NovelToon NovelToon
Aku Bukan Simpanan

Aku Bukan Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Tidak menginginkan menjadi duri dalam hubungan dua orang yang saling mencintai. Tetapi takdir sudah menjadi seperti itu. Kesalahan besar yang membuat Aletta harus berada diantara hubungan Thalia Kakak kandungnya dengan Devan orang yang seharusnya menjadi Kakak iparnya.
Aletta kehidupannya sudah dihancurkan, berusaha menerima takdirnya dan mengalah demi kebahagiaan sang Kakak. Tetapi ternyata semua tidak mudah.
Lalu bagaimana Aletta harus berada di posisi yang benar-benar sangat sulit ini?
Apa dia mampu bertahan?
Siapa yang menjadi korban sebenarnya!
Lalu siapa yang paling tersakiti dalam hal ini?"
Jangan lupa untuk mengikuti novel terbaru saya sampai selesai. Jangan tabung bab dan terus dukung dengan beri komentar.
Follow Ig Saya ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Kakak Adik.

Aletta yang sedang merapikan pakaian dalam kamar dengan memindahkan pakaian-pakaian yang berada di dalam koper menyusun ke dalam lemari, itu juga dengan pakaian Vallen.

Krekkk.

Suara untuk kamar yang terbuka tidak membuat Aletta terganggu sama sekali yang tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Vallen Mama minta tolong, Kamu ambilkan tas kecil yang masih tertinggal di ruang tamu!" ucap Aletta yang terus melanjutkan pekerjaannya.

Tidak mendapatkan respon membuat Aletta melihat ke arah pintu. Dia pikir bahwa putrinya yang masuk kamar ternyata seorang wanita yang berdiri dengan miring standar pada dinding dengan melipat kedua tangannya di dada rambutnya yang lurus memanjang dengan pakaian yang sangat seksi memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Melihat sipit ke arah wanita yang sejak tadi sangat sibuk itu.

"Kak Thalia!" ucap Aletta yang cukup kaget melihat kehadiran sang Kakak. Aletta tampak excited dengan tersenyum langsung menghampiri Thalia yang memeluk Thalia begitu erat.

Tetapi pelukan itu tidak dibalas oleh Thalia sampai Aletta pas pelukan itu yang melihat tatapan mata sang kakak terlihat marah padanya.

"Kak!" tegur Aletta melihat reaksi dingin itu.

"Aku marah padamu," ucapnya dengan suara dingin yang membuat Aletta mengerutkan dahi.

"Kenapa?"

"Apa Aletta melakukan kesalahan?" tanyanya dengan mengangkat kedua tangan.

"Bagaimana tidak melakukan kesalahan hah! tidak pernah mengangkat teleponku selama di Jepang," ucapnya yang sekarang memasuki kamar itu dengan wajah yang sangat kesal.

"Tidak pernah memberiku kabar apa-apa?"

"Tidak mengizinkanku untuk mengunjungimu dan selalu saja ada alasan saat aku ingin menemui mu?"

"Menjaga jarak dariku dan seperti aku bukan Kakakmu," protes Thalia yang sekarang sudah duduk di pinggir ranjang dengan wajahnya yang sangat ketus yang membuat Aletta hanya tersenyum saja yang menghampiri sang kakak dan duduk di samping Thalia.

Thalia yang membuang wajahnya ke kanan yang tidak ingin melihat adiknya itu.

"Maafkan Aletta. Kakak mengetahui alasan Aletta kenapa seperti itu," ucap Aletta dengan suara yang sangat lembut.

"Aletta aku tidak percaya jika seorang pria bisa membuatku tidak bertemu dengan adikku selama bertahun-tahun. Huhhh kenapa pria itu tidak mati saja sejak awal agar aku bisa menemui mu," ucapnya dengan kesal yang sekarang sudah melihat ke arah adiknya.

"Tidak ada yang menginginkan keadaan seperti ini dan Aletta juga ingin terus berada di sekitar Kakak dan juga Bunda dan Ayah. Sekarang Aletta sudah kembali ke Jakarta. Jadi jangan marah lagi pada Aletta," ucapnya.

Thalia menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan, kemudian Thalia langsung memeluk adiknya itu yang juga sama seperti Bunda dan ayahnya yang begitu sangat merindukan.

"Kakak tidak tahu Aletta kehidupan apa yang kamu jalani. Kamu sudah menjalani kehidupan yang sangat berat," ucap Thalia yang marahnya sudah berubah menjadi sedih.

"Aletta baik-baik saja seperti yang kakak lihat saat ini. Banyak hal yang Aletta hadapi sudah terlewati," ucapnya.

Thalia melepas pelukan itu dan memperhatikan adiknya begitu sangat dalam.

"Kamu sudah menyia-nyiakan masa muda kamu dengan memutuskan untuk menikah dengan laki-laki tidak bertanggung jawab itu, kamu harus mengandung, melahirkan tanpa seorang suami dan membesarkan Vallen sendiri tanpa dampingan seorang pria. Kakak benar-benar sangat bangga kepada kamu Aletta. Kamu bisa bertahan dan melewati semua ini," ucap Thalia dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai seorang kakak begitu sangat mengkhawatirkan dengan kehidupan adiknya saat memutuskan untuk menikah dan kegagalan dalam rumah tangganya dan lebih parah lagi dia dan keluarganya tidak diizinkan untuk ikut campur.

"Aletta bisa melewati semua ini karena dukungan dari kakak, Bunda dan juga Ayah," ucap Aletta.

"Sekarang kamu sudah berada di Jakarta, kamu jangan pernah mengkhawatirkan apapun lagi. Vallen akan dijaga bersama-sama oleh kita, kamu bisa menikmati kehidupan kamu tanpa memikirkan hal-hal yang berat. Aletta jika masa muda kamu sudah hilang begitu saja, Kakak belum terlambat untuk bisa menikmati masa-masa itu kembali," ucap Vallen.

"Kamu bisa happy-happy, shopping clubbing dan melakukan hal-hal lain seperti seorang yang belum memiliki keluarga!" tegas Thalia memberi saran kepada adiknya.

"Kak. Aletta walau masih muda, tetapi tetap seorang ibu yang memiliki tanggung jawab kepada anaknya. Aletta tidak akan bisa seperti kakak yang ke sana kemari karena belum memiliki beban," ucapnya.

"Isss, sombong sekali. Mentang-mentang yang sekarang sudah punya anak dan bahkan anaknya sangat cantik sekali dan sekarang bawa-bawa anak," ucap Thalia kesal.

"Kakak juga kalau sudah menikah dan punya anak pasti tidak akan punya pikiran untuk bersenang-senang," sahut Aletta.

"Iya-iya yang sekarang sudah menjadi Ibu kalah deh yang masih ingin hidupnya happy-happy," sahut Thalia yang membuat Aletta tersenyum.

Adik Kakak itu saling melihat satu sama lain dan mereka kembali berpelukan.

"Maafkan Aletta, Kak!" ucapnya tiba-tiba.

"Kakak yang harus meminta maaf pada kamu, karena tidak ada di sisi kamu di saat kamu mengalami semua ini," ucap Thalia yang memeluk erat adiknya.

"Tapi aku banyak melakukan kesalahan kepada Kakak. Aku sangat berharap dengan segala keputusanku akan mengembalikan kehidupan kita seperti awal lagi," batin Aletta.

***

Tinggal di Jakarta yang membuat Vallen ternyata sangat nyaman dan apalagi mempunyai tante yang sangat royal kepadanya yang sering mengajaknya jalan-jalan, membeli mainan dan Thalia harus kerap kali berdebat dengan Aletta. Karena Thalia terus memihak kepada Vallen dan Aletta sangat tidak suka jika Valen sangat manja.

Aletta harus kalah karena kedua orang tuanya juga mendukung Vallen. Tetapi dengan tinggal bersama orang tuanya kembali membuat Aletta jauh lebih tenang.

Jika lama di Jepang Vallen bersama babysitter yang menjaganya dan sekarang Aletta tidak membutuhkan itu lagi yang mana jika dia bekerja maka anaknya sudah dipastikan sangat aman.

Jika Thalia sibuk di perusahaan, maka ada kedua orang tuanya yang menjaga Vallen. Sama seperti saat ini yang mana Aletta sedang memperhatikan desain pakaian yang berada di patung.

Aletta begitu sangat teliti yang melihat apa yang kurang dari dress berwarna putih itu.

Tok-tok-tok.

"Masuk!" sahut Aletta.

Seorang wanita memasuki ruangannya yang tak lain adalah karyawannya.

"Ini beberapa desain yang Ibu minta!" ucap wanita itu memberikan sampelnya.

Dengan dirinya yang masih tetap bersandar pada meja Aletta membolak-balikkan dokumen tersebut.

"Oke. Hanya saja saya minta tambahan untuk desain yang sedikit berbeda," ucapnya.

"Baik, Bu," jawab Lisa.

"Oh. Iya Bu bagaimana untuk acara fashion show yang sudah kita rencanakan apa jadwalnya sudah bisa ditentukan?" tanya Lisa.

"Saya masih belum bisa menentukan jadwalnya kapan, kebetulan kakak saya dekat-dekat ini juga akan mengadakan acara dan saya belum diberitahu kapan waktunya. Jadi untuk acara launching kita nanti saya akan coba cari waktu yang tepat. Kamu persiapkan saja model-modelnya dan juga desain yang cocok untuk mereka," jawab Aletta dengan penjelasan.

"Baiklah Bu kalau begitu saya permisi dulu," ucap Lisa yang membuat Aletta menganggukkan kepala.

"Huhhhh, kak Thalia ada-ada saja yang sengaja tidak memberitahu kapan tanggal acaranya. Apa dia sengaja membuatku harus kerepotan mengatur acaraku sendiri. Ingin memberi surprise padahal aku juga tahu dia ingin mengadakan acara apa," ucap Aletta dengan geleng-geleng kepala.

Aletta yang sekarang menghela nafas yang kembali fokus pada desain tersebut.

Bersambung....

1
Yuki Kim
menarik
Yuki Kim
semamgat thor. semoga bisa update semakin byk ya. dan ceritanya semakin seru. biar rankingnya bisa naik
mbok Darmi
lebih baik kabor lagi aja arleta jauhi devan biar kamu dan kakak mu tdk berhubungan lagi dgn devan sama sekali laki2 pecundang ngga perlu diberikan kesempatan
mbok Darmi
yakin thalia akan tunangan dgn devan ? gimana reaksi devan saat tau arleta punya anak perempuan cantik yg mirip dengan devan? ngga curiga kah devan dengan anak arleta
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!