NovelToon NovelToon
Aether

Aether

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain
Popularitas:879
Nilai: 5
Nama Author:

Di dunia ini manusia terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu fells, Aether, dan Halflings. Fells merupakan manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, dan hanya menjalani hidup seperti manusia biasa Sedangkan Aether adalah manusia yang memiliki kemampuan pengendalian elemen, setiap orang hanya bisa mengendalikan 1 elemen. Namun ada spesies khusus di dalamnya yaitu dark dan light yaitu pengendali elemen kegelapan dan cahaya Halflings adalah manusia yang bisa merubah dirinya menjadi hewan Dan itulah penjelasan singkat tentang cerita ini selanjutnya akan dibahas didalam

Bagian 16

Orang yang memanggilnya tadi dan kini ada di hadapannya adalah salah satu Aether terkuat saat ini.

Eve.

Permata dewa No.1

“Hai!!, kau Axel yah?, senang bertemu denganmu, aku menonton pertandinganmu tadi dan bisa dibilang aku benar benar kagum melihatmu tadi,

Kau sangat layak untuk menjadi Neoptolemus bawahanku, aku akan merekomendasikanmu langsung ke pusat tapi sebelum itu bolehkah aku meminjam Arsen sebentar?”

Neoptolemus memang dipilih oleh para Permata Dewa itu langsung tapi sebelum itu mereka harus menanyakannya ke pusat yaitu Arci Aleanzo dan Rakesh Alvares.

Mereka berdua dianggap sebagai dua penanggung jawab dari pemilihan Permata Dewa.

Meskipun kedudukan Arci dan Eve sama dibenua ini namun Arci lah yang lebih berpengalaman.

“Oh terima kasih sudah mengakui kemampuan saya dan saya akan sangat senang jika anda ingin menjadikan saya sebagai Neoptolemus yang berada di bawah bimbimngan anda, dan soal Arsen boleh saja jika memang anda memiliki urusan dengannya” jawab Axel dengan tersenyum dan menunduk

“Aku tunggu di kamarku malam ini” bisik Axel tepat ditelinganya yang tidak bisa didengar oleh Eve.

Wajah Arsen malah semakin merah mendengar ucapan Eve.

“Sepertinya kita harus berbicara di tempat yang sepi” ucap Eve.

Arsen menjawab dengan anggukan dan sedikit menunduk.

Mereka berjalan menuju bagian depan sekolah yang memang tidak ada satu orang pun disana.

juga sekalian karena mobil milik Permata Dewa yang sudah ada di depan gerbang Akademi yang terparkir di sana menunggu semua anggota yang belum masuk.

Karena semuanya sedang berkeliling ataupun menemui orang yang ingin direkomendasikannya ataupun membahas permasalahan benua kepada Vera yang akan diminta disampaikan kepada Arci.

“Aku ingin memberikanmu ini” ucapnya memberikan sebuah kotak.

Arsen mengambil kotak tersebut dan langsung membukanya.

“Aku lihat tadi kalau kau sedikit kesulitan dalam mengendalikan Kodra mu yang entah mengapa bisa bertambah secepat itu.

Jadi aku memberikanmu ini karena mungkin kau akan sedikit kerepotan membiasakan diri dan bisa jadi mencelakai dirimu sendiri.

Kalung itu bisa memberikan sinyal ke cincin ku ini kalau tingkat Kodramu melemah dan berada di titik yang membahayakan.

Dan aku busa segera menemuimu dengan pelacak yang kutanam di dalamny”

Arsen menatap kalung itu dan memandangnya sesaat.

Kalung yang sederhana dan simpel.

Di bagian bawahnya ada balok titanium yang di tengahnya ada permata berwarna merah dan rune kuno yang tidak ia pahami.

“Tapi Nona Eve ini sangat berharga dan pasti memiliki biaya yang sangat mahal, aku tidak layak untuk memilikinya” jawab Arsen.

Namun Eve malah menggelengkan kepalanya.

“Kau lah satu satunya orang yang paling layak untuk mendapatkannya Arsen.”

Arsen menatap mata Eve, ingin memahami apa yang Eve maksud.

Namun yang ia temukan hanyalah tatapan ketulusan yang mendalam.

“Baiklah aku menerimanya” jawab Arsen.

“Dan jangan panggil aku nona Eve lagi, mulai sekarang panggil aku Kak Eve” Ucap Eve sambil mengelus kepala Arsen.

Arsen pun kembali terkejut dengan apa yang baru saja Eve lakukan.

Ini kedua kalinya Eve mengelus kepalanya entah mengapa. Namun itu selalu saja membuat Arsen terkejut.

Arsen kembali menyadarkan dirinya kemudian menunduk malu.

“Kau bilang bahwa semua orang pasti memiliki keluarga dan nama belakang hanya saja mereka tidak mengetahuinya” ucap Arsen dengan malu malu ingin mempertanyakan Eve.

“Hmm?!”

“Aku ingin tau nama belakangmu” ucap Arsen.

Eve pun tersenyum. Memang sudah waktunya Arsen tau nama belakangnya, namun biarkanlah dia menjadi yang pertama memberinya clue.

“Nama lengkapku adalah Eve Zeno” jawab Eve.

Arsen terkejut mendengar apa yang Eve ucapkan. Ia baru saja bilang bahwa dia adalah seorang Zeno.

Nama yang ia cari tau selama ini.

“Aku harus segera kembali, sepertinya mereka menungguku” ucap Eve.

“Tapi tu-“

“Hai” ucapan Arsen terpotong dengan panggilan seseorang yang baru saja datang.

Arsen pun menengok ke samping.

“Kau sudah selesai kan dengan dia?, aku ambil” ucap Hera.

“Iya Nyonya kami sudah selesai, aku pergi yah Arsen” pamit Eve dan meninggalkannya.

Wanita yang kini ada dihadapannya merupakan pemegang elemen es terkuat di zaman ini, tentu saja ia tak bisa mengabaikannya.

Karena ini bisa menjadi penentu apakah ia bisa menarik perhatiannya atau tidak.

“Kau akan menjadi Neoptolemus bawahanku. Ini bukan permintaan tapi paksaan.

Aku akan mengabaikan Arci jika ia menolak menjadikanmu sebagai Neoptolemus ku.

Jadi bersiaplah bocah, kau akan kutempa sekuat mungkin” jelas Hera dengan senyuman dan menepuk pundaknya.

“B-Benarkah?” Arsen melongo dengan mata berbinar.

“Kau tak usah terkejut seperti itu. Dengan teknik rahasia yang kau kuasai dan pusat Kodra yang dalam bukan hanya membuatmu menarik perhatianku.

Tapi juga bisa membuat dunia terpukau dan musuh takut.

Dengan sedikit tempaan dariku kau akan menjadi Aether yang bisa melampaui diriku”

Arsen semakin berbinar menatap ke arah Hera.

“Terima kasih” Arsen menitikan air mata.

Akhirnya perjuangannya bertahun tahun ini tidak sia sia.

“Aku harus segera pergi”

Hera mengecup dahi Arsen.

Yang membuat Arsen semakin terkejut daripada elusan dari Eve tadi.

“Entah mengapa aku merasa aku harus melakukannya” jelas Hera dan langsung pamit pergi.

Arsen masih terpaku akan apa yang terjadi. Semua ini terasa seperti terlalu tiba tiba.

Eve yang memiliki nama Zeno dan tadi mengelus kepalanya.

Dan Nyonya Hera yang tiba tiba mengecup dahinya entah mengapa.

Ia bingung apa yang baru saja terjadi dan masih mencoba mencernanya.

Apakah ia layak mendapatkan kehangatan kasih sayang seseorang ini.

Mereka terlihat sangat bangga atas kemenangannya.

Menang?.

Lagi teringat menang dan akhirnya teringat kalau Axel juga menang dan malam ini menunggunya di kamarnya.

Ia malah menjadi semakin merah seperti tomat.

Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan malam ini. Ia menjadi takut akan apa yang akan terjadi kepadanya ketika diterkam oleh Axel.

///////

Kini mereka berdua sudah di kamar Axel.

Axel sudah mencium bibirnya sedari tadi dan Arsen yang berada di pangkuan Axel hanya bisa pasrah.

Axel tidak berhenti bahkan meskipun sudah belasan menit mereka berciuman.

Bahkan kini bibir Arsen sudah lumayan bengkak.

“Axel tunggu bibirku sakit” rengek Arsen.

Axel malah merebahkan tubuh Arsen di kasurnya dan mulai mencium dan menjilati leher Arsen.

“Heii, kalau disitu bisa membekas dan dilihat orang” ucap Arsen.

“Oke. Kita pindah ke tempat yang tidak bisa dilihat orang”

Axel langsung melepaskan baju Arsen dan melihat dada Arsen dan mulai mencium dan menjilatinya.

“UNGHH!!” Desah Arsen di tengah tengah Axel menjilati dadanya.

“Apakah tidak boleh hal yang lain Arsen?” Tanya Axel.

Axel bermaksud melakukan hubungan ‘itu’.

Arsen langsung menggeleng.

“Tidak,aku akan memberikannya kepadamu ketika kita sudah berumur 18 tahun, disaat itu kau boleh memintanya kepadaku” jawab Arsen.

“Baiklah… tapi aku hanya ingin membuatmu selalu ingat kau milik siapa”

Axel langsung berpindah ke leher belakang Atsen dan menggigitnya sekencang mungkin.

“AAAAAAAAA”

1
arcturus
memiliki cerita yang menarik dan tidak terlalu berat
ian gomes
Makin ngerti hidup. 🤔
arcturus: gak nyambung
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!