NovelToon NovelToon
Dan Cinta Itu, Kamu

Dan Cinta Itu, Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Duniahiburan / BTS / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Jatuh cinta lewat mimpi? Apa itu bisa?Apalagi jatuh cinta pada seseorang yang hanya ditemui lewat mimpi. Itulah yang dialami oleh Yoongi. Jatuh cinta pada seorang gadis yang belum pernah ia temui di dunia nyata.

Persahabatan lawan jenis memang sering kali menimbulkan rasa cinta, entah dari salah satu pihak, atau bahkan keduanya.
Seperti halnya Rangga, sudah lama dia mencintai sahabatnya, Khumaira. Sudah dua kali Rangga menyatakan cintanya pada Khumaira, namun selalu ditolak. Hingga akhirnya mereka bekerja sebagai programmer di salah satu perusahaan di Seoul, Korea Selatan.
Takdir mempertemukan mereka dengan BTS, salah satu boy grup terkenal disana. Antara senang dan tidak percaya, Yoongi menganggap pertemuan itu adalah sebuah keajaiban dari Tuhan.
Siapakah gadis yang ada dalam mimpi Yoongi?
Akankan Rangga mempertahankan cintanya pada Khumaira?
Lalu, siapa sebenarnya yang dicintai Khumaira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehadiran Orang Tersayang

Akhir bulan Maret 2016. BTS mengadakan konser di Seoul. Semua keluarga member datang, memberi dukungan pada BTS. Tapi tidak dengan keluarga Yoongi. Lagi-lagi dia harus menelan pil pahit, karena orangtuanya tidak lagi hadir di konsernya. Semua member menghibur, memberikan kekuatan pada Yoongi. Meski pada kenyataannya, Yoongi rapuh. Dia menangis tanpa suara.

"Yoongi-ya, ada yang mau bertemu denganmu." Salah satu staff wanita masuk ke ruang khusus member. Yoongi menghapus airmata nya.

"Siapa?"

"Aira dan Rangga."

"Ajak mereka masuk."

Staff wanita kembali keluar untuk memanggil Khumaira dan Rangga. Kenapa mereka berdua bisa leluasa menemui BTS di back stage? Karena memang setiap kali BTS mengadakan konser, mereka selalu memberitahu pada staff untuk memberikan akses kepada Khumaira dan Rangga agar bisa ke belakang panggung sebelum BTS tampil.

Khumaira dan Rangga sudah berada di ruangan member. Menyapa semuanya. Perhatian Khumaira tertuju pada Yoongi.

"Kau habis menangis Yoon?"

Yoongi menunduk.

Semua member saling pandang andang. Seakan mengerti pikiran satu dengan yang lain, mereka keluar dari ruangan. Pun dengan Rangga. Mereka membiarkan Yoongi berbicara dengan Khumaira. Mereka duduk di sofa, saling berhadapan.

"Keluargaku masih tidak hadir." Yoongi menengadah, mencoba menahan airmata itu tidak terjatuh.

"Kau marah pada mereka?"

"Tidak."

"Aku tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburmu. Kalau diposisimu juga, aku pasti akan merasakan hal yang sama. Marah mungkin tidak. Tapi kecewa, pasti iya." Ucapan Khumaira terhenti. Dia mencoba menghela nafas, membuangnya pelan.

"Sekeras apapun mereka menentang keinginan anaknya, suatu saat nanti, mereka akan luluh juga. Mereka akan menerima keputusan anaknya. Begitu juga dengan orangtuamu. Ketika mereka melihat kau berhasil dengan impianmu, mereka pasti akan memberi restunya. Kalau tidak hari ini, mungkin di konser selanjutnya mereka akan hadir."

"Maukah kau bersabar lagi, Yoon?" Khumaira menatap lekat wajah Yoongi yang memerah menahan tangis.

"Hm. Aku akan tetap bersabar. Terimakasih Aira-ya." Mata Yoongi berkaca-kaca.

"Jangan menangis lagi. Aku tidak bisa melihat kalian menangis. Lagipula kasihan nuna staff yang merias mu. Setelah ini, pasti dia memperbaiki riasanmu."

Yoongi tertawa pelan. Khumaira tersenyum senang, meski matanya juga berkaca-kaca.

......................

Khumaira kembali ke bangku penonton. Karena sebentar lagi BTS akan tampil. Riuh suara army menggema di lokasi konser. Semua member satu persatu naik keatas panggung. Suara riuh semakin membahana. Rangga dan Khumaira hanya duduk anteng, menyaksikan ketujuh member diatas panggung. Lagu demi lagu mereka lantunkan. Suara yang powerfull dan dance yang enerjik, mampu menghipnotis para army yang hadir. Menyelesaikan lagu ketiga. Terlihat Yoongi mencari seseorang diantara para army yang duduk di tribun atas. Yoongi melambaikan tangan. Kemudian dia menangis, terduduk dan bersujud. Kamera bergantian menyorot Yoongi, dan tribun yang Yoongi pandangi tadi. Disana ada kedua orangtuanya, serta kakaknya. Dan itu terlihat di layar monitor besar di atas panggung. Semua army merasakan haru luar biasa. Mereka tahu bagaimana perjuangan Yoongi untuk menjadi idol sampai saat itu. Dari awal yang tidak mendapatkan restu orangtuanya, sampai saat konser itu kedua orangtuanya hadir. Itu pertanda, mereka telah memberikan restu pada Yoongi untuk menjadi seorang idol.

Tak terkecuali Khumaira, berkali-kali dia menghapus jejak air di pipinya. Rangga yang berada disamping, merangkulnya.

"Akhirnya restu itu kau dapat juga Yoon." Batin Khumaira.

Konser berakhir. Tepuk tangan menggema di lokasi. Khumaira dan Rangga bergegas keluar. Mereka tidak langsung pulang, melainkan kembali menemui BTS di ruang istirahat. Keduanya menghentikan langkah saat melihat semua member tengah bersama keluarga masing-masing. Bahkan semuanya membaur. Yoongi masih terharu dalam pelukan sang ibu. Disampingnya ada ayah serta kakaknya.

"Kita balik aja yuk."

Rangga mengangguk dengan ajakan Khumaira. Mereka balik kanan, menjauh.

"Nuna, Hyung, tunggu!" Teriak Jungkook yang menyadari kehadiran Rangga dan Khumaira. Keduanya kembali membalikkan badan. Tersenyum ramah.

"Kalian mau kemana?" Jungkook menghampiri.

"Pulang. Kami tidak mau mengganggu quality time kalian bersama keluarga." Rangga beralasan.

"Tidak apa. Ayo, aku kenalkan kalian dengan orang tua kami." Ajak Jungkook. Khumaira dan Rangga saling pandang.

"Ayolah, jangan sungkan." Paksa Jungkook. Kemudian menarik lengan Khumaira.

"Eh." Khumaira tidak bisa menolak. Rangga mengekor di belakang.

Jungkook memperkenalkan Rangga dan Khumaira kepada orang tua para member. Semuanya menyapa dengan senyuman ramah, pun sebaliknya.

"Jadi, kau sang nuna yang sering diceritakan Jungkook?" Tanya nyonya Jeon, eomma Jungkook. Beliau mendekat dan merangkul Khumaira.

"Eoh, emang dia cerita apa nyonya?" Khumaira menoleh.

"Jangan panggil nyonya. Panggil aku, eomma. Bukankah Jungkook sudah menganggap mu sebagai nuna nya?"

Khumaira kikuk mendapat senyuman nyonya Jeon.

"Jungkook-ah, nuna mu sangat manis. Eomma tidak keberatan kalau menambah dia sebagai anak." Nyonya Jeon tertawa pelan. Diikuti yang lain. Sedang Khumaira semakin salah tingkah.

"Jangan menggodanya terus eomma, kasihan nuna." Bela Jungkook.

"Hehe maaf ya sayang." Nyonya Jeon mengusap kepala Khumaira.

"Ahh tidak apa-apa nyo..."

"Eomma." Tekan nyonya Jeon.

"Iya, eo-eomma." Khumaira tersenyum malu.

"Nak." Seseorang memegang lembut pundak Khumaira.

"Ya." Khumaira menoleh.

Dia melihat wanita dengan wajah teduh tapi tegas, tersenyum lembut padanya. Khumaira membalasnya. Tanpa bicara, wanita yang ternyata eomma Yoongi itu langsung memeluk Khumaira. Meski awalnya kaget, Khumaira membalas pelukan nyonya Min. Pelukan hangat seorang ibu, dia sangat merindukannya. Khumaira merasa nyaman berada dalam pelukan nyonya Min.

"Anak baik. Aku merestui mu jiga suatu saat kalian memang berjodoh." Bisik nyonya Min.

Khumaira membeku. Dia tidak mengerti kenapa nyonya Min berbicara seperti itu. Tidak ada yang mendengar ucapan beliau. Dan Yoongi tersenyum melihat pemandangan dua wanita yang dicintainya saling berpelukkan.

"Hyung, apa ini pertanda kalau eomma mu merestui nuna menjadi pasanganmu kelak?" Bisik Hobi. Yoongi menoleh, tersenyum penuh arti.

"Aku berharap seperti itu."

"Sudah nyonya Min, aku juga ingin memeluk anak perempuanku." Protes nyonya Jeon.

Akhirnya, semua eomma member bergantian memeluk Khumaira. Selesai member BTS berganti pakaian, mereka semua pergi untuk makan. Awalnya mereka berencana pergi ke restoran Korea. Tapi ketika tahu Khumaira dari Indonesia, nyonya Min mengusulkan untuk makan di restoran Indonesia. Jadilah mereka semua memesan restoran Indonesia yang berada di sekitaran Seoul Central Mosque.

Sepanjang perjalanan dan sampai tempat tujuan, nyonya Min seakan tidak mau dipisahkan dari Khumaira. Bukan Khumaira merasa risih, dia hanya grogi. Bahkan nyonya Min yang menaruh lauk pauk diatas piring Khumaira. Meski Khumaira menolak dengan sopan, namun nyonya Min tidak menggubrisnya. Khumaira menatap Yoongi, meminta bantuan pada pria itu untuk membebaskannya dari sang eomma. Yoongi mengangkat bahu, seolah acuh. Khumaira menatap tajam pada Yoongi.

1
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
saidah nafisah
next k❤
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
Siti Nina
padahal cerita nya bagus tapi yg like nya dikit bgt,,,🤔
Amalia Shah: semoga nanti bertambah yg like nya. makasih sudah support 😊💜
total 1 replies
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
Amalia Shah: ok siap 💜
total 2 replies
Suzanne Milla
Aku selalu menantikan update dari cerita ini. Jangan sampai berhenti menulis, thor!
Amalia Shah: ok. terimakasih 💜
total 1 replies
Gato Piola
Keren abisss! Ga sabar nunggu cerita selanjutnya.
Amalia Shah: terimakasih 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!