NovelToon NovelToon
25 ATURAN IBLIS

25 ATURAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:228
Nilai: 5
Nama Author: muhamad aidin

Sarah sang pemeran utama beserta para survivor lainnya telah berada di sebuah dunia tiruan yang nampak aneh. Mereka harus bisa bertahan hidup dengan melewati permainan yang di sebut dengan " 25 aturan iblis ", dimana permainan ini memiliki setiap aturan dan teka teki yang cukup menyulitkan. yang berhasil bertahan hidup sampai akhir, adalah pemenangnya. lalu hadiah yang akan di terima adalah satu permintaan apa saja yang diinginkan...... Mampukah Sarah dan para survivor lainnya keluar dari dunia aneh itu..? lalu bagaimana caranya Alena adik perempuan Sarah yang telah menghilang selama 12 tahun berada di dunia itu....?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muhamad aidin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Serangan balasan para warga

Setengah jam berlalu sejak alarm alarm tanda tiap satu jam berbunyi. Di ujung lorong tepat lantai empat, suara tembakan mendera. Serigala bertopeng itu mengejar salah satu warga yang berhasil kabur sampai ke lantai empat. Dia terus memburunya menuju ruang staff.

" Bunuh gue kalo bisa... ". Ejek survivor hingga akhirnya tembakan itu mengarah padanya namun, dengan cepat di berhasil menghindar dan mendobrak pintu ruangan staf itu dengan kakinya. Serigala yang kesal segera menyusul dengan langkah cepat, mengisi ulang aminisi dan bersiap menghabisinya. Tepat ketika dia telah masuk, seseorang langsung menusuk tangannya dengan pisau belati, membuat senjatanya terjatuh dari genggamannya. Lalu satu tendangan berhasil mengarah ke perutnya membuatnya terjatuh dan terpental hingga ke luar ruangan.

   Keadaan berbalik, mereka berhasil mendapatkan senjata api miliknya.

" Baiklah, sekarang kami menang loh.... !!! ". Sapa lelaki kekar yang berhasil menodongkan senjata ak-47 kepada serigala bertopeng itu.

" Dimana yang lain...? Teman serigala mu itu.... ". Ketiga rekannya berjaga di setiap sudut, memantau agar tidak ada serigala yang lain menemukan mereka.

    Ancaman lelaki itu tak sama sekali membuat serigala bertopeng itu takut, di balik topengnya itu dia tertawa seolah sedang meledak para survivor lainnya. Namun, dia tampaknya tak berbicara sepatah katapun.

 Dor..... Tembakannya tepat mengenai kening serigala bertopeng itu. Darah segar terlihat menetes dari kepalanya.

" Ini untuk mereka yang gugur karenamu.... Bangsat....!!!!!! ". Rentetan tembakan di keluarkan kembali dari senjata itu. Kali ini tembakannya melubangi banyak tubuh serigala.

" Dan ini untuk penderitaan kami.... Keparat sialan....!!!!! ". Lelaki kekar itu tanpa ampun memberondong tembakan dari dekat.

" Dia ternyata manusia, tepat seperti apa katamu, Riga... ". Sambil tersengal-sengal lelaki kekar itu menjauh dari mayat itu.

    Riga mendekati mayat itu, lalu membuka topengnya, benar saja , dia manusia sama seperti mereka. Riga tersentak kaget bahwa lawan mereka ini adalah manusia bukan makhluk menyeramkan seperti ada yang di terowongan.

" Mereka membuat kita saling membunuh.... seperti namanya, ini adalah aturan iblis, maka permainannya pun seperti iblis ". Riga terlihat prihatin, lali menggeledah seluruh barang bawaan serigala. Mereka berhasil mendapatkan sebotol air, pisau bayonet, magazine cadangan yang tersisa satu lagi ,dan sebuah jam tangan untuk memperkirakan waktu.

" Kali ini tinggal, mereka bukan.... ". Lelaki kekar itu mengambil cadangan magazine, lalu memasukkannya di kantung.

" Percakan dengan mereka untuk mengurus si penembak jitu itu. Cara satu-satunya untuk dapat melawan adalah, kumpulkan sebanyak mungkin kawan, lalu kita kalahkan kelima serigala itu ". Riga meneguk botol air. Rasa haus dan dahaga nya sudah benar-benar tak tertahankan.

   Di tempat lain, kelompok Alena telah berhasil sampai ke lantai lima. Beberapa mayat survivor tergeletak dengan cara yang sangat mengenaskan. Tanpa kepala, jeroan yang keluar, tangan terputus, hingga dada yang robek memperlihatkan jantung dan hati. Pemandangan yang mengerikan.

" Ini pasti perbuatan serigala , yang menggunakan busur itu. Dia ahli dalam bela diri senjata tajam ". Alena benar-benar benar kesal dengan perbuatan serigala satu ini. Serigala yang menyerang mereka di lantai dua. Alia dan Rosa pun telah menjadi korban keganasannya.

" Kalo begitu, dia akan menjadi sasaran selanjutnya. Setelah kita berhasil mengalahkan si penembak jitu ". Sahlan menunjuk arah atap. Mereka berencana bergerak untuk menyergap si penembak jitu. Tentu saja yang akan bergerak adalah, Alena, Sahlan dan Bara. Sementara Sarah dan Luna akan menjaga Elang yang terluka, di tempat persembunyian.

Mereka bertiga mulai bergerak, kali ini menuju atap stadion, namun dengan berpencar. Prediksi Sahlan, serigala akan mencoba bergerak setelah posisinya telah ketahuan, namun perilaku seorang penembak jita adalah mencari ruang gerak tersembunyi yang mampu melihat ke segala arah. Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah berada di ketinggian dari pada harus berada di bawah. Kemungkinan kecil bahwa ruang gerak area yang di jangkau ya adalah atap dan are lantai lima.

" Jika salah satu dari kita berhasil menemukannya, jangan langsung bergerak, tunggu celah ketika interval waktu tengah berlangsung.... ".

" interval waktu...? Maksudmu...? ". Alena masih sam sekali tak mengerti dengan penjelasan Sahlan.

" Sebenarnya kami telah bertemu dengan Riga.... Lalu saling bertukar informasi demi mengalahkan para serigala ".

" Riga...? Si mahasiswa pendiam itu...".

Sahlan mengangguk. " Tidak waktu menjelaskan, sekarang berpencar, bergerak setelah suara di tengah lapangan berbunyi ".

Masing-masing dari mereka sudah di bekali senjata tajam, Sahlan dengan Kampak tajam yang di berikan Sarah, Bara dengan pisau belati yang dia ambil dari mayat survivor , dan Alena dengan pedang katanya yang panjang dan tajam. Ketiganya bergerak menyebar.

Sementara itu, Lelaki kekar, dan ketiga orang yang membantunya termasuk Riga, telah sampai di lantai satu. Mereka bersembunyi di tempat pintu masuk ke arah lapangan. Tepat sebelum pukul sepuluh, lima menit sebelum jam sepuluh, jam tangan yang di rebut dari serigala pertama berbunyi seperti alarm peringatan.

" kenapa bisa...? ". Salah satu dari orang yang bersama Riga mempertanyakannya.

" Entahlah, harusnya interval waktunya setelah jam sepuluh, yaitu sebelum jam sepuluh lewat lima menit.... ".

" Berpikirlah Riga, jam tangan itu kau ambil dari mayat serigala itu. Mungkin ada hubungannya kenapa bisa menyala.....? ". Lelaki kekar itu menjaga barisan belakang, hanya dia yang memegang senjata api.

Suara alarm menyala, kota putih kecil langsung turun dari atas langit, tepat ketika pukul sepuluh malam. Mereka semua langsung berlari, mengambil kotak itu. Tak butuh waktu lama setelahnya kotak putih itu terbuka, dan sebuah hologram canggih keluar dari kotak itu.

" Dua serigala telah tumbang.... Hanya tersisa tiga serigala lagi, temukan mereka, dan salah satunya kini sedang berada di lantai lima ". Setelahnya suara itu pun lenyap kembali.

" Dua...? Artinya mereka telah berhasil membunuhnya kah...? ". Riga nampak antusias, sebelum akhirnya kerah belakang bajunya di tarik paksa oleh lelaki kekar itu.

" Apa yang kau pikirkan ,dasar bodoh.... Lari dahulu sebelum waktu intervalnya habis.... ". Mereka berlari tergesa-gesa dan segera memasuki stadion.

Lantai lima, atap arah timur laut. Alena berdiri mematung, nafasnya tersengal-sengal, lalu dengan tenang dia mengatur nafasnya. Katanya telah keluar dari sarungnya. Darah menempel di katana tajamnya, dan mayat yang tergeletak di hadapannya adalah serigala bertopeng yang menggunakan senapan jarak jauh. Pelaku penembak jitu, berhasil di bunuh, sama sekali tak kenal ampun, Alena memenggal kepala penembak jitu itu hingga akhirnya kepalanya terpisah dari tubuhnya.

" Ini untuk mereka yang gugur.... ". Sambil tersenyum, Alena menyarungkan kembali pedangnya. Dia mengambil senapan itu, lalu mengambil juga cadangan peluru yang masih tersisa.

Alena mulai turun dari atap, hal yang di tujunya adalah menemukan Bara dan Sahlan, memberitahukannya bahwa target telah di lumpuhkan. Baru saja menginjakkan kakinya di lantai lima, tepat di lorong stadion lantai lima.

" ALENA ..... Cepat selamatkan Sahlan.....". Bara berteriak kencang. Sahlan telah tergeletak di lantai. Perutnya sudah tertancap anak panah, dan Bara....? Dia sedang bertarung dengan serigala ketiga menggunakan belati miliknya. Keduanya nampak imbang dalam pertarungan jarak dekat, hanya saja serigala menggunakan golok besar dan cukup panjang, sehingga beberapa kali Bara terkena sabetannya .

1
🍧·🍨Kem tình yêu
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
LaConstieConsti
Benar-benar merinding dan merasa terobsesi dengan cerita ini, thor! ❤️
muhamad aidin: terima kasih untuk masukannya.... semoga ke depannya bisa terus menulis untuk para pembaca.....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!