From Korea With Love

From Korea With Love

Awal

Sebuah pesawat mendarat dengan sangat mulus di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Seorang perempuan berwajah Indo keturunan Jerman melangkah keluar menuruni anak tangga dengan gayanya yang elegan.

Dia mengenakan pakaian casual terlihat sekali bahwa dia anak berada dan terpandang karena semua yang dipakai serba branded. Perempuan yang kerap disapa Aiu berlari menuju ke pintu seolah dia benar-benar tergesa-gesa.

kring-kring!

Ponselnya berdering dengan cepat Aiu meraih ponsel yang ada di dalam saku mantelnnya. Aiu Himmler Dia baru saja menyelesaikan pendidikannya S2 di Amerika.

Dan rencananya dia juga akan melanjutkan hidupnya di sana nanti setelah wisuda tetapi 2 bulan menjelang wisuda Aiu mendapatkan kabar buruk.

Sekretaris Ayahnya menghubungi Aiu dan memberitahukan bahwa Ayahnya kini sedang sekarat terbaring lemah di rumah sakit. Aiu sangat mencintai keluarganya terlebih lagi saat dia kehilangan Ibunya rasa cinta dan sayang tulus kepada sang ayah semakin besar.

Apa pun yang terjadi kepada Ayahnya, Aiu berharap semoga Ayahnya akan baik-baik saja.

Aiu berlari cepat menuju ke pintu, setelah sampai di halaman bandara dia menggerakkan tangannya untuk menghentikan taksi yang sedang melaju ke arahnya.

Aiu membuka pintu kemudian masuk ke dalam mobil dan bergegas meminta kepada sopir untuk mengantarnya ke rumah sakit.

"Halo, Pak Yas" sahutnya setelah mengangkat panggilan dari sekretaris ayahnya.

"Nona, Saya akan menyuruh orang untuk menjemput Nona di bandara" suara Yas terdengar dari ujung ponsel.

"Tidak perlu Pak Yas, aku bisa naik taksi" tanpa basa-basi Aiu langsung mematikan ponselnya.

"Kalau memang mau niat menjemputku kenapa tidak dari tadi menyiapkan orang dan stand by di bandara. Kenapa setelah aku naik taksi dia baru berpikir untuk menyuruh orang menjemputku!" gumam Aiu dengan nada jengkel.

Aiu sebenarnya anak yang baik tetapi sejak dari kecil kedua orangtuanya selalu memanjakan Ayu dengan kekayaan dan kemewahan, sehingga membuat perempuan itu sering mudah meremehkan orang lain.

"Hei Pak sopir, kau bisa lebih cepat sedikit tidak!" Aiu berseru karena merasa sopir taksi itu terlalu lamban mengemudikan mobilnya.

"Ya Nona ini saya juga sudah berusaha untuk mempercepat laju mobilnya" sahut Pak sopir.

"Tidak usah menjawab!" Aiu berdecak jengkel. Tak lama mobil yang ditumpanginya berhenti tepat di depan Rumah Sakit.

Aiu mengambil uang lalu melemparkannya ke arah sopir karena dia tergesa gesa, mungkin apa yang di lakukan Aiu tidak sopan tapi itu salah satu sifat buruknya.

"Ambil kembaliannya" ucap Aiu dengan galak karena dia merasa sopir sengaja mengemudikan mobilnya dengan lambat agar tarif taksi nya lebih mahal.

"Neng sombong sekali" gumam supir taksi.

Aiu sebenarnya mendengar apa yang diucapkan oleh supir taksi itu tetapi karena dia tak mau berdebat Aiu mengacuhkan Supir itu dan lebih memilih untuk berlari masuk kedalam Rumah Sakit.

Aiu beberapa kali menekan tombol lift berharap agar pintunya segera terbuka.

"Cepat cepat capat!!!" gumamnya.

Dan ketika pintunya sudah terbuka Aiu dengan cepat masuk ke dalam menekan angka di mana ayahnya sedang dirawat.

***

Aiu membuka pintu dia lalu menerobos masuk namun langkahnya terhenti, tubuhnya terpaku saat melihat ayahnya terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang dengan berbagai macam bantuan peralatan yang menempel di dada dan selang yang terpasang di dalam hidung.

Nafasnya memburu Aiu berusaha untuk menenangkan diri agar tak mengganggu ayahnya yang sedang istirahat.

Yas yang melihat kedatangan Aiu langsung menoleh ke arahnya. Dia mengambil kursi yang ditaruh di sebelah ranjang dan mempersilakan Aiu untuk duduk di sana.

Aiu tidak tahu sama sekali apa yang sedang terjadi kepada Ayahnya karena beberapa hari yang lalu mereka sempat melakukan video call dan Aiu melihat bahwa ayahnya masih sehat bugar.

Tak sepatah kata pun terucap tapi mata Aiu memerah berkaca kaca. Tak ingin menangis di depan Ayahnya, Aiu kemudian mengusap matanya.

"Pak Yas, apa sebenarnya yang terjadi kepada Ayah? kenapa Ayah bisa sampai seperti ini?"

Yas hanya diam terlihat kebingungan, laki laki itu tertunduk dia tak menjawab pertanyaan dari Aiu.

***

Aiu dan Yas terlihat duduk di bangku kantin Rumah Sakit.

Aiu menatapnya lekat seakan menunggu penjelasan dari Yas yang duduk di depannya sementara pandangan matanya melihat ke arah map.

Yas mendorong map itu ke arah Aiu membuat perempuan itu mengalihkan pandangannya yang semula Aiu menatapnya dengan pandangan tajam kini langsung beralih ke arah map yang ada di depan matanya.

Aiu tak paham dia hanya menatap map itu dengan penuh tanda tanya namun dengan ekspresi wajah yang angkuh.

"Ini... apa Pak Yas?" Ayu berucap dengan pandangan sinisnya.

"Nona ingin tahu, kan kenapa Ayah nona sampai bisa terbaring di atas ranjang Rumah Sakit?" Yas berusaha memancing perempuan itu agar mau membuka mapnya.

"Lalu apa hubungannya dengan map ini?"

"Bukalah Nona, nanti Anda akan tahu" ucapnya dengan nada tenang dan bijaksana.

Aiu menghela nafas kasar kemudian menggerakkan tangan membuka map dengan sedikit rasa jengkel.

Perlahan Aiu membaca setiap kalimat bola matanya nampak bergerak ke kanan dan ke kiri membaca setiap kata hingga akhirnya dia selesai membaca keseluruhan isi map itu.

Aiu dibuat menganga dia tak habis pikir kalau perusahaannya telah diambil alih oleh grup JW.

"JW?" gumam Aiu, dia langsung memicingkan matanya ke arah Yas membuat laki laki itu terkejut dan menciut nyalinya.

Ujung matanya kemudian bergerak ke arah kanan bawah pojok.

"Kang Ji Wook??" ucapnya lirih. Aiu mengalihkan pandangannya ke arah Yas lagi.

"Pak Yas, bagaimana sampai ini bisa terjadi? bagaimana mungkin grup JW sampai bisa mengambil perusahaan milik Ayah? apa yang selama ini kalian kerjakan sampai sampai mereka bisa merebut perusahaan milik Ayah!" Aiu sempat berucap dengan nada tinggi, membuat semua orang yang berada di kantin mengalihkan perhatian ke arahnya.

Akan tetapi Aiu tak meenghiraukan hal itu.

"Kau tahu Pak Yas, kedua orang tuaku mendirikan perusahaan ini dari nol dan kini malah mereka yang menikmatinya saat perusahaan milik orang tuaku berkembang pesat!" matanya terlihat merah memperlihatkan betapa dirinya benar-benar sangat marah dengan hal itu.

"Itulah kenapa kemarin sebelum Ayah Nona terbaring di rumah sakit dia meminta kepada saya untuk menyampaikan hal ini kepada Nona" Yas berucap dengan gugup dia terlihat ketakutan saat Aiu marah.

"Apa?" suaranya terdengar lirih, Yas hampir tak mendengarnya.

"Apa yang Ayah katakan! apa yang sampaikan padamu? Apa yang harus aku lakukan untuk perusahaan ini?" Aiu mencercanya dengan berbagai macam pertanyaan.

"Ayah Nona, ingin Nona pergi ke Korea untuk menemui pimpinan grup JW dan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi hak Nona."

Ya, karena perusahaan itu nantinya akan diserahkan kepada Aiu setelah perempuan itu menyelesaikan pendidikannya, lebih tepatnya setelah Aiu wisuda perusahaan itu akan menjadi miliknya.

Karena perusahaan yang kini diambil alih oleh grup JW adalah satu-satunya yang menunjang perekonomian keluarga Aiu.

Aiu terdiam sejenak dia menatap Yas dengan tatapan tajam.

"Itu pasti Pak Yas, aku akan mengambil kembali perusahaan kedua orang tuaku" Aiu menghela nafas panjang untuk melegakan dadanya kemudian dia berucap kembali.

"Siapkan semuanya Pak Yas, aku akan segera aku pergi ke Korea."

"Apa?" Yas menaikkan alisnya secara cepat.

"Nona akan pergi ke Korea secepat ini? bagaimana dengan Ayah Anda?"

"Bukankah ada kau di sini? kau bisa menjaga dan memberitahuku tentang perkembangan Ayah, kan? lagi pula... lebih cepat lebih baik" Aiu berucap dengan nada tenang dan berat, dia mengepalkan tangannya menggertakkan gigi dengan kuat seakan memperlihatkan betapa kuatnya dia menahan amarah.

***

Pagi itu setelah menemui Ayahnya dan berpamitan Aiu berangkat ke bandara dan bertolak ke Korea, tak banyak yang dia bawa hanya beberapa potong baju karena rencananya Aiu hanya ingin mengambil kembali berkas yang telah diambil oleh grup JW.

"Aku tidak akan membiarkan perusahaanku dinikmati oleh orang-orang bodoh seperti kalian! grup JW. Lihat saja apa yang akan aku lakukan terhadap perusahaanmu sebagai balasannya!"

Dadanya terasa seperti terbakar, panas. Aiu siap menghadapi Grup JW dengan tangan kosong, Dia yakin hanya akan menghadapi mereka dengan kecerdasannya.

Sekilas Aiu teringat tentang bagaimana kedua orang tuanya membangun perusahaan itu, sampai sampai harus sering tidur di tempat kerja. Aiu sampai menitikkan air mata ketika teringat betapa besarnya usaha kedua orang tuanya dahulu ketika membangun perusahaan itu dari nol dan kini malah dengan seenaknya saja di ambil alih oleh orang lain.

Aiu mengusap pipinya yang basah dengan kasar setelah sampai di Korea dia pastikan akan mengambil apa yang sudah menjadi haknya.

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

nyimak thor... hadir

2023-06-10

0

Fenen

Fenen

Wow

2021-04-16

0

✨rossy

✨rossy

baru mampir...

2021-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Awal Pertemuan
3 Flash Back
4 Flash Back2
5 Syarat
6 Pindah Rumah
7 Kedatangan Joong Woo
8 Bertatap Muka
9 Mencoba Untuk Terbiasa
10 Insiden kecil
11 Perhatian
12 Pulang Bersama
13 Kopi Rasa Bluberry
14 Terluka
15 Terluka Parah
16 Berkunjung
17 Merawat Joong Woo
18 Semakin Terbiasa
19 Perasaan Aneh
20 Undangan Mr.Choi
21 Musuh Bebuyutan
22 Seperti Cemburu Tapi Bukan
23 Accident Kiss
24 Amnesia Sesaat
25 Bertemu Tanpa Sengaja
26 Menghabiskan Waktu Bersama
27 Kiss In The Game
28 Perempuan Di Balik Tirai
29 Negosiasi Hadiah Lomba
30 Legenda Kincir Angin
31 Aku Bukan Gay
32 Sebuah Ancaman
33 Amarah Joong Woo
34 Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35 Tiba tiba Sakit
36 Kembali Ke Ruang Rapat
37 Peduli
38 Tertangkap Basah
39 Mendadak Harus Pergi
40 Sampai Di Kota Tujuan
41 Plester
42 Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43 Perasaan Aneh
44 Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45 Game
46 Game 2
47 Mabuk
48 Pura Pura Tidur
49 Semakin Terlihat Berani
50 Membawa Aiu Bersamanya
51 Mencari Ikan
52 Aku Menyukaimu
53 Perhatian Nyonya Kang
54 ENTAHLAH
55 Makan Malam Bersama
56 Panggil NamaKu
57 Tawaran
58 Dilema
59 Gagal
60 Yang Sebenarnya
61 Pilu
62 Uring Uringan
63 Tak Ingin Jauh
64 Joong Woo Di Landa Frustasi
65 Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66 Menyusul Ke Amerika
67 Pengganggu
68 Terluka
69 Saranghae
70 Sebuah Pengakuan
71 Butuh Sebuah Pembuktian
72 Keraguan Yang Mendasar
73 Sebuah Permintaan
74 Misteri Ponsel
75 Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76 Misteri Ponsel 2
77 Pedebatan Kecil
78 Seperti Bukan Joong Woo
79 4 Menit Yang Sangat Berharga
80 Mulai Posesif
81 Kejutan Yang Tak Terduga
82 You Are My Queen
83 Kabar Baik Atau Buruk?
84 Meresahkan
85 Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86 Flash Back 1
87 Flash Back 2
88 Penebusan Rasa Bersalah
89 Naluri Yang Tak Terduga
90 Suasana Yang Berbeda
91 Perselisihan
92 Pengusik Mulai Beraksi
93 Gelisah
94 Enam Sembilan
95 Cemburu
96 Malam Panjang
97 Bekas Merah
98 Pengganggu
99 Pertengkaran Kecil
100 Pengalihan Amarah
101 Mengobati Rindu
102 Persaingan Sengit
103 Hadiah Untuk Aiu
104 Lampu Hijau
105 Ragu
106 Aku Juga Ingin...
107 Lepas Kacamata
108 Pertama Kali
109 Teriaklah
110 Percaya PadaKu
111 Pelan Pelan Saja
112 Tak Ada Ampun
113 Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114 Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115 Laki laki Misterius
116 Laki laki Misterius 2
117 Laki laki Misterius 3
118 Laki laki Yang Sama
119 Menemukan Aiu
120 Menemukan Aiu2
121 Melawan Musuh Sendirian
122 Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123 Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124 Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125 Penghianat
126 Rekaman
127 Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128 Masa Lalu Yang belum selesai
129 Menyingkirkan Masa Lalu
130 Mulai Berubah
131 Tak Terlalu Parah
132 Aiu Himmler
133 Perselisihan
134 Semakin Terlihat Berbeda
135 Bertatap Muka
136 Hari Yang Melelahkan
137 Ruang Baca
138 Ruang Baca2
139 Rencana Aiu
140 Mengobati Lukanya
141 Jangan Ditiup
142 Kancing Kemeja
143 Cincin
144 Penolong
145 Kakak?
146 Suasana Canggung
147 Kekhawatiran Seorang sahabat
148 Sekretaris Min Yang Malang
149 Mabuk??
150 Perjuangan
151 Memeluknya Sejenak
152 Asing Namun Sangat Familiyar
153 Balas Budi
154 Membaik Dengan Nyonya Kang
155 Semakin Memburuk Hubungannya
156 Aiu Frustasi
157 Perseteruan
158 Membuatnya Tersiksa
159 Perdebatan
160 Puncak Perdebatan
161 Melamar Joong Woo
162 Dirawat
163 Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164 Kalung Milik Aiu
165 Permintaan Maaf
166 Memenuhi Keinginan Joong Woo
167 Acara Kantor
168 Batalkan Janji!
169 Tumpangan
170 Satu Meja
171 Ponsel Yang Sama
172 Lukisan
173 Merawat Joong Woo
174 Salah Minum
175 Di Bawah Kendali
176 Kembali Ke Pemiliknya
177 Memikirkan Aiu
178 Pesan Dari Il Sung
179 Salah Sangka
180 Kabar Buruk
181 Khawatir
182 Kembali Bersama
183 Senyum Ayah
184 Antara Kesal Dan Kecewa
185 Mengingkari Janji
186 Bertemu Di Pesta
187 Kejutan Yang Tak Terduga
188 Mengejar Aiu
189 Kepergian Aiu
190 Bouqet
191 Ayo Kita Pergi Kencan?
192 Juliet Rose
193 Merasakan Keberadaan Joong Woo
194 Pertemuan
195 Menjemputmu
196 Pengirim Bouqet
197 Menikahlah DenganKu
198 Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199 Rindu Menyentuhnya
200 Bolehkah Aku Melakukannya?
201 Sampai Pada Akhirnya
202 Aku Tidak Setuju!
203 Luapan Kekesalan Aiu
204 Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205 Bukan Mimpi
206 Akhir
207 Terimakasih
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Awal
2
Awal Pertemuan
3
Flash Back
4
Flash Back2
5
Syarat
6
Pindah Rumah
7
Kedatangan Joong Woo
8
Bertatap Muka
9
Mencoba Untuk Terbiasa
10
Insiden kecil
11
Perhatian
12
Pulang Bersama
13
Kopi Rasa Bluberry
14
Terluka
15
Terluka Parah
16
Berkunjung
17
Merawat Joong Woo
18
Semakin Terbiasa
19
Perasaan Aneh
20
Undangan Mr.Choi
21
Musuh Bebuyutan
22
Seperti Cemburu Tapi Bukan
23
Accident Kiss
24
Amnesia Sesaat
25
Bertemu Tanpa Sengaja
26
Menghabiskan Waktu Bersama
27
Kiss In The Game
28
Perempuan Di Balik Tirai
29
Negosiasi Hadiah Lomba
30
Legenda Kincir Angin
31
Aku Bukan Gay
32
Sebuah Ancaman
33
Amarah Joong Woo
34
Perseteruan Joong Woo Dan Yong Jun
35
Tiba tiba Sakit
36
Kembali Ke Ruang Rapat
37
Peduli
38
Tertangkap Basah
39
Mendadak Harus Pergi
40
Sampai Di Kota Tujuan
41
Plester
42
Rencana Pesta Untuk Joong Woo
43
Perasaan Aneh
44
Menjatuhkan Pilihan Kepada Aiu
45
Game
46
Game 2
47
Mabuk
48
Pura Pura Tidur
49
Semakin Terlihat Berani
50
Membawa Aiu Bersamanya
51
Mencari Ikan
52
Aku Menyukaimu
53
Perhatian Nyonya Kang
54
ENTAHLAH
55
Makan Malam Bersama
56
Panggil NamaKu
57
Tawaran
58
Dilema
59
Gagal
60
Yang Sebenarnya
61
Pilu
62
Uring Uringan
63
Tak Ingin Jauh
64
Joong Woo Di Landa Frustasi
65
Menunggu Pesan Balasan Dari Aiu
66
Menyusul Ke Amerika
67
Pengganggu
68
Terluka
69
Saranghae
70
Sebuah Pengakuan
71
Butuh Sebuah Pembuktian
72
Keraguan Yang Mendasar
73
Sebuah Permintaan
74
Misteri Ponsel
75
Kedatangan Tamu Di Malam Hari
76
Misteri Ponsel 2
77
Pedebatan Kecil
78
Seperti Bukan Joong Woo
79
4 Menit Yang Sangat Berharga
80
Mulai Posesif
81
Kejutan Yang Tak Terduga
82
You Are My Queen
83
Kabar Baik Atau Buruk?
84
Meresahkan
85
Diamnya Membuat Aiu Frustasi
86
Flash Back 1
87
Flash Back 2
88
Penebusan Rasa Bersalah
89
Naluri Yang Tak Terduga
90
Suasana Yang Berbeda
91
Perselisihan
92
Pengusik Mulai Beraksi
93
Gelisah
94
Enam Sembilan
95
Cemburu
96
Malam Panjang
97
Bekas Merah
98
Pengganggu
99
Pertengkaran Kecil
100
Pengalihan Amarah
101
Mengobati Rindu
102
Persaingan Sengit
103
Hadiah Untuk Aiu
104
Lampu Hijau
105
Ragu
106
Aku Juga Ingin...
107
Lepas Kacamata
108
Pertama Kali
109
Teriaklah
110
Percaya PadaKu
111
Pelan Pelan Saja
112
Tak Ada Ampun
113
Tak Pernah Lepas Dari Pandangannya
114
Tawaran Di waktu Yang Tidak Tepat
115
Laki laki Misterius
116
Laki laki Misterius 2
117
Laki laki Misterius 3
118
Laki laki Yang Sama
119
Menemukan Aiu
120
Menemukan Aiu2
121
Melawan Musuh Sendirian
122
Terbongkarnya Sebuah Rahasia
123
Terbongkarnya Sebuah Rahasia2
124
Terbongkarnya Sebuah Rahasia3
125
Penghianat
126
Rekaman
127
Memenuhi Keinginan Yong Jun Atau Aiu?
128
Masa Lalu Yang belum selesai
129
Menyingkirkan Masa Lalu
130
Mulai Berubah
131
Tak Terlalu Parah
132
Aiu Himmler
133
Perselisihan
134
Semakin Terlihat Berbeda
135
Bertatap Muka
136
Hari Yang Melelahkan
137
Ruang Baca
138
Ruang Baca2
139
Rencana Aiu
140
Mengobati Lukanya
141
Jangan Ditiup
142
Kancing Kemeja
143
Cincin
144
Penolong
145
Kakak?
146
Suasana Canggung
147
Kekhawatiran Seorang sahabat
148
Sekretaris Min Yang Malang
149
Mabuk??
150
Perjuangan
151
Memeluknya Sejenak
152
Asing Namun Sangat Familiyar
153
Balas Budi
154
Membaik Dengan Nyonya Kang
155
Semakin Memburuk Hubungannya
156
Aiu Frustasi
157
Perseteruan
158
Membuatnya Tersiksa
159
Perdebatan
160
Puncak Perdebatan
161
Melamar Joong Woo
162
Dirawat
163
Perdebatan Kecil Dengan Il Sung
164
Kalung Milik Aiu
165
Permintaan Maaf
166
Memenuhi Keinginan Joong Woo
167
Acara Kantor
168
Batalkan Janji!
169
Tumpangan
170
Satu Meja
171
Ponsel Yang Sama
172
Lukisan
173
Merawat Joong Woo
174
Salah Minum
175
Di Bawah Kendali
176
Kembali Ke Pemiliknya
177
Memikirkan Aiu
178
Pesan Dari Il Sung
179
Salah Sangka
180
Kabar Buruk
181
Khawatir
182
Kembali Bersama
183
Senyum Ayah
184
Antara Kesal Dan Kecewa
185
Mengingkari Janji
186
Bertemu Di Pesta
187
Kejutan Yang Tak Terduga
188
Mengejar Aiu
189
Kepergian Aiu
190
Bouqet
191
Ayo Kita Pergi Kencan?
192
Juliet Rose
193
Merasakan Keberadaan Joong Woo
194
Pertemuan
195
Menjemputmu
196
Pengirim Bouqet
197
Menikahlah DenganKu
198
Pekelahian Antara Dua Orang Dewasa
199
Rindu Menyentuhnya
200
Bolehkah Aku Melakukannya?
201
Sampai Pada Akhirnya
202
Aku Tidak Setuju!
203
Luapan Kekesalan Aiu
204
Sebuah Rahasia Yang Belum Joong Woo Ketahui
205
Bukan Mimpi
206
Akhir
207
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!