NovelToon NovelToon
IDENTITAS PALSU

IDENTITAS PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi
Popularitas:57.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Emily

Gwen Itzayana 27 tahun, gadis cantik yang berprofesi sebagai pengacara muda di kota New York. Harus berurusan dengan kartel narkoba di Meksiko setelah ayahnya seorang polisi yang sedang menyamar di dalam organisasi itu.
Penyamaran Eduardo berhasil di ketahui anggota kartel, menyebabkan pria itu di bunuh secara kejam.

Gwen menangisi kepergian Eduardo, hingga gadis itu nekat bertolak ke Meksiko dan menyusup ke dalam organisasi yang paling di takuti seantero negeri Sombrero tersebut.

Bagaimana nasib Gwen, mampukah ia bertahan hidup di antara penjahat-penjahat kejam itu. Apakah penyamaran nya akan di ketahui?

Terlebih Gwen di hadapkan pada pimpinan kartel di luar dugaannya. Apakah itu?

Ikuti kelanjutan kisah ini ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca 🙏🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INCIDENT GWEN

Keesokan harinya..

Rafael baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Laki-laki itu bahkan ketiduran hingga pagi menjelang. Masih dengan pakaian kerja lengkap dan posisi duduk seperti ketika ia datang.

Hal seperti itu bukan sekali saja ia alami namun hampir tiap hari ketika malam menjelang. Rafael seperti mengalami kecemasan. Hingga ia memilih tidur dalam keadaan duduk untuk selalu waspada.

Sangat jarang ia terlelap di atas tempat tidurnya. Bisa di hitung dengan jari.

Kini laki-laki itu tengah menikmati segelas pan kopi hangat, minuman khas Mexico. Kopi yang di masak dengan campuran kayu manis dan gula. Konon katanya bisa membuat tenang suasana hati yang diliputi kecemasan akibat susah tidur di malam hari.

Rafael menikmati kopi bersama sepotong sandwich daging.

Tubuhnya hanya terbalut bathrobe putih, bahkan ujung rambutnya masih menetes sisa air.

Rafael membuka Macbook. Membaca satu persatu email yang sudah masuk dari Tian asistennya di perusahaan dan pesan dari Nunez yang mengirimkan video di perkebunan.

Laki-laki tampan itu langsung membuka video yang di kirim anak buahnya sejak kemarin, baru akan ia lihat sekarang.

Rafael menyadarkan punggungnya sambil menyeruput kopi hangat. Manik coklat laki-laki itu fokus ke layar Macbook.

Ia melihat apa yang kerjakan di La Padre. Nunez benar, gadis itu sangat aktif. Ia bahkan meminta pekerjaan pada Aleandro.

Semua pekerjaan ia lakukan dengan semangat. Mulai menanam bibit anggur dan ikut mencangkul tanah di bawah terik matahari.

Bahkan Gwen begitu tampak bahagia ketika menikmati makan siang bersama orang-orang yang baru ia kenal. Tertawa terbahak ketika salah satu petani memberikan guyonan.

Tanpa sadar, Rafael ikut tertawa. Ia menekan tombol pause untuk memperbesar gambar wajah Gwen tengah tertawa lepas.

Nampak jelas wajah itu berkeringat. Namun ia begitu cantik di mata Rafael. Terlebih Gwen mengenakan pakaian Camilla yang ada di kamarnya.

"Kau sangat mirip adikku Gwen. Aku seperti melihat Camilla hidup kembali dan berada di dekat ku. Tapi aku sadar kamu bukanlah Camilla!"

*

Gwen bersama lima pengembala lainnya yang di pimpin langsung Aleandro tengah menggiring kuda-kuda ke padang rumput untuk makan.

Aleandro menepati janjinya untuk mengajak Gwen pagi ini. Gadis itu sangat menikmati aktifitasnya.

Sementara kuda-kuda mencari makanannya Gwen duduk di dekat Aleandro.

"Apa kamu sudah lama bekerja di perkebunan La Padre, Ale?", tanya Gwen sambil mengigit bunga ilalang yang tumbuh di dekatnya.

"Iya. Hampir seumur hidup ku berada di perkebunan ini. Aku di percaya menjadi mandor setelah ayah ku sakit-sakitan", jawab Aleandro sambil mengawasi kuda-kuda di lapangan.

"Bukan kah berat mengawasi dua pekerjaan sekaligus. Harus mengawasi perkebunan anggur dan mengawasi ternak kuda juga. Kau hebat sekali bisa melakukan keduanya sekaligus, Ale", ujar Gwen tersenyum. Pandangan matanya jauh ke depan.

"Menjadi mandor peternakan baru beberapa bulan aku ambil alih, setelah mandor sebelumnya di temukan tewas terbunuh. Eduardo yang baik semoga tenang di SANA", ucap Aleandro sambil menatap ke atas.

Mendengar itu membuat Gwen terbatuk-batuk dan sontak berdiri.

"Heii, kamu kenapa Gwen?", tanya Ale menepuk-nepuk punggung gadis itu.

Gwen menghentikan Ale. "Tidak apa-apa, aku hampir menelannya", ujar Gwen menunjukkan tangkai bunga ilalang yang ada di tangannya sambil tersenyum miris.

Aleandro menggelengkan kepalanya. "Aku kira kau kenapa. Ada-ada saja kamu ini", ujar Aleandro melangkah pergi mendekati kuda-kuda ternaknya.

Gwen menatap laki-laki itu. "Ternyata papa bekerja di perkebunan ini juga, sebagai mandor?", gumam Gwen sambil menyipitkan kedua matanya.

"Tapi sepertinya Ale mengenal baik dan menyukai papa. Aku akan lebih akrab pada mandor itu. Menggali informasi yang akurat", batin Gwen.

*

Gwen dan empat orang lainnya kembali mengiring kuda-kuda pulang. Jaraknya cukup jauh dan melewati jalanan yang terjal.

Terlebih sekarang turun hujan deras. Membuat jalanan menuju hacienda terasa lebih sulit.

Aleandro mengingatkan anak buahnya, untuk berhati-hati. Mereka tidak bisa berhenti karena hari sudah mulai gelap.

Hingga terdengar suara petir yang menggelegar membuat satu pohon malaka tumbang tepat di depan rombongan kuda yang mereka giring. Membuat kuda-kuda itu panik dan lari kencang.

Termasuk kuda yang di tunggangi Gwen terhentak kaget dan tanpa bisa di kendalikan Gwen kuda itu menghentak keras tubuh Gwen dari atasnya.

Gwen terpental jatuh membuat gadis itu seketika tak sadarkan diri. Beruntung ia masih bernyawa. Mengingat jalanan bebatuan, banyak kerikil tajam yang bisa mengakibatkan kepala manusia tertusuk.

Aleandro yang menyadari anak buahnya mengalami kecelakaan segera memberikan pertolongan. Ia memerintah kan tiga anak buahnya segera membawa kuda-kuda yang lari ke kandang. Sementara ia dan seorang anak buah lainnya membantu mengangkat tubuh Gwen kembali ke hacienda.

*

Melihat kondisi Gwen terluka parah di bagian belakang kepalanya, membuat Maria dan yang lainnya panik. Maria segera menghubungi dokter pribadi keluarga untuk datang memeriksa kondisi Gwen yang tak sadarkan diri.

"Bertahanlah nak, sebentar lagi dokter datang", ucap Maria yang menekankan bagian belakang kepala Gwen yang berdarah.

"Segera siapkan air hangat dan peralatan, Lucia. Anak ini banyak kehilangan darah", ujar Maria pada Lucia dan Matilde yang begitu panik melihat kondisi Gwen.

Beberapa menit kemudian dokter datang. Maria memindahkan kepala Gwen ke atas bantal. Memberikan tempat dokter untuk memeriksa kondisi gadis itu.

Dokter Valverde memeriksa keadaan Gwen secara mendetail.

"Ia banyak mengeluarkan darah, namun masih terbilang normal tidak perlu darah tambahan. Luka di kepala harus di jahit, Maria. Membaringkan pasien di sofa seperti ini membuat ku tidak bisa bekerja maksimal. Kau harus memindahkan pasien ke kamar", ucap dokter itu.

Tanpa lama-lama berpikir, Maria meminta Aleandro membantunya membaringkan tubuh Gwen di ranjang Rafael.

Karena tidak mungkin mengangkat tubuh Gwen ke lantai atas. Akan memakan waktu. Sementara pendarahan harus segera di hentikan. Maria yakin bos-nya tidak akan marah karena mengambil putusan sendiri. Ia tahu seperti apa anak asuhnya itu. Rafael akan mengerti tentang hal mendesak seperti ini.

*

Mexico city...

Rafael masih berada di ruang kerja nya di perusahaan ketika menerima kabar dari Nunez.

Nunez mengatakan telah terjadi kecelakaan yang menimpa Gwen. Gadis itu terjatuh dari kuda yang di tunggangi nya ketika menggiring ternak kembali ke kandang.

"Kita kembali ke perkebunan sekarang, Nunez!"

Beberapa jam kemudian..

Rafael telah berada di mobil yang di kendarai sopir pribadinya. Nunez duduk di depan. Sementara di belakang mobil mereka, satu mobil di tumpangi anak buah Rafael lengkap dengan persenjataan.

Rafael menatap keluar kaca, tidak ada apapun yang bisa di lihat hanya ada pepohonan dalam kegelapan malam.

Laki-laki tampan itu mengusap-usap rahangnya yang di tumbuhi rambut liar.

"Apa yang aku lakukan? Kenapa aku memutuskan ke perkebunan malam-malam begini? Berlebihan sekali!"

"Gadis itu sudah di obati dokter Valverde. Dan kabar yang aku terima kondisinya saat ini stabil. Bahkan Maria sudah menempatkan ia di kamar ku. Semua akan baik-baik saja. Kurang apalagi coba?", batin Rafael mendadak mengumpati dirinya kesal dengan keputusan yang ia buat beberapa saat yang lalu.

Sebenarnya tawa lepas Gwen lah mempengaruhi pikiran Rafa sejak pagi tadi. Seperti ada magnet di senyuman gadis itu.

Gadis itu seperti memiliki magic yang menarik Rafael agar memikirkannya terus menerus seperti sekarang.

"Shitt.. Sialan kau!"

...***...

To be continue

1
Aan Andriyani
bagus bgt dan mudah do mengerti
ayudya
author kapan up nya.
gia nasgia
Ternyata jodohnya Gwen hanya lima langkah 😂
Juwita Eli
mn blm update
Vanni Sr
setelh sekian purnama up jg tp cm 1 😌
Juwita Eli
update lagi
Juwita Eli
Alhamdulillah update lagi setelah itu tau aku mah nunggu tiap hari
Mutia 1964
Tks udah up Thor, tetap semangat, walau cm 1 bab../Good/
kyo
semangatnya thor, jgn lama² nnti lupa alurnya thor
Arik
semangat Thor 💪
Dinda Wei
Akhirnya up lagi 🙏🏻
Hm... sepertinya ada yg bakal di halalin ini mah /Grin/
Delyana.P
Kalau tetangaan begitu kehabisan garem bisa minta yak /Tongue//Facepalm/
yumna
setlah sxan lma ka athr up lgi....takdir xan ternyata tinggal d tempat yg sma d new york
Amelia
Benar Rafael, takdir ya nggak /Grin/ Ternyata tetanggaan kalian wkwk
Amelia
Kak Emily kangennya. Semangat
Brigitha
akhrnya maaciih up nya thor
ayudya
akhirnya, muncul juga, semangat ya.
Mila Milo
akhirnya setelah sekian purnama up jga
ayudya
aku bolak- balik nunggu up nya ne.
ayudya: maksih ya author, semangat selalu.
Emily: Nanti malam ya
total 2 replies
gia nasgia
Next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!