NovelToon NovelToon
PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naim Nurbanah

Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Apa? Erlina mengalami kelumpuhan?Innalilahi. Astaghfirullah, Erlina," ucap Sabrina. Sabrina tertunduk dengan kabar menyedihkan itu.

"Lalu bagaimana dengan bayi yang masih di dalam kandungan nya?" tanya Sabrina lagi.

"Syukur lah, bayi nya bisa diselamatkan dengan operasi cesar. Lalu bagaimana dengan bang Fauzan? Dia dalam keadaan baik-baik saja bukan?" Sabrina benar-benar ingin tahu dengan pasti keadaan Fauzan dan Erlina. Sementara ini anak-anak di rumah tidak diberi tahu oleh Sabrina kabar kecelakaan itu. Ini lebih baik daripada anak-anak menjadi heboh dan khawatir.

"Alhamdulillah, mereka semua selamat. Tapi kasihan dengan Erlina mengalami kelumpuhan sementara waktu. Tapi semoga Erlina bisa selekasnya pulih," gumam Sabrina yang sedikit bisa bernafas dengan lega.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Assalamu'alaikum, Erlina! Fauzan! Kalian benar-benar yah, tidak mau menjemput mamak di bandara. Hanya menyuruh sopir pribadi kalian. Fauzan! Erlina!" teriak mamak Sarina yang baru datang bersama dengan mamak Ruminah.

Sabrina yang mendengar suara dua mamak-mamak rempong itu segera keluar dari dalam kamar nya. Beruntung Hamzah sudah tidur di dalam box bayi. Dan anak-anak semua nya sudah tidur di dalam kamarnya.

"Wa'alaikum salam, mak! Mamak Ruminah dan mamak Sarina. Silahkan duduk dulu. Biar saya bikinkan minum," Sabrina menyambut kedatangan kedua mamak rempong itu.

"Kami teh manis panas saja, Sabrina!" ucap mamak Ruminah sambil duduk di ruang tengah. Mereka membawa banyak oleh-oleh.

"Sebentar yah, mak! Aku akan bikinkan minumannya," ucap Sabrina.

Sabrina segera bergegas menuju ke dapur. Dia membuatkan minuman untuk mak Sabrina dan mak Ruminah. Setelah nya Sabrina kembali bergabung dengan mamak Sabrina dan mamak Ruminah yang masih duduk di ruang tengah.

"Ini diminum teh manis panas nya, mak!" kata Sabrina sambil meletakkan dua cangkir minuman yang berisi teh manis panas itu ke atas meja.

"Di mana Erlina, kok dari tadi belum keluar dari dalam kamarnya," ucap mamak Sarina sambil menyeriput minuman nya.

"Iya, di mana juga menantu ku yang ganteng sendiri," sahut mamak Ruminah.

Sabrina masih diam. Dia sengaja belum menjawab dan menceritakan tentang kecelakaan itu. Sabrina sengaja membiarkan mamak Ruminah dan mamak Sarina itu tenang dulu dan minum teh nya. Karena mereka baru tiba dari Medan.

"Aku mau ketemu Fauzan dulu. Masa masih sore gini mereka sudah tidur," ucap mamak Sarina.

"Tunggu, mak!" ucap Sabrina berusaha menahan mamak. Sabrina yang hendak ke kamar Fauzan.

"Ada apa, Sabrina?" tanya mamak Sarina.

"Mamak duduk lah dulu. Saya akan memberikan kabar yang sebenarnya," kata Sabrina. Mamak Sarina dan mamak Ruminah saling berpandangan.

"Bang Fauzan dan Erlina saat ini sedang dirawat di rumah sakit, mak. Mereka telah mengalami kecelakaan tunggal karena rem mobil blong," ucap Sabrina dengan suara bergetar.

"Astaghfirullah, Fauzan anakku!" sahut mamak Sarina.

"Ya Alloh, Erlina! Bagaimana Erlina dengan kandungan nya?" ucap mamak Ruminah.

"Lebih baik kita segera melihat keadaan mereka, Ruminah. Kita harus ke rumah sakit," kata mamak Sarina.

"Tenang mak! Kalau mamak ingin melihat keadaan bang Fauzan dan Erlina biar sopir yang mengantarkan mamak Sarina dan Ruminah. Biar saya di rumah menjaga anak-anak," ucap Sabrina.

"Cepetan, Sabrina! Kami tidak akan bisa tidur dengan nyenyak sebelum melihat keadaan mereka. Apalagi Erlina sudah waktunya melahirkan. Kenapa harus mengalami musibah seperti ini," sahut mamak Sarina.

"Baik, mak! Aku akan menyuruh pak sopir mengantarkan mamak sekarang juga," kata Sabrina akhirnya.

*****

"Bang Fauzan dan Erlina saat ini sedang dirawat di rumah sakit, mak. Mereka telah mengalami kecelakaan tunggal karena rem mobil blong," ucap Sabrina dengan suara bergetar.

"Astaghfirullah, Fauzan anakku!" sahut mamak Sarina.

"Ya Alloh, Erlina! Bagaimana Erlina dengan kandungan nya?" ucap mamak Ruminah.

"Lebih baik kita segera melihat keadaan mereka, Ruminah. Kita harus ke rumah sakit," kata mamak Sarina.

"Tenang mak! Kalau mamak ingin melihat keadaan bang Fauzan dan Erlina biar sopir yang mengantarkan mamak Sarina dan Ruminah. Biar saya di rumah menjaga anak-anak," ucap Sabrina.

"Cepetan, Sabrina! Kami tidak akan bisa tidur dengan nyenyak sebelum melihat keadaan mereka. Apalagi Erlina sudah waktunya melahirkan. Kenapa harus mengalami musibah seperti ini," sahut mamak Sarina.

"Baik, mak! Aku akan menyuruh pak sopir mengantarkan mamak sekarang juga," kata Sabrina akhirnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Dimana Erlina?" ucap Fauzan di saat dirinya sadar dari koma nya beberapa hari. Mamak Ruminah dan mamak Sarina sudah tiba di rumah sakit. Setelah sampai di Jakarta, barulah kedua nenek itu langsung diberi tahu dengan kabar kecelakaan Fauzan dan Erlina.

"Erlina dan bayinya baik-baik saja. Erlina ada di kamar inap, ," ucap mamak Sarina.

"Bayi? Anakku sudah lahir, mak?" sahut Fauzan.

"Sudah, nak! Bayi perempuan yang cantik seperti Erlina. Setelah sembuh dan pilih, kamu akan melihat putri kamu yang cantik. Dia mirip sekali dengan Hamzah," cerita mamak Sarina.

"Syukur alhamdulillah, Erlina dan anakku baik-baik saja," ucap Fauzan dengan tersenyum.

"Allah Maha baik, Fauzan. Allah melindungi kalian, istri dan anak kamu. Alhamdulillah," kata mamak Ruminah.

"Tapi mak, aku hampir membuat istri dan anakku celaka. Entah kenapa rem di mobilku blong. Padahal saat pergi, mobil tidak ada masalah," cerita Fauzan.

"Maksud kamu, kejadian kecelakaan ini ada seseorang yang sengaja ingin melihat kamu celaka?" sahut mamak Ruminah.

"Entah lah, mak! Biar pihak berwajib mengusut nya. Aku tidak ingin ada orang yang diam-diam ingin mencelakakan aku dan keluargaku," ucap Fauzan.

"Tapi siapa yang memiliki dendam dan ingin mencelakakan kamu dan keluarga kamu? Apakah kamu pernah membuat sakit hati seseorang? Atau relasi di perusahaan kamu, Fauzan?" tanya mamak Sarina.

"Soal itu aku tidak tahu pasti, mak!" sahut Fauzan.

"Sekarang, kamu harus cepat pulih. Fauzan. Jangan membuat mamak khawatir yah," ucap mamak Sarina.

"Iya, Fauzan! Alhamdulillah Tuhan masih memberikan keselamatan pada kalian," sambung mamak Ruminah.

"Mamak, aku ingin melihat Erlina dan juga putriku," ucap Fauzan.

"Tapi, apakah kamu sudah kuat?" sahut mamak Sarina.

"InsyaAllah kuat, mak!" kata Fauzan Fauzan.

*Kita panggil suster perawat saja, kak Sari! Fauzan lebih baik pakai kursi roda saja dulu,"ucap mamak Ruminah pelan.

"Benar! Lebih baik Fauzan pakai kursi roda dulu," sahut mamak Sarina.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Bang Fauzan!" ucap Erlina lirih. Fauzan mendekati Erlina yang masih berbaring di atas tempat tidur kamar rumah sakit.

"Erlina?" panggil Fauzan seraya meraih tangan Erlina. Lalu memegang tangannya.

"Kamu baik-baik saja, sayang? Maaf, aku lah yang membuat kamu seperti ini. Aku hampir mencelakai istri dan anakku," ucap Fauzan masih saja menyalahkan dirinya sendiri.

"Semua ini musibah, bang! Bang Fauzan tidak salah," ucap Erlina.

"Tapi, kamu tidak cidera bukan? Kamu baik-baik saja kan, Erlina?" sahut Fauzan.

"InsyaAllah aku baik-baik saja, bang! Oh iya, bang! Bang Fauzan ingin melihat putri kita? Putri kita masih di ruangan intensif anak," kata Erlina.

"Kita lihat putri kita yuk!" sahut Fauzan. Erlina tiba-tiba mulai berkaca-kaca matanya. Hal itu membuat Fauzan menjadi bingung saat Erlina tiba-tiba menangis.

"Bang Fauzan! Kedua kakiku mengalami kelumpuhan, bang! Hiks hiks," ucap Erlina yang langsung menangis.

"Apa? Astaghfirullah! Ini salahku! Aku tidak bisa menjaga istriku. Aku lah yang pantas di salahkan," kata Fauzan.

Hal itulah yang membuat Erlina semakin histeris menangis karena Fauzan memukul-mukul dadanya sendiri karena kesal. Beruntung mamak Sarina dan mamak Ruminah mendengar suara gaduh di kamar inap yang di tempati oleh Erlina. Sehingga keduanya langsung menghentikan Fauzan yang menyakiti dirinya sendiri karena mengamuk saat mendengar Erlina mengalami kelumpuhan.

"Tenang Fauzan! Sabar yah nak!" ucap mamak Sarina yang berusaha membuat tenang Fauzan.

"Tapi aku telah membuat istriku mengalami kelumpuhan, mak!" sahut Fauzan.

"Kata dokter kelumpuhan yang dialami oleh Erlina hanya bersifat sementara. Kita harus yakin dan percaya, kalau suatu hari, Erlina kembali pulih seperti sediakala yah," ucap mamak Ruminah yang ikut menangis mengingat kondisi putri nya yang tiba-tiba lumpuh.

"Benarkah, mak! Erlina bisa pulih seperti semula," sahut Fauzan.

"InsyaAllah, bang Fauzan! Doakan aku bisa pulih seperti sediakala, yah bang!" kata Erlina masih menangis terisak-isak.

"Aku akan mengajak kamu berobat kemana saja. Supaya kamu bisa kembali berjalan seperti dahulu, Erlina. Bila perlu kita akan berobat ke luar negeri. Aku tidak akan perduli jika harus menghabiskan banyak biaya untuk berobat di sana. Yang terpenting, ibu dari anak-anak ku sehat dan pulih sepenuhnya," kata Fauzan dengan semangat.

"Kalian harus yakin dan percaya! Allah akan kembali mencabut penyakit ini," sahut mamak Sarina.

1
Cici Rosmawati
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Nasih Moh
luar biasa
Jongger
cukup bagus Thor... semangat nulisnya
Wenny Enny
Luar biasa
Nays Noer
hayo pilih yang mana?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!