NovelToon NovelToon
Bukan Salahku Merebut Istrimu

Bukan Salahku Merebut Istrimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Patahhati / Duda / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:54.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Membaca novel ini mampu meningkatkan imun, iman dan Imron? Waduh!

Menikah bukan tujuan hidup Allan Hadikusuma. Ia tampan, banyak uang dan digilai banyak wanita.

Hatinya telah tertutup untuk hal bodoh bernama cinta, hingga terjadi pertemuan antara dirinya dengan Giany. Seorang wanita muda korban kekerasan fisik dan psikis oleh suaminya sendiri.

Diam-diam Allan mulai tertarik kepada Giany, hingga timbul keinginan dalam hatinya untuk merebut Giany dari suaminya yang dinilai kejam.

Bagaimana perjuangan Allan dalam merebut istri orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membawa Giany Pulang???

Mendengar suara keributan yang berasal dari depan, Giany yang sedang menidurkan Maysha terkejut. Juga dengan Bu Dini yang sedang duduk di sebuah kursi di kamar Maysha.

“Ada apa di depan ribut-ribut?” tanya Bu Dini heran.

“Tidak tahu, Bu. Kita lihat yuk, takut ada apa-apa…”

"Iya nih ..."

Giany memastikan terlebih dahulu bahwa Maysha sudah terlelap sebelum akhirnya keluar dari kamar bersama Bu Dini.

Melihat banyaknya orang di depan pintu membuat Giany dan Bu Dini segera mendekat. Mereka bahkan belum menyadari apa yang terjadi. Juga dengan Giany yang belum mengetahui keberadaan suaminya di depan.

“Maaf, Dokter Allan … Sebagai ketua RT, saya tidak bisa membiarkan ada warga yang melakukan tindakan tidak terpuji seperti ini. Jadi saya mohon kerja sama Dokter Allan. Apa benar, istri dari Pak Desta ada di rumah Dokter?” Sekali lagi Pak Sofyan bertanya.

Allan melirik Desta yang kini berdiri di sisi Pak Sofyan. “Benar!” jawab Allan tanpa rasa ragu. “Giany, istri Pak Desta memang ada di rumah saya.”

Desta menerbitkan senyum kemenangan saat mendengar ucapan Allan. Sepertinya niat untuk membawa pulang Giany akan berhasil. Tidak percuma ia melaporkan perbuatan Allan yang membawa pergi istrinya kepada ketua RT setempat. Dan Allan baru saja mengakui bahwa Giany memang adalah istri Desta yang kini berada di rumahnya.

“Kalian dengar sendiri kan, dia sudah mengakui kalau istri saya ada di rumah ini,” ucap Desta membuat beberapa warga semakin geram kepada Allan.

“Sekarang, tolong, di mana istri saya? Saya mau bawa dia pulang!”

Giany baru saja tersadar setelah mendengar suara Desta. Ia tiba-tiba merasakan tubuhnya gemetar. Ketakutan itu pun muncul kembali. Di ingatannya masih terekam dengan jelas setiap perlakuan buruk Desta kepadanya.

Tanpa mempedulikan apapun, Giany masuk kembali ke dalam kamar Maysha dan bersembunyi di sana. Ia benar-benar takut jika Allan menyerahkannya kepada Desta karena desakan warga setempat. Bu Dini pun segera menyusul Giany.

“Tolong saya, Bu … Saya tidak mau kembali ke rumah Mas Desta,” ucapnya diiringi derai air mata.

“Tenang dulu, Giany. Allan pasti mencarikan solusi terbaik untuk kamu.” Bu Dini memeluk dan berusaha menenangkan Giany yang sedang ketakutan. "Kamu sabar ya, Nak. Allan tidak akan membiarkan kamu terluka lagi."

Giany menatap Bu Dini dengan berderai air mata. Ada rasa hangat yang menjalar ke hatinya mendengar ucapan wanita paruh baya itu. Meskipun ia bukan siapa-siapa di keluarga Allan, namun mereka memperlakukannya dengan sangat baik.

____

"Dokter Allan, tolong panggilkan istri Pak Desta kemari."

Allan menatap Bibi Misa dan memberinya isyarat, kemudian berkata, “Bibi Misa, tolong panggilkan Giany dan suruh dia keluar.”

“Tapi, Dokter ...” ucap Bibi Misa terlihat khawatir.

"Tidak apa-apa, Bibi. Tolong panggilkan saja Giany kemari."

Bibi Misa segera beranjak untuk memanggil Giany yang sedang bersembunyi di kamar Maysha, membuat Desta bernapas lega.

Tak lama berselang, Giany keluar dengan bersembunyi di belakang punggung Bibi Misa. Bahkan ia tak lagi berani mengangkat kepala menatap suaminya.

"Giany, Sayang ..." Desta tersenyum menatap Giany. Seakan begitu bahagia telah menemukan kembali istrinya, ia segera mendekat. Ingin meraih tubuh Giany, namun Allan menghalangi dengan memasang badan tepat di hadapan Giany.

Tersulut emosi, Desta menatap Allan geram. "Dia istri saya, kenapa kamu terus menghalangi saya untuk bertemu dia!" teriak Desta.

"Benar, Dokter ... Biarkan mereka menyelesaikan urusan dalam rumah tangga mereka sendiri!" ucap seorang warga.

"Kamu lihat kan. Warga di sini saja mengerti mana yang salah. Sekarang serahkan Giany kepada saya!"

"Tidak akan!"

Desta mendengus. Amarah terasa menembus ubun-ubun. "Lihat, bagaimana seorang dokter yang terhormat ini membawa pergi istri orang. Dan kamu merasa melakukan sesuatu yang benar?" sindir Desta.

"Kalau kamu memang merasa saya bersalah karena sudah membawa pergi istri kamu, kenapa kamu tidak laporkan saya ke polisi? malah lapor ke Pak RT dan menghasut warga?"

Seketika Desta seperti terjebak dalam perangkapnya sendiri. Ia menatap beberapa warga, seolah mencari pembelaan di sana.

"Saya rasa tidak perlu melibatkan polisi dalam urusan seperti ini. Kita bisa membicarakan masalah ini secara kekeluargaan." ujar Desta.

Allan terkekeh. "kenapa? Kamu mau menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, atau yang sebenarnya kamu hanya takut kejahatan kamu kepada istrimu terbongkar?"

Mendengar ucapan Allan, Desta menjadi semakin geram, sebab Allan terus menyerangnya dengan telak.

"Kamu tidak jelaskan kepada warga bagaimana kamu mendorong Giany sampai jatuh dan akhirnya keguguran?" Allan balas menyindir.

"Itu adalah sebuah kecelakaan, saya tidak pernah berniat mendorong istri saya sampai terjatuh di tangga," ucap Desta membela diri.

"Mendorong sampai jatuh di tangga? Dan kamu masih bilang itu sebuah kecelakaan?"

Desta terlihat memucat, bola matanya memutar kesana-kemari, seperti mencari sebuah pembelaan.

"Saya tidak tahu apa yang kamu katakan kepada Pak RT dan warga di sini tentang saya yang membawa istri kamu pergi."

Allan menarik pergelangan tangan Giany sehingga kini berdiri di sisinya. "Bapak-bapak, Ini Giany, dia memang istri dari Pak Desta. Dan memang benar saya membawanya pergi tanpa seizin Pak Desta." Allan menengadahkan tangannya kepada Bibi Misa, sehingga wanita paruh baya itu meletakkan sebuah map di tangan Allan.

Allan pun segera menyerahkan map tersebut ke tangan Pak Sofyan.

"Giany adalah pasien saya. Di map itu ada hasil visum Giany beberapa hari lalu saat dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan. Itu sudah cukup untuk menjadi bukti bagaimana Pak Desta menganiaya istrinya sendiri. Kalian bisa lihat sendiri, jejak penganiayaan Pak Desta bahkan masih terlihat dengan sangat jelas."

Giany menunduk, saat semua warga menatap dirinya dari ujung kaki ke ujung kepala. Beberapa di antaranya terlihat iba melihat sekitar wajah dan lengan yang lebam, serta pergelangan kaki yang masih terbalut perban.

"Kemarin malam saya sedang dalam perjalanan pulang dan tidak sengaja melihat Pak Desta mengejar istrinya di jalan. Saat itu Giany dalam keadaan pingsan karena kelelahan dan baru keluar dari rumah sakit. Jadi saya putuskan membawanya pergi. Giany mengalami trauma akibat kekerasan fisik yang dilakukan Pak Desta selama berbulan-bulan."

Beberapa warga dan juga Pak Sofyan kemudian menatap Desta dengan geram, membuat Desta merasa terjebak sendiri. Tetapi ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk membawa Giany pulang.

"Walaupun begitu, itu sudah menjadi urusan dalam rumah tangga saya. Kamu tidak berhak ikut campur. Sekarang, saya minta serahkan istri saya."

Tanpa rasa bersalah, Desta ingin meraih tangan Giany, tetapi Allan menghalanginya. Ia menarik Giany ke belakang punggungnya dan tidak memberi celah sedikit pun kepada Desta untuk menjangkaunya.

Giany dapat merasakan eratnya genggaman tangan Allan. Wanita itu diam membisu. Walau pun tengah ketakutan, tetapi entah mengapa ia merasa aman berada dalam perlindungan Allan.

"Lepaskan istri saya! Giany, cepat kemari kamu!" teriak Desta menggelegar.

"Pelankan suara kamu, anak saya sedang istirahat! Saya tidak mau anak saya sampai ketakutan. Saya berhak mengusir siapapun yang bersikap tidak sopan di rumah saya!" ucap Allan membungkam mulut Desta dan juga beberapa orang yang sedari tadi berkasak-kusuk dan menimbulkan keributan di sana.

Keheningan pun tercipta. Tidak ada seorang pun yang berani membuka suara setelah mendengar ucapan Allan.

"Dengar semua, saya tidak akan serahkan Giany kepada suaminya yang tukang pukul ini. Giany di sini untuk bekerja menjadi pengasuh anak saya. Jika di antara kalian ada yang merasa saya bersalah karena tidak mengizinkan suaminya membawa dia pulang, silakan laporkan saya!" Allan menarik napas dalam. "Sekarang silakan kalian pulang ke rumah masing-masing."

Pak Sofyan yang sejak tadi menjadi penonton dalam perdebatan itu pun terlihat malu telah turut berburuk sangka kepada Allan. Ia menyerahkan kembali map di tangannya kepada Bibi Misa.

"Maaf, Pak Desta. Kalau masalahnya seperti ini kami tidak bisa membantu. Kalau memang Pak Desta merasa Dokter Allan bersalah, Pak Desta silakan melapor kepada polisi." Ia kemudian menatap Allan. "Dokter Allan, saya minta maaf untuk kejadian malam ini."

Allan hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Pak Sofyan dan puluhan warga pun segera meninggalkan rumah itu setelah meminta maaf atas keributan yang mereka timbulkan tanpa mempedulikan lagi keberadaan Desta.

"Kamu mau pergi sendiri, atau saya minta petugas keamanan di rumah saya untuk mengantar kamu?" tanya Allan.

Tidak dapat lagi berbuat apa-apa, Desta hanya mengepalkan tangan. Dengan lirikan penuh kebencian kepada Allan.

"Awas saja kamu, tunggu dan lihat apa yang bisa saya lakukan! Sekarang anggap kamu menang!"

Setelah mengucapkan kalimat yang ia rasa cukup ampuh untuk menakuti Allan, Desta segera beranjak meninggalkan rumah itu. Giany pun bernapas lega.

Sementara Ayra yang sejak tadi berada di sana, hanya mampu berdiam diri sebagai penonton. Ia merinding menyaksikan sendiri betapa Allan melindungi Giany di hadapan puluhan orang yang mencoba menjatuhkannya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

like

komen

follow IG @kolom_langit

1
Nur Hayati
dr. Allan benar-benar pebinor sejati dgn sejuta modusnya... /Joyful//Joyful//Joyful/
Nur Hayati
ampun dah... modus pak dokter g ketulungan... /Joyful//Joyful//Joyful/
Nur Hayati
emang ya dr. Allan modus bae... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nur Hayati
wkwkwk... suka kocak bahasa kalbunya dr. Allan nih...
Dedeh Kuraisin
Laaah Allan Apes Giany gx takut kegelapan maksud hati ingin Allan tuh Giany takut gelap trus terik takut gelap laaah ini mah gx takut apes kan Allan 😂😂😂
Dedeh Kuraisin
Bisaaa aja nih modus sang pembinor pujaan 😆😆😆
Dedeh Kuraisin
Nah loh km sih pake acara Maslaah panggilan giliran Desta di panggil Mas giliran Allan Dokter lg panggilannya jdi deh ngambek km mah Allan,krna km ngambek Giany kepikiran pengen pergi tuh
Dedeh Kuraisin
Akhirnya di panggil Mas Jg 😂😂😂Allan Allan km ya tepok jidat 🤦 aku
Dedeh Kuraisin
Ada perasaan lebih untuk Allan
Dedeh Kuraisin
Ayra itu egois dia mengejar karirnya ketika Maysha masih Bayi Allan tetep ingin bertahan tpi Ayralah ttp pada keinginannya untuk berceri dan meninggalkan Allan n Maysha .
Dedeh Kuraisin
Sumpah ini novel wlw udah tamat aku bacanya senyaman itu
Dedeh Kuraisin
babylicious siapa lg klo bukan calon mantu😂😂😂
Dedeh Kuraisin
Elah dari Amir,Bibi Misa Pak Joko eeh tetiba ada nama Mas Allan 😂😂😂
Dedeh Kuraisin
Good Allan itulah Laki laki harus tegas
Dedeh Kuraisin
Luar biasa
Dedeh Kuraisin
Mo cari perhatian Giany eeh Gianynya gx peka 😂😂😂
Dedeh Kuraisin
keren misi merebut istri oleh sudah di mulai mo di laporkan ke polisi oke aja nanti akan balas lapor balik dengan segala bukti konkrit tentang KDRT seorang Desta pada Giany
Dedeh Kuraisin
kenapa di tiup coba modus apa niat 😂😂😂
Dedeh Kuraisin
Aku sih yes ya klo Allan jadi pembinor yg layak 😂😂😂
Nur Hayati
si Allan bangga banget jadi pebinor... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!