Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ten : Boyfriend?
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh sejuta umat di dunia. Weekend, dimana semua orang yang tidak sedang bekerja dapat bersantai maupun quality time bersama keluarga. Dan waktu libur untuk anak-anak yang masih sekolah.
Veyra bersiap-siap menuju ke kantornya. Hari ini adalah hari peresmiannya sebagai direktur perusahaan.
Drttt...drtt...
Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo?"
"Hallo Vee, hari ini gue jemput ya?"
"Boleh, lo ke rumah gue aja"
"Okee, byee"
Sambungan di putuskan secara sepihak oleh Veyra. Ternyata yang menghubungi nya tadi adalah Raka. Saat hendak turun menuju teras, ponselnya kembali berdering.
Drtt...drt...
"Ck, sapa lagi sih ini!"
"Hallo?"
"Hallo Vee, jalan yuk?"
"Sorry Bay, gue enggak bisa. Udah ada janji soalnya"
"Ya udah kalo gitu kapan-kapan aja. Byee"
Sambungan kembali di putuskan oleh Veyra. Ia menghela nafas sebentar lalu mendekati box bayi yang masih ada baby Reno dengan mata terpejam.
"Bunda berangkat dulu ya sayang. Jangan nakal, denger kata Bu Siti yaa" Veyra mengecup pipi gembul baby Reno kemudian keluar dari rumah untuk menunggu Raka.
Sebuah mobil Pajero hitam berhenti tepat di depan Veyra. Kaca mobil pun terbuka, menampakkan seseorang dengan tampang cool dengan tuxedo yang sangat cocok di tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan Raka.
"Morning Vee, silakan masuk!" Veyra membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang sebelah Raka.
"Pagi juga Rak" Veyra tersenyum manis ke arahnya.
Dari jauh terlihat orang yang berwajah merah padam tersulut emosi. "Jadi ini alasan lo jauhin gue?"
...****************...
Veyra berjalan beriringan bersama Raka. Mereka terlihat sangat cocok, sudah seperti pasangan suami dan istri. Mereka langsung menuju hole perusahaan, tempat di selenggarakan nya acara.
Acara berlangsung dengan sangat hikmad dan terpengarah. Kini Veyra sudah resmi menjadi CEO perusahaan Cahya Corp sekaligus pemilik nya. Semua karyawan ikut senang dan tak henti-hentinya mengucapkan selamat kepada Veyra.
Disisi lain, Risky berjalan gontai memasuki rumahnya. Ia tak habis pikir dengan pemandangan di depannya tadi. Ternyata Veyra sudah punya pacar, batinnya.
"Bang! Sini deh. Mama sama Papa mau bicara" Vio memanggil dari arah ruang keluarga. Risky pun menurut perintah Mamanya.
"Bicara apa Mah?"
"Duduk dulu sini" ucap Vio sambil menepuk-nepuk sofa di sebelahnya.
"Bang, Papa mau kamu jadi penerus Papa" ucap Fandi tiba-tiba. Risky sungguh terkejut.
"Maksud Papa apa?"
"Papa mau, kamu jadi pilot dan Alin jadi pramugari" jelas Fandi
"Pah enggak bisa gitu dong! Risky mau kuliah hukum. Risky mau jadi pengacara Pah! Bukan pilot" tolaknya
"Tidak bisa! Papa sudah mendaftarkan kamu di sekolah penerbangan tempat Papa sekolah dulu"
"Pokoknya Risky enggak mau Pah" Rizky bangkit dari duduknya hendak pergi.
"Kalo kamu tidak mau, semua fasilitas kamu Papa sita!" ucap Fandi tegas.
"Terserah!" setelah itu Risky pergi lagi dari rumah. Ia berniat untuk menemui Bayu dan Dodi. Ia segera melajukan mobilnya ke rumah Dodi. Biasanya hari minggu seperti ini Bayu sudah standby disana.
Setelah mem-parkirkan mobilnya dengan cukup baik di pekarangan rumah Dodi, tanpa permisi Risky langsung nyelonong masuk menuju kamar Dodi.
"WOI!" teriak Risky di ambang pintu.
"Anjing setan bangsat!" Bayu yang terkejut segera melemparkan umpatan-umpatan nya.
"Ketuk pintu dulu napa sih?!" ucap Dodi tak terima karena tamu nya ini sungguh tidak sopan.
"Udah deh gue lagi gak mood" Risky duduk di sofa yang di duduki oleh Bayu dan mengambil cemilan yang berada di tangan sahabatnya itu.
"Lo napa dah? Gak biasanya kaya gini" Dodi menatap Risky intens. Seperti terjadi sesuatu terhadap sahabatnya ini.
"Nyokap bokap nyuruh gue jadi pilot"
Bayu dan Dodi saling tatap menatap.
1 detik..
2 detik...
Dan...
"Bhahahahahaha!!!!" mereka tertawa lepas diatas penderitaan Risky.
"Terus! Ketawa aja terus sampek nenek gue bangun dari liang lahat" ucap Risky sinis.
"Sorry-soryy. Kelepasan elahh" ucap Bayu.
"Lo yakin mau jadi pilot? Ngitung garis koordinat aja lo enggak bisa" Dodi menahan tawanya.
“Jangan kan garis koordinat Di, garis tepi aja Risky masih miring” timpal Bayu.
Kemudian keduanya tertawa terbahak-bahak.
"Gue enggak ngomong gue mau jadi pilot ya, gue cuma ngomong orangtua gue nyuruh gue jadi itu" Risky menjitak kepala Dodi.
"Iya deh iya, Risky selalu benar. Terus jawaban lo apa?" tanya Dodi penasaran.
"Ya gue sih tetep nolak, tapi ada syaratnya"
"Apaan?" Bayu terdengar sangat antusias.
"Semua fasilitas gue bakal di cabut"
"Hah? Serius lo? Enggak-enggak ini gak boleh terjadi. Lo harus jadi pilot" saran Dodi.
Dahi Risky berkerut. "Lah? Kenapa dah?"
"Kalo semua fasilitas lo di cabut, ujung-ujungnya lo nebeng sama gue. Nanti Diana gue taruh mana bambank?"
"Oh jadi ceritanya lo enggak mau bantuin sahabat lo sendiri nih?"
"Ya bukan gitu Ris, gue kan punya cewek. Sedangkan lo kan nggak punya"
Jlebb!
Tiba-tiba wajah tengil Rizky berubah datar. Ia kembali mengingat bahwa Veyra sudah punya pacar. Apa ini arti bahwa dia harus benar-benar menjauhi Veyra.
"Ris! Sadar woee!" Bayu menyenggol lengan Risky. Tapi tidak ada satu jawaban pun yang keluar dari mulut Risky.
"Di, mending lo ambil air kembang sama air kelapa deh! Gue mau ngusir jin jahat yang merasuki tubuh Risky" ucap Bayu dengan tampang serius pada Dodi.
"Yee, geblek lu" Dodi mengambil secarik kertas dan memukulkannya pada jidat Bayu.
"Ya Allah usir jin jahat yang telah merasuki sahabat hamba. Supaya dia sadar, dia masih mempunyai tuhan Ya Allah" ucap Bayu lagi kini dengan tangan mengadah serta gaya berdoa.
"Bacot lo Bay!" sentak Risky.
"Lihat lah Dia ya Allah. Hamba tidak salah tetapi dia membentak hamba ya Allah" Bayu kembali berdoa.
"Ngadu aja teros sampek emak gue berubah pikiran!" ketus Risky. Akhirnya Bayu pun diam.
"Tadi gue lihat Vee di jemput sama cowok" ucap Risky tiba-tiba.
"Hah? Siapa?" tanya Bayu antusias sedangkan Dodi biasa saja.
"Gue juga gak tau, gue gak kenal"
"Pantes dia gue ajak jalan gak mau" ceplos Bayu.
"APA?" Risky menaikkan volume suaranya.
"Eh enggak kok, bukan apa-apa" Bayu gelagapan.
"Kaya nya itu pacarnya"
Whatdefakk! Ingin rasanya Bayu mengumpat. Tetapi tidak jika di depan Risky. Bayu rasa dia sudah menyukai Veyra sejak pandangan pertama, lebih tepatnya kemarin.
"Jadi ceritanya lo cemburu?" Dodi membuka suaranya.
"Ya gitu deh, gue kan udah pernah bilang kalo gue suka sama Vee" jelas Risky.
"Lupain aja kalik, cewek masih banyak bre" jawab Dodi santai.
"Enggak semudah itu"
"Tapi lo yakin itu pacar nya Vee?" Bayu menimpali.
"Fifty fifty sih, antara yakin gak yakin" jawab Risky Ragu.
"She is have boyfriend?" gue harus cari tau, kata Bayu pelan.
...----------------...
Veyra jadi rebutan banyak cowo nih gaiss! Kira-kira yang lebih cocok sama Veyra siapa ya????
To be continued…