NovelToon NovelToon
THE HAUNTED VOW

THE HAUNTED VOW

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Cinta Terlarang / Kutukan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:51.1k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Cassandra Dumont, seorang penulis muda yang mencari inspirasi untuk novelnya, tiba di desa terpencil Valea Umbrelor, Romania. Dikelilingi oleh hutan lebat dan danau yang selalu diselimuti kabut, desa ini memancarkan aura misterius yang segera memikat Cassandra. Di sana, dia mendengar tentang legenda Lacul Negru, tempat roh-roh terkutuk mengikat janji abadi—sebuah pernikahan yang hanya membawa kematian.

Ketika Cassandra mulai menyelidiki lebih dalam, dia bertemu dengan Lucas Văduva, roh dari abad ke-19 yang terjebak oleh cinta tragis dan dendam. Tertarik oleh pesona kelamnya, Cassandra mendapati dirinya terjerat dalam ikatan supranatural yang tidak bisa dia hindari. Bersama Adrian, seorang pria lokal yang mengetahui sejarah kelam desa itu, dan Madame Elara, cenayang tua yang menyimpan rahasia tentang kutukan Lucas, Cassandra berjuang untuk memutuskan ikatan yang mengancam jiwanya. Mampukah Cassandra mematahkan kutukan ini ataukah dia akan tersesat selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Segera Pindah

Malam itu dengan badan yang masih terasa remuk redam, Cassandra berjalan cepat, pikirannya melayang ke satu tempat, “Baraira Vladian”. Tidak ada lagi tempat yang bisa membuatnya rileks dan berpikir jernih selain kedai beer hangat itu. Untunglah malam itu langit cerah, kabut pun tidak nampak. Sehingga hati Cassandra menjadi lebih berani berjalan sendirian menuju tebing kecil tempat Kedai Vladian berada, hanya ditemani ponsel kecilnya yang itu pun battereinya tinggal sekitar40 persen saja. 

Sesampainya di sana, tanpa ragu Cassandra langsung mengambil tempat duduk diluar kedai, tepat di tepi tebing kecil sambil melihat pemandangan Valea Umbrelor di malam hari. Natan sang pemilik kedai, sudah hafal betul apa yang diinginkan Cassandra setiap kali ke sana. Tanpa ba bi bu langsung menyiapkan minuman Khas kedainya, apa lagi jika bukan Bere Fiearta.

Cassandra yang langsung duduk tanpa banyak bicara, dengan tangan gemetar menyalakan Rokok favoritnya, menghisapnya perlahan dengan nikmat dan menghembuskannya penuh irama. Tak berapa lama setelah beberapa kali hisapan rokok, Cassandra mengambil ponsel di sakunya dan melakukan panggilan.

“Hai, Adrian, maafkan aku, tapi aku butuh kamu malam ini. Penting. Aku tunggu di kedai Vladian. Please datanglah cepat, Klik, “ Cassandra mematikan ponselnya dan kembali merenung sambil menghisap rokoknya.

Setengah jam kemudian, tampak Adrian datang menghampiri dengan langkah tergesa yang sedikit dipaksakan. Kakinya masih sakit berjalan ribuan kilo tadi pagi. Sebersit rasa kagum muncul dalam benaknya, “Hebat juga Cassandra, harusnya dia tidur lelap, ah, ini malah ngajak minum beer.” begitu sampai, ditariknya bangku persis disebelah Cassandra dan duduk dengan santai.

“Ada apa Cassie, tidakkah kamu capek dan perlu istirahat? Mengapa masih ngajak minum beer hangat?“ kata Adrian penuh tanya.

“Carikan aku penginapan malam ini, aku harus segera keluar dari penginapan Elena,” suara Cassandra bergetar dan air matanya pun meleleh. 

“Wow…wow …wow, apa apa ini? Apakah kau bertengkar dengan Elena?” tanya Adrian kembali.

Segera membanjir keluar dari mulut Cassandra tentang pertikaiannya dengan Elena sore itu. Cassandra juga menceritakan betapa kecewanya dirinya dan merasa tertipu dengan Sikap dan prilaku Elena. 

“Aku datang sebagai tamu penginapan, aku membayar dia dengan layak. Ternyata dia malah memberikan kamar berhantu itu padaku. Aku percaya padanya, dia malah membohongiku soal Jurnal kuno itu, sehingga aku harus pontang panting ke sana ke mari mencari siapa pemilik jurnal, memperkirakan siapa yang memberikannya padaku, untuk apa, dan segudang tanda tanya lain. Aku merasa konyol Adrian. Aku merasa tidak nyaman tinggal di sana,” ungkap Cassandra penuh emosi. 

“Aku harus keluar malam ini dari penginapan Elena. Bantulah aku Adrian,” Cassandra kembali memohon. 

“Baiklah jika itu maumu, kau bisa tidur ditempatku malam ini, aku ada kamar kosong. Besok pagi kita akan pikirkan lagi bagaimana dan dimana kamu akan tinggal, “ Adrian menjawab sambil menerawang jauh berpikir keras. 

Malam itu sepulang dari Kedai, Cassandra kembali ke penginapan dan mengambil semua barang miliknya. Lalu dia membayar sisa biaya sewa kamar pada Elena, yang tampak sedih dan terpukul ketika tau Cassandra keluar malam itu juga dari penginapannya. 

“Nona Dumont, tolong maafkan_” Elena tidak sempat menyelesaikan kalimatnya. Cassandra mengangkat tangannya dan berkata, “Simpan saja tenagamu untuk hal lain Elena, aku tidak ingin mendengar apapun lagi darimu. Maafkan aku tetapi kau seharusnya lebih bijaksana dalam memperlakukan tamu penginapanmu, Selamat malam, “ Cassandra mengakhiri pembicaraan itu dan pergi bersama Adrian ke rumahnya.

***

Pagi dirumah Adrian..

Setelah semalam tidur dengan nyenyak, pagi itu pukul 10 pagi Cassandra baru keluar kamar, cuci muka dan segera duduk di meja makan. Sesaat sebelum dia mengangkat gelas untuk menyeruput kopi yang sudah tersedia di atas meja, ponselnya berdering

“Hai Cassandra, kata suara di seberang. Apa kabar, bagaimana kondisimu?” agen novelnya yang bernama Ruth menelepon dari Paris. 

“Not Good Ruth, aku tidak bisa lagi tinggal di penginapan Elena seperti rencana semula. Keadaan disini going wild, aku tidak bisa menceritakan di telepon. Tapi intinya aku butuh tempat tinggal baru untuk meneruskan tulisanku. Kamu tau sendiri aku butuh waktu lebih lama lagi untuk menyelesaikan tulisanku. Saat ini aku tinggal di rumah salah satu Warga Valea Umbrelor. Kondisiku sedang tidak baik baik saja,” Cassandra menjawab dengan nada penuh penyesalan. 

“Ah oke, aku akan sampaikan pada bos, aku rasa dia punya solusi untukmu. Kau ingat awal kau ajukan cuti, dia menawarkan mansionnya di sana untuk kau tempati? Namun karena aksesnya yang sulit, karena ada di tepi hutan pegunungan Munti Alunis, maka aku memilih untuk menempatkanmu di penginapan Elena. But, Oke lah jika kau sekarang butuh tempat tinggal yang lebih representatif, aku akan bicarakan dengan bos,” ujar wanita di ujung telepon sana yang dipanggil Ruth.

Setelah bertukar kabar seperlunya, Cassandra pun mengakhiri percakapan dan pembicaraan mereka. Cassandra mencari Adrian, didapatinya pemuda itu sedang memecah kayu dihalaman belakang rumahnya. Bertelanjang dada. Terlihat keringat mengalir di dadanya yang kekar dan bidang, membuat Cassandra tersipu dan sekali lagi terpana. Badan Adrian begitu bagus. 

“Hai, bagaimana tidurmu? Semoga kamar sederhana itu cukup membuatmu nyaman, “ Adrian berucap sambil mengedipkan mata.

Cassandra tersenyum, “Tidak pernah aku tidur senyenyak ini di Valea Umbrelor. Baru hari ini.”

“Syukurlah jika bergitu, “tukas Adrian

Pembicaraan mereka terhenti, karena ponsel Cassandra kembali berbunyi. 

“Hai Cassandra, Ada kabar baik bagimu, bos kita Ny. Lily mengatakan bahwa kau bisa tinggal di Mansion beliau yang ada di Valea Umbrelor, tepatnya di pinggiran hutan pegunungan Munti Alunis. Orang sekitar desa memberi nama tempat itu The Witch Mansion,” kata Ruth

“What? The Witch Mansion? Apakah aman di sana? Bagaimana aksesnya?” timpal Cassandra sambil melirik ke arah Adrian.

Orang yang bernama Ruth tampak tertawa dan kembali berkata,” Nama Witch Mansion hanya julukan dari warga sekitar, karena tempat itu sangat besar dan megah, Catnya putih elegant dg model bangunan eropa kuno yang berusia ratusan tahun. Tempat itu sangat pas sebagai tempat untuk menulis ide novel misteri seperti yang saat ini sedang kamu buat. Selain tempat itu sangat sepi karena akses penduduk yang terbatas, tempatnya juga kuno dan anggun. Dulu kami pernah dibawa kesana untuk meeting tahunan. Percayalah kau pasti suka tempat itu.”

“Hmm baiklah, jika Ny Lily mengijinkan aku tinggal di sana, maka aku akan menempatinya secepat mungkin. Adakah penjaga atau orang yang bisa aku hubungi?” tanya Cassandra.

“Tentu, nanti kami akan menghubungi tuan Alex penjaga Mansion. Kau tinggal memberitahuku, kapan kau akan masuk ke sana,” kembali Ruth memberi penjelasan.

“Baklah Ruth, aku akan mempersiapkan diri. Nanti jika aku sudah siap memasuki Mansion, maka kamu aku kabari, “ Cassandra menjawab sembari mematikan telepon.

Adrian yang sedari tadi memperhatikan percakapan itu melihat ke arah Cassandra seperti meminta penjelasan, “ Ada apa, siapa itu, mengapa kau menyebut soal The Witch Mansion?”

“Agenku dari Paris, aku memberitahu mereka jika aku meninggalkan Penginapan Elena, dan sementara tinggal di rumah warga. Lalu dia memberitahuku tentang Mansion itu, yang ternyata milik bos Publisherku, Nyonya Lily. Dan Ruth Agenku juga mengatakan bahwa aku bisa menempati The Withch Mansion. Hanya saja lokasinya agak terpencil di pinggir hutan pegunungan Munti Alunis dan aksesnya terbatas,” Jawab Cassandra

“Tidak bisakah kau tinggal di sini saja selama proses penulisan Novelmu? Selain aku bisa melihatmu setiap saat, juga aku bisa menjagamu. Aku tau The Witch Mansion yang disebutkan agenmu itu. Lokasinya lumayan jauh agak terpelosok, meskipun itu masih masuk Wilayah Valea Umbrelor,” Adrian memberi penjelasan sambil memegang kedua tangan Cassandra.

Jantung Cassandra berdegup kencang ketika Adrian mengatakan ingin menjaganya. Apa lagi saat ini, dada bidang dan perut Six pack Adrian begitu dekat dengannya. Semua persendian Cassandra terasa lemas, ingin jatuh ke dalam pelukan Adrian yang tubuhnya saat ini dilapisi keringat tipis.

“Tentu aku senang tinggal disini Adrian, tetapi kau juga pasti tahu, tidak mungkin bagiku, sebagai seorang wanita, tinggal di rumahmu berlama lama. Apa kata penduduk desa. Apa lagi aku seorang pendatang. Aku tidak punya pilihan lain Adrian,” Jawab Cassandra.

Tiba tiba tangan Kanan Adrian memegang lehernya dari belakang dan mengarahkan kepala Cassandra mendekati dirinya, lalu dengan lembut mencium dan mengulum bibir cassandra. Cassandra seperti tersihir, dia pun membalas ciuman yang lembut dan basah itu. Ciuman itu berlangsung lama dan sangat mesra, bulu halus di tubuh  Cassandra sampai meremang. Sebelum Cassandra terpancing untuk membiarkan Adrian berbuat kemesraan lainnya lebih jauh, ditariknya bibirnya dari bibir Adrian, lalu tertunduk dan tersipu malu.

“Aku harus mandi Adrian, setelah itu maukah kau mengantarku ke kantor desa untuk mencari tau tentang The Witch Mansion? “ Tanya Cassandra. Adrian menganguk dan berbisik, “Apapun untukmu, akan aku lakukan.”

Cassandra beringsut dan segera menuju Kamar Mandi untuk membersihkan dan mempersiapkan diri.

***

1
Neng Aas
sangat bagus, serasa nyata masuk dalam cerita nya
Neng Aas
akhirnya 😍 tapi sedih buat nasib lucas 🥲
Leona Night: Terimakasih Neng Aassudah setia mendampingi aku cerita sampai tamat/Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Leona Night
Terimakasih sayang, nanti aku ganti mampi ya/Heart/
Sylvia Rosyta
aku mampir kak, ceritanya seru.Aku gak sabar nunggu up nya.Salam dari penulis novel Pengantin Cantik Pilihan Tuan Ibrahim 😊
🌟~Emp🌾
penuh tabir misteri ❤️
🌟~Emp🌾
mistik banget cerita nya
🌟~Emp🌾: masama 🥰❤️
Leona Night: Terimakasih sudah mampir. semoga krasan dan suka ceritanya/Pray//Heart/
total 2 replies
🌟~Emp🌾
keren,, tentang legenda y novel nya
I Fa
thor mungkin ini terakhir kalinya aku baca novelmu, bukan karena aku tak suka dgn ceritanya tapi aku mau pergi dan ngga pegang hp lagi, maaf ya Thor ngga bisa nemenin novel ini sampai tamat, ceritanya bagus banget dan aku sangat suka sekali
mungkin sekitar 6 bulan lagi aku baru bisa lanjutin baca ceritanya.
bye bye author see you next time tetap semangat ya dan namatin ceritanya ya
Leona Night: see u again/Heart/
total 1 replies
I Fa
please, Thor selametinn casandra
Racih Kusmawati
ceritanya bagus alurnya jg bagus karakter tokohnya kuat
I Fa
Adrian kamu begitu tulus tapi bagaimana dengan Lucas?
Neng Aas
Thor ko gak update lagi 😿 nungguin dari kemaren loh
Leona Night: sudah upadet...lagi bapil...kurang enak badan...hihihi
total 1 replies
I Fa
keren
Neng Aas
kasian si Adrian cuma jadi pelampiasan si Cassandra doang, udahlah buat si Cassandra meninggoy tenggelam di danau aja Thor 😏🤪
Leona Night: sabar sabar/Drool/
total 1 replies
I Fa
gila!!
aa sumpah
ngga mampu berkata-kata
I Fa
😭😭💔
I Fa
Hai Thor maaf ya ngga pernah ngasih bintanglima tapi jujur aku penikmat karyamu
mungkin Thor bingung tapi aku adalah nadeya (akun lamaku) tapi karena ada masalah ma akunku jadinya aku pake akun baru.
tapi Thor aku selalu suka sama tata bahasamu yang nyaman buat dibaca dan semuanya itu mengalun indah bagaikan nada" kadang aku malah terhanyut dalam setiap goresan pena yang Thor tuliskan.
Tolong selesaikan cerita ini ya Thor sampai tamat soalnya aku punya trauma biasanya kalo yang pada baca sedikit dan like sedikit authornya langsung pindah atau ceritanya digantung aja.
Makasih author karena udah bertahan sampai sini walaupun yang baca cuman dikit dan makasih juga karena udah tiap hari update.
Leona Night: Pasti aku update sampai tamat. Terimakasih supportnya/Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Yulianti Azis
Semangat nulisnya kak. aku mampir yah
Leona Night: terimakasih /Heart/
total 1 replies
I Fa
lucasss
Eko Arifin
Semangat Thor 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!