NovelToon NovelToon
Pernikahan Paksa Sang Bangsawan

Pernikahan Paksa Sang Bangsawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Tamat
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Sabrina Rasmah

Pernikahan Emelia dengan Duke Gideon adalah sebuah transaksi dingin: cara ayah Emelia melunasi hutangnya yang besar kepada Adipati yang kuat dan dingin itu. Emelia, yang awalnya hanya dianggap sebagai jaminan bisu dan Nyonya Adipati yang mengurus rumah tangga, menemukan dunianya terbalik ketika Duke membawanya dalam perjalanan administrasi ke wilayah terpencil.
Di sana, kenyataan pahit menanti. Mereka terseret ke dalam jaringan korupsi, penggelapan pajak, dan rencana pemberontakan yang mengakar kuat. Dalam baku tembak dan intrik politik, Emelia menemukan keberanian yang tersembunyi, dan Duke Gideon dipaksa melihat istrinya bukan lagi sebagai "barang jaminan", melainkan sebagai rekan yang cerdas dan berani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Sabrina Rasmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penyamaran

Pagi itu, Emelia terbangun oleh ketukan lembut di pintu, disusul oleh suara Duke Gideon yang tenang memanggil namanya dari balik pintu. Dia segera merapikan gaun tidurnya dan membuka pintu, mendapati Duke sudah berdiri di sana, berpakaian rapi untuk perjalanan, dengan ekspresi serius di wajahnya.

"Kita berangkat dalam lima belas menit," kata Duke tanpa basa-basi, langsung ke inti tugas mereka. "Pakai pakaian berkuda yang nyaman. Kita harus menyamarkan diri."

Emelia mengangguk cepat, rasa kantuknya langsung hilang digantikan oleh adrenalin. Setelah berpakaian dan bersiap, dia bergabung dengan Duke di ruang bawah pos penjagaan di mana beberapa pengawal pilihan sudah menunggu. Mereka semua mengenakan pakaian sederhana, tidak ada lambang kebesaran Adipati yang mencolok.

"Pasukanku juga akan menyamar," jelas Duke kepada Emelia saat mereka bersiap menaiki kuda. "Kita akan pergi menyusuri daerah pelabuhan dan pasar gelap, tempat aktivitas penyelundupan itu terkonsentrasi."

Duke memandang Emelia dari ujung rambut sampai ujung kaki. Gaun berkuda Emelia memang praktis, tapi masih terlalu menonjolkan statusnya sebagai bangsawan.

"Kita butuh penyamaran yang lebih meyakinkan," ujar Duke, pandangannya beralih ke sebuah tas kulit besar yang dibawa oleh salah satu pengawal. "Di area itu, kita tidak bisa terlihat seperti pasangan bangsawan yang sedang bertamasya."

Dia mengeluarkan beberapa potong pakaian sederhana dari tas, serta kain penutup kepala. Emelia memakainya, dan penampilannya langsung berubah menjadi rakyat jelata yang tidak menarik perhatian.

"Namun, aku punya ide lain untukmu di tempat tertentu," kata Duke, seringai tipis muncul di wajahnya. "Kita akan menyusup ke kedai minuman 'Kepiting Mabuk' malam nanti. Itu sarang para penyelundup."

Emelia mendengarkan dengan saksama.

"Maaf kalau bagimu ini tidak sopan atau tidak pantas untuk Nyonya Adipati," lanjut Duke dengan nada netral, "tapi di tempat seperti itu, informasi mengalir bebas jika ada hiburan yang menarik perhatian. Bagaimana kalau kau jadi penari?"

Mata Emelia membulat. "Penari? Di kedai minuman kumuh?"

Duke mengangguk. "Kau pandai menari, kan? Kita membutuhkan matamu dan telingamu di tengah kerumunan, sementara aku mengamati dari bayang-bayang. Ini cara tercepat untuk mendapatkan informasi orang dalam."

Emelia menimbang permintaan itu. Ini berisiko, tidak diragukan lagi. Tapi rasa petualangannya kembali membara. Ini jauh lebih baik daripada hanya menunggu di pos penjagaan.

"Baiklah, Tuan Duke," jawab Emelia dengan tekad baru. "Rekanmu siap. Aku akan jadi penari. Demi misi!"

Duke Gideon tersenyum, senyum yang mencapai matanya. "Bagus. Mari kita mulai perburuan kita, Nyonya Adipati."

Perjalanan ke area pelabuhan memakan waktu sekitar satu jam dengan menunggang kuda. Emelia, dalam penyamarannya, merasa aneh tapi bersemangat. Area pelabuhan adalah dunia yang sama sekali berbeda dari kastil dan pedesaan yang rapi. Udara dipenuhi aroma asin laut, ikan, dan sesekali bau alkohol yang menyengat. Kerumunan orang yang berlalu lalang—para pelaut kasar, buruh pelabuhan, dan pedagang yang tampak mencurigakan—membuat suasana terasa hidup sekaligus berbahaya.

Mereka turun di sebuah gudang tua yang telah diidentifikasi sebagai titik pengamatan yang aman. Di sana, mereka menghabiskan sisa hari itu dengan mengamati aktivitas di sekitar dermaga dan merencanakan detail penyusupan malam itu.

Matahari telah tenggelam sepenuhnya ketika Emelia dan Duke, bersama dua pengawal yang juga menyamar, bergerak menuju "Kedai Kepiting Mabuk". Emelia mengenakan pakaian yang jauh berbeda dari gaun berkudanya; rok pendek berwarna merah gelap dan blus sederhana yang memperlihatkan sedikit bahunya. Rambutnya diikat ke atas dengan gaya yang lebih berantakan dan menarik.

"Kau terlihat sangat berbeda," komentar Duke Gideon, pandangannya yang tajam mengamati Emelia.

"Semoga itu berhasil menipu mereka, Tuan," balas Emelia, mencoba menenangkan debaran di dadanya.

Kedai itu adalah bangunan reyot di tepi air. Musik berisik, tawa keras, dan aroma asap tembakau serta minuman keras menyambut mereka saat Emelia dan Duke masuk. Tempat itu ramai, dipenuhi pria-pria kasar yang minum dan bermain dadu.

Duke menuntun Emelia ke arah panggung kecil di tengah ruangan, tempat seorang musisi sedang menyiapkan biolanya. "Ingat rencananya," bisik Duke. "Aku akan berada di sudut sana, mengawasi. Cari tahu siapa Dargo itu , siapa pemasoknya."

Emelia mengangguk. Dia naik ke panggung. Saat biola mulai berdendang, Emelia mulai menari.

Gerakannya luwes dan memikat, memadukan tarian sopan yang dia pelajari di istana dengan sentuhan yang lebih liar dan penuh gairah yang sesuai dengan suasana kedai. Para pengunjung kedai, yang awalnya tidak peduli, segera menghentikan aktivitas mereka. Mata mereka tertuju pada Nyonya Adipati yang menyamar itu. Emelia, menggunakan pesonanya, tersenyum dan menari, bergerak di antara meja-meja, mengisi piala dengan minuman, dan mendengarkan percakapan.

Dia mendengar bisikan tentang "barang baru yang datang besok malam" dan "Dargo sialan itu menaikkan harga lagi". Matanya tertuju pada sebuah meja di sudut belakang, di mana tiga pria terlihat lebih rapi dan serius daripada yang lain, berdiskusi dengan nada rendah.

Tiba-tiba, seorang pria mabuk dengan janggut lebat berdiri dan meraih lengan Emelia. "Hei, nona manis, menari untukku saja!"

Emelia tersentak, mencoba melepaskan diri dengan sopan. Duke, dari sudut gelapnya, langsung menegang, tangannya bergerak ke arah pistol di balik jubahnya.

Namun, sebelum Duke bertindak, pria dari meja belakang tadi—seorang pria bertubuh besar dengan bekas luka di pipinya—mendekat dan menepis tangan pria mabuk itu dengan kasar.

"Pergi sana, bajingan," desis pria itu. "Dia sedang bekerja."

Pria mabuk itu tersandung mundur. Emelia, terkejut, menatap penyelamatnya. Pria itu, yang dia yakini sebagai salah satu penyelundup kunci, balas menatapnya dengan tatapan tajam, mengukur dirinya.

"Kau punya keberanian, menari di sarang ular begini," kata pria itu dengan suara serak. "Aku suka itu. Namaku Finn."

"Emelia," balas Emelia, menjaga ketenangannya.

"Dengar, Emelia," lanjut Finn, mendekat, suaranya menjadi lebih rahasia. "Bos kita, Dargo, dia bajingan serakah. Kita butuh seseorang yang bisa dipercaya untuk kesepakatan besok malam. Kau terlihat cerdik."

Emelia menahan napas. Tepat sasaran. Dia telah mendapatkan perhatian orang dalam. Dia mengangguk penuh minat, berpura-pura tertarik pada uang dan peluang.

Duke Gideon, di sudut sana, mengawasi interaksi itu, hatinya berdebar kencang bukan hanya karena bahaya misi, tetapi karena kekaguman yang membara melihat keberanian dan kecerdasan istrinya. Malam itu, di tengah kekacauan kedai minuman kumuh, Emelia sekali lagi membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar Nyonya Adipati; dia adalah rekan sejati, dan petualangan mereka baru saja memanas, kini dengan nama Dargo sebagai target utama mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!