Kirana Putri, seorang gadis cantik dan baik hati, tanpa disadari jatuh cinta pada seorang pria misterius bernama Dirga Praditama. Namun, Kirana tidak tahu bahwa Dirga sebenarnya menyimpan dendam mendalam terhadap masa lalu keluarga Kirana yang telah merenggut kebahagiaan keluarganya. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, Kirana dan Dirga dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik hingga pada suatu hari Kirana pergi meninggalkan Dirga tanpa jejak.
Akankah cinta mereka mampu menyatukan keduanya, ataukah mereka harus rela berpisah demi kebahagiaan masing-masing? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.12
" Huups, alhamdulillah akhirnya aku bisa istirahat juga.
Setelah melewati beberapa hari , Kinan bernafas lega karena berkas yang bertumpuk di mejanya bisa terselesaikan juga.
Kinara bisa melihat kalau Dirga sengaja mengangkat posisinya sebagai sekertaris, agar atasannya itu leluasa memberinya tugas berat.
"Kenapa Dirga melakukan ini padaku ? Dia tidak menyukai kehadiranku, lalu kenapa dia memberiku posisi sebagai sekertaris pribadinya ? Aku sendiri bingung tidak bisa memahami watak teman kecilku itu. Dia bukan Dirga yang dulu lagi, dia sangat berbeda, " guman Kinara, ketika mengingat sikap dingin atasannya.
Karena terlalu lelah gadis itu terlelap dalam tidurnya.
" Dret Dret Dret."
Seseorang menelpon Kinara namun tidak diangkat, karena pemiliknya sedang tidur.
" Kinan bagaimana keadaanmu sekarang, nak ?"
" Bunda merindukanmu," ujar Hanum menatap foto putrinya.
Seorang Hanum tengah duduk di kasur empuknya sedang bersedih karena sampai saat ini putrinya tidak kembali ke rumah.
Dia menelpon sejak tadi tapi belum diangkat oleh putrinya.
" Ibu berharap kamu baik-baik saja, nak.
Beberapa hari yang lalu, Hanum mendapat kabar dari seorang teman bahwa putrinya sekarang sedang bekerja, mendengar itu hati Hanum merasa sedikit lega, namun tetap saja dia mengkhawatirkan keadaan putrinya. Senyum terukir di bibir Hanum saat mengetahui bahwa putrinya kini sudah bisa mandiri.
Mentari pagi bersinar dengan cerahnya, seorang gadis bersiap-siap berangkat ke tempat kerjanya. Ia tidak ingin lagi mendapat teguran dari Merry sekertaris dan atasan nya sendiri.
Ketika sedang menunggu mobil angkot, sebuah mobil mewah sedang berhenti di depannya.
Seseorang dalam mobil tersebut menurunkan cermin dan tersenyum penuh makna pada Kinara.
" Ini adalah kesempatan untukku merusak citranya. Dia harus jatuh di mata Dirga," ujarnya tersenyum sinis. Ia solah sedang merencanakan sesuatu.
" Hai, "sapa Bianca setelah turun dari mobil.
Kinara menoleh dan tersenyum sopan padanya. Dia ingat bahwa perempuan itu kekasih atasannya.
" Kamu sekertaris pak Dirga kan ? Sedang menunggu siapa ? " Bianca berubah baik seketika.
"Iya mbak, lagi nungguin mobil angkot. Saat ini aku sedang buru-buru," jelas Kinan
" Oh begitu, naik aja di mobilku, aku juga ingin ke kantor Dirga. " tawar Bianca namun penuh makna.
" Bener mbak, aku bisa numpang di mobilnya?"
Bianca mengangguk meyakinkan.
Dalam mobil Kinara tidak tenang, takut jika atasannya memarahinya karena terlambat.
" Maaf mbak, kalau seperti ini aku nantinya terlambat. " Kinara terlihat resa karna Bianca mengemudi mobil terlalu santai.
" Mana bisa Kinara, jalanan terlalu macet," alasan Bianca.
" Aku dimarahi sama pak Dirga mbak kalau terlambat.
" Tenang saja Kinara, aku yang akan bicara sama atasanmu.
" Kamu tahu Kinara, Dirga itu selalu menuruti kemauan aku. Dia tidak berani membantahku. Aku sangat bersyukur karena dicintai oleh pria sepertinya. Dia tidak bisa jauh dariku, karena itu aku ke Jakarta menemaninya.
Tiba-tiba dada gadis ber'agamis itu merasa sesak, ada sesuatu yang hilang darinya setelah mendengar penuturan Bianca.
" Aduh, maaf ya Dirga, aku hanya bisa antar kamu sampai di sini. Ada telepon dari temanku diajak ketemuan saat ini juga. Tapi kamu tenang saja, aku yang akan menelpon Dirga kalau kamu terlambat karena aku," bohong Bianca.
" Baik mbak, tidak apa-apa," ujar Kinara kemudian turun dengan terburu-buru dari mobil.
Kinara berjalan kaki menuju tempat kerjanya karena jaraknya tidak terlalu jauh. Beberapa menit kemudian, dia pun sampai dengan wajah lelahnya.
" Kinara, kamu dari mana saja ? Bos mencarimu dari tadi. "Ucap salah satu rekan kerjanya.
" Jalanan macet Hen, makanya aku terlambat.
"Bos menunggumu di ruangannya, hari ini ada pertemuannya dengan klien baru. " Ujar temannya menjelaskan.
Kinan berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruangan atasannya.
" Ceklik."
Dirga menatap tajam gadis yang baru datang.
Kesal yang dirasakan pria itu karena teleponnya diabaikan.
" Kamu terlambat lagi, apa saja yang kamu lakukan di luar sana?" geram Dirga.
Kinara tersentak kalah mendengar protes keterlambatan nya. Bukankah kekasihnya atasannya berjanji akan menelpom Dirga sendiri, "batin Kinan.
" Maaf pak, jalanan terlalu macet karena itu saya tidak bisa datang tepat waktu.
" Itu hanya alasan kamu saja, bilang saja kalau kamu tidak ingin bekerja lagi,"tekan Dirga.
" Saya berkata jujur pak, saya berjanji mulai besok saya datang lebih awal lagi," ujarnya menunduk.
" Kamu berjanji lalu mengulangi hal yang sama, saya muak dengan alasanmu yang tidak jelas.
" Ucap Dirga semakin marah.
" Brak," Dirga menutup pintu dengan kasarnya membuat Kinan terlonjak kaget seketika.
Kinara memegang dada menetralkan perasaannya yang ketakutan di depan bos nya.
" Kamu tahu, aku membayarmu di perusahaan ini dengan mahal, tapi kamu sengaja mempermalukan diriku.
Kinara mengangkat wajah memberanikan diri menatap atasannya.
"A-apa maksud anda pak?
" Ya, kamu sudah mencontreng nama baik aku di depan klienku, kami janjian hari ini tapi karena kamu semuanya jadi batal, " sentak Dirga dengan wajah memerah.
" Ta-tapi apa hubungannya denganku, pak?" protes Kinara tidak terima tuduhan atasannya.
" Semua berkasnya ada sama kamu, paham!"
Sentaknya lagi membuat air mata Kinara meneteskan tiba-tiba.
" Maaf pak," ujar Kinara menunduk merasa bersalah.
" Maaf mu itu tidak bisa mengembalikan kerugian yang kualami saat ini, " ujar Dirga mendekati wajah Kinan.
Kinan memejamkan mata dan menahan nafas ketika Dirga mend3kati waj4h.
Kinan ingin mundur tapi dit4han oleh Dirga.
" Kamu harus membayar kerugianku?!" datar Dirga.
" Bagaimana aku membayar kerugian bapak ?
" Menikah denganku, " ujar Dirga dingin,
Kinan menggeleng tidak percaya apa yang didengar dari bibir atasannya.
" Tidak mungkin pak, bapak seperti tidak sadar saat ini," Kinara masih tidak percaya.
" Kenapa ? Kamu menolak ? "
" Menikah denganku atau membayar kerugianku seratus juta saat ini juga. " tegas Bima .
Kinan menatapnya nanar tidak terima karena ia merasa tidak merugikan siapa pun.
" Aku tidak bisa menerimanya pak, anda seenaknya saja menuduhkan sesuatu yang tidak kulakukan.
" Apa katamu ? Aku menuduhmu.
" Kamu tanya sama Merry, berapa kerugian perusahaan ini ? Itu semua karena pembatalan yang dilakukan klien tadi ? Kamu jangan asal bicara jika tidak tahu menahu apa-apa." tunjuknya pada wajah Kinara.
" Berikan saya waktu untuk menebus kerugian itu pak tapi tidak dengan cara menikah," tolak Kinara.
Kinan mengepalkan tangan saat mendapati penolakan dari gadis di depannya itu.
Ini adalah kesempatan baik bagi Dirga untuk melancarkan aksinya. Dengan menikahi gadis ini, maka dengan mudah ia melakukan balas d3ndam, namun tidak disangka gadis ini menolaknya.
" Aku beri waktu satu minggu, jika kamu tidak mampu melunasi, maka kamu dan aku menikah saat itu juga.
Kinan sesak mendengar anc4man dari Dirga, kalau dia menikah dengan atasannya, bagaimana dengan Bianca ? Apakah dia ingin menikahiku sekaligus menikahi kekasihnya ? " gumam-nya.
" Tapi itu tidak akan terjadi, aku tidak ingin menikah dengan orang kasar sepertinya.
Dirga keluar dari ruangannya setelah berhasil menekan Kinan.
"Permainan ini baru dimulai, dan setelah aku berhasil masuk dalam kehidupanmu, kamu akan melihat apa yang bisa kulakukan. Akan ku buat dirimu menyesal telah menikah denganku, " ujarnya, disertai senyum menakutkan.
