NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejahatan Tiara

Malamnya Aruna harus menerima omelan dari ibunya karena kejadian tadi siang. Tyas sudah mengingatkan tentang keadaan di rumah ini putrinya itu masih saja gegabah.

Aruna menjelaskan kalau dia sudah masuk dari pintu belakang. Justru karena itu dia bertemu dengan nyonya besar dengan keadaan Aruna yang masuk seperti mengendap-endap.

Ibunya masih tetap menyalahkan Aruna. Karena seharusnya cewek itu bisa menjelaskan tentang statusnya di rumah ini dengan begitu nyonya besar tidak akan berbuat seperti itu.

Tapi Aruna beralasan jika nyonya besar langsung marah padanya dan menjambak rambutnya tanpa memberinya waktu untuk menjelaskan tentang dirinya.

Tyas akhirnya hanya bisa memeluk putrinya iba. Dia tidak seharusnya menyalahkan Aruna karena ini dari awal bukan salah putrinya. Dia yang mengajak Aruna untuk tinggal di sini.

Jika sudah waktunya nanti, dia akan mengajak putrinya pergi. Jika tabungannya sudah cukup. Untuk sekarang dia harus bertahan bekerja di rumah ini. Lagipula Aruna masih belum menyelesaikan sekolahnya.

Dalam pelukan ibunya Aruna dapat merasakan kalau ibunya sedang terisak menangis di atas puncak kepalanya. Sesekali ibunya mengelus rambutnya lembut.

“Maafin ibu yang bikin kamu ngerasain ini semua Aruna. Kalau saja kamu tinggal bersama ayahmu kamu pasti__” ucapan Tyas terhenti saat tiba-tiba putrinya menjauhkan badannya dan menatap padanya tidak senang.

“Ibu jangan bahas tentang itu lagi. Ayah gak pernah peduli sama ibu dan aku. Jadi kita juga gak perlu peduli sama ayah.”

Tyas hanya balas mengangguk pelan sembari mengusap lembut wajah Aruna. Dia mengerti putrinya masih belum bisa memaafkan ayahnya.

Tyas jadi teringat kejadian tadi siang saat dia tidak sengaja melihat mantan suaminya di perjalanan. Waktu itu dia senang menunggu bus. Dan dia melihat mantan suaminya dengan seorang wanita mengendarai mobil terbuka.

Terakhir dia mendapat kabar kalau mantan suaminya pergi ke luar negeri beberapa tahun yang silam, Dan tadi siang Tyas akhirnya kembali melihat wajah mantan suaminya. Dia sedikit kecewa pada mantan suaminya. Disaat Tyas belum bisa melupakan pria itu dan masih

sendiri sampai saat ini agar fokus mengurus Aruna mantan suaminya justru sudah punya pasangan baru lagi.

Tapi Tyas baru menyadari satu hal, ini sudah beberapa tahun lamanya sejak mereka berpisah dan wajar kalau pria itu sudah punya pasangan lain.

Di sini yang tidak wajar adalah dirinya. Masih saja tidak bisa melupakan mantan suaminya dan masih berharap untuk kembali bersama. Tidak peduli betapa jahatnya pria itu dulu padanya.

Setiap kali melihat wajah Aruna dia seperti melihat wajah mantan suaminya. Bagaimana bisa dulu pria itu menuduh Aruna bukan anak kandungnya?

Saat sedang menyapu halaman depan rumah pagi itu. Tyas tidak menyangka akan melihat orang itu lagi. Mantan suaminya yang kemarin dia lihat.

Kenapa mantan suaminya ada di rumah ini? Dia melihat mantan suaminya sedang menjemput wanita yang kemarin datang ke sini.

Sekarang Tyas baru menyadari kalau wanita yang dia lihat bersama mantan suaminya kemarin adalah nyonya besar. Tyas meremas kuat pegangan sapu itu.

Matanya berkaca-kaca menatap pada dua orang itu. Sebelum akhirnya pecah juga dan buliran air mata membasahi pipinya.

Tanpa diduga mantan suaminya melihat ke arahnya. Pria itu terlihat terkejut melihat Tyas di sana. Apa yang dilakukan mantan istrinya di sini?

*****

Ketika Aruna sedang mencuci muka di toilet tiba-tiba saja beberapa orang cewek memegangi tangannya. Aruna mencoba memberontak melepaskan diri tapi dia kalah jumlah. Dia tidak tahu maksud dari cewek-cewek itu. Lalu datanglah orang yang dia kenal.

“Tiara,” gumam Aruna pelan.

Cewek itu tersenyum sinis menatap padanya. Tiara semakin mendekat ke arahnya lalu memegang kuat dagunya agar menatap pada cewek itu.

“Kamu dengar ya anak pembantu. Jangan dekat-dekat lagi sama Fahri. Jauhin dia!” ucap Tiara geram.

Tadi pagi dia sangat kesal saat melihat Aruna dan Fahri yang kembali akrab. Padahal kemarin-kemarin dia sudah susah payah menyebar aib Aruna ke seluruh sekolah agar membuat cewek itu paham posisinya tapi sepertinya cara itu kurang ampuh untuk menyadarkan Aruna.

Sekarang Aruna tahu siapa orang yang telah menyebarkan tentang dirinya di sekolah ini. Pelakunya tidak lain yaitu Tiara. Aruna tidak menyangka kalau itu semua adalah ulah cewek itu.

Aruna tahu perbuatanya pada Tiara yang tidak mau memberikan bungkusan hadiah kemarin pada Fahri adalah salah dan Aruna menyesalinya. Seharusnya dia tidak berbuat seperti itu. Tapi dia punya alasan, kemarin dia sangat ketakutan dengan teror yang diberikan oleh Arsyad.

Tapi dengan menyebarkan tentang dirinya dan membuat dia menjadi bahan omongan seluruh sekolah bukanlah hal yang setimpal. Bahkan karena hal itu membuatnya menyalahkan Fahri.

Aruna memberontak melepaskan pegangan pada tangannya lalu menepis tangan Tiara dari dagunya. Dia benar-benar geram pada cewek itu. Sementara Tiara hanya tersenyum geli menatapnya.

Tiara menatap pada cewek-cewek yang berada di sisi Aruna. Mereka mengangguk lalu kembali memegangi Aruna. Memaksa Aruna agar menghadap wastafel lalu mendorong kepalanya di sana.

Mereka menghidupkan air wastafel sehingga mengguyur deras membasahi rambut Aruna. Cewek itu terbatuk karena dibuat begitu.

Aruna tidak menyangka kalau Tiara sampai akan melakukan hal itu. Ini jauh lebih parah saat dia diganggu oleh anak-anak sewaktu dia kecil dulu. Sekarang Aruna tahu cewek seperti apa Tiara sebenarnya.

Sampai akhirnya mereka mematikan air yang mengguyur Aruna lalu melepaskan cewek itu. Aruna terduduk di atas lantai. Rambut serta wajahnya basah kuyup oleh air.

“Kalau saja kamu kemarin mau bantuin aku gak bakal kayak gini. Ini pilihan kamu Aruna. Ini baru peringatan pertama dari aku. Jangan berani deketin Fahri lagi ya,” tuntas Tiara pamit mengusap rambut Aruna yang basah kuyup dengan gaya centilnya.

Tiara dengan beberapa cewek itu pergi meninggalkan Aruna di sana. Aruna mencoba bangkit lalu merapikan rambutnya. Keadaannya benar-benar kacau saat ini.

Saat Aruna sudah merasa sedikit baikan dia memutuskan keluar dari sana. Tampak jelas rambutnya yang lepek karena basah. Beberapa orang yang berlintasan dengannya menatap Aruna dengan tatapan heran.

Ketika sampai di kelas Arsyad pun tidak kalah heran melihat keadaan Aruna. Dia mendekati bangku cewek itu. Hendak menanyakan apa gerangan yang yang terjadi pada Aruna.

“Aruna kamu kenapa?” tanya Arsyad setelah sampai di dekat bangku cewek itu.

Dia melihat Aruna menatap dingin padanya. Arsyad bingung kenapa Aruna menatapnya seperti itu.

“Mulai sekarang kamu mending jauhin aku Arsyad.”

Arsyad terdiam dan juga bingung kenapa Aruna mengatakan hal itu padanya. Ada masalah apa yang sebenarnya terjadi pada Aruna? Kenapa cewek itu menyuruhnya untuk menjauhinya?

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!