Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 : Ranah Pengumpulan Spiritual
Siang berganti sore hingga sore menjadi malam yang gelap. Xiao Chen yang dari yadi masih terbaring di tanah terlihat menggerakkan jari telunjuknya sampai akhirnya matanya terbuka.
Xiao Chen melihat sekelilingnya hingga pandangannya terhenti tepat didepan puing-puing yang bertebaran. Meskipun hari sudah malam, tapi Xiao Chen masih dapat melihat bahwa rumah yang penuh kenangan dengan sang kakek dulu kini telah hancur.
Dibawah sinar bulan yang terpantul dari cahaya matahari benar-benar membuat Xiao Chen melihat semuanya. Mata Xiao Chen terlihat begitu merah, begitupun air mata yang keluar setetes demi setetes dari matanya. Dia mengepalkan tinjunya dengan erat, tekadnya untuk balas dendam benar-benar begitu besar.
Dia mulai berdiri dengan perlahan sambil berkata dengan wajah garang "Yan Cao! Aku akan mengingat ini semua! Aku akan menghancurkan hidupmu dan mengambil apa yang telah kau ambil dariku! " Ujarnya dengan penuh tekad.
"Muridku yang baik! Apakah kau sudah mengerti sekarang apa yang guru katakan sebelumnya! " Suara Yuan Ma terdengar begitu jelas dikepala Xiao Chen.
Xiao Chen kembali mengepalkan sebuah tinju dengan erat lalu berkata dengan mata yang berkaca kaca.
"Aku mengerti sekarang guru! Inilah dunia yang sebenarnya, dunia dimana kekuatan lah yang dihormati! Ucap Xiao Chen lalu kembali dia lanjutkan " Maka aku akan mendapatkan kekuatan itu untuk balas dendam dan menghancurkan ketidakadilan yang ada di dunia ini! "Ujarnya.
"Bagus, sangat bagus! Inilah muridku! " Ucap Yuan Ma dengan senang. Dia tidak menyangka bahwa dia benar-benar akan murid yang begitu penuh dengan tekad.
Dimalam yang begitu terang, Xiao Chen berjalan dengan keinginan yang begitu kuat. Keinginan itu adalah untuk mencari kekuatan.
Dia terus berjalan menyusuri jalanan kota Yan itu hingga akhirnya dia sampai didepan Gerbang Kota Yan. Dia berjalan melewati Gerbang itu lalu menoleh kebelakang.
Xiao Chen menatap Gerbang yang bertuliskan Kota Yan itu lalu menatap lurus kedepan dan berkata.
"Tiga tahun! Tiga tahun kemudian aku bersumpah akan kembali untuk balas dendam! Yan Cao! Aku akan menghabisimu dengan kekuatanku saat itu! " Ucap Xiao Chen dengan tekad yang begitu membara.
Grrrr!!
Suara gemuruh terdengar begitu keras diatas langit setelah Xiao Chen mengucapkan sebuah sumpah. Bahkan ternyata langit saja mendukung apa yang dilakukan oleh Xiao Chen.
Yuan Ma tentu saja terkejut karena suara gemuruh 'Bahkan langit saja merestui sumpahmu! Semoga kau tak mengecewakanku Xiao Chen! ' Batin Yuan Ma.
Xiao Chen berjalan menyusuri jalan yang dia tempuh sebelumnya, dia pergi dari Kota Yan dengan satu tujuan, yaitu kekuatan. Kekuatan untuk menghancurkan ketidakadilan yang berlaku didunia.
Semua orang pasti tahu bahwa kekuatan atau kekuasaan adalah hal yang memang selalu dihormati. Dibumi uang adalah segalanya! Meskipun beberapa orang mengatakan bahwa uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang di bumi kita. Maka dengan banyaknya uang, seseorang dapat berkuasa dikalangan rakyat kecil.
Sama halnya dengan di Benua Dou Cun ini. Kekuatan adalah yang paling utama! Jika kau memiliki kekuatan, maka kau dapat berkuasa disatu wilayah yang kekuatan wilayah tersebut berada dibawah kekuatanmu.
Namun jika tidak memiliki kekuatan, maka kau hanya akan diinjak injak, dihina, dibully bahkan bisa seperti Xiao Chen yang tubuhnya dijadikan sebagai bahan untuk latihan. Kejam? Ya, itu memang kejam!
Xiao Chen terus berjalan hingga akhirnya dia kembali ketempat dimana dia ingin bunuh diri. Dia mengingat mengapa dia ingin melakukan hal itu sebelumnya.
Ha-ha-ha!!
Tawa kecil keluar dari mulut Xiao Chen, sekarang dia akhirnya mengerti bagaimana dunia ini berjalan. Dia teringat akan Gadis cantik yang menyelamatkannya, Qin Yu. Xiao Chen tersenyum dingin lalu berkata dengan pelan sambil menengadah keatas.
"Sepertinya untuk mendapatkan Qin Yu sangat sulit! " Ucap Xiao Chen. Dia menurunkan kepalanya dan menatap lurus kedepan. Dia langsung teringat akan sesuatu yang dikatakan Qin Yu tentang dimana dia bisa bertemu kembali dengan Qin Yu.
"Sekte Tianjin! "Ucap Xiao Chen lalu kembali dia lanjutkan " Itulah tujuanku saat ini! Ucapnya dengan penuh percaya diri. Xiao Chen kembali menengadah keatas menatap langit. Langit yang begitu cerah karena diwarnai dengan berbagai warna oleh bintang membuatnya merasakan rasa ingin tahu tentang seperti apa tempat yang menjadi tujuannya itu.
"Murid sialan! Apakah kau ingin mengejar cinta atau kekuatan! " Ucap Yuan Ma kesal.
"Bukan seperti itu guru! "
"Jadi seperti apa? " Ucap Yuan Ma lalu kembali dibalas Xiao Chen.
"Aku ke sekte Tianjin tentu untuk belajar! " Ucapnya lalu dibalas Yuan Ma dengan kesal.
"Apakah kau sudah melupakan gurumu ini! " Ujarnya.
"Baiklah baiklah, jadi sekarang aku harus pergi kemana? "
"Itu semua terserah padamu saja! " Ucap Yuan Ma.
Xiao Chen memikirkan kemana dia akan pergi sampai suara perutnya berbunyi.
Krukkk!!
Xiao Chen memegang perutnya itu lalu teringat tentang binatang buas yang dia bunuh sebelumnya. Dia mengeluarkannya dari dalam cincin penyimpanan dengan niat untuk menjadikannya daging panggang.
Beberapa saat kemudian
Xiao Chen telah menghabiskan semua daging binatang buas itu sendirian. Karena terlalu kekenyangan Xiao Chen tanpa sengaja mengeluarkan sendawa. Yang mana hal tersebut membuatnya sedikit malu.
Hal itu terjadi karena setelah kepergian sang kakek Xiao Chen tidak lagi pernah makan sampai kenyang. Biasanya dia makan hanya untuk mengisi perutnya yang kosong saja.
"Sudah lama sekali aku tidak makan daging! Bahkan sampai kekenyangan seperti ini" ucap Xiao Chen senang "Baiklah, sudah waktunya untuk latihan! " Lanjutnya sambil berdiri. Xiao Chen tidak ingin membuang buang waktunya hanya untuk istirahat. Dia harus bisa cepat mendapatkan kekuatan besar.
"Semangat yang bagus! " ucap Yuan Ma sambil keluar dari dalam cincin penyimpanan Xiao Chen.
Xiao Chen mengeluarkan pedangnya lalu menancapkan nya diatas tanah. Dia mulai mengambil posisi lotus dan mulai memejamkan matanya. Dari beberapa buku yang dia baca, Xiao Chen cukup mengetahui bagaimana cara mengumpulkan energi Qi.
Dari malam yang begitu terang berganti menjadi pagi hari. Xiao Chen yang masih tetap berada dalam posisi lotus secara perlahan membuka matanya. Apa yang dia lihat pertama kali adalah Yuan Ma yang sedang menatap dirinya.
Arkkkkk
Xiao Chen berteriak kaget ketika melihat gurunya menatap sedang wajahnya dengan begitu seksama "Apa yang kau lakukan guru? " Ucap Xiao Chen.
"Ha-ha-ha, murid yang baik! Selamat, kau telah memasuki Ranah awal dari kultivasi! " Ucap Yuan Ma sambil mengelus elus jenggotnya.
"Benarkah? Apakah aku benar-benar telah menjadi seorang kultivator? " Ucap Xiao Chen dengan gembira.
Yuan Ma tersenyum sambil terus mengelus elus jenggotnya yang panjang itu. Dia sendiri juga tak menyangka bahwa Xiao Chen ternyata mampu mencapai Ranah Pengumpulan Spiritual hanya dalam waktu semalam saja.
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/