang kehidupan Alika.

Alika menganga tak percaya tentang apa yang baru saja dia dengar. Antara sedih dan marah kenapa sampai Direktur tau tentang siapa dia sebenarnya.

"Apa ada yang ku lewatkan?" Direktur berkata sesantai mungkin sambil menutup berkas tadi. "Ahh aku sampai lupa, beberapa hari yang lalu kau menjual jam tangan pemberian orang tuamu untuk membiayai pengobatan adikmu. Padahal jam tangan itu sangat berharga bagimu."

Kini Alika benar-benar sudah tidak bisa menahan diri, matanya berkaca-kaca mendengar semua perkataan dari Pak Herlambang. Bagaimana mungkin atasannya mengetahui semua kehidupan Alika.

"Apa saat ini Anda sedang mengancam saya?" Alika berkata dengan menahan amarahnya.

Herlambang tersenyum. "Aku tidak sedang mengancammu, aku mau memberikan penawaran kepadamu." Herlambang terlihat menarik nafasnya pelan. "Dari dulu aku ingin menjadikan Farel Direktur utama perusahaan ini, tapi keinginannya untuk keluar dari rumah saat ibunya meninggal membuatnya tidak bergantung padaku," kali ini Herlambang menunjukkan raut wajah sedih.

Benar menurut kabar yang beredar dari sesama karyawan bahwa istri Direktur telah meninggal saat melahirkan anak kedua mereka. Apa yang kulakukan, saat pertama kali bertemu dengan putra Direktur saat di jalan raya aku bahkan menyinggung tentang ibunya. Tidak heran kenapa dulu dia sangat marah ketika aku membahas tentang ibunya. Alika diam terpaku di tempatnya, tidak berani mengatakan yang sesungguhnya pada Direktur tentang pertemuannya pertama kali dengan Farel. Saat ini pun airmata yang tadinya mau jatuh sudah kering seketika.

"Aku tidak pernah melihat orang yang berani membantah ataupun bertengkar dengan Farel," Herlambang melanjutkan kalimatnya.

"Maafkan saya pak, saya bersalah," Alika kembali menundukkan wajahnya.

"Jangan merasa bersalah itu semua bukan kesalahanmu, aku hanya terkejut kemarin saat kau dengan berani beradu mulut dengan Farel padahal kau seorang wanita," lanjut Herlambang.

Alika memberanikan menatap wajah atasannya.

"Aku ingin memberikan penawaran padamu, hari ini Farel masuk ke dalam jajaran Dewan Direksi dia ingin mengungkapkan siapa saja dalang atas penggelapan dana perusahaan. Aku yakin Pak Andi bukan satu-satunya orang yang terlibat dalam penggelapan dana itu."

Herlambang sesekali terlihat menarik nafasnya pelan. "Jadilah sekretaris Farel, aku ingin kau yang mendampinginya. Bekerja samalah dengannya sampai kalian menemukan penghianat dalam perusahaan. Jika kau setuju menjadi sekretaris Farel maka aku akan membiayai semua pengobatan saudara laki-lakimu. Aku akan memindahkan adikmu ke rumah sakit yang lebih bagus dan akan mendatangkan dokter dari luar negeri agar adikmu bisa sembuh," jelas Herlambang panjang lebar.

Terkejut itulah yang saat ini Alika rasakan, penawaran yang di berikan oleh Direktur utama sangat menggoda bagi Alika. Dia bahkan sanggup melakukan apapun semua demi Abizar. Dan dia berharap kali ini telinganya tidak salah dengar, tapi bekerjasama dengan Farel? Alika bahkan sangat benci padanya, Farel merupakan manusia yang sangat menyebalkan bagi Alika.

Ketukan pintu membuyarkan pikirin Alika. Doni buru-buru masuk setelah membuka pintu. "Tuan besar, tuan muda Farel sudah ada di lobby kantor dan sekarang sudah menaiki lift."

Herlambang yang tadinya melihat kedatangan Doni lalu mengarahkan pandangannya lagi ke Alika. "Semua keputusan ada padamu, kau mau melihat adikmu sembuh atau membiarkannya koma seperti ini?" kata Herlambang menyelesaikan kalimatnya saat bersamaan pintu ruangannya terbuka.

Farel memasuki ruang kantor papanya dan melihat ketiga orang di ruangan tersebut, saat matanya melihat ke arah Alika dia sedikit menahan geram. "Papa, kenapa wanita itu ada disini?" sambil menunjuk ke arah Alika.

"Tapi tunggu itu tidak penting sekarang, sekarang yang terpenting dimana ruang kerjaku? Dan kata papa, akan ada orang dalam perusahaan yang membantuku bekerja. Dimana dia sekarang?" tanya Farel yang memang sudah ingin memulai pekerjaannya.

"Saya disini Pak Farel, perkenalkan saya Alika Khumairoh. Saya yang akan menjadi sekretaris anda dan membantu anda dalam mengurus semua pekerjaan," ucap Alika penuh keyakinan seraya menunduk hormat pada atasan barunya.

Jangan tanyakan lagi bagaimana raut wajah Farel saat ini. Setelah dua pertemuannya dengan Alika yang di bumbui dengan pertengkaran saat ini Farel di kejutkan oleh penuturan Alika yang akan menjadi sekretarisnya dalam bekerja.

Karena sesungguhnya pekerjaan Alika yang sebenarnya baru akan di mulai.

Bersambung

1
Raini
pemilik jam tangan itu adalah Alika.
secara ga langsung, ia mengungkapkan cinta buat Alika🤭
Rina Kurniawati
tau dong
Rina Kurniawati
aduh jadi sedih banget
Muh Kamal
ceritany menarik
Styvn rzk
mampir thor
Hera
ceritanya menarik
Hera
udah salah sangka aja alika ya 😊
VERALI
Pavoritkan dulu ah bari mampir..
yune hemawan
ini kok sedih bngt
Mia Ijaya
awal dh tabur bawang thorr
Mia Ijaya
smg bcaany gk mmbosankan
.
Happyy
😘😘😘
Jumadin Adin
jgn sampai farel kenapa napa ya thoorr
Jumadin Adin
harta menjadikan buta om hendra,kasian orang tuanya yg mewariskan...membuat saudara jd berantakan
Jumadin Adin
emak2 ganjen...ingat umur bukkk
Jumadin Adin
pria misterius suruhan om hendra ya...pamannya fatel
Jumadin Adin
posesif apa cemburu ya si farel
Jumadin Adin
semoga bahagia trus
Silvia Karim
yg suami mikir kekanan yg istri mikir kekiri.pemikiran yg bertolakbelakang tp bikin ngakak😂
Silvia Karim
kasian banget dr Roni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!