Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.
Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.
Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 12 REUNI HOTEL ROYAL
Malam harinya, Lisa juga telah kembali ke rumahnya. Terlihat kakek Darmawan yang sedang menonton televisi di ruang tamu.
"Kamu sudah pulang," ujar kakek Darmawan kepada Lisa.
"Evan sudah kembali ke rumahnya, kakek memintanya untuk menginap di sini, tapi dia bilang masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan," sambung kakek Darmawan.
"Ya, dia memang sedang sibuk," balas Lisa.
"Kenapa kamu tidak tinggal bersamanya?" tanya kakek Darmawan.
"Kalian sudah menikah, sudah seharusnya tinggal satu rumah," sambung kakek Darmawan.
Lisa langsung terdiam sejenak, tidak mungkin jika dia harus tinggal satu rumah dengan Evan. Jadi Lisa mulai memikirkan jawaban yang masuk akal agar kakeknya tidak curiga.
"Lisa mana tega meninggalkan kakek seorang diri, apa lagi kondisi kakek masih belum pulih sepenuhnya," jawab Lisa.
"Tidak apa, bukankah di rumah ini ada banyak pelayan yang menemani," ujar kakek Darmawan.
"Mana boleh seperti itu, sebelum kakek sehat sepenuhnya, Lisa tidak akan meninggalkan kakek seorang diri," balas Lisa.
"Kalau begitu Lisa ke kamar dahulu untuk istirahat, hari ini begitu lelah," sambung Lisa.
Lisa langsung pergi begitu saja, kakek Darmawan juga tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Esok harinya, Evan sedang berjalan kaki dan melintas di depan sebuah bangunan besar dan mewah. Bangunan itu adalah gedung hotel bintang 5 yang bernama Royal hotel.
"Evan," panggil seseorang.
Terlihat seorang pria tua dengan memakai kacamata dan rambutnya yang sudah beruban datang menghampiri Evan. Pria tua itu adalah dosen yang mengajarnya sewaktu masih di kampus dahulu.
"Pak Viktor," ujar Evan.
"Sudah beberapa tahun ini kita tidak bertemu, teman-teman mu yang lain sedang mengadakan reuni dan mengundangku untuk datang," ujar Viktor.
"Ayo kita masuk bersama!" sambung Viktor.
"Reuni...?" Evan tampak bingung.
"Iya reuni, masak kamu tidak tahu," ujar Viktor.
Viktor mulai menyampaikan kepada Evan bahwa hari ini akan di adakan reuni lingkup kelas jurusan biologi. Kelas jurusan biologi adalah kelas tempat Evan dahulu berkuliah. Semua yang hadir dalam acara ini adalah mantan muridnya yang berada di kelas biologi dahulu.
Acara reuni ini di adakan di Royal hotel yang menjadi salah satu hotel paling terkenal di kota ini. Selain menjadi tempat menginap, Royal hotel juga memiliki restoran yang sangat terkenal di dalamnya.
Evan sendiri tidak mengetahui tentang hal itu dan bahkan tidak ada satupun teman sekelasnya yang memberi tahunya.
"Sudahlah, ayo kita masuk, yang lain sudah menunggu di dalam!" ujar Viktor.
Evan akhirnya juga memutuskan untuk masuk ke sana. Kebetulan sekali sudah sangat lama dia tidak bertemu dengan teman-temannya dan ini juga bisa menjadi ajang silahturahmi.
Terlihat di lobi Royal hotel beberapa pria dan wanita yang sedang berkerumun. Mereka adalah orang-orang satu kelas jurusan biologi pada saat berkuliah dahulu.
Di antara kumpulan orang itu, terlihat sepasang pria dan wanita yang paling mencolok. Bukan hanya parasnya yang lebih tampan dan cantik di bandingkan dengan yang lainnya, tapi juga pakaian dan aksesoris yang di kenakan terlihat lebih mewah.
Semua itu menandakan bahwa sepasang pria dan wanita itu ialah yang paling sukses di antara yang lainnya. Sepasang pria dan wanita itu juga merupakan pasangan suami istri yang bernama Samuel dan Lidia.
"Apa pak Viktor belum sampai juga ya?" tanya salah seorang dari mereka.
"Aku sudah menghubunginya, sebentar lagi akan sampai," jawab orang yang lain.
Sesaat kemudian Viktor juga mulai muncul dengan di ikuti oleh Evan di sebelahnya.
"Pak Viktor," ujar salah seorang dari mereka.
Semua orang juga tersenyum ramah kepada Viktor dan kemudian pandangan mereka mulai fokus kepada Evan.
"Hai semuanya, lama kita tidak bertemu," sapa Evan sambil tersenyum.
Tapi semua orang terlihat mengacuhkannya dan seolah tidak memperdulikannya. Evan juga dapat merasakannya dan mulai merasa canggung.
"Aku dengar selama ini dia hanya bekerja sebagai pekerja konstruksi saja," bisik seseorang di sana kepada rekannya membicarakan Evan.
"Aku juga tahu, entah siapa yang mengundangnya datang, kenapa dia bisa berada di sini," balas rekannya juga dengan berbisik.
Walaupun suara berbicara sambil berbisik, namun semua orang juga dapat mendengarkannya.
Terlihat tidak ada satupun orang di sana yang mengharapkan kedatangan dari Evan. Semua itu karena Evan hanyalah orang yang miskin.
Sementara Evan mulai melihat ke arah sosok wanita cantik yang berada di sana bernama Lidia.
Lidia adalah sosok wanita cinta pertamanya sewaktu masih di kampus dahulu. Pada waktu itu, Evan begitu sangat menyukai Lidia dan rela melakukan apa saja untuknya. Namun akhirnya Lidia lebih memilih orang lain dari pada dirinya.
Hatinya begitu terluka pada saat itu, tapi kini semua telah berlalu, Evan juga sudah melupakan semuanya dan tidak ada sedikitpun lagi rasa suka kepada Lidia.
Sementara itu di ruangan direktur Royal group, terlihat Jakson yang sedang bersiap-siap untuk mengadakan rapat penting. Kemudian tiba-tiba saja asisten Jakson masuk secara terburu-buru.
"Direktur, tuan Evan ada lobi hotel," ujar asistennya.
"Tuan Evan dan teman-temannya telah memesan sebuah ruangan kelas 1 di hotel kita untuk mengadakan reuni kelas," sambung asistennya.
"Kalau begitu pindahkan mereka keruangan VIP yang terbaik dan layani mereka dengan baik," balas Jakson.
"Tuan Evan adalah penolongku, setelah rapat ini selesai, aku akan menemuinya," sambung Jakson.
Asistennya juga segera menghubungi manager hotel dan memintanya untuk mengurus semuanya seperti perintah dari Jakson. Sedangkan asisten pergi menyiapkan semua yang di perlukan Jakson untuk rapat ini.
Jakson sendiri telah berhutang nyawa kepada Evan. Pada saat dirinya terkena serangan jantung dan hampir saja kehilangan nyawanya, Evan lah yang telah menyelamatkannya.
Hutang budi ini begitu besar bagi Jakson yang tidak akan pernah bisa dia bayar seumur hidupnya karena Evan adalah penolongnya.
Sementara itu Lidia juga tidak menyangka bahwa Evan akan turut hadir dalam acara reuni ini. Sejujurnya di dalam hatinya merasa bersalah karena dahulu telah memanfaatkan kebaikan Evan. Tapi dirinya juga tidak mungkin menerima Evan yang miskin, karena di zaman sekarang harta adalah segalanya.
Samuel juga mengetahui tentang masa lalu itu dan seketika menjadi tidak senang. Dirinya lah yang mengadakan acara reuni ini dengan tujuan sebenarnya adalah memamerkan dirinya yang sudah naik jabatan kepada teman-temannya.
Namun karena Evan juga ada di sini, ini juga tidak buruk dan kebetulan sekali dirinya bisa mempermalukannya, pikirnya.
"Samuel, ini adalah Royal hotel, pasti tidaklah murah memesan sebuah ruangan di tempat ini, bisa datang ke tempat seperti ini adalah berkah untukku" ujar salah seorang di sini.
Samuel lah yang mengadakan acara di hotel ini dan semua biaya dia yang menanggungnya. Semua orang dari tadi juga tampak begitu kagum dengan kemewahan yang ada pada Royal hotel ini.
"Tampaknya Samuel sudah benar-benar sukses sekarang," ujar orang yang lain.
"Wajar saja Samuel bisa mendapatkan hati Lidia wanita tercantik di kelas," ujar orang yang lain lagi.
Semua orang tampak menyanjung Samuel dan membanggakan nya. Samuel sendiri juga tampak puas sekali dengan ini semua.
"Kalian jangan terlalu berlebihan, jika kita bekerja dengan keras, aku yakin semuanya pasti juga bisa menjadi seperti ku," ujar Samuel merendah.
"Kebetulan juga aku sedang di promosikan untuk menjadi manajer dari anak perusahaan Cendana group," sambung Samuel secara tidak langsung pamer.
Cendana group adalah perusahaan milik Jakson yang bergerak di berbagai macam bidang. Cendana group adalah salah satu perusahaan terbesar di kota ini. Hotel Royal group juga merupakan salah satu bagian dari perusahaan Cendana group.
"Menjadi seorang manajer, walaupun hanya di anak perusahaan Cendana group, itu sesuatu yang sangat luar biasa, bahkan bisa menjadi karyawan biasa di Cendana group merupakan impian semua orang," ujar salah seorang di sana tampak begitu kagum.
"Samuel benar-benar hebat, kami harap kamu tidak akan melupakan teman-teman mu ini," ujar orang yang lain.