Seorang gadis kecil sedang membuat pesawat kertas lalu mencoba menerbangkan nya ..
" Yah jauh" ucap Gadis kecil itu berlari ke arah pesawat kertas milik nya
Ciara Aneta gadis kecil yang manis yang mempunyai cita-cita menjadi pemandu lalu lintas pesawat ke sukaannya pada pesawat kertas membuat nya mempunyai mimpi yang indah
Alsaka Pratama seorang pria yang memiliki cita cita menjadi seorang Pilot dan berharap kebahagiaan akan setinggi pesawat yang ia terbangkan
Yuk saksikan kisah mereka jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya Besty 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 12
" Kak maaf ya karena aku sudah salah bicara" ucap Nia
" Tidak apa' Santai saja" ucap Saka
Dret
Ciara mengambil hp lalu mengangkat telfon dari ibunya
" Halo mom" ucap Ciara
" Kamu belum pulang kak?" tanya Selena
" Em sebentar lagi om aku pulang " ucap Ciara
" Baiklah kamu hati' di jalan ya Kak, mom tutup dulu telfonnya " ucap Selena
" Iyah mom " ucap Ciara
" Ada apa ci?" tanya Nia
" Mom nanyain aku belum pulang" ucap Ciara
" Jika begitu kita pulang saja yuk tante pasti khawatir " ucap Nia
" Ayuk, kak Saka terimakasih hadiah aku dan Nia pamit pulang ya " ucap Ciara
" ya hati' di perjalanan " ucap Saka
Sepanjang jalan begitu sepi..
" Nia kok sepi sekali ya aku jadi takut" ucap Ciara
"Em iyah sih tapi kita berdoa saja semoga sampai tujuan dengan selamat " ucap Nia
Akhirnya Ciara pun sampai ke rumah nya
" Nia kamu nginap saja ya ini sudah larut" ucap Ciara
" Aku pulang saja Ci, aku takut di marahin tante Reni lagi " ucap Nia
" Ya sudah kamu hati' ya " ucap Ciara merasa khawatir dengan Nia
" Kamu tenang saja aku pasti bisa jaga diri", ucap Nia asal yang sebenarnya takut tapi lebih takut lagi jika membuat tante nya marah dan berakhir menyiksa nya
" Bye Nia sampai berjumpa besok" ucap Ciara
Nia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi cuaca begitu dingin membuat Nia semakin merapatkan jaketnya
" Aduh ini kok sepi sekali bikin aku parno saja" ucap Nia memperhatikan sekeliling nya yang sepi
" Apa aku kembali saja ke rumah ciara tapi bagaimana jika tante reni marah" ucap Nia bimbang
" eh apa itu seperti orang apa dia korban tabrak lari " ucap Nia memberhentikan motor nya lalu mendekati orang itu
"Aku sebenarnya takut tapi aku juga manusia punya rasa manusiawi bagaimana jika orang itu membutuhkan bantuan lagi pula di sini sepi kasian jika di tinggal" ucap Nia mendekati orang itu
" Halo om apa kamu baik' saja " tanya Nia mendekati orang itu dan berniat membalikkan badannya tapi tiba' orang itu bangun dan meletakkan pisau di leher Nia
" Tolong lepaskan saya om " ucap Nia ketakutan
" Melepaskan mu jangan berharap cantik " ucap Preman itu
" Bro ada mangsa cantik nih " panggil preman itu seketika 3 orang preman pun muncul
" Wah cantik juga" Ucap preman itu yang sedang memegangi botol minuman
Nia sangat ketakutan seluruh badannya bergetar
" Siapa pun tolong aku" Batin Nia mersa terancam
" Tolong " teriak Nia
" Hahaha silakan kamu teriak percuma di sini sepi mending kamu diam dan nikmati apa saja yang kami lakukan hahaha" ucap Preman itu
Saat tangan preman itu ingin menyeret Nia sebuah tendangan di wajahnya membuat nya tersungkur
Nia pun Langsung berlari mundur ke belakang
" Siapa kamu berani mengganggu kesenangan kamu hah" ucap Preman itu menghapus darah di Sudut bibir nya
" Cari mati nih bocah" ucap Preman 2
" Kita serang ayo" ucap Preman 3
Mereka pun menyerang laki' itu tapi ke-tiga nya kalah dan langsung kabur
Nia menatap postur tubuh orang yang menyelamatkan nya
" Dari postur tubuh nya seperti tidak asing" ucap Nia pelan
Laki' itu berbalik dan Nia terkejut melihat siapa penolong nya
" Kak Elang" ucap Nia terkejut
" Ternyata seperti ini sifat kamu keluyuran malam' apa sudah menjadi kebiasaan?" tanya Elang menatap tajam Nia
" Aku tidak seperti yang kamu pikirkan kak " ucap Nia
" Lalu apa yang akan orang pikirkan melihat seorang gadis yang keluyuran jam segini dengan baju tipis seperti itu " ucap Elang
Nia menatap Elang terkejut
" Kamu salah paham kak aku tadi bersama Ciara ke" ucap Nia terhenti
" Sudahlah itu bukan urusan ku juga " ucap Elang berjalan ingin pergi
" Lain kali jangan berpura' menjadi gadis polos jika pada aslinya berbanding terbalik " ucap Elang mengepalkan tangannya
" Jadi Kakak berpikir aku wanita malam begitu?" tanya Nia dengan tubuh gemetar menahan tangis
" Aku tidak berkata seperti itu kamu sendiri yang mengatakan nya" ucap Elang menatap tajam Nia
Nia menatap Elang dengan mata berkaca-kaca lalu berlari pergi sementara Elang mengepalkan tangannya