NovelToon NovelToon
Membalas Sakit Hati Ibu

Membalas Sakit Hati Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:807.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Sinta tidak tahan lagi dengan perlakuan tidak baik dan semena-mena oleh Ayah dan keluarganya, terlebih mereka selalu menghina Ibunya.

Sinta yang awalnya diam saja, sekarang tidak lagi. Dia akan membalas sakit hati Ibu nya kepada orang-orang yang sudah menolehkan luka di hati Ibu.

Apa yang akan Sinta lakukan untuk membalaskan luka sakit hati sang Ibu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25 Ketahuan

"Jadi mau pesen nggak Mas?." tanya Adel lembut.

"Enggak ah aku udah kenyang paling aku mau beli minumannya aja sambil ngerokok. Tolong pesenin aku Americano less Ice No sugar ya, Sayang!." balas Zainal.

"Nggak, jangan kopi! nanti kamu nggak bisa tidur. Besok kan kamu kerja mas!." sanggah Adel.

"Ya justru biar aku nggak ngantuk malam ini , Aku mau gantian jagain Farhan biar kamu bisa pulang aja." jawab Zainal.

"Ah nggak nggak Farhan biar aku aja yang jagain, lebih baik kamu yang pulang aja Mas, biar kamu bisa istirahat toh kamu juga kan tadi habis perjalanan jauh, belum lagi besok itu kan kamu kerja mas kamu itu kan lebih banyak dibandingkan aku. Sedangkan kerjaan aku kan lebih santai jadi Farhan biar aku aja yang jagain, No debat!." ujar Adel.

"Tapi kan....?." balas Zainal.

"Ah udah gak ada tapi-tapian ! jadi sekarang kamu mau pesen minum apa jadinya? jadi pesen gak?." sanggah Adel memotong pembicaraan Zainal.

"Hhhmmm, Ya udah apa aja lah bebas di mana kamu aja!." jawabnya.

"Ya udah tunggu." ucap Adel sinis.

'Hahaha dasar bodoh sekali kamu Mas, percaya aja kamu sama apa yang aku katakan barusan, untung aku lebih sedikit pintar dan bisa mengelabui Mas Zainal, bahkan mematahkan kekesalannya padaku tadi yang berujung malah dia yang aku marahin balik, emak-emak dilawan!." gumam Adel dalam hati sembari memesan minuman yang diminta Zainal.

Adel dan Zainal pun pada akhirnya sedikit bercengkrama di cafe itu, sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 01.12 dini hari. Adel pun akhirnya kembali ke rumah sakit sementara Zainal ada suruh kembali ke rumah untuk beristirahat.

.

.

.

Tring.

[Gimana, aman?.]

Beberapa menit setelah Zainal pulang, toba-tiba Bagas mengirim Adel pesan whatsapp.

[Aman dong pasti, aku kan pintar!.] balas Adel menyombongkan diri dengan penuh rasa bangga.

[Bagus, itu baru bidadari!.] ucap Bagas memuji Adel yang membuat Adel yang membaca nya senyum-senyum sendiri karena di goda oleh kekasihnya.

[Jemput aku lagi sekarang juga. Aku males jalan.] titah Adel.

[Loh kamu masih pengen yah? Oh yah tadi kan belum selesai ? Hahaha ya udah ayo ! Tunggu sebentar aku OTW !.] balas Bagas yang seakan meledek dengan sedikit tawa dari isi chat nya itu.

.

.

.

Beberapa menit kemudian Bagas pun akhirnya tiba di depan rumah sakit untuk membawa Adel kembali ke dalam hotel. Yang pastinya untuk melanjutkan nafsu Adel yang tadi terganggu dan terhenti sejenak.

"Tumben kok kamu masih mau lanjut sih, Padahal tadi kan kamu lagi nanggung, terus berhenti tiba-tiba. Biasanya kalau udah kayak gitu kamu suka nggak mood main. Tapi kok ini masih ingin lanjut?." tanya Bagas ingin tahu.

"Ya udah nggak jadi aku balik lagi ke kamar Farhan aja jagain Farhan." ucap Adel tersinggung sembari kembali turun dari motor yang digunakan Bagas yang saat ini masih dalam kondisi diam belum bergerak.

"Eh, eh bercanda kok. Jangan ngambek gitu sih, naik lagi naik aku kan cuma bercanda!. Ayo let's go, Sayang." ucap Bagas lalu mengemudikan motornya menuju hotel melanjutkan aksi mereka yang terhenti sejenak.

Adel tidak memikirkan nasib anak nya yang sendirian di rumah sakit, tapi justru dia ingin menuntaskan hasrat nya yang menggebu daripada menjaga anaknya.

***

KEESOKAN HARINYA,

"Ya ampun aku kebablasan tidur, Bang Bagas! Bangun Bang! sudah jam 06.00 loh ini kamu nggak akan pulang?." Ucap Adel dengan tangan menepuk-nepuk pipi Bagas yang tengah begitu telat tidur.

"Apa sih Sayang aku masih ngantuk udah biarin aja kalau masalah absen kerja nanti bisa aku akalin, aku pulang dan pergi ke kantornya nanti aja ya." jawab Bagas dengan kondisi masih setengah tak sadar.

"Tapi bangun dulu, Bang! anterin aku ke rumah sakit sebentar dong bang! aku males banget jalan. Ayo bangun! bangun! Nanti keburu Mas Zainal datang ke rumah sakit dan aku nggak ada di sana bisa-bisa dia curiga dan banyak tanya lagi." panik Adel seraya terus membangunkan Bagas yang ada di sampingnya.

"Hhmmm iya-iya nih, Aku bangun, sebentar aku ngumpulin nyawa dulu 5 menit ya." sahut Bagas.

"Gak boleh, cepat sekarang aja ayo!." sanggah Adel memaksa.

"Ya udah iya cantik iya, ini aku mau cuci muka dan pak baju bentar ya, sabar sebentar ya cantik!." ucap Bagas.

"Halo gombal Ya udah cepet nggak pakai lama!." ucap Adel pada saat padahal saat ini kondisi Adel juga masih belum siap-siap dan masih berada di atas ranjang bahkan belum menggunakan sehelai benang pun.

.

.

.

Pukul 06.12, Mereka pun berdua akhirnya selesai bersiap-siap dan hendak kembali ke rumah sakit di mana Farhan dirawat.

"Loh Tante sama Ayah kok boncengan pagi-pagi habis dari mana?." tanya Sinta yang berpapasan saat di depan pintu parkiran rumah sakit.

Nampak dari raut wajah Bagas dan Adel akan kaget sekaligus sedikit panik setelah melihat kehadiran Sinta yang kebetulan melihat mereka berdua bersama-sama hari ini, di tambah Sinta juga melihat Ayah dan Tante nya tengah berada di atas motor yang di kemudikan oleh Bagas dengan posisi Adel yang memeluk Ayah nya erat.

"Sinta, kamu kok bisa ada di sini sepagi ini sih? ada perlu apa kamu datang ke rumah sakit ini?." tanya Adel ingin tahu, karena Adel tahu ini masih pagi dan biasanya Sinta masih ada di rumah, siap-siap untuk sekolah. Nah ini sudah di rumah sakit, padahal arah sekolah Sinta berlawanan arah dengan rumah sakit.

"Harusnya aku yang nanya sama Tante, ngapain Tante dan Ayah datang bersama-sama ke sini pagi-pagi kayak gini, mana barusan aku liat Tante meluk-meluk Ayah segala sih, aku bilangin lo sama Ibu!" balas Sinta mengancam dengan membalikkan pertanyaan Adel.

Shut!

"Kamu nggak usah banyak tanya, Sinta! inget ya jangan sampai kamu membicarakan hal ini semua kepada Ibumu atau ke yang lainnya. Nih buat kamu! tapi kamu diem yah! jangan sampai menceritakan ini semua kepada Ibu mu itu, awas aja kalau sampai Kamu mengadu, habis kamu!." ujar Bagas memberikan Sinta beberapa lembar uang sembari berkata dengan pernyataan mengancam.

'Emang di kira aku ini anak kecil, di kasih uang luluh.' Batin Sinta menatap sinis Ayahnya.

"Kok gitu sih! Aku pasti akan tetap mengadukan semua hal ini Pada Ibuku dan juga Om Zainal ! Aku nggak butuh uang tutup mulut yang nominalnya nggak seberapa ini, Lebih baik aku mengadukan informasi ini kepada Om Zainal saja, toh Om Zainal pasti bakalan memberikanku imbalan dengan nominal yang lebih besar dibandingkan dengan uang yang hendak Ayah berikan untukku itu balas cinta mengancam

"Jangan gitu lah, Sinta. Memangnya kamu mau kalau ibumu sakit itu hah ? Kalau kamu memberitahu semua ini pada ibumu, Apa kamu pikir ibumu akan baik-baik saja?." Tanya ayahnya enteng.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ayahnya, membuat emosi Sinta memuncak.

.

.

.

Bersambung.

1
Anonymous
Banyak nenek2 yg berkelakuan seperti setan ini.semoga kita semua dihindarkan dari kekejaman mertua rasa neraka.
Julik Rini
saripah oh saripah
Irmawati
Luar biasa
Dewi Yanti
si ibu nya hrs di ruqiyah itu mh kena pelet kayanya, soalnya cinta mati bgt sm bapak nya sinta.. pdhl udh di hina" gt msh aja mau bertahan,anak" nya aja udh g tahan
maria handayani
/Grin/
Dewi Sabriani
Luar biasa
Achakajayes
Hai kak aku kasih boom like nih, cerita nya bagus 🥰💕 suka deh
Inoy
cerita nya udh lumayan bagus, tp sayang banyak bertebaran typo, kata2 yg bikin sebuah kalimat jd tdk bisa aq mengerti maksud nya apa, nama2 tokoh yg gonta ganti bikin aq pusing baca nya..
awal nya mo aq skip tp terlanjur udh jauh baca nya..

utk ka author nya tolong d revisi lg, kasian ma para reader yg baru nemuin ni cerita pengen lanjut baca..krn aq ngerasain sendiri baca novel nya jd g nyaman dn g enjoy bgt...
Inoy
banyak typo dn kalimat yg g aq ngerti maksud nya apa..
Inoy
koq aq g ngerti y yg bagian ini?? 🤔
Inoy
iih tegang jg y bagian nganterin adel k kampung..😱
Inoy
maaf ka,,koq y dr awal baca banyak bgt typo dn salah ngasih nama..aq jd bingung baca nya...
Inoy
perasaan d awal cerita ibu nya bagas bukan romlah deh namanya...🤔
Inoy
bos ayah kamu tuh bisa d kadalin, jd marah nya cuma sebentar sin...
Inoy
skarang lain lg nih panggilan nya jd papa 🤦‍♀️
Inoy
aq bingung ma citra,,wkt k mall bwt beli kado manggil k ortu nya ayah ibu..skarang jd mamih papih..
yg benar nya yg mana kaaa??
soal nya aq tipe pembaca yg klo ad yg beda suka gregetan pengen ngebetulin....😁
Inoy
bagus buu jangan diam aj..jangan biarkan orang2 menghina ibu termasuk suami ibu...
Inoy
baru baca udh sedih gini cerita nya..🥺
Erlina Candra
Luar biasa
Oksje Rorimpandey
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!