Gadis cantik yang menjelma sebagai iblis karna kematian saudaranya membuatnya harus mengubur semua impian yang telah lama idia susun. Bahkan pembunuh sang adik tak pernah meninggalkan jejak meski telah bertahun-tahun membuatnya gila dan frustasi. Di tengah keterpurukannnya dan sudah hampir menyerah sesuatu yang aneh mulai muncul ? Membuatnya sangat syok dan tak percaya! Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ia sangat dendam terhadap pembunuh adiknya ? Cuss baca untuk tau kisahnya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMARINI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
Setelah misi yang gagal siang tadi Nazwa memutuskan pulang dengan Fera menggunakan taksi agar tak di curigai.
Dibawah sinar rembulan
Nazwa saat ini berdiri di balkon kamarnya sambil menatap langit. Air matannya perlahan mengalir saat mengiat Lembayung dan kata-kata nya. Ia tau siapa orang yang dicintai Lembayung dan juga dia adalah alasan keluargannya membencinya tapi satu hal mereka benar-benar tidak sadari ada sebuah rahasia yang ia sembunyikan secara rapat selama 5 tahun ini, hanya Omah dan Opah nya yang berada di Kanada yang tau. Untuk itu mereka tidak membenci Nazwa.
flashback.
"Kak Li." Panggil remaja itu. Dengan riang.
Gadis yang di panggil namannya hanya mengakat satu alisnnya sebagai respon.
"Kak Li, bakalan balik ke Kanada lagi ya?." Remaja itu mulai bertanya dengan tatapan yang sayu.
Lintang yang melihat adiknya sedang bertannya dengan raut wajah tak rela itu terkekeh pelan.
"Iya, kakak harus balik ke Kanada. Kan kasian Opah sama Omah disana." Jawab Lintang dengan lembut, smabil mengelus rambut kembarannya ini.
"Kenapa kak Lintang gak mau tinggal di indo aja bareng Nazwa?." Kali ini Nazwa sudah bertannya dengan mata berkaca-kaca.
Lintang hanya mengelus rambut Nazwa dengan sayang Tampa minat membalasnya. Mereka adalah saudara kembar. Sangat sulit membedakan antara Nazwa dan Lintang karna mereka yang sangat mirip hampir tak ada celah untuk bedakannya, baik dalam segi wajah dan fisik mereka sama, hanya saja Nazwa adalah gadis yang ceria, lemah lembut, suka sesuatu yang imut2 dan menyenangkan. Namun Lintang kebalikan dari Bintang, ia suka beladiri, membenci keramaain suka dengan hal-hal yang ekstrim, dan sifatnya yang dingin. Meraka terpisah karna tuntutan tanggung jawab sebagai anak tertua Praditya, itulah mengapa Lintang harus tinggal di Kanada.
Hari ini Lintang dan Nazwa akan piknik keluarga sebagai hari liburan terakhir Lintang di Indonesia, sebelum ia kembali ke Kanada.
Setelah perjalan panjang yang memakan waktu berjam-jam dari Jakarta ke solo mereka sudah sampai di vila keluarga mereka. Nazwa lebih dulu keluar dari mobil dan di ikuti oleh Lintang.
"Wohhhhhhh vilanya gede banget pah." Jawab remaja itu antusias dan melihat kearah Papah nya yang tersenyum menanggapi ketakjubpan anaknnya. Sedangkan Lintang dengan ekspresi datarnya menatap bangun didepannya dengan datar.
Lumayan. batinnya
"Kak lintang liat deh disini ada hutannya." Jawab Nazwa antusias sambil menunjuk kearah hutan yang lebat dan menyeramkan menurut mata normal tapi tidak bagi Nazwa dan Lintang. Lintang menanggapi nya dengan anggukan kepala.
.
Skipp hari kedua di vila, pada malam hari.
"Kak Lintang." Nazwa berbisik kepada Lintang yang sedang fokus pada leptop didepannya.
"Hmm." Lintang bergumam sebagai jawaban.
"Temanin Nazwa yukk." Bujuknya sambil menampilkan Puput eyes nya.
Lintang menutup leptopnya dan menatap adiknya. "Apa?." Jawabnya menghadap ke arah Nazwa
"Anterin Nazwa jalan-jalan yuk!!!." Ajak Nazwa antusias.
Lintang bingung dengan adiknya, Karrna sekarang sudah jam 8 malam.
"Tapi ini udah malam Za" Jawab Lintang lembut.
Nazwa mencerucutkan bibirnya kesal.
"Ayolah kakak sekalian ini yang terakhir kalinya Nazwa sama kakak." jawab Nazwa dengan mata berkaca-kaca.
Karena tak tega akhirnya Lintang menyetujuinya. Mereka keluar dan bertemu dengan Mamah mereka di teras.
"Loh adek sama kakak mau ke mana?." Farah bertannya dengan penasaran
"Mau jalan-jalan mah!!." Kata Nazwa penuh semangat.
"Tapikan ini udah malam dek, gak baik loh." Jawab Farah lembut.
"Isss boleh dong mah, sekalian Nazwa habisin waktu sama kak Lintang. Kan kak Lintang bakalan balik ke Kanada lagi." Bujuknya dengan pupuyeyes
"Yaudah tapi jangan jauh-jauh ya?." Akhirnya Farah mengizinkan karna tak tega sedangkan Lintang hanya nyimak.
.
.
.
