NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Om Om Itu Suamiku

"Mana payungku?" Kalimat pertama yang diucapkan Bian pada istrinya. Mereka yang sudah menyelesaikan akad sedang duduk di pelaminan menyambut para tamu. Naifa yang terkejut karena tiba-tiba Bian menanyakan payung yang saat itu dia beri pinjam sebulan yang lalu.

"Aku buang."

"Lho, kenapa dibuang?"

"Takut ada peletnya, nanti aku kena pelet om om lagi." Celetukan Naifa membuat Bian tertawa, dia tahu jika jawaban gadis ini tak akan terduga.

"Walau ga di pelet pun, kamu tetap nikahnya sama om-om." Jawab Bian membalas Naifa.

Naifa menghela nafas panjang, selama ini dia merasa malu karena telah menuduh Bian sebagai om-om genit, namun dia juga kesal karena Bian tak bilang jika itu dirinya. Apalagi perubahan yang begitu mencolok dari pria itu.

"Dilihat bagaimana pun, Kak Bian ganteng banget. Beda sama yang dulu. Walau gayanya sekarang kaya om-om genit yang suka godain cewe di jalan." Gumam Naifa dalam hati.

Bian melihat istrinya yang terus menatap ke arahnya. Dia mencoba melihat ke belakang, karena bisa saja Naifa menatap orang yang ada di belakangnya.

"Kenapa istriku, menatapku seperti itu?" Ucap Bian sambil mencubit pipi istrinya karena gemas.

"Ih kak Bian, sakit."

Bian melepaskan cubitannya, lalu mengusapkan tangan pada kepala Naifa.

"Ih ngapain Kak Bian kaya gini. Bikin degdegan aja," gumam Naifa dalam hati.

"Kenapa kamu mau gantiin Sofia jadi istri aku?" Tanya Bian penasaran, Naifa hanya menjelaskan jika dirinya tak mau mempermalukan kedua keluarga.

Bian menatap istrinya yang terpaut usia 10 tahun itu dengan tatapan kasihan, kagum namun juga bingung. Apalagi sikap Naifa yang pastinya belum terlalu dewasa, akan menjadi tantangan baru baginya dalam berumah tangga.

Acara resepsi pun selesai pukul 12 siang, karena Wahid sengaja mengurangi waktunya agar tetangga tak terlalu memperhatikan. Apalagi mereka mempertanyakan keberadaan Naifa yang jelas duduk di pelaminan sebagai pengantin.

"Nak Bian, Naifa kalian belum makan. Makanlah dulu supaya tidak lemas apalagi pingsan," ucap Midah sambil memberikan dua porsi makanan catering. Naifa yang lapar terlihat begitu lahap. Sementara Bian makan sambil menerapkan table manner. Sungguh kebiasaan berbeda antara 2 manusia.

"Pelan-pelan makannya, tersedak kan jadinya." Ucap Bian sambil memberikan segelas air pada istrinya.

"Aku lapar Kak Bian, baru tahu ternyata nikah tuh cape banget."

Bian tersenyum melihat tingkah istrinya, lalu membersihkan saus kacang yang menempel di bibir Naifa.

"Belepotan juga, ga ada anggun-anggunnya." Protes Bian sambil menggelengkan kepala karena tingkah sang istri.

"Biarin aja, kenapa sih protes terus." Naifa yang kesal pergi ke kamarnya. Wahid dan Midah hanya menggelengkan kepala melihat sikap putrinya. Sementara keluarga besan hanya tersenyum, menganggap lucu tingkah Naifa.

Bian segera menyusul istrinya, ke sebuah kamar yang sudah di hias dengan kain dan beberapa bunga. Terlihat Naifa yang kesulitan membuka kerudungnya, karena banyaknya jarum pentul di beberapa tempat.

"Sini, saya bantu." Bian menawarkan bantuan pada istrinya, namun respon sang istri menunjukkan ketidak sukaan.

"Gak mau, aku bisa sendiri."

Penolak kan Naifa membuat Bian kesal, dia pun membuka jas dan dasi yang dikenakannya.

"Ihh kak Bian ngapain sih buka baju disini?"

"Lho kenapa? Saya kegerahan dan mau tidur." Bian naik ke kasur Naifa dan segera tertidur pulas, sementara gadis itu masih berusaha mencari jarum pentul yang di tempelkan MUA di kepalanya.

Bian diam-dian membuka matanya, melihat Naifa yang masih kesulitan membuka jilbabnya. Dia pun mendekati sang istri dan memegang tangan kecilnya.

"Biar saya bantu, kalau kamu nolak terus bisa-bisa besok hari gak akan beres. Bukannya besok kamu harus Ujian Nasional?"

Mendengar ucapan Bian, Naifa pun menurutinya. Pelan-pelan Bian menarik satu persatu jarum pentul di atas jilbab Naifa. Lalu kembali ke kasur setelah semua jarumnya di lepas.

"Terima kasih yah Kak Bian," ucap Naifa terbata-bata.

"Iya," jawab Bian pelan sambil terlelap.

Naifa pun membuka jilbabnya, menunjukkan gulungan rambut miliknya. Sedikit demi sedikit dia menghapus make up dengan air micellar. Tak terbiasa, Naifa merasakan gatal di wajahnya.

"Aduh ribet banget mau ke kamar mandi juga pakai baju ginian."

Naifa yang membuka resleting bajunya tersadar jika Bian ada di kasurnya. Dia mencoba melambaikan tangan pada wajah suaminya. Tak ada respon. Dengan santai Naifa membuka seluruh pakaiannya, menyisakan pakaian dalam di tubuhnya. Dia mencari pakaian santai di lemarinya dan menemukan daster rayon kesayangannya.

Bian terbangun saat handphone di saku celananya bergetar, tak sengaja dia melihat istrinya yang sedang berpakaian. Melihat tubuh sang istri hanya dengan pakaian dalamnya membuat tubuh Bian terasa panas. Saat Naifa meliriknya, Bian pun berpura-pura tertidur.

"Duh gatel banget nih wajah. Gak mau make up an lagi pokonya," ucap Naifa sambil keluar menuju kamar mandi.

Melihat tak ada Naifa di kamarnya, Bian segera bangun untuk membalas pesan dari temannya.

'Bos, nongki yuk di warkopnya Jeje'

Pesan dari Dani, sahabat sekaligus orang kepercayaannya.

'Lagi males, minggu depan aja'

'Tumben males, punya game baru kayanya'

'Iya nih, game nya seru abis. Mana harganya cukup mahal. Sayang buat di tinggalin'

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka. Naifa yang masuk ke kamarnya terkejut melihat Bian yang terbangun sambil memainkan handphonenya.

"Kak Bian, kalau mau main handphone di luar aja." Usir Naifa pada suaminya. Dia merasa risih jika orang lain melihatnya tak berkerudung.

Bian hanya menatap istrinya itu dengan tatapan kagum. Rambut tebal panjang berwarna hitam dan lurus menghiasi kepala istrinya. Belum lagi wajah polosnya yang cantik, mata besar dengan bulu mata yang lentik. Hidungnya yang mancung dan juga bibir plumpy yang pink alami membuat Bian tanpa sadar menelan ludah.

"Ih kok nelen ludah gitu, Kak Bian mesum."

Naifa keluar dari kamar itu dengan perasaan kesal dan pergi ke kamar kakaknya, Sofia.

Gadis itu melihat kamar kosong sang kakak, dan juga beberapa barang yang Sofia tinggalkan. Naifa merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan mempertanyakan perilaku sang kakak yang menolak perjodohan ini. Apalagi Bian, yang harusnya jadi suami kakaknya sudah banyak berubah. Tidak seperti 12 tahun lalu saat mereka bertemu. Bian yang dititipkan di rumah Pak Wahid saat ujian kenaikan kelas 1 SMA karena orang tuanya harus mengurus pekerjaan di luar kota. Dengan tubuh gempal dan kepala plontos membuat Naifa sedikit takut dulu, apalagi Sofia yang dari awal terlihat tak menyukainya.

"Apa jangan-jangan Kak Sofia gak tahu kalau Kak Bian jadi ganteng, dulu sih emang jelek, gendut, terus plontos. Tapi sekarang... " Gumam Naifa dengan wajah kemerahannya. Dia pun keluar dari kamar Sofia dan bergegas menuju kamarnya menemui sang Suami.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk saja, istri." Ucap Bian yang tahu jika itu Naifa.

Naifa melangkah masuk dan mendekat pada suaminya, dia pun duduk di kasur dan bertanya hal yang membuatnya penasaran.

"Apa sebelum hari pernikahan, Kak Bian sama Kak Sofia belum pernah bertemu?"

1
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗁 "𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇", 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇 𝗎𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗒𝗀 𝗀𝖺𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇. 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋, 𝗌𝖺𝗁𝖺𝖻𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗇𝗂𝗌 𝗂𝗍𝗎 𝗂𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗍.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗍 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗂𝖺𝗇. 𝗇𝗀𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺𝗂𝗇 𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺. 𝗈𝗍𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗉𝖺𝗄𝖾, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈. 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖾𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍𝖺𝗇, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗎𝗍𝗂. 𝗆𝗂𝗄𝗂𝗋 𝖽𝗎𝗅𝗎.
Memyr 67
𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄. 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁. 𝖺𝗄𝗂𝖻𝖺𝗍 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺, 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀? 𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗂𝖿𝖺 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖼𝖾𝗋𝖽𝖺𝗌 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗆𝗎.
tse
wow....nyonya muda ngambeknya keren abis...
lanjutkan Nai
Epha Yusra
menarik
tse
penyakit ini mah....
harus hati2 ngadepin penyakit ini
coba ngobrol sama papa Sidiq pasti lebih halus lagi cara ngejaga Naifanya...ga terang2ang gitu...
menghadapi orang licik harus denfan kelicikan juga
tse
bener2 ya si edward itu ulet keket yang kegatelan versi vowok...
kamu itu ganteng masa tingkahnya begitu...sama aja kamu sama mantan kamu yang ga bener...
kalo kmau mencintai Nay kamu pasti bahagia kalo dia sama Fabian karna cintanya mereka sedalam2nya...
contoh tuh Ryan yang bisa ikhlas..
harusnya Fabian juga memberi bodyguard bayangan buat Nanai....
karna si ulet keket cowo itu licik loh...
tse
kan kan bener2 edward sudah gila
hilang akal sehatnya..
Fabian tolong beri bodyguard sama istri kecilmu, jangan sampai edward melakukan sesuatu pada Naifa
tse
hati2 sama edward ya...jangan2 dia sakit jiwa tuh...
اختی وحی
kok msih pake saya² ,bahasa ny baku bngt
Fitri Widia: sorry kalau penggunaan kata 'saya' buat gak nyaman, soalnya karakternya menyesuaikan dengan siapa lawan bicaranya. ada juga kok panggilan 'gue' 'lu' 'aku'
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Readers! Terima kasih atas kesetiaannya membaca karya tulis pertama saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari penulisan kata, typo, atau alur cerita yang kurang memuaskan. Saya akan terus memperbaiki jika anda beri masukkan. Jangan lupa juga bintang lima nya, terimakasih 🩷🫶🌷
Adinda
edward sama Sofia saja
tse
wah kesalahan fatal yang kamu buat bian...wanita hamil horor loh kalo udah bad mood....
gara2 temen kamu sampai meuakan istrimu....aduh2...siap2 aja kamu menyesal. ..
Adinda
dosen jodohin Saja sama sofia
Adinda
jodoh jehan sepertinya Hanni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!