Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Bab 1

Di sebuah ruangan VVIP rumah sakit swasta, seorang laki-laki Rupawan bernama Barata Ken Osmaro, yang biasa di panggil tuan muda Bara, tengah duduk di samping ranjang istrinya yang baru saja melahirkan kedua buah hatinya.

Laki-laki tersebut adalah Seorang CEO yang terkenal angkuh dan dingin. Ia menggantikan posisi sang ayah yang meninggal dunia dalam kecelakaan mobil bersama sang ibu, ketika usianya menginjak 22 tahun tepatnya 5 tahun yang lalu.

Pada awalnya, Bara yang dinilai belum berpengalaman, membuat para dewan direksi dan para pemegang saham meragukan kemampuannya dalam mengelola perusahaan yang waktu itu hampir collaps.

Namun, Bara membuktikan kemampuannya dalam mengelola perusahaan. Buktinya, perusahaan bernama Osmaro Corp tersebut tidak jadi collaps, bahkan satu tahun setelah Bara mengambil alih kepemimpinan, ia sudah berhasil membawa perusahaan tersebut ke posisi nomor satu di kancah Internasional dan terus bertahan hingga sekarang. Bahkan, perusahaannya semakin tak tertandingi.

Ya, Bara memang terkenal sebagai seorang yang angkuh dan dingin, namun sifatnya akan berubah 180 derajat ketika berhadapan dengan Olivia, wanita satu-satunya yang berhasil meluluskan hatinya pada pandangan pertama. Kecantikan, Kelembutan dan cinta yang tulus Olivia membuat bara bertekuk lutut, bahkan menyerahkan seluruh hidupnya untuk wanita yang baru saja melahirkan kedua anaknya tersebut. Bara juga sangat menyayangi ibu dan adik Olivia seperti ibu dan adik kandungnya sendiri, karena Bara tak memiliki siapapun kecuali keluarga pamannya yang selalu berusaha merebut Osmaro Corp dari tangannya.

"Sayang, terima kasih telah melahirkan anak-anak yang tampan dan cantik untukku, terima kasih sudah berjuang demi bisa melahirkan mereka," Ucap Bara sambil menggenggam tangan Olivia lalu menciumnya. Ia tahu bahwa tak mudah bagi Olivia untuk bisa sampai melahirkan anak-anaknya, mengingat Olivia menderita penyakit jantung Kardiomiopati.

Olivia tersenyum, cairan bening menetes dari kedua matanya.

"Jaga dan rawat baik-baik anak kita mas," ucap Olivia lirih.

"Pasti sayang, kita akan merawat dan menjaga mereka bersama-sama," sahut Bara dengan senangnya.

"Tidak mas, aku tidak bisa merawat mereka bersamamu, waktuku sudah tidak lama lagi,"

Mendengar ucapan istrinya, Bara langsung naik dan duduk di ranjang pasien, disandarkannya kepala Olivia di dada bidangnya.

"Tidak sayang, kau jangan bicara seperti itu, kita akan melihat mereka tumbuh bersama. Kamu pasti bisa, kamu sudah berhasil melahirkan mereka, bukankah kamu ingin merawat mereka dengan tanganmu sendiri?"

"Maafkan aku mas, aku hanya bisa menemani mas sampai di sini, aku sudah tidak kuat lagi. Jaga dan rawat mereka baik-baik, Ikhlaskan kepergianku dan setelah aku tiada, segeralah mencari penggantiku. Aku titip mama dan adikku Varel," suara Olivia semakin melemah.

" Tidak sayang, kamu bicara omong kosong apa, kita akan terus bersama, kita akan menua bersama menyaksikan anak kita dewasa dan menikah, seperti janji kita selama ini, kamu satu-satunya dan tak akan terganti. Aku tidak rela jika kamu meninggalkan aku, aku akan ikut bersamamu jika kamu pergi," ucap Bara dengan nada bergetar, sekuat mungkin ia menahan air matanya yang sudah menggunung di sudut matanya.

" Mas jangan egois, bagaimana dengan Nathan dan Nala? Mas harus menjaga dan membesarkan mereka, berjanjilah kepadaku, mas akan hidup dengan baik dan bahagia bersama mereka,"

Ya, sejak dalam kandungan, mereka berdua sudah memberi nama kedua bayinya Nathan dan Nala yang artinya hadiah dari Tuhan.

"Tidak sayang, kita akan hidup bahagia bersama anak-anak kita, kamu jangan bicara lagi," Bara semakin mengeratkan pelukannya.

"Berjanjilah mas, demi anak kita, kamu harus hidup dengan baik. Aku mencintaimu mas Bara," Kalimat terakhir yang terucap dari bibir indah Olivia, sebelum akhirnya di memejamkan matanya. Tangannya yang semula menggenggam lengan Bara erat, mulai mengendur.

"Sayang, Olivia bangunlah!" Bara menepuk-nepuk pipi Olivia, detik kemudian ia langsung memeluk erat tubuh sang istri, cairan bening yang sedari tadi ia tahan, kini lolos begitu saja membasahi wajah tampannya, ketika Bara menyadari kalau istrinya telah tiada.

" Tidaaak! Jangan tinggalkan aku Olivia, aku mohon bangunlah sayang, buka matamu, arrrggghhhh ha ha ha, arrrggghhh!!" Bara semakin mengeratkan pelukannya, ia terus mengguncang tubuh sang istri yang sudah tiada tersebut, ia terus menangis dan berteriak.

" Aku tahu kau hanya bercanda sayang, bangunlah, kenapa kamu tega meninggalkan aku Olivia, bagaimana aku harus hidup tanpa kamu sayang, aarggh!"

Bara terus menghujani wajah Olivia dengan ciuamannya.

"Aku mencintaimu Olivia sayang, aku janji akan merawat anak kita dengan baik, tunggulah aku di sana, bila waktunya sudah tiba aku akan menyusulmu," satu kecupan lembut Bara daratkan di kening Olivia. Sekuat apapun seorang Bara, ia tetap tidak bisa menyembunyikan air matanya yang lolos begitu saja, mewakilkan rasa sakit di hatinya tatkala melihat wanita yang paling ia cintai telah tertidur untuk selamanya.

Di peluknya lagi jasad sang istri dengan sangat erat, ia seperti kehilangan separuh jiwanya. Ia tak pernah menyangka, wanita yang baru satu tahun menyandang status nyonya muda Osmaro tersebut, akan secepat ini meninggalkannya dan kedua buah hati mereka yang baru saja lahir.

" Oek... Oek.. Oek.. "Tak hanya Bara yang menangis, kedua bayi kembarnya juga menangis, seakan tahu jika mereka tidak akan pernah melihat wajah sang ibu untuk selamanya.

Mendengar tangis kedua anaknya, hati Bara semakin hancur, bagaimana dia akan membesarkan mereka tanpa istrinya. Bagaimana anak-anaknya akan tumbuh tanpa kehadiran seorang ibu.

"Daddy akan merawat dan membesarkan kalian dengan penuh kasih sayang, daddy janji akan menjadi ayah sekaligus ibu untuk kalian, Nathan dan Nala, Anak-anakku sayang," lirih Bara.

🌼 🌼 🌼

Lima tahun kemudian...

"Tidak Olivia, jangan pergi, jangan tinggalkan aku lagi.. Olivia!" Teriak Bara yang langsung membuka kedua matanya. Ia mencoba mengatur napasnya yang tak beraturan.

"Kau menemui ku lagi sayang, apa kamu merindukan aku, seperti aku merindukan kamu, tapi kenapa kamu tak menjemput ku jika kamu merindukan aku Olivia sayang," gumam Bara dalam hatinya.

Meskipun sudah lima tahun Olivia meninggal, Bara masih selalu memimpikan mendiang istrinya tersebut. Di depan orang lain, ia selalu bersikap biasa, terutama di depan kedua buah hatinya. Akan tetapi, dalam hatinya, ia selalu merindukan sosok istrinya tersebut.

Bara melihat ke arah jam dinding yang ada di dalam kamarnya. Ia langsung menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Saat keluar dari kamar mandi, Nala sudah berdiri di depan pintu dengan wajah cemberutnya. Di tangan kanannya ia memegang sisir, sedang di tangan kirinya ia memegang pita berwarna pink. Gadis kecil tersebut sudah mengenakan seragam sekolah rapi, namun rambutnya masih berantakan.

"Princess, kenapa kau cemberut hem?" Bara mendekati Nala sambil mengacak-acak rambutnya yang setengah basah menggunakan handuk. Ia berjongkok di depan putri kecilnya, diusapnya dengan lembut pipi Nala.

"Daddy lupa lagi kan?" ucap Nala dengan nada kecewa. Mulutnya mencebik.

"Tidak sayang, daddy tidak lupa," balas Bara yang sebenarnya tidak tahu apa-apa.

"Kalau begitu, ini!" Nala menyodorkan sisir dan juga pita yang ia pegang kepada Bara.

"Apa ini?" tanya Bara.

Nala membuang napasnya kasar, tangannya ia silangkan di depan dadanya, bibirnya mengerucut, tampak sekali kekesalan di wajah cantik dan imutnya.

"Katakan!" Bara menyadari ada yang tidak beres.

"Tuh kan, Daddy pasti lupa! Daddy kan sudah janji mau menguncir rambut Nala, daddy juga janji daddy akan mengantar Nala dan Nathan ke sekolah hari ini," ucap Nala, air matanya hampir tumpah karena kecewa. Anak perempuannya tersebut memang lebih cengeng dan lembut hatinya di banding anak laki-lakinya yang lebih mirip dengannya.

"Astaga! Aku lupa! Mana sekarang aku harus buru-buru ke kantor, ada meeting penting pagi ini," batin Bara.

"Oh tentu saja daddy enggak lupa princess sayang, sini daddy kuncir rambutnya," ucap Bara berbohong, supaya Nala tidak bertambah merajuk.

"Pembohong!" Cebik Nala.

Bara menarik tangan Nala dan menuntunnya untuk duduk di atas tempat tidurnya. Ia mulai menyisir rambut Nala dan menguncirnya. Bara tidak pandai melakukan hal itu, tapi ia selalu melakukannya, meskipun pada akhirnya Nala selalu kecewa dengan hasil kuncirannya yang menurut Nala jelek dan begitu-begitu saja modelnya. Tapi, Bara selalu bilang kalau dia akan belajar model lainnya, dan sekarang Nala sedang menagih janjinya tersebut.

"Udah selesai princess," ucap Bara, yang telah selesai memasangkan pita di rambut sang anak.

Nala masih memegang satu pita, yang berati baru satu pita yang ayahnya pasangkan. Ia meraba kepalanya, kemudian ia menunduk dan mendengus.

"Ada apa? Kenapa? Daddy sudah menguncir rambutmu," ucap Bara.

"Daddy, katanya mau menguncir kepang dua rambut Nala, kenapa cuma satu? Kuda poni lagi, kuda poni lagi, selalu model kuncir kuda poni, Nala mau model yang lain daddy," kesal Nala dengan nada khas anak-anak.

"Oh, maafkan daddy sayang, akhir-akhir ini daddy sibuk, jadi belum sempat belajar kuncir-kunciran sayang, hari ini kuda poni dulu ya, nanti daddy akan belajar kuncir kuda-kuda yang lain sayang, jangan marah princess," Bara mengusap kepala Nala lembut.

Nala turun dari tempat tidur.

" Huh, daddy selalu saja sibuk. Lihatlah, udah kuda poni, nggak rapi lagi. Coba Nala punya mommy, kayak teman-teman, pasti Nala bisa datang ke sekolah dengan rambut yang cantik," ucap Nala sedih.

Mendengar ucapan sang anak, membuat hati bara sakit. Seandainya istrinya masih ada, pasti semua akan baik-baik saja.

"Ya sudah, Nala turun dulu daddy, Nala tunggu di bawah untuk sarapan, Nala akan memanggil Athan," ucap Nala, kemudian berjalan kearah pintu untuk keluar.

"Princess, maafkan daddy," Ucap Bara dengan nada menyesal. Nala berhenti dan menoleh ke arah Bara.

"It's okay daddy, cepat ganti baju dan turun," sahut Nala. Ia tahu, daddynya sedih mendengar ucapannya tadi.

"Hem," balas Bara singkat dengan senyum di bibirnya.

"Sayang, apa kau lihat, anak gadismu sangat mirip denganmu, bahkan dia sekarang sudah bisa protes ini itu sama daddynya, seandainya saja..." Batin Bara. Ia menatap photo Olivia yang ada di atas nakas samping ranjang tidurnya.

💠Hai,, ini adalah novel kedua author, semoga kalian menyukainya. Jangan lupa juga buat membaca novel author yang satunya, yang berjudul" My Husband is My Presdir: jodoh wasiat kakek". Klik saja profil author nanti akan muncul.

Jangan lupa juga like komen dan votenya, serta pencet ❤️nya, terima kasih 🙏🙏 salam hangat author❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

😘😘

2024-10-08

0

alfanovfa

alfanovfa

aku mampir krn pinisirin, seingatku pernah bc novel ini, kl bc sinopsisnya, cuma lupa krn sudah ber abad² /Smirk/

2024-08-24

0

Ratu Puji

Ratu Puji

baru mulai

2024-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 BAB 8
9 Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12 (Tak semudah itu)
13 Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14 Bab 14
15 Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19 Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20 Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21 Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22 Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23 Bab 23 (Meminta restu)
24 Bab 24
25 Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26 Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27 Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28 Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29 Bab 29 (Pesta pernikahan)
30 Bab 30 (Malam pertama...?)
31 Bab 31 ( Nyonya baru)
32 Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33 Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34 Episode 34 (Kikuk?)
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45 (Dedek bayi)
46 Bab 46
47 Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48 Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49 Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50 Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51 Bab 51 (Shock Theraphy)
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59 (Oma pulang)
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Episode 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113 (Puncak kecewa)
114 Bab 114 (Dua hati satu luka)
115 Bab 115 (Side story)
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bb 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bb 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146 (End)
147 Extra part
148 Extra part 1
149 Extra part 2
150 Extra part 3
151 Extra part 4
152 Extra part 5
153 Extra part 6
154 Extra part 7
155 Extra part 8
156 Extra part 9
157 Extra part 10
158 Extra part 11
159 Extra part 12
160 Extra part 13
161 Extra part 14
162 Extra part 15 (End)
163 Novel baru
164 Promo Novel Rega dan Gisel
165 Novel Sebatas Ibu Pengganti
166 One night mistake with calon ipar
167 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
BAB 8
9
Bab 9 (Kado istimewa si kembar)
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12 (Tak semudah itu)
13
Bab 13 (Demi si kembar, Aku akan mencoba)
14
Bab 14
15
Bab 15 ( Si kembar menghilang)
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18 (Datang di saat yang tepat)
19
Bab 19 (Bukan tanpa syarat)
20
Bab 20 (Kamu tahu Bara itu siapa?)
21
Bab 21 (Mengukur baju pengantin)
22
Bab 22 ( Melepas dengan ikhlas)
23
Bab 23 (Meminta restu)
24
Bab 24
25
Bab 25 (Lamaran dadakan 1)
26
Bab 36 (lamaran dadakan 2)
27
Bab 27 ( Otw menjadi nyonya Osmaro)
28
Bab 28 ( Sah menyandang status nyonya Osmaro)
29
Bab 29 (Pesta pernikahan)
30
Bab 30 (Malam pertama...?)
31
Bab 31 ( Nyonya baru)
32
Bab 32 ( Baru awal, perjalanan masih panjang)"
33
Bab 33 (Bukan tidak cinta, tapi belum!)
34
Episode 34 (Kikuk?)
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42 (Pura-pura bahagia tuh butuh tenaga)
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45 (Dedek bayi)
46
Bab 46
47
Bab 47 (Sayang atau Cinta?)
48
Bab 48 (Sisi manja Syafira)
49
Bab 49 (Dedek bayi lagi)
50
Bab 50 ( Masih dedek bayi)
51
Bab 51 (Shock Theraphy)
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59 (Oma pulang)
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Episode 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113 (Puncak kecewa)
114
Bab 114 (Dua hati satu luka)
115
Bab 115 (Side story)
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bb 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bb 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146 (End)
147
Extra part
148
Extra part 1
149
Extra part 2
150
Extra part 3
151
Extra part 4
152
Extra part 5
153
Extra part 6
154
Extra part 7
155
Extra part 8
156
Extra part 9
157
Extra part 10
158
Extra part 11
159
Extra part 12
160
Extra part 13
161
Extra part 14
162
Extra part 15 (End)
163
Novel baru
164
Promo Novel Rega dan Gisel
165
Novel Sebatas Ibu Pengganti
166
One night mistake with calon ipar
167
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!