NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda / Duda
Popularitas:36.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG : embunpagi544

Kematian istri yang paling ia cintai beberapa saat setelah melahirkan kedua buah hatinya, membuat hati seorang laki-laki bernama Bara seolah membeku, dan dunianya menjadi gelap. Cintanya ikut ia kubur bersama mending sang istri. Alasan kenapa Bara masih mau bernapas sampai detik ini adalah karena kedua buah hatinya, si kembar Nathan dan Nala. Bara tak pernah sedikitpun berniat untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya, namun demi sang buah hati Bara terpaksa menikah lagi dengan perempuan pilihan sang anak.

SYAFIRA seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi pilihan kedua buah hatinya tersebut. Syafira yang sedang membutuhkan uang untuk pengobatan adik satu-satunya dan juga untuk mempertahankan rumah dan toko kue kecil peninggalan mendiang ayahnya dari seorang rentenir, bersedia menikah dengan BARATA KEN OSMARO, seorang duda beranak dua. Mungkinkah hati seorang Bara yang sudah terlanjur membeku, akan mencair dengan hadirnya Syafira? Akankah cinta yang sudah lama ia kubur bersama mendiang sang istri muncul kembali?

"Aku menikahimu untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan untuk menjadi istriku..." Bara.

"Lebih baik aku menikah dengan om duda itu dari pada harus menjadi istri keempat rentenir bangkotan dan bulat itu..." Syafira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 (Tak semudah itu)

"Dokter Rendra," sapa Syafira kepada laki-laki yang tengah duduk di depan tokonya.

Dokter Rendra berdiri dan membalas sapaan Syafira sambil tersenyum.

"Syafira, habis dari mana?" tanya dokter Rendra, ia sekilas melihat mobil Bara yang melaju meninggalkan toko.

"Eh itu, saya habis dari rumah pelanggan mengantar kue. Anaknya ulang tahun dan kebetulan saya diundang juga," jawab Syafira.

"Itu mobil sepertinya tidak asing? " Batin dokter Rendra.

"Oh itu mobil pelanggan kamu?" selidik Dokter Rendra.

"Iya," jawab Syafira singkat. Ia merasa tak perlu menjelaskan secara detail, toh dokter Rendra juga tidak kenal mereka pikir Syafira.

"O iya, dokter ke sini..."

"Oh, saya ke sini buat beli kue, kebetulan nanti malam ada acara di rumah. Mama menyuruh saya buat beli kue sekalian pulang dari rumah sakit," ucap dokter Rendra.

"Oh begitu, terus kuenya apa sudah pesan?" tanya Syafira.

"Sudah, sedang di bungkus sama Rani. Fir, ada yang ingin saya tanyakan sama kamu,"

Syafira menarik kursi dan duduk berhadapan dengan dokter Rendra.

"Soal?" tanya Syafira.

"Hutang ayah kamu kepada tuan Aji," jawab dokter Rendra.

"Pasti mia ember deh," batin Syafira.

Melihat Syafira terdiam, dokter Rendra melanjutkan bicaranya.

"Apa tidak bisa aku membantumu buat melunasi hutang ayahmu itu?" dokter Rendra mencoba menawarkan bantuan kepada Syafira.

"Tidak dokter, itu jumlahnya tidak sedikit dan dokter sudah banyak membantu saya. Biaya rumah sakit Adel saja, saya belum sanggup membayarnya. Saya tidak ingin menambah hutang lagi kepada dokter. Bagaimana saya akan membayarnya nanti," Syafira menolak tawaran dokter Rendra. Dokter Rendra sudah banyak membantu Syafira dan keluarganya. Semasa ayah Syafira masih hidup pun dokter Rendra sering membantu, bahkan karena kebaikannya, ayah Syafira berharap dokter tampan tersebut bisa menjadi menantunya.

"Kamu tidak usah memikirkan untuk mengembalikannya. Saya hanya ingin membantu kamu Fir, tidak perlu kamu kembalikan," tegas dokter Rendra.

"Dengan begitu, berati akan menambah masalah lagi buat saya dokter, tuduhan orang tua dokter kepada saya akan menjadi benar adanya, kalau saya hanya menginginkan harta Anda. Terima kasih dokter sudah mau membantu saya, tapi kali ini bukan masalah uang sedikit. Biarkan saya berusaha sendiri, dokter sudah banyak membantu saya," ucap Syafira panjang lebar.

"Saya ikhlas bantu kaku Fir,"

"Saya tahu dan bisa merasakannya, kalau dokter ikhlas membantu saya, tapi orang lain akan memandang saya semakin rendah," Dokter Rendra paham yang di bicarakan Syafira, yaitu lagi-lagi orang tuanya.

"Tapi bagaimana kamu akan membayarnya Fir? dengan memberikan rumah dan juga toko satu-satunya peninggalan ayah kamu begitu saja, atau dengan menjadi istri tuan Aji? Saya tidak mau kamu menderita Fir jika kamu sampai menikah dengan laki-laki itu,"

Mendengar ucapan dokter Rendra, Fira terdiam sejenak. Dia tidak ingin menyerahkan rumah maupun tokonya. Dia tahu betul bagaimana usaha ayahnya membangun toko tersebut. Bahkan ia ingin sekali mewujudkan cita-cita almarhum ayahnya untuk membuat toko kue tersebut menjadi besar dan terkenal.

Dan pilihan lainnya adalah, ia harus menjadi istri keempat rentenir itu. Syafira benar-benar pusing di buatnya.

"Saya tidak akan memberikan apa yang menjadi hasil kerja keras ayah begitu saja," jawab Syafira.

"Lalu?"

"Biar nanti saya pikirkan caranya, dokter tidak perlu menghawatirkan saya," ucap Syafira.

Sebenarnya Syafira butuh tempat berkeluh kesah, tempat bersandar di kala ia sedang merasa tidak tahu harus bagaimana menghadapi dunia yang kadang terasa kejam untuknya. Dan saat ini, Laki-laki yabg sedang duduk di depannya itu sedang menawarkan hal yang Syafira butuhkan tersebut. Akan tetapi, semua tak semudah itu ia lakukan. Kesenjangan sosial di antara mereka yang sangat jauh berbeda, membuat Syafira tak berani melangkah menatap masa depan bersama Dokter Rendra.

"Jika saja kedua orang tuaku tak mempermasalahkan status sosial kita, jika orang tuaku menyetujui kita memiliki hubungan, apakah kamu akan memiliki perasaan yang sama terhadapku Fir?" tanya dokter Rendra.

Namun, sebelum Syafira menjawab, Rani keluar dengan membawa pesanan dokter Rendra.

"Ini dok kue-kuenya sudah saya packing," Rani menyodorkan dua box berisi kue.

"Terima kasih," ucap dokter Rendra sambil menerimanya.

"Sama-sama dokter," sahut Rani.

Dokter Rendra dan Syafira saling memandang sejenak, kemudian dokter Rendra pamit.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu," pamit dokter Rendra.

"Kenapa buru-buru dok, baru juga ketemu mbak Fira," tanya Rani dengan polosnya. Pasalnya ia tahu dokter Rendra sejak tadi menunggu Syafira datang.

"Iya, saya masih ada urusan setelah ini," jawab dokter Rendra.

"Kalau kamu berubah pikiran tentang tawaran saya tadi, jangan sungkan buat menghubungi saya," dokter Rendra menatap Syafira. Terlihat keseriusan dari raut wajahnya. Ia ingin sekali membantu Syafira.

Syafira mengangguk sambil tersenyum

"Baiklah kalau begitu, kamu saya permisi, assalamu'alaikum," pamit dokter Rendra lagi.

"Wa'alaikumsalam," jawab Syafira dan Rani serempak.

"Mungkin ceritanya akan berbeda jika kedua orang tua dokter menyukai saya," ucap Syafira dalam hati sambil menatap punggung dokter Rendra yang berjalan menuju mobilnya.

"Dokter Rendra baik ya mbak, ganteng lagi," ucap Rani.

Syafira menanggapi omongan Rani dengan tersenyum tipis. Ia berjalan masuk ke dalam toko dan diikuti oleh Rani.

"Dokter Rendra kelihatannya sangat menyukai mbak Fira ya?" celoteh Rani.

"Sok tahu kamu Ran," elak Syafira.

"Kelihatan jelas kali mbak, dari cara di menatap mbak Fira selama ini. Kenapa mbak Fira tidak menerima tawaran dokter Rendra saja tadi?" ucap Rani keceplosan. Ia langsung menutup mulutnya.

"Kamu nguping ya tadi?" Syafira menghentikan langkahnya, dan menatap tajam ke arah Rani.

"Sedikit mbak, lebih tepatnya enggak sengaja dengar sih. Kebetulan tadi saya mau keluar eh mbak Fira sama dokter lagi ngobrol serius, jadi saya diem-diem bae di balik pintu," jujur Rani.

"Saya keluar di saat yang tepat kan mbak tadi?" lanjut Rani. Ia tahu, tadi Syafira kebingungan mau menjawab apa atas pertanyaan dokter Rendra. Ia juga pernah melihat orang tua dokter Rendra datang ke toko dan melabrak Syafira, karena dokter Rendra mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia menyukai Syafira ketika ia akan di jodohkan dengan anak teman orang tuanya.

"Iya, makasih ya," Syafira tersenyum.

Mereka sampai di dapur, Syafira menyuruh Rani menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue pesanan pelanggannya yang harus ia antar malam nanti.

"Kenapa mbak Fira enggak terima saja dokter Rendra. Sekuat-kuatnya mbak Fira juga pasti butuh sandaran kan," Rani bicara ragu-ragu, takut akan membuat Syafira marah.

"Ada hal yang tak bisa di jelaskan soal cinta Ran. Tak semudah dan sesederhana itu, dia cinta aku, aku cinta dia. Tidak sesimpel itu. Masih ada hal lain sebagai pertimbangan untuk menjalin sebuah hubungan. Aku tak ingin membuat dokter Rendra menentang keluarganya hanya demi aku," jelas Syafira.

"Tapi kan bisa berjuang bersama buat minta Restu mbak?"

"Standar kedua orang tuanya terlalu tinggi Ran, dan kalau soal materi aku tidak bisa masuk dari segi manapun. Terkadang cinta memang harus egois, tapi ada kalanya cinta harus mengalah," Syafira sadar, terkadang cinta hanya memilik satu pilihan yaitu merelakan cinta itu untuk tidak ia miliki.

"Mbak Fira yang sabar ya," Rani bisa melihat jika Syafira juga memiliki rasa yang lebih terhadap dokter Rendra.

"I'm fine," Syafira tersenyum ke arahnya.

Rani menatap kagum kepada bosnya tersebut, dia bisa membuat semua baik-baik saja seolah tidak ada yang terjadi. Dia selalu berhasil menyembunyikan rasa sakit di hatinya dan menggantinya dengan senyum ceria dari bibirnya. Tak ada yang tahu betapa keras dan penuh lika-likunya hidup seorang Syafira.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca para kesayangan author...jangan lupa like, komen dan votenya..terima kasih 🙏🙏🙏

Salam hangat author 🤗🤗❤️❤️💠

1
Riska Kimpetcare
luar biasa
Yanthi Chahya Yustikarini
om duda ya
Anonymous
keren
Aletea Ezra
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😘😘
Lilyana R
duh bara..
gak salah memang bara, kamu tuh gak perlu melupakan almarhumah istrimu karena bagaimana pun kisah kalian itu nyata. dia orang yang kau cintai.

tapi kan sekarang kau dah menikah, maka cobalah buka perasaan mu buat istri mu.

jangan lupakan almarhumah istrimu, namun jangan juga terus membayangi pernikahan mu yang baru dengan almarhumah istri mu

cukup dihati dan di ingatan aja.
gak mudah memang tapi bagaimana pun, istri mu yang sekarang berhak untuk dapat cintamu.

saya relate sih, mungkin bukan dalam hubungan suami istri lebih tepatnya ke ibu.

Ibu saya meninggal 2 tahun lalu dan ayah saya menikah lagi.

saya awalnya gak senang dengan dia, tapi ibu sambung saya itu baik.
dulu awal, saya selalu bilang Mak lah, Mak lah ( maksudnya ibu kandung saya)

tapi perlahan saya tidak ungkit2 Mak kandung saya di depan ibu tiri saya untuk menjaga perasaannya.

cukup saya ingat dalam hati saya aja.
Mesri Sihaloho
kok cincin kawinya punya si Olive sih Thor??
Julia Juliawati
sambil merem aja jgn dilihat Piton nya. ato msk dr belakang aj🤣🤣
Julia Juliawati
gpp bara berkah dr mertua🤣🤣🤣
Julia Juliawati
serba salah di posisi shafira. walo pun g ketabrak bara klo udh takdir dr othor meninggal ya meninggal dgn cara lain. tp gmn pun pasti kecewa buat shafira
Julia Juliawati
aq malah ngiranya yg denger Sofia. eeh ternyata brandon perkosaan 🤣🤣
Julia Juliawati
haha lgu nunggang fira
Julia Juliawati
tar kejedot bibi ngpain pura-pura buta sgala🤣🤣
Julia Juliawati
kualat km baru mertua di blg air comberan 🤣🤣
Julia Juliawati
ini mah gaya pacaran dl aq krn g pny modal jd aj di padang rumput. 🤣🤣
Julia Juliawati
atuh klo di akod mah tambah sakit anu nya org ngangkang di gendong di punggung
Julia Juliawati
haaha masa lp ngibul aj km bara yg ky gitu mah g akn lp tau 🤣🤣🤣
Julia Juliawati
gengsi di gedein blg aj abo bogoh ka anjeun kitu🤣🤣
Julia Juliawati
terus aj cintai yg udh meninggal . emg bisa hidup lg klo km ttep cinta sm dia. dasar CEO bodoh. kirim doa bukan ky gitu
Julia Juliawati
krn km blm mov on di org yg udh tiada jd g bisa kiis istri yg udh sah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!