NovelToon NovelToon
The Ruler Of Absolute

The Ruler Of Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wibuu Sejatii

#UP SETIAP HARI 2 BAB/ 3 BAB.....

Jhi Chen. Nama yang membuat dewa-dewa gemetar. Ia adalah badai yang menghancurkan surga, pedang yang merobek kegelapan, dan keadilan yang membakar dunia. Persiapkan diri untuk menyaksikan pemberontakan yang akan mengguncang alam semesta hingga ke akar-akarnya!

"Ingat namaku Jhi Chen"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30 : Bahan Latihan!

Namun sebelum kelima Tetua bisa menyapa Jhi Chen, ada orang tua yang berteriak, "Hahaha, surga membantu ku, aku sedang mencari cara untuk mencari mu, tapi kamu datang mengantarkan nyawamu sendiri."

Dia tidak menghiraukan Burung Phoenix Api, dia langsung terbang ke langit. Orang tua itu terlihat menyeramkan. Dia memegang kampak besar, itu adalah senjata berkualitas tinggi. Dia sudah mendapatkan potret yang membunuh cucunya, dan membuat cucunya yang paling berharga terluka parah.

"Sampah Alam Rendah, kamu berani melukai cucuku, bahkan berani membunuh cucuku Hao Yilong!"

Burung Phoenix Api akan langsung menyerang orang tua yang berteriak di depannya. Namun Jhi Chen buru-buru menghentikannya.

"Senior, kamu bisa pergi dulu, biarkan aku yang menyelesaikan masalah di sini."

"Bocah, ingat jangan terlalu lama membuang-buang waktu, kalau tidak aku akan membakar Sekte ini sepenuhnya."

Burung Phoenix Api langsung terbang menghilang, meninggalkan Jhi Chen sendiri. Jhi Chen berdiri tenang di udara. Dia memandang lelaki tua yang terus meneriakinya,

"Sampah Alam Rendah."

Lima Tetua yang akan menyapa Jhi Chen tertegun sejenak, lalu dia memanggil orang tua yang menyebut Jhi Chen, Sampah Alam Rendah.

"Leluhur Hao, apakah kamu mengenal pemuda itu?"

Leluhur Hao menggeram. "Dia sampah dari Alam Star yang berani membunuh Yilong, dan melukai Yihun dengan parah, Aku harap kalian para Tetua tidak mengganggu ku untuk meminta keadilan bagi Yilong."

Leluhur Hao sudah tidak sabar, dia tidak ingin menjelaskan tentang masalah keseluruhan kepada lima Tetua. Leluhur Hao yang melihat Jhi Chen, seperti melihat musuh yang memperkosa istri dan anaknya, dia begitu membencinya.

"Sampah, aku harus membunuhmu!"

Lima Tetua ingin menghentikan untuk memverifikasi kebenarannya, namun Leluhur Hao sudah kesurupan, dia tidak mendengarkan siapapun, dia langsung menyerang Jhi Chen. Jhi Chen yang melihat Leluhur Hao menyerangnya menggunakan kapak besar, Jhi Chen masih bersikap tenang. Leluhur Hao yang sudah kesurupan tidak memperhatikan sikap Jhi Chen, yang dia perdulikan hanya ingin meretas Jhi Chen menjadi ribuan keping, untuk bisa meredakan amarahnya. Dia mengumpulkan kekuatan yang begitu dahsyat, itu berkumpul di kapak besar. Itu langsung membantingkannya kepada Jhi Chen.

"Bommmm!"

Semua murid Sekte Gunung Batu sangat ngeri, itu adalah pukulan penuh dari Abadi peringkat tiga. Semua orang menggelengkan kepalanya,

"Bocah itu terlalu ceroboh, dia memiliki burung yang tangguh, namun dia tidak menggunakannya, dia malah menyuruhnya pergi, sekarang dia mati begitu cepat."

Namun ketika semua orang mengamati pemandangan di atas, ada sesuatu yang salah. Leluhur Hao tidak bisa bergerak. Ketika riak mulai kembali tenang, semua orang tercengang. Mereka melihat Jhi Chen aman dan sehat, dia memegangi kapak besar Leluhur Hao.

Jhi Chen tersenyum. "Anjing tua, pantas saja cucumu sangat bodoh, ternyata itu diwariskan darimu!"

Jhi Chen mengepalkan tangannya, dan kapak besar itu langsung hancur berkeping-keping, itu seperti potongan-potongan kaca berjatuhan dari langit.

Leluhur Hao sangat ketakutan, dia ingin berteriak meminta tolong namun itu sudah terlambat, Jhi Chen hanya menusukan jarinya ke tubuh Leluhur Hao. Jantung Leluhur Hao langsung hancur, dan dia mati di tempat.

"Aku masih memberikan muka kepadamu, sehingga aku masih memberikan mayat utuh untukmu."

Mayat Leluhur Hao jatuh dari langit, semua orang yang melihat mayat Leluhur Hao mereka sulit mempercayai. Tadi dia masih berteriak-teriak akan membunuh Jhi Chen dan sekarang dia sudah menjadi mayat.

Semua orang mengalihkan pandangannya kepada pemuda tampan di depannya. Mereka tidak berharap pemuda itu begitu kuat. Namun mereka masih tidak percaya pemuda itu bisa mengancam Sekte mereka, di Sekte orang kuat seperti awan.

Mereka yakin dia bukan ancaman. Lima Tetua sangat marah, Jhi Chen membunuh Leluhur Hao di tempat mereka. Mereka sengaja tidak menghentikan Leluhur Hao untuk menguji kekuatan Jhi Chen.

"Anak muda, kamu benar-benar tidak menganggap Sekte kami, kamu berani membunuh orang di Sekte kami, apalagi orang yang kamu bunuh, masih menjadi anggota Sekte kami!"

"Hehehe, orang Alam Star sekarang sudah berani memberontak, bahkan sudah berani membunuh di tempatku,"

"Haha, aku ingin melihat modal apa yang dia gunakan agar berani bertindak sesukanya di wilayahku."

Lelaki itu tinggi nya lebih dua meter, dia adalah garis keturunan binatang buas, tubuhnya penuh dengan otot. Dia telah mengolah tubuh fisik sampai kepuncaknya.

Binatang buas berbeda dengan manusia, binatang buas hanya mengandalkan kekuatan, tidak menggunakan otaknya, adapun kekuatan bertarung yang sangat kuat, itu bukan berasal dari akalnya, itu adalah naluri asli binatang buas.

Jhi Chen bersikap misterius, dia menyembunyikan kekuatannya sepenuhnya, jadi tidak ada yang tahu tingkat kultivasi Jhi Chen.

Bahkan Sun Xi'er dan Tetua Sun Yaoi yang berdiri di langit, tidak bisa melihat tingkat kekuatan Jhi Chen.

"Nona Muda, Teman Muda Jhi Chen memang mempunyai banyak trik. Bahkan kita tidak merasakan tingkat kekuatannya. Jika kita tidak tahu kekuatan aslinya, kita juga akan dibuat bingung olehnya."

"Tetua Yaoi, apakah kamu juga sama sepertiku, tidak bisa merasakan kultivasinya?"

"Nona Muda, itulah kenyataannya. Sungguh ketrampilan bersembunyinya terlalu tinggi,"

"aku kira dengan kemampuan Tetua Yaoi itu sangat mudah melihat triknya."

Sun Xi'er mengejek. "Seorang Detasemen peringkat 8 tidak bisa melihat kultivasi peringkat enam Abadi. Itu benar-benar lucu!"

"Nona Muda, sekarang kamu benar-benar mengolok-olokku."

***

"Hahaha, bocah, biarkan aku merasakan kekuatanmu!"

Tetua yang lain berteriak.

"Tetua Tiger, jangan ceroboh!"

Namun Tetua Tiger tidak mendengarkan peringatan teman-temannya. Dia langsung meninju Jhi Chen dengan kekuatan penuh, dia ingin membuat Jhi Chen menjadi bubur.

Namun sayangnya, jika yang dia andalkan adalah tubuh fisik, dia telah mencari lawan yang salah, ketika Jhi Chen peringkat lima Abadi, dan belum menaikkan tubuh Dewa Perangnya, Jhi Chen sudah sangat mudah membunuh peringkat sembilan Abadi, sekarang kultivasinya sudah meningkat, dan yang paling penting tubuh fisiknya lebih kuat daripada kultivasinya.

Ketika tinju itu akan mengenai wajah Jhi Chen, Jhi Chen hanya mengulurkan jarinya. Kepalan tangan melawan telunjuk. Namun kepalan tangan tidak bisa maju lebih jauh.

Jhi Chen mendengus, dia hanya menambahkan sedikit dorongan. Kepalan tangannya langsung hancur, daging dan tulang berterbangan.

"Aaaaaahhhhhhh, tanganku!" Tetua Tiger melolong kesakitan.

Jhi Chen mengeluarkan pedangnya, dan kepala Tetua Tiger terlepas dari tempatnya.

Jhi Chen tidak banyak omong kosong, dia langsung menghilang, ketika dia muncul, Jhi Chen sudah berada di depan empat Tetua lainnya.

Jhi Chen langsung menggunakan Pedang Tiga Belas Tarian,

"tarian pertama "Tarian Pedang Bunga Persik." Tebasan demi tebasan diluncurkan, hanya butuh dua napas, Jhi Chen telah memenggal kepala keempat Tetua itu.

Murid luar, murid dalam, bahkan murid inti semuanya ketakutan. Tetua Murid Inti langsung membunyikan lonceng darurat.

Semua Tetua yang sedang mengajar ataupun sedang mengasingkan diri, semuanya mendengar bunyi lonceng yang begitu keras, dan itu bunyi panggilan darurat.

Semua Tetua langsung bergegas. Kepala Sekte yang sedang melakukan pelatihan tertutup pun, dia terpaksa keluar.

Ketika dia keluar sudah ada Tetua yang menunggunya di pintu. Tetua itu buru-buru berlutut, "memberi hormat kepada Sekte Master."

Ketika merasakan aura Sekte Master, Tetua itu memberi pujian, "Selamat kepada Sekte Master telah menerobos!"

Sekte Master hanya mengangguk.

"Jao Fan, apa yang terjadi, siapa yang berani menyerang Sekte ku?"

"Sekte Master, itu anak muda, dia datang menunggangi Burung Phoenix Api legendaris, aku tidak tahu maksud kedatangannya, aku langsung bergegas ke sini untuk melapor."

"Namun aku juga tidak berani mengganggu Sekte Master, jadi aku menunggu di pintu."

"Dan lima Tetua, mereka menahan pemuda itu. Dan di antara lima Tetua, ada Tetua Tiger, seharusnya mereka bisa menahan pemuda itu, namun barusan tiba-tiba lonceng berbunyi, berarti keadaannya tidak terlalu baik."

Sekte Master merenung, dia tidak pernah merasa pernah menyinggung seorang pemuda yang kuat.

"Sekte Master, untungnya Tuan telah keluar, Keadaannya tidak baik, Sekte Master harus segera bergegas!"

"Penatua, kenapa kamu begitu panik, itu hanya seorang pemuda, kenapa harus begitu gelisah?"

"Sekte Master, keadaannya benar-benar tidak baik!"

"Ceritakan dengan tenang!"

Tetua yang baru datang tidak berani lamban, dia langsung menceritakannya.

"Di depan ada pemuda yang sangat kuat, ketika dia datang, dia hanya berdiri di depan gerbang. Namun Leluhur Hao langsung menyerangnya, dan dia membunuh Leluhur Hao di tempat. Kelima Tetua tidak menerima sikap pemuda itu, akhirnya Tetua Tiger menyerangnya, namun Tetua Tiger mati dalam satu tebasan. Dan pemuda itu juga langsung menyerang keempat Tetua, dan keempat Tetua semua mati dalam satu gerakan."

ia menambahkan "Mereka membunyikan lonceng darurat, semua tentu bergegas ke sana, tapi pemuda itu benar-benar monster, dia memenggal setiap Tetua yang menyerangnya. Bahkan tentu agung mati di tangannya. Setelah mereka mencari tahu apa masalahnya, kenapa pemuda itu membantai Sekte mereka, itu karena Tetua Xu Yun yang diutus ke Alam Star, dia membuat keributan di sana. Dan pemuda itu membunuh tiga murid mereka, dan melukai murid dalam, dan melukai Tetua Xu Yun, namun pemuda itu melepaskan Tetua Xu Yun, dia tidak membunuhnya."

"Mereka kira Tetua Xu Yun mengancam pemuda itu dan Alam Star menggunakan Sekte Gunung Batu mereka, jadi pemuda itu datang ke Sekte untuk membuat perhitungan."

Sekte Master yang mendengar cerita keseluruhan sangat marah.

"Sampah tak berguna, aku sudah memperingatkan tidak boleh menggunakan nama Sekte untuk kepentingan diri sendiri, Masih saja tidak mendengarkan ku! Kita harus bergegas agar kesalahpahaman ini cepat diselesaikan."

***

Di depan Jhi Chen masih terlihat tenang, matanya yang acuh tak acuh, memandang para Tetua yang ketakutan, Jhi Chen telah membunuh lebih seratus orang, dan delapan orang di antaranya adalah Tetua Agung peringkat sembilan Abadi. Itu benar-benar membuat semua orang di Sekte ngeri.

"Bocah, kamu benar-benar terlalu arogan, kamu pikir kamu benar-benar tidak terkalahkan, bahkan kamu tidak memandang Sekte Gunung Batu di matamu,vAku akan membuatmu lebih sengsara dari kematian!"

Suaranya begitu menggelegar, bahkan cuaca pun berubah. Ketika semua orang melihat pemilik suara itu, semua orang buru-buru berlutut, "memberi hormat kepada Wakil Sekte." Wakil Sekte tidak menanggapi orang-orang yang berlutut, Wakil Sekte terus fokus kepada Jhi Chen.

"Bocah, kamu berani melukai putraku, sekarang kamu berani membunuh anggota Sekte ku, Kamu pasti lelah hidup!"

Wakil Sekte mengeluarkan pedang putih susu, dia tanpa basa-basi langsung menyerang Jhi Chen.

"Peringkat satu Abadi Bela Diri, pantas kamu begitu berani,"

Jhi Chen mendengus. Kekuatan fisiknya bisa mengalahkan peringkat empat Abadi Surgawi, peringkat pertama Abadi Bela Diri berani berteriak di depannya, itu benar-benar mencari kematian. Namun Jhi Chen tidak menggunakan tubuh fisiknya, Jhi Chen ingin mengasah kemampuan bertarungnya, dan mengasah keterampilan beladirinya.

Jhi Chen bertarung pedang melawan pedang. Sun Xi'er yang melihat Jhi Chen bertarung tidak menggunakan tubuh fisiknya yang kuat, dia malah bertarung dengan keterampilan bela diri, itu di luar pemahamannya, dia melirik Tetua Sun Yaoi.

"Nona Muda, Teman Muda Jhi Chen tidak menggunakan tubuh fisiknya, itu karena dia sedang mengasah kekuatan bertarungnya.Dan itu sungguh mencengangkan, tanpa menggunakan tubuh fisiknya, dia bisa melawan peringkat satu Abadi Bela Diri, dengan kekuatan peringkat enam Abadi. Itu benar-benar luar biasa!"

Sun Xi'er entah kenapa hatinya semakin beriak ketika melihat Jhi Chen, dia tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Sun Xi'er berbicara di dalam hati, "Apakah benar aku memang menyukainya?"

1
Do Danssususu
mantap tor
Nur Aini
ceritanya semakin menarik
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Kayaknya dalam BAB ini Judulnya tidak PANTAS... apa yg punya rejeki hanya Anak Shoooleehhh? dan Mcnya belum kuat sdh Cinta2an 🤔🤔🤔
Wibuu Sejatii: santai aja, jhi chen
gak pinter dalam hal
percintaa, masih
kecil dia, belum pubertas 😂
total 1 replies
Nur Aini
lanjutkan terus Thor sampai tamat
Nanik S
Mcnya jangan mudah terjebak dg kecantikan, agar Cerita ini menarik 🙏
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Cerita yang mulai Hidup
Nanik S
Su Xier mulai Jatuh Cinta 😂😂😂😂
Nanik S
Jooooost
Nanik S
Cuuuuuuusss
Nur Aini
ceritanya semakin menarik, lanjutkan terus Thor
Nanik S
Sungguh kebetulan
Nanik S
Maaantaaaap dan gas pooool
Nanik S
Laaaanjut
Nur Aini
kok blm update Thor
Wibuu Sejatii: nanti besok up 6 bab
soalnya gak bisa up
kerena lagi ngontrak
total 1 replies
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Nanik S
Gaaas Poool
Nanik S
Rakus sumber daya 🤣🤣🤣
Nur Aini
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!