Pelipur Laraku

2 minggu kemudian

"mama dengar mba pacaran dengan TNI?"

Mama Shella baru tiba di rumah Shella.

"mama itu baru sampai sudah nanya-nanya itu"

"ngga ada pilihan lain kah mba?"

Shella melihat mama nya dan mengeryitkan dahinya

"ngga ada" jawab Shella singkat

"sama orang biasa aja lah mba"

"dia orang biasa kok, bukan turunan ningrat" jawab Shella sekena nya saja

" bukan, maksud mama, ngga usah pacaran sama tni, polisi, angkatan atau apa lah itu, ngga usah, cari yang lain aja"

"kenapa?" Shella penasaran

"ngga apa-apa, mama cuma ngga mau punya mantu profesi nya itu"

"trus mau mama profesi nya apa? Dokter? Pengusaha? "

"ya ngga itu juga, sama karyawan juga ngga masalah, yang penting pokoknya jangan yang mama bilang tadi"

"kasih alasan yang jelas mah, biar aku punya pandangan, lagian mama belum kenal juga, sudah langsung nolak"

"mama ngga mau kenalan"

"Hah!"

" ya pokok nya mama ngga mau aja"

" mah "

Mama Shella pergi meninggalkan Shella di kamar nya. Sedangkan Shella terdiam bingung dengan sikap mama nya, dia tidak menemukan jawaban alasan kenapa mama nya menolak Ikhsan padahal dia belum kenal.

*kriiing*

"halo"

"sudah dirumah?"

"sudah"

"suara nya kenapa gitu kaya orang marah?"

"lagi kesel aja"

"kesel kenapa?"

Shella diam, dia ngga enak hati mau cerita tentang perdebatan dia dengan mama nya barusan.

Ikhsan merubah panggilan telpon nya menjadi video call.

"sayang kenapa?"

Shella menggelengkan kepalanya

"kata nya tadi kesel"

"udah lah ngga usah dibahas, masalah kerjaan"

"ohh kirain kesel kenapa"

"ini fix, wisuda ku bulan depan ngga bisa dateng?" Shella memastikan

"maaf ya sayang" Ikhsan memasang wajah sedih

"ya sudah kalau gitu, aku mau kerja dulu"

Ikhsan mengangguk "i miss you, mmuach"

"mmuach" Shella membalasnya dan menutup telpon nya.

Hari-hari Shella menyibukkan diri nya dengan bekerja mengurus cafe nya dan melihat proyek kost nya karena dia sedang membangun kost kostan lagi.

Dia mencoba untuk menikmati hubungan jarak jauh nya bersama Ikhsan. Menyibukkan diri adalah salah satu cara Shella melampiaskan rindu nya kepada Ikhsan.

*Ambarawa*

"san itu ada titipan dari mba-mba cantik"

"siapa?" ikhsan penasaran

"ngga tau"

Ikhsan melihat sebuah kotak sepatu

"aman ngga ini? Ntar isi nya bom"ucap Ikhsan

"mana aku tau san"

Ikhsan membuka kotak tersebut dengan kayu panjang. Dan ternyata isi nya sepatu

"hahaha, san san nakutin orang aja, sepatu dari pacar di kira bom"

Ikhsan melihat siapa yang mengirim, dan ternyata itu dari Bella. Ikhsan heran kenapa perempuan ini masih ngejar dia. Dia sudah menegaskan kalau dia ngga suka sama Bella bahkan dia juga berbohong kalau dia telah menikah dengan Shella tapi perempuan ini masih saja menghubunginya dengan segala cara.

Ikhsan meletak kan sepatu itu diatas meja.

"besok-besok kalau ada yang kasih sesuatu trus ngga ada aku jangan diterima ya, bilang aja, dilarang menerima hadiah berupa apapun"

"kasian nya mas, pacar mu sudah ngasih masa di tolak"

" itu bukan pacarku!"

"lah terus pacarmu yang mana mas??

Ikhsan tidak menjawab. Ikhsan sedang berpikir bagaimana caranya menghentikan Bella agar tidak mendekatinya lagi.

*seminggu kemudian*

"sayang besok aku ada kerjaan di semarang"

Shella mengirim pesan kepada Ikhsan

"sayang maaf besok aku ngga bisa nemui kamu di semarang soalnya ada pelatihan"

"😮‍💨gini amat ya punya pacar tentara, susah nya mau ketemu 🥲"

Semenjak pacaran dengan Ikhsan mood Shella bisa naik turun dalam sehari. Shella terus belajar menyesuaikan diri.

Hari ini Shella tidak ingin pulang cepat dia berada di cafe milik Shinta, Shinta membeli franchise milik Shella

"Shel" menegur Shella yang sedari tadi duduk di kursi customer

"hhmm"

"berantem?"

Shella menggelengkan kepalanya "kangeeen"

"hahaha... Sabar ya, itu pilihanmu"

Tiba-tiba Shinta menyikut Shella.

"apa sih?"

Shinta memberi kode dengan lirikan mata nya. Dan Shella melihat Gilang datang bersama seorang wanita

"kenapa lu?" Shella tersenyum sinis

"liat dong ceweknya" Shinta berbicara pelan dengan merapatkan gigi nya

" aku liat kok"

"ckk, itu cewek yang dulu ngejar Bimo" Bimo adalah pacar Shinta

"terus sekarang masih ngejar?" tanya Shella santai

"ngga sih"

Shella lagi-lagi tertawa sinis sambil mengetuk pelan kepala Shinta.

"udah ngga usah ngurusin orang"

"tapi aku masih kesal kalau ingat waktu itu"

Shella melihat Shinta

"kamu tau ngga Bella ngejar Ikhsan" tiba-tiba shella bicara itu pada Shinta

"Hah!"

Suara Shinta menarik perhatian Gilang dan juga cewek nya.

Tapi Shinta tidak peduli "serius Shel?"

Shella memperlihatkan pesan yang dikirim oleh Bella lewat sosial media nya Shella. Bella memperlihatkan sepatu yang diberikan kepada Ikhsan dan dia berswafoto di depan gapura tempat kerja Ikhsan.

Bella beranggapan dia yang lebih dulu mengenal Ikhsan daripada Shella, Bella telah menyukai Ikhsan lebih dulu dan Shella tidak berhak merebut nya.

"trus Ikhsan cerita ke kamu ngga kalau dia dikasih sepatu?"

Shella menggelengkan kepalanya.

"wah"

"aku kalau jadi Ikhsan juga ngga bakal ngomong sih, untuk menghindari konflik, karena kita ini LDR jadi pemicu nya banyak, hubungan nya sangat sensitif"

"iya sih"

"dan kamu tau alasan aku seharian disini?"

"kenapa?"

"menghindari konflik dengan mama ku di rumah, karena mama ku ngga setuju aku pacaran dengan Ikhsan"

Shinta melongo mendengar penjelasan Shella.