Suami Kedua Pilihan Mertua (Setelah Ditalak)

Esoknya, pernikahan Anggun dan Adam akhirnya digelar tanpa banyak drama. Mereka diliputi kebahagiaan meski tidak semua orang hadir di acara sakral keduanya.

Embun tidak bisa hadir sebab sedang menunggui sang suami di rumah sakit, ia dan Raja melihat akad nikah dari ponsel yang disiarkan live oleh Melody.

Wanita tomboy itu sudah sepenuhnya melepaskan perasaan nya pada Adam, kini hanya ada kekaguman karena bagi Melody sosok Adam adalah laki-laki idaman.

Tak jauh dari Melody, ada Hanif yang duduk bersama istrinya. Namun mata pria itu malah mencuri-curi pandang ke arah Melody.

“Aduh, Bang. Itu tatapan matanya... dalem banget deh. Gimana kalau kita segera masukkan surat cerai nya ke pengadilan agama, biar Abang cepet-cepet jadi Duda tapi perjaka dan bisa ngejar seseorang.“ Goda Zahira, wanita itu benar-benar menganggap Hanif seperti kakak.

Sejak kecil karena kedua keluarga sudah dekat, Zahira menganggap Hanif sebagai saudara. Hanya saja, setelah keluarga Zahira meninggal dalam satu kecelakaan tragis dan tak menyisakan satu keluarga pun akhirnya Tuan Wiranto selalu tetua memutuskan Zahira menjadi bagian keluarga nya sebagai istri Hanif dan menjadi cucu menantunya.

Tak ada yang bisa membantah, apalagi waktu itu Hanif memang belum mempunyai kekasih. Pria dewasa itu mendengar dari sang kakek ada yang ingin menguasai kekayaan keluarga Zahira, karena itu keluarga Ardiningrat melindungi satu-satunya pewaris yaitu Zahira dengan ikatan pernikahan.

Hanif dilarang mengatakan nya pada Zahira oleh sang kakek, Tuan Wiranto hanya ingin Zahira selalu hidup bahagia tanpa mengkhawatirkan apapun meski bahaya selalu mengintai. Karena itu lah, kemanapun Zahira pergi akan selalu ditemani pengawal.

Bahkan saat Zahira bertemu sembunyi-sembunyi dengan mantan kekasih wanita itu, tentu saja Tuan Wiranto mengetahuinya. Kekasih yang dipandang baik oleh Zahira, sebenarnya menyimpan rahasia meski tidak membahayakan namun rahasia itu bisa melukai hati Zahira.

Sebab itu lah, Tuan Wiranto sebagai keluarga pengganti bagi Zahira memaksakan pernikahan agar Zahira tidak dibohongi oleh mantan kekasih Zahira yang katanya masih setia menunggu.

Mendengar godaan dari Zahira, Hanif hanya tersenyum ringan tanpa penyanggahan. “Aku nggak bisa membohongi mu lagi, aku memang menyukai Melody. Dia unik, anehnya meski penampilan nya petakilan... hatinya itu lembut dan perhatian pada orang lain.“

“Abang benar, aku pernah dengar dari Anggun kalau dia naksir Dokter Adam tapi nggak pernah membuat keributan. Juga... Melody itu meski sering bertingkah bar-bar tapi dia sering menjadi relawan jika ada bencana di setiap daerah sampai ke pelosok-pelosok desa. Jiwa kemanusiaan nya sangat kuat, dia cocok dengan Abang yang suka menolong orang-orang tidak mampu yang tidak bisa membayar pengobatan. Abang sering membantu mereka melunasi biaya rumah sakit.“

“Itu karena rumah sakit milik keluarga Abang, jangan terlalu memuji Dek.“

“Ck! Abang itu dermawan di rumah sakit mana pun, para kolega Bang Hanif sering membicarakan kebaikan Abang di forum-forum. Intinya, Bang Hanif dan Melody cocok 1000 persen! Jangan lama deketin nya, dia bisa diambil pria lain...“ Zahira sepenuhnya mendukung, baru kali ini sepertinya ada istri yang mendukung suaminya sendiri mengejar wanita lain.

Hanif hanya geleng-geleng kepala, entah disebut apa rumah tangga nya bersama Zahira. Bahkan dua tahun menikah, dia dan Zahira tak pernah bersentuhan layaknya suami istri. Sebenarnya dalam hukum agama mengatakan, jika istri tidak diberikan nafkah batin oleh suami lebih dari 3 bulan maka sudah jatuh talak jika istrinya tidak ridho.

Namun dalam pernikahan Zahira dan Hanif sudah ada perjanjian dan keduanya sama-sama ikhlas menjalaninya.

“Biar besok Abang masukin dulu berkas perceraian kita, tapi jangan sampai Kakek tau.“

"Oke, Bang.“

“Kamu benar-benar ingin mengakhiri pernikahan kita, Ra?“ tanya Hanif untuk memastikan jika Zahira tidak terpaksa bercerai dengannya.

“Abang juga tau kalau Zahira nggak bisa cinta sama Abang,“ jawab wanita itu.

“Apa Reynaldi jadi pilihan kamu dan gak ada penyesalan?“

“Bang Rey udah nunggu aku terlalu lama, aku nggak mau membuatnya terluka lagi. Dia bahkan masih belum menikah karena terus menungguku...“

Hanif menghela nafas, “Maafin Abang ya Ra, selama ini Abang juga nggak ada niat ataupun usaha untuk mencintai kamu... apalagi membuatmu jatuh cinta sama Abang. Tapi sampai kapanpun, kamu akan tetap jadi adek Abang sama seperti Anggun.“

Zahira mengangguk, ia menguasap air mata harunya. Ia tersenyum karena akhirnya ia bisa bebas dari pernikahan yang dipaksakan dan tanpa cinta itu. Hanif mengusap air mata di wajah istrinya, jika orang lain melihat keduanya maka akan terlihat jika Zahira terharu atas pernikahan Anggun dan Adam. Sementara tindakan Hanif mengusap air mata di wajah Zahira akan terlihat begitu romantis, seperti seorang suami yang begitu mencintai istrinya.

Duh, kapan giliranku dapet suami so sweet kayak Bang Raja, Mas Adam juga Bang Hanif? Ya Allah... jangan persulit jodohku dan jangan pelit-pelit ya. Aku ingin gantengnya kayak Bang Raja, baiknya seperti Mas Adam dan romantisnya seperti Bang Hanif! Aku mau cowok paket komplit perpaduan dari ketiga pria itu... Aamiin!

.

.

.

Gaess, Aminin doanya Melody ya 🤣 Kasihan ngenes jomblo terus...

Buat pembaca yang juga belom dapet jodohnya, Othor doakan semoga dipermudah dan mendapatkan calon yang paket lengkap. Lengkap gantengnya, isi dompet nya dan juga cintanya 😍🤏