NovelToon NovelToon
The Ceo'S Heart Subtitute

The Ceo'S Heart Subtitute

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pengganti / CEO / Chicklit
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: flower

--- **“Luna adalah anak angkat dari sebuah keluarga dermawan yang cukup terkenal di London. Meskipun hidup bersama keluarga kaya, Luna tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya sendiri. Ia memiliki kakak perempuan angkat bernama Bella, seorang artis internasional yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pebisnis ternama. Suatu hari, tanpa diduga, Luna justru dijadikan *istri sementara* bagi kekasih Bella. Akankah Luna menemukan kebahagiaannya di tengah situasi yang rumit itu?”**

--- Cerita ini Murni karya Author tanpa Plagiat🌻 cerita ini hanya rekayasa tidak mengandung unsur kisah nyata🌻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27 Wanita Misterius

Ia berhenti sejenak, melirik tablet di tangannya.

“Sore harinya ada undangan makan malam bisnis, namun masih bisa dibatalkan jika Tuan berkenan.” Bryan mengangguk kecil. “Batalkan makan malam bisnis.” Jhon terkejut sesaat, namun segera mengangguk. “Baik, Tuan.” Mobil terus melaju membelah malam, sementara agenda esok hari mulai bergeser. tanpa Jhon tahu, ada janji lain yang sudah lebih dulu diprioritaskan oleh Bryan. Bryan tetap menatap ke depan, suaranya terdengar tenang namun mengandung ketegasan yang tak terbantahkan.

“Bisakah rapat dengan dewan direksi diundur waktunya?” Jhon kembali melirik jadwal di tabletnya. Jemarinya bergerak cepat, menghitung kemungkinan. “Secara teknis bisa, Tuan,” jawabnya hati-hati. “Namun rapat itu cukup penting. Paling cepat dapat diundur ke pukul sepuluh pagi.”

“Lakukan,” balas Bryan tanpa ragu.

Jhon mengangguk mantap. “Baik, Tuan. Saya akan segera mengatur ulang jadwalnya.” Di kursi belakang, Bryan akhirnya menyandarkan kepalanya sebentar. Pikirannya tidak lagi tertuju pada rapat atau proyek, melainkan pada janji sederhana yang ia ucapkan malam ini. tentang sebuah hadiah yang menunggu esok hari.

“Baiklah,” ujar Bryan kembali, suaranya terdengar tenang namun penuh pertimbangan. “Karena besok pagi aku harus pergi ke suatu tempat… apakah butik itu sudah jadi?” Jhon menarik napas kecil sebelum menjawab, nada bicaranya kembali profesional.

“Untuk butik tersebut, kemungkinan baru akan selesai dalam tiga hingga empat bulan, Tuan,” jelasnya. “Pihak arsitektur masih dalam tahap penyempurnaan desain bangunan. Mereka ingin memastikan konsepnya benar-benar sesuai dan memiliki karakter yang kuat.”

Bryan terdiam sejenak. Pandangannya menerawang, seolah sudah membayangkan sesuatu yang lain. bukan sekadar bangunan, melainkan hadiah untuk Luna yang sedang ia persiapkan dengan diam-diam. “Pastikan prosesnya dipercepat tanpa mengorbankan kualitas,” ucapnya akhirnya. “Aku ingin semuanya sempurna.”

“Baik, Tuan,” jawab Jhon mantap. Mobil terus melaju membelah jalanan malam. Di balik wajah Bryan yang kembali dingin dan berwibawa, ada satu tujuan pribadi yang sedang ia susun dengan rapi. sesuatu yang belum selesai, namun kelak akan menjadi hadiah besar bagi seseorang yang sangat berarti baginya.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya, Luna bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Lisa, sahabatnya, sudah lebih dulu datang dan menunggunya di depan gerbang. Begitu melihat Lisa, Luna langsung menghampirinya. “makin hari makin putih aja Lo” goda Lisa sambil tersenyum. “Apaan sih,” jawab Luna sambil tertawa kecil. Setelah duduk di atas motor, ia menambahkan, “Udah, ayo jalan.” Mereka pun kini berangkat menuju Universitas Beauty National.

"Hari ini gue lagi gonceng artis.” ucap Lisa, membuat Luna kebingungan.

“Hah? Maksudnya?” tanya Luna sambil menoleh.

“Iya. Hari ini gue lagi gonceng orang yang semalam masuk berita terbaru sebagai desainer global.” lanjut Lisa sambil tersenyum usil. Ucapan itu langsung membuat Luna tersipu malu. "Udah, Lisa. Hentikan pujian kamu. Nanti kena ain,” ucap Luna sambil tersenyum canggung.

"Lo mah Ain milu kerjaannya, mana ada Ain kalau Lo ga banggain diri Lo Luna, plis deh jangan to**l"

"hmmm"

Mereka tiba di parkiran belakang kampus, lalu berjalan masuk ke dalam gedung menuju kelas. Sepanjang koridor, banyak pasang mata tertuju pada Luna. Beberapa mahasiswa tampak saling berbisik saat melihatnya lewat. “Selamat ya, Luna,” ucap salah satu teman kampus ketika berpapasan dengannya.

“Tuh kan,” kata Lisa dengan nada antusias, “apa gue bilang. Lo udah jadi artis. Pasti Pak Xavier bangga sama kamu.” Namun Luna tidak terlalu menanggapi. Ia hanya tersenyum tipis, pikirannya terasa melayang, seolah tidak sepenuhnya mendengarkan ucapan Lisa.

***

"Maafkan aku Bryan, tapi kau harus jadi milikku...” ucap seorang wanita cantik sambil memegang sebuah foto. Dalam foto itu tampak seorang pria tampan yang tengah duduk di kursi jabatannya sebagai CEO, dengan tatapan penuh karisma yang mampu memikat siapa pun, terutama kaum perempuan. “Nyonya, semuanya sudah beres,” lapor sang asisten. Wanita itu tersenyum licik mendengar laporan tersebut. “Semua berkasnya sudah siap?”

“Sudah, Nyonya.” Ia menyilangkan kaki dengan tenang. *Kali ini aku harus berhasil menyingkirkan wanita itu dari sisi Bryan*, batinnya. *Dengan bukti bahwa akulah perempuan yang pernah menolong Bryan saat kecelakaan.* Wanita itu kemudian menoleh tajam. “Jordan, kau sudah mengumpulkan semua buktinya?”

“Sudah, Nyonya,” jawab Jordan mantap.

"Kita berangkat ke London sekarang,” ucap wanita itu dengan nada dingin namun penuh keyakinan. Jordan sempat terdiam sesaat, lalu mengangguk patuh. “Baik, Nyonya. Saya akan menyiapkan semuanya.”

Wanita itu bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju jendela. Tatapannya lurus ke depan, seolah membayangkan langkah besar yang akan ia ambil. Paris bukan sekadar tujuan. di sanalah semuanya akan dimulai, dan kali ini ia tidak berniat gagal.

.

.

.

"Tuan, Anda tidak jadi pergi?” tanya Jhon dengan nada ragu. Ia benar-benar bingung melihat perubahan suasana hati tuannya yang mendadak.

Bryan menatap layar tabletnya beberapa detik lebih lama sebelum akhirnya menghela napas. “Tidak jadi Jhon” ujarnya pelan namun tegas. “Ternyata masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan.”

Jhon mengangguk mengerti, meski ekspresi bingung masih tersisa di wajahnya. Sementara itu, Bryan kembali memfokuskan pandangannya pada dokumen-dokumen di hadapannya, mencoba menyingkirkan sesuatu yang sejak tadi mengganggu pikirannya. sesuatu yang membuat rencana hari itu tiba-tiba berubah.

“Panggil Mark. Suruh dia ke ruanganku,” perintah Bryan singkat. Jhon langsung mengangguk. “Baik, Tuan.” Begitu Jhon pergi, Bryan bersandar di kursinya. Wajahnya tampak tenang, tetapi pikirannya bekerja cepat. Beberapa menit kemudian, pintu ruang kerja itu diketuk pelan. “Masuk.” ucap Bryan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Mark melangkah masuk dan berdiri di hadapan meja kerja Bryan. “Anda memanggil saya, Tuan?” Bryan menutup laptopnya perlahan, lalu menatap Mark dengan sorot mata serius.

"Jam tujuh malam nanti,” ucap Bryan dengan suara datar namun penuh otoritas, “kau bawa istriku ke Luxury Yacht Cruise. Kami akan makan malam di sana.” Ia berhenti sejenak, lalu menatap Mark dengan sorot mata serius.

“Pastikan tidak ada siapa pun yang mengganggu ketenanganku dan istriku.” Mark mengangguk mantap. “Baik, Tuan. Semua akan saya atur.” Bryan kembali bersandar di kursinya. Untuk pertama kalinya hari itu, wajahnya sedikit melunak. Malam ini, ia ingin waktu yang benar-benar tenang, tanpa pekerjaan, tanpa intrik, hanya dirinya dan Luna.

"Jhon,” lanjut Bryan tanpa ragu, “sewa seluruh area Luxury Yacht Cruise.” Asisten Jhon sedikit terkejut, namun tetap menunduk hormat. “Baik, Tuan. Akan segera saya urus.” Bryan berdiri dari kursinya, merapikan jas yang dikenakannya. Keputusan itu sudah bulat. Malam ini tidak boleh ada celah bagi siapa pun untuk masuk.

1
Anto D Cotto
menarik
Dwi Winarni Wina
kasian luna diperlukan kayak pembantu sm orgtua angkatnya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!