Nara seorang gadis cantik terpaksa menikahi pria dengan gangguan mental demi melunasi hutang paman dan bibinya, akakah ia hidup bahagia dengan pernikahannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Saat ini Keysa dan Rio tengah menyelidiki siapa sebenarnya Nara, dan bagaimana gadis itu bisa menikah dengan Rayan. Sepertinya kedua orang itu merasa geram pada Nara karena sudah menghajar mereka berdua.
"Bagaimana kau sudah tahu siapa gadis itu sebenarnya?" tanya Keysa pada Rio.
"Belum...maksudku informasi tentang dirinya belum lengkap" jawab Rio, kini mereka berdua tengah berada di apartement Keysa untuk membicarakan masalah tentang Rayan dan juga Nara.
"Maksudmu...? "tanya Keysa tidak mengerti
"Aku baru dapat informasi jika nama gadis itu sebenarnya bukan Keysa tapi Nara... "jawab Rio
"Apa... Nara...? " tanya Keysa dan Rio pun mengangguk, Keysa pun tersenyum mendengarnya.
"Sudah aku duga gadis itu berbohong..." ucap Keysa
"Lalu kenapa, Rayan selalu memanggilnya Keysa jika namanya adalah Nara" Rio mulai terlihat berpikir
"Kau lupa jika Rayan sangat mencintaiku Rio, mungkin Rayan ingin mencoba melupakanku namun ia belum bisa. Makanya Rayan selalu memanggil gadis itu dengan namaku. Rayan pasti sangat merindukanku, namun karena gengsinya yang terlalu tinggi makanya ia mencari penggantiku dan terus memanggilnya dengan namaku. Dan gadis itu ia berkhayal terlalu tinggi untuk memiliki Rayan... " ucap Keysa.
*
*
*
Reyhan berpikir bagaimana caranya mengeluarkan Rayan dari ancaman anak ayam yang akan mengintipnya. Sedangkan Rayan juga berpikir bagaimana caranya agar ia terhindar dari pandangan istrinya yang mata keranjang. Dan Nara sedang berpikir bagaimana caranya agar ia bisa membujuk Rayan mandi. Semuanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sampai akhirnya Reyhan membuka mulut duluan, karena jika keadaannya seperti ini maka tidak akan ada jalan keluar sampai kapan pun juga ,kasihan sekali sepupunya itu dari tadi bersembunyi di bawah selimut karena takut di patuk anak ayam mata keranjang.
"Emmm tweety..... "panggil Reyhan kini mereka berdua tengah duduk di sofa yang ada di kamar Rayan namun Rayan masih betah di bawah perlindungan selimutnya.
"Ada apa, kau masih ingin aku membuktikannya Rayan masih perjaka atau tidak? " tanya Nara
"Ehh t-tidak, tidak usah, astaga... aku merinding membayangkan kau akan membuktikan jika Rayan masih perjaka atu tidak. Aku takut caramu ekstrim kasihan sepupuku, bisa-bisa gagang sapunya tinggal separuh nanti" ucap Reyhan, Nara mencebikan bibirnya sebal dengan perkataan sepupu suaminya itu.
"Memangnya akan aku apakan gagang sapuya sampai bisa separuh, aiihh kau ini, memangnya aku akan menggigitnya apa " jawab Nara, Rayan masih mendengarkan pembicaraan mereka berdua
"Dia bilang apa tadi menggigit.... " wajah Rayan mendadak panas membayangkan gadis bar-bar itu mengigit belalainya. Tangannya pun refleks memegang gagang sapunya.
"Ishhh... kau ini kalau saja bukan perempuan, aku ingin sekali menjitak kepalamu yang tidak ada isinya itu" jawab Reyhan.
"Dasar Reyhan menyebalkan, lama sekali dia menyelamatkanku.... "gumam Rayan. Karena merasa sesak akhirnya Rayan memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya. Wajahnya terlihat merah entah karena kepanasan atau karena ia membayangkan belalainya di patuk anak ayam.
Pandangan Reyhan dan Nara pun langsung mengarah ke arah Rayan. "oh ya ampun sayang, akhirnya kau mau aku mandikan juga.." ucap Nara tanpa mempedulikan ekspresi dari kedua pria yang ada di sana. Ekspresi mereka terlihat shock pastinya.
"Tidak..... " jawab Rayan refleks
"Benar kau tidak boleh memandikannya tweety...." sambung Rayan.
"Aihh... kalian ini ya.... " pandangan Rayan langsung ke arah Reyhan dari sorot matanya Rayan mengungkapkan tolong aku, seperti itulah kode dari Rayan dan Reyhan pun mengerti itu.
"Sudahlah tweety, biar kali ini aku saja yang akan memandikannya.... " ucap Reyhan.
"Apa...!!! oh tidak... kau akan mengintipnya mandi begitu? atau kau akan menyamakan ukuran belalai kalian...ohh astaga kau menggelikan Reyhan.... " ucap Nara tanpa saringan. Sungguh kedua pria itu sekarang ingin sekali membenturkan kepala mereka ke tembok dan berharap ini adalah mimpi. Karena ucapan gadis menyebalkan ini benar-benar membuat kedua pria tampan ini merasakan malu yang luar biasa. Rayan dan Reyhan pun berpandangan dan sama-sama membayangkan ukuran belalai mereka berdua.
"Dasar anak ayam mata keranjang...." ucap mereka berdua bersamaan.
Nara terkejut mendengar Rayan bicara seperti itu, karena jika Reyhan dia memang sudah terbiasa memanggilnya seperti itu. Jangan-jangan....
"Rayan kau..... " Rayan langsung mematung menyadari ucapannya barusan
*
*
*
Kencengin dukungannya dong 😘😘
di novel ini sangat kocak... banyak menghibur....
semoga othor nya memberi jodoh Reyhan yang se gesrek Nara....🤲🤲🤲....
dari bab awal sampe bab di sini gak comend di krn kan nyimak dulu..