NovelToon NovelToon
MENYESAL

MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Rinda mengenalkan sahabatnya yang bernama Dita dengan Danis, kekasihnya. Sikap dan kebiasaan Danis berubah, setelah Rinda kenalkan pada Dita. Tidak ada lagi Danis yang selalu ada disetiap Rinda membutuhkannya. Karena setiap kali Rinda butuh Danis, pria itu selalu bersama Dita.

Rinda menyesal mengenalkan Dita pada Danis. Rinda tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianati dirinya seperti ini.

Puncak penyesalan Rinda, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Danis dan Dita masuk ke dalam hotel sambil menautkan jari-jari tangan mereka. Kebetulan Rinda sedang bersama Keenan, pria yang baru saja menjadi temanya. Rinda tidak tahu, jika Keenan adalah calon suami Dita.

Bagaimana sikap Rinda selanjutnya pada Danis dan Dita?

Keputusan apa yang akan dipilih Rinda tentang hubungannya dengan Danis

Bagaimana sikap Rinda pada Keenan, setelah tahu pria itu calon suami Dita?

Yuk simak cerita 'MENYESAL' selengkapnya, hanya di NOVEL TOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Kedatangan Dita

"Rinda, sekarang giliran kamu." Sekretaris pimpinan cabang yang memberitahu Rinda untuk masuk.

Sebelum masuk, Rinda mencoba mengatur nafasnya agar lebih tenang. Setelah itu barulah dia melangkahkan kakinya. "Bismillah," ucap Rinda begitu tangannya terulur untuk membuka pintu.

"Permisi Pak," ucap Rinda.

Hal yang pertama Rinda lakukan adalah memasang senyum semanis mungkin. Senyum itu sirna dan berganti dengan wajah tegang karena takut. Info yang dia dapatkan dari Delia, ceo barunya itu pria muda yang ramah. Namun sekarang, yang berdiri dihadapannya adalah pria dewasa yang matanya menatap tajam. Tidak ada senyum, yang ada wajah kaku seperti tidak pernah digerakkan.

"Kamu peserta terakhir?" Pria dewasa itu bertanya dengan suaranya yang berat. Sama seperti berat badannya yang besar tinggi.

Rinda mengangguk sambil menormalkan detak jantungnya. Dalam hatinya berkata, "Pantas saja hingga saat ini masih single." Rinda tidak tahu saja, jika ekspresinya saat ini ada yang menertawakannya.

Rinda kebingungan sendiri. Apa yang harus dia lakukan. Tidak ada perintah atau pertanyaan untuknya. Yang ada pria dewasa itu justru pergi meninggalkan Rinda.

"Bukankah mau ditanya-tanya, mengapa dia pergi?" Rinda kembali membatin

Rinda ketakutan sendiri, jangan-jangan rekan kerjanya mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan. Karena itu, tidak ada satupun dari mereka yang keluar dari ruangan ini dengan wajah senang. Saat Rinda bertanya, "Bagaimana?" pada rekan kerjanya yang sudah selesai wawancara. Tidak ada satupun yang mau menjawab.

Dalam pikirannya yang tidak menentu, Rinda mencoba mengingat-ingat informasi ceo yang diberikan Delia. Tidak ada yang tahu namanya, yang mereka kenal hanya tuan muda Rajendra. Tidak ada juga fotonya, karena memang belum dipublikasikan sebagai ceo Rajendra Group.

Pria dewasa itu kembali menemui Rinda. Masih sama dengan sebelumnya, tidak ada suara apalagi senyum. Wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Ini wawancara jadi asisten ceo, apa uji nyali?" Rinda bertanya pada dirinya sendiri.

"Kamu diterima."

"Ha!" Rinda terkejut. Dia belum wawancara. Tidak mungkin langsung diterima. "Tapi Pak, -"

"Kamu ditunggu tuan muda di ruangan sebelah." Pria dewasa yang menakutkan itu memotong ucapan Rinda.

Mulut Rinda membulat membentuk huruf O. Ternyata yang dia kira ceo sejak tadi, bukan ceo Rajendra Group. Rinda menarik nafas lega, lalu berdiri dan berjalan mengikuti pria dewasa yang bicara dengannya.

Dalam hatinya Rinda masih belum percaya dia diterima. Tidak mungkin hanya seperti ini. Lalu untuk apa dia kemarin siang mencari tahu tentang tuan muda Rajendra. Rinda terus sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai suara pria dewasa itu mempersilakan dia masuk.

"Terima kasih Pak," ucap Rinda sopan, karena pria itu yang , membukakan pintu untuknya.

Rinda masuk dan mendapatkan wajah yang tersenyum padanya. "Keenan?" panggil Rinda tidak percaya.

"Kenapa?" Tanya Keenan sambil menatap menyelidik.

"Tidak percaya saya Ceo Rajendra Group?" Tanya Keenan lagi.

"Bukan tidak percaya, tapi tidak menyangka bertemu disini." Rinda menjawab apa yang dia pikirkan.

Setelah itu Rinda ingat pesan yang Keenan kirim pagi ini. Pria itu mengatakan akan mengunjungi kantor cabang perusahaan tempat dia bekerja. Siapa sangka, tujuan mereka sama. Sama-sama ke Rajendra Group cabang utama Bandung.

"Jadi Tuan muda memantau peserta tes dari cctv. Sementara yang mereka hadapi orang lain," ucap Rinda sambil memperhatikan layar yang ada disalah satu dinding ruangan tersebut.

"Dia bukan orang lain. David adalah pengawal keluarga Rajendra. Dia baru tiba pagi tadi." Keenan menjelaskan.

"Saya takut," ucap Rinda jujur.

Keenan tertawa, suaranya terdengar hingga keluar. Dan itu menarik perhatian David dan asisten papa Fardhan. Sebenarnya Keenan tidak berniat menakut-nakuti. Dia melakukan hal ini sebagai salah satu tes untuk para karyawan yang melamar jadi asistennya.

"Jadi, apa kamu bersedia jadi asisten Saya?"

"Sepertinya Saya perlu pikirkan lagi," jawab Rinda.

"Kenapa?" Keenan terkejut dengan jawaban Rinda.

"Entahlah Saya merasa ...." Rinda tidak meneruskan ucapannya. Diluar sana terdengar suara seseorang yang sangat dia kenal memanggil namanya. Orang itu meminta dia keluar dan menemuinya.

"Ada apa?" Keenan bertanya dengan David, yang baru saja masuk.

"Ada seorang wanita yang mencari nona Rinda, Tuan."

"Itu Dita, biar Saya temui dia."

"Dita?" Ulang Keenan. Mau apa dia?" Ucap Keenan lagi.

"Entahlah, mungkin masalah kemarin."

"Ini kantor, bukan tempat umum yang bisa datang seenaknya." Ucap Keenan geram.

Rinda juga tidak mengerti mengapa Dita jadi seperti ini. Sejak sahabatnya itu pulang dari luar negeri, Rinda seolah tidak lagi mengenali Dita. Sahabatnya itu tega merebut Danis, dan sekarang mempermalukannya di kantor.

"Sebagai atasan kamu, Saya tidak mengizinkan kamu menemui dia."

"David, wanita yang mencari Rinda itu ada masalah dengan Saya, bukan dengan Rinda. Tolong bawa dia keluar dari perusahaan." Keenan memberi perintah pada David.

"Jangan sampai menyakitinya," ucap Keenan lagi mengingatkan.

"Sepertinya Dita mengecek cctv. Saya lupa tentang itu." Ucap Rinda setelah dia menyadari melewatkan sesuatu.

"Maksud kamu, dia melihat kita bersama?" Tanya Keenan memastikan.

"Sepertinya begitu. Mungkin Dita akan memanipulasi apa yang terjadi."

"Pak."

"Panggil Keenan saja Rin," ucap Keenan mengingatkan.

"Biar Saya temui Dia, sebelum dia menemukan kita. Saya ingin tahu, apa yang dia ingin lakukan sampai menyusul ke tempat Saya bekerja." ucap Rinda meminta izin.

"Bahkan bisa sampai ke lantai yang seharusnya tidak bisa diakses oleh tamu," ucap Keenan menambahkan.

"Sepertinya keamanan disini belum berjalan dengan baik," ucap Keenan lagi.

Namun pada akhirnya Keenan mengizinkan Rinda menemui Dita. Laki-laki itu ikut penasaran. Apa yang ingin Dita lakukan terhadap Rinda? Bukankah Rinda yang seharusnya marah pada sahabatnya itu?

"Rinda! Kamu benar-benar licik. Kamu ingin merebut Keenan dari aku. Jadi kamu meminta Danis untuk menggoda aku, dan meminta Keenan untuk mengikuti aku. Agar dia membenci aku dan batal menikah dengan ku."

Dita langsung bicara panjang lebar dengan nada tinggi, begitu Rinda menemuinya. Sampai hampir satu lantai bisa mendengarkan suaranya yang melengking itu. Sayang, lantai tempat mereka berada, bukan lantai tempat karyawan bekerja. Melainkan lantai pribadi untuk keluarga Rajendra.

"A' Rendi, kamu benar. Sayang Nda terlambat mengetahui Dita yang seperti ini." Rinda bicara dalam hati. Apa yang Dita sampaikan membuat Rinda ingat Rendi.

Kala itu Rendi mengingatkan Rinda untuk hati-hati, jangan sampai Dita mengkambing hitamkan Rinda. Seperti yang Dita lakukan pada waktu itu terhadap Rendi. Rinda menyesal, terlambat menyadarinya.

Dita benar-benar memutarbalikkan fakta, seperti yang Rinda duga. Hanya saja, sepertinya Dita salah bicara. Dengan menyebutkan nama Danis. Dengan begitu, Rinda bisa mendapatkan celah untuk membalas tuduhan Dita,

"Kamu punya hubungan apa dengan Danis?" Balas Rinda bertanya pada Dita, seolah-olah dia tidak tahu kedua penghianat itu memiliki hubungan.

Dita terdiam. Dia lupa Rinda tidak tahu tentang hubungannya dengan Danis. Dia datang karena tidak sengaja melihat cctv yang memperlihatkan Rinda turun dari mobil Keenan. Membuatnya punya ide untuk mempermalukan Rinda di kantor. Dengan menyebarkan gosip, bahwa sahabatnya itu selingkuh dan merebut calon suaminya.

Rencana yang sempurna, memutar balikkan fakta. Dia yang merebut Danis, tapi dia menuduh Rinda yang merebut Keenan. Dita juga masih berharap Keenan bisa kembali padanya.

Apa dia pikir Keenan akan menerimanya kembali. Tentu saja tidak. Ada banyak gadis yang menyukai pria tampan itu. Keenan bisa memilih yang terbaik untuknya.

Keenan yang melihat Rinda dari jauh, memberikan perintah pada David untuk segera membawa Dita pergi. Namun dia melihat tangan Rinda terangkat menahan David. Rinda mungkin ingin membalas Dita dengan caranya. Keenan akan memberikan kesempatan. Dia pun meminta David untuk berjaga-jaga saja. Jangan sampai Dita menyakiti Rinda.

"Atau selama ini diam-diam kamu dan Danis punya hubungan, sampai-sampai dia mengabaikan aku." Rinda hanya mencoba membeberkan fakta.

"Jangan menuduh sembarangan." Dita menyanggah tuduhan Rinda.

"Justru kamu yang diam-diam mendekati Keenan."

"Aku tidak tahu ada hubungan apa antara kamu dengan Keenan. Jadi, aku tidak mengerti apa yang tadi kamu sampaikan." Rinda kembali bicara, dan terpaksa berbohong.

"Bohong! Aku melihat kamu turun dari mobil Keenan. Ada Ardi juga yang datang menghampiri kalian." Sahut Dita.

"Bukan berarti aku memiliki hubungan dengan dia, dan tahu semua tentang dia." Rinda tidak mau dikalahkan Dita. Apalagi dia yang berada diposisi yang benar.

"Kalau pergi ke hotel berdua, itu baru patut dicurigai," balas Rinda.

Dita terkejut dengan sindiran Rinda. Dia lalu teringat satu nama yang mengetahui rahasianya. "Apa yang Keenan sampaikan pada kamu?"

"Apa yang kamu takut kan?" Tanya Rinda pura-pura tidak tahu.

"Rinda," panggil Delia yang baru tiba di lantai tempat Rinda berada saat ini.

"Nda, ada apa ini?" Delia bertanya, karena dia tidak tahu ada masalah apa yang sebenarnya.

Sampai mata Delia melihat gadis yang pernah bersama Danis. "Bukankah kamu yang makan malam bersama Danis?" Delia bertanya pada Dita.

"Mengapa kamu bisa lolos sampai ke lantai ini?" Tanya Delia lagi.

1
Yani
Kasianmmh Ana dan Riska sama di hianati suami
Yani
Ceritanya bagus seru 👍ttp semangat thor 💪💪
Yani
Bener" udah ga punya malu
Yani
Bener kaya Dita anak papa Heru kasihan mmh Ana di bohongi
Yani
Jangan" suaminya mmh Ana lagi
Yani
Oh... ternyata bukan anak kandung
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Jangan" suami kakak Rinda lagi
Yani
Oh.... ternyata Rinda punya dua kakak
Yani
Bagus Delia bongkar semuanya
Yani
Dasar perempuan licik semoga tidak terjadi apa" dgn ayahnya Rinda
Yani
Pasti orang suruhan si Dita
Yani
Jangan sampai Ayahnya Rinda meninggal thor
lanjut ttp semangat thor💪 ceritanya bagus 👍
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Betul CEO baru Rinda Keenan
Yani
Kayanya CEO baru Keenan deh
Yani
Kenalkan sama anaknya Rinda
Yani
Dita thor 🙏
Bunaya: Salam kenal Kak 🤗
Terima kasih untuk koreksinya
total 1 replies
Yani
Seru ni
Yani
Kebutuhan lain yang mendesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!