From Korea With Love

"Cepat masuklah!"

Aiu membulatkan mata dia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Apa ?"

"Cepat masuk sebelum aku berubah pikiran!" intonasi bicaranya tak pernah berubah, Joong Woo berucap dengan tenang dan dingin.

Joong Woo yang dulu sudah berubah kini selalu dingin dan tak mudah berteman, namun saat melihat penampilan Aiu itu membuat dirinya teringat masa lalu.

Joong Woo juga pernah berada di posisi seperti Aiu, di bully dan di pandang sebelah mata.

Aiu kemudian membuka pintu dan segera masuk ke dalam.

Perempuan itu duduk di kursi depan kemudian menutup pintunya kembali.

Namun saat itu bukannya Joong Woo langsung melajukan mobilnya laki-laki itu justru malah diam sementara pandangannya tertuju ke arah depan seperti sedang menunggu sesuatu.

Aiu terlihat bingung karena Joong Woo hanya diam. Laki laki itu berdehem karena melihat Aiu belum memakai sabuk pengamannya.

"Maaf Presdir apa Anda sedang menunggu orang lain?" Aiu berucap seolah dia tak paham kenapa Joong Woo belum melajukan mobilnya.

Laki-laki itu terlihat kesal dia kemudian melepaskan sabuk pengaman yang melingkar di tubuhnya seketika mendekati Aiu hingga perempuan itu terkejut menarik tubuhnya kebelakang merapat ke sandaran kursi karena wajah Joong Woo tepat berada di depan matanya.

Bahkan Aiu bisa mencium aroma wangi khas dari tubuh Joong Woo.

Joong Woo menarik sabuk pengaman dan membantu perempuan itu memakainya. Dia menatapnya tajam seolah hal inilah yang sejak dari tadi ditunggu oleh Joong Woo sampai kenapa dia belum melajukan mobilnya.

Aiu terdiam dadanya masih berdebar kencang, entah kenapa, apa dengan penampilannya yang terlihat culun itu membuat otaknya juga terasa dangkal padahal sudah menjadi kebiasaannya kalau naik mobil dia akan selalu memakai sabuk pengaman tapi kenapa kali ini dia benar-benar sangat lupa, hanya perasaannya saja atau memang benar adanya kalau dia terlihat bodoh ketika sedang berhadapan dengan Joong Woo.

Aiu menelan ludahnya dengan susah payah.

"Maaf Presdir saya lupa."

Joong Woo hanya menggelengkan kepala tak percaya dia kemudian memakai kembali sabuk pengamannya lalu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

***

Sepanjang perjalanan terasa sepi, mereka saling diam hanya keheningan membentang di antara mereka.

Joong Woo terlihat fokus dengan jalan yang sedang dilewatinya sementara Aiu justru terlihat fokus menatap Joong Woo dari arah samping.

"Ya Tuhan kenapa laki-laki ini berubah 360° dia kini terlihat sangat sempurna" tatapan matanya yang tajam, hidungnya yang mancung, bibirnya yang seksi dan rahang yang terlihat kuat serta leher yang menggoda membuat Aiu menelan ludahnya dengan susah payah.

Semua yang ada pada Joong Woo seolah mampu menghipnotis Aiu yang duduk disebelahnya.

"Kenapa kau menciptakan laki-laki tampan ini padahal dulu dia terlihat tak menarik sama sekali" ucap Aiu dalam hati.

Joong Woo berdehem dia sadar bahwa sejak dari tadi Aiu menatap ke arahnya namun deheman Joong Woo ternyata tak membuat Aiu sadar, perempuan itu masih terus dan selalu menatapnya dengan lekat.

"Sampai kapan kau akan melihatku seperti itu!" ucap Joong Woo dengan nada dingin, sementara pandangannya masih terus menatap ke depan.

"Kenapa Anda terlihat sangat tampan" gumam Aiu dia bahkan tak sadar ketika mengatakan hal itu.

Dengan cepat Joong Woo langsung menginjak rem mobilnya.

Ciiit!!!

Aiu yang sedang tidak fokus tubuhnya nyaris terpental ke depan kalau sabuk pengaman itu tak melingkar di tubuhnya.

"Kau bilang apa tadi?" Joong Woo tak mendengarnya dengan jelas tetapi dia cukup mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Aiu.

Dia menoleh menyipitkan matanya ke arah Aiu.

Perempuan itu tersadar dia terkejut dengan apa yang baru saja dia ucapkan.

"Ee... tidak, saya tidak mengatakan apa pun Presdir, Aiu gugup setengah mati dia berusaha untuk bersikap tenang.

Joong Woo menggelengkan kepala dia tak mau ambil pusing laki-laki itu kemudian melanjutkan lagi perjalanannya.

Aiu membuang pandangannya ke arah luar, ketika hampir sampai di tempat tinggalnya Aiu meminta Joong Woo untuk menghentikan mobilnya.

"Di sini Presdir! stop stop di sini saja."

Joong Woo pun menepikan mobilnya. Laki-laki itu terlihat sedikit membungkuk untuk melihat ke arah luar memastikan keadaan tempat tinggal Aiu.

"Kau tinggal di sini?" Ucap Joong Woo menatap aneh ke arah tempat tinggal Aiu.

"Kenapa ekspresi wajahnya seperti itu! Kalau kau tahu kau pasti juga kaget karena rumah itu juga dari Ibumu bodoh!" Gumamnya dalam hati.

"Iya Presdir" Aiu membuka pintu kemudian sebelum melangkah turun perempuan itu menolehkan kepalanya ke arah Joong Woo.

"Terimakasih presdir" Aiu membungkukkan setengah badannya sebagai tanda ucapan terima kasih kepada laki-laki itu.

Joong Woo hanya diam saja bahkan ekspresi wajahnya tak terbaca, dia hanya menganggukkan kepalanya sedikit hampir tak terlihat ketika Aiu melihatnya dengan cermat.

Aiu melangkah turun dan sebelum perempuan itu menutup kembali pintunya dia kembali membungkuk dan melihat ke arah Joong Woo.

Perempuan itu tersenyum membuat Joong Woo kebingungan.

"Kenapa?" Joong Woo bertanya dengan jengjel, seolah Aiu sedang tersenyum karena mengejeknya.

"Tidak Presdir, Kalau Presdir berkenan Anda bisa ikut saya masuk kedalam, saya akan menyiapkan teh hangat untuk Anda."

Ajakan Aiu ternyata disambut dingin oleh Joong Woo. Laki-laki itu justru merasa aneh. Joong Woo sempat menatap dingin ke Aiu sebelum akhirnya dia berucap.

"Tutup pintunya!" Ucap Joong Woo dengan ketus seolah itu secara tegas mewakili bahwa dia menolak tawaran Aiu.

"Oh oke" dan setelah Aiu berhasil menutup pintu mobil, Joong Woo langsung menginjak gas mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Dasar! dingin sekali dia, bukan Joong Woo seperti yang dulu aku kenal" Aiu masih berdiri sambil menatap jengkel ke arah mobil Joong Woo yang hilang ditelan kegelapan.

***

"Kau sudah pulang?" ucap Cindy yang sedang membaca buku sambil berbaring di atas ranjang, perhatiannya langsung tertuju kepada Aiu yang baru saja masuk kedalam rumah.

Perempuan itu terlihat mengoceh sendiri membuat rasa keingintahuan Cindy muncul tiba-tiba.

"Kenapa kau menggerutu seperti itu? Tunggu! sepertinya aku baru saja mendengar suara mobil" Cindy sempat melihat ke arah pintu setelah akhirnya dia kembali melihat Aiu yang duduk di sofa depan TV.

"Kau diantar pulang sama siapa? bahkan ini hari pertamam kerja dan kau dengan penampilanmu yang seperti ini mampu membuat laki-laki tertarik denganmu, bahkan dia juga mau mengantarmu pulang?" Cindy terlihat heboh sendiri sementara Aiu sedang merebahkan tubuhnya di atas sofa membuat dirinya senyaman mungkin di sana.

"Ayo cerita denganku, Aiu siapa laki-laki itu dari dulu sampai sekarang kharisma kecantikanmu memang tidak akan pernah hilang bahkan setelah penampilanmu menjadi seperti ini kau masih mampu membuat laki-laki bertekuk lutut di hadapanmu, wah wah" Cindy mengacungkan dua jempol ke arah Aiu.

"Kau memang benar-benar hebat Aiu" tambahnya.

Aiu dengan cepat langsung mengubah posisinya duduk diatas sofa.

"Hebat apanya! Kau ingin tahu siapa yang mengantarku pulang?" Ucap Aiu dengan ketus dan nada bicaranya lebih terdengar ke arah jengkel.

"Siapa-siapa?" Cindy semakin penasaran dia bahkan menggeser tubuhnya merapat ke Ayu seakan tak ingin melewatkan ceritanya sedikit pun.

"Bosmu! Lebih tepatnya Presdir Kang Joong Woo yang mengantarku pulang, kau puas!"