NovelToon NovelToon
Langit Senja

Langit Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: RahmaYesi.614

"Kamu tahu arti namaku?" Ucap Acel saat mereka duduk di pinggir pantai menikmati matahari tenggelam sore itu sembilan tahun yang lalu.

"Langit senja. Akash berarti langit yang menggambarkan keindahan langit senja." jawab Zea yang membuat Acel terkejut tak menyangka kekasihnya itu tahu arti namanya.

"Secinta itukah kamu padaku, sampai sampai kamu mencari arti namaku?"

"Hmm."

Acel tersenyum senang, menyentuh wajah lembut itu dan membelai rambut panjangnya. "Terimakasih karena sudah mencintaiku, sayang. Perjuanganku untuk membuat kamu mencintaiku tidak sia sia."

Air mata menetes dari pelupuk mata Zea kala mengingat kembali masa masa indah itu. Masa yang tidak akan pernah terulang lagi. Masa yang kini hanya menjadi kenangan yang mungkin hanya dirinya sendiri yang mengingatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerinduan diselimuti kebencian

"Zea, kamu baik baik saja kan?" tanya Lia melalui panggilan telepon.

"Mmm, aku baik baik saja, Lia."

"Aku gak tau apa yang sebenarnya terjadi sampai kamu tiba tiba dinikahi oleh pewaris Sky grup. Aku gak akan bertanya sampai kamu siap untuk menceritakannya sendiri. Jadi, kapanpun kamu ingin cerita, aku akan mendengarkan."

"Terimakasih, Lia. Kamu sahabat terbaikku, satu satunya yang aku punya dalam hidupku."

"Iya aku tau. Makanya, jangan pelit pelit berbagi cerita sama aku. Jangan pendam semuanya sendiri. Aku gak akan pernah maaf-in kamu kalau sampai kamu tiba tiba menghilang lagi seperti delapan tahun lalu."

"Aku tidak akan pergi lagi, Lia. Aku akan bertahan di sini." (Meski harus mempertaruhkan nyawaku sekalipun. Cukup Kak Rudi yang mereka ambil dariku, sekarang aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi.) lanjutnya bicara sendiri dalam hati.

Lia terdiam, kalimat yang barusan diucapkan Zea membuatnya sedikit terganggu dan bertanya tanya makna yang tersirat pada kalimat tersebut.

"Lia, sudah dulu ya. Sepertinya Tuan muda Akash sudah menuju ke sini."

"Oh oke, bye bye. Love you."

Panggilan berakhir setelah mereka saling mengucap salam.

Pintu kamar terbuka, Acel berdiri disana menatap tajam kearah Zea yang duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya. Dimata Acel, Zea terlihat ketakutan dengan kehadirannya.

"Siapa yang memberi izin mengganti pakaian dan menghapus makeup kamu, hah?!" Tanya Acel tidak lantang, tapi penuh penekanan.

"Maaf, tapi aku harus sholat. Karena itu..."

"Sholat? Wanita sepertimu butuh sholat juga rupanya." ejek Acel dengan tatapan sinisnya pada Zea.

"Aku seorang muslim, tentu aku harus sholat."

"Diam!" Teriak Acel sambil melangkah cepat menghampiri Zea dan mencengkeram rahangnya dengan kasar.

"Berani kamu menjawab setiap perkataanku?!"

"Sakit..."

"Sakit?! Lalu, kamu pikir sakit ini bisa membalas rasa sakit yang kamu berikan padaku?" mata tajam itu menatap begitu dalam membuat Zea tidak berani lagi mengucapkan sepatah katapun.

"Seluruh hatiku sudah aku berikan untuk kamu, Zea. Beraninya kamu mempermainkan aku hanya untuk bisa hidup dengan pria yang kamu cintai..."

Tangan Acel mencengkeram semakin erat, membuat Zea merintih menahan rasa perih dirahangnya sampai dia memejamkan matanya. Pada saat itulah, Acel menatap wajah itu dengan tatapan penuh kerinduan dengan air yang mulai menggenang dipelupuk matanya. Cengkeraman tangannya di rahang Zea pun melemah, tepat sebelum Zea membuka mata, dia segera menjauh pergi menuju kamar mandi.

Saat Zea membuka matanya, dia hanya bisa menatap punggung Acel yang semakin menjauh dengan kedua tangan mengepal erat.

"Maafkan aku... maafkan aku..." bisik Zea beriringan dengan derai air matanya.

Acel pun menangis sambil menjambak rambutnya sendiri. Dia menyesal telah menyakiti Zea, namun dia juga marah pada dirinya sendiri yang ternyata tidak pernah bisa membenci Zea.

"Akhgggrrr..."

Bug

Crashhh...

Acel berteriak, memukul cermin hingga pecah dan menyebabkan punggung tangannya berdarah.

Mendengar suara dari kamar mandi, membuat tangisan Zea semakin tak terbendung. "Maafkan aku, Kak... maafkan aku..."

Cukup lama Acel di kamar mandi, sampai Zea bahkan terlelap nyenyak disofa dalam posisi yang terlihat kurang nyaman. Acel keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi, tangannya yang terluka pun telah dibalutnya dengan beberapa lapis tisu.

"Sama sekali tidak punya perasaan. Bisa bisanya dia tidur lelap disituasi seperti ini." gumam Acel sebelum akhirnya berbaring nyaman di ranjang.

.

.

.

Pagi pagi sekali, Lui sudah mengetuk pintu kamar hotel dimana tuan mudanya bermalam. Tentu saja, apa yang dilakukan Lui sesuai perintah dari tuan mudanya.

"Maaf mengganggu pagi indah anda, Tuan muda." ucap Lui saat Acel membuka pintu kamarnya.

"Bangunkan dia, aku males berurusan dengannya."

Mata Lui melirik kearah Zea yang meringkuk disofa kecil di sudut kamar yang luas itu. Sementara Acel pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan membasuh wajahnya yang terlihat kusam dan berminyak karena baru bangun tidur.

"Nona, Zea..."

"Bangun, Nona..."

Dengan sangat hati hati Lui mencoba membangunkan majikan barunya itu tanpa menyentuh sedikitpun.

"Nona, sudah saatnya bangun."

Zea menggerakkan tangannya, mengusap wajahnya dan membuka mata sembabnya akibat menangis terlalu banyak tadi malam.

"Kak Lu?i!" pekiknya agak terkejut karena mendapati Lui beradi di kamarnya.

"Tenang, Nona. Saya diperintahkan Tuan muda untuk membangunkan, Nona."

Zea tidak begitu mendengarkan penjelasan Lui, karena dia sibuk membenarkan penampilannya terutama bagian jilbabnya yang mungkin saja membuat rambutnya terlihat.

"Sudah saatnya Nona ikut Tuan muda ke rumah utama."

Mendengar kata rumah utama, membuat Zea mendongak menatap wajah Lui seakan mencari kebenaran dari apa yang baru saja dia dengar.

"Ru-rumah utama?!"

"Iya, Nona. Seluruh keluarga Sandrio sudah menunggu untuk sarapan pertama bersama nona Zea Emila Kurnia."

Zea tampak bingung dan juga terlihat ketakutan dengan cara meremat ujung hijabnya.

"Tidak usah takut. Tidak akan ada yang berani mendahului aku untuk membunuhmu." ujar Acel yang sudah keluar dari kamar mandi.

"Lalu, kenapa tidak membunuhku terlebih dahulu sebelum membawaku ke rumah utama?!" tantang Zea yang membuat Lui terperangah kaget mengetahui Zea yang berani menantang seorang Akash Ceilo Sandrio.

Mata Acel melotot tajam penuh kemarahan, bukannya takut, Zea malah menantang tatapan itu dengan mata sembabnya. "Maafkan aku, Kak. Hanya dengan cara ini bisa membuat Kakak terus percaya bahwa aku telah mengkhianati Kakak." bisiknya dalam hati.

"Belum saatnya aku membunuhmu, karena aku masih harus memanfaatkan kamu sampai aku benar benar resmi menjadi pemilik Sky grup." jawabnya, kemudian melangkah santai keluar dari kamar itu yang diikuti oleh Lui.

"Nona, mari!" ajak Lui saat menyadari Zea masih tidak bergerak sama sekali.

1
💫0m@~ga0eL🔱
mampir perdana🙏
Nilam sari Nasution
bagus ceritanya.banyk konflik..
martina melati
hmm biasa gt deh, mainny mafia y bgini... saling tekan menekan
martina melati
bisa dbayangkn bagaimana keluar dari sarang buaya...
martina melati
hahaha... ekspetasi jangan berlebihan nti kecewa lho, raka
martina melati
jangan2 handi bucin sm nyonya alia
martina melati
sekarang kyk benci bingit... nti lama2 pasti bucin bahkan jd berlebihan
martina melati
ada petrus... pembunuh misterius
martina melati
lho??? koq ngajak nikah?
martina melati
oh mike... justru kau yg berbaik hati
martina melati
knp gk djelaskn yg sesungguhny
martina melati
gk tahu jenis kelaminny y thor
martina melati
krn kecelakaan
martina melati
dbunuh???
martina melati
zea sudah lancar dan paham bahasa vietnam y thor
RahmaYesi: Lumayan kak.
Semoga suka ceritanya ya kak. Salam kenal dari Author 😊👋
total 1 replies
RINA ASTUTI
Ceritanya bagus, konflik menegangkan dan penuh misteri.
RINA ASTUTI
😭😭😭😭😭😭😭
Liana CyNx Lutfi
lanjut
Liana CyNx Lutfi
kejamnya kasian zea ayo zea bangkit jngn larut dngn pnyesalan dan kesedihan
Liana CyNx Lutfi
ya Allah dia perjuang sendri dan melahirkan jua sendri gk terasa air mata netes thor
RahmaYesi: Halo kak, terimaksih sudah mampir. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!