NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Venus

Perjalanan Hidup Venus

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Perjalanan Hidup Venus Di Beberapa Demensi Kehidupan.

Takdir Seakan Mempermainkan Venus.

Akankah Venus Mendapat Akhir Bahagia ?

Balas Dendam, Persahabatan, Romansa, Balas Budi, Kebohongan, Drama Dan Teka-Teki.

Jangan Tertipu Awal Cerita, Ok

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duabelas

Gara-gara video di blog Universitas kemarin malam.

Venus jadi bahan omongan seluruh mahasiswa di Universitas nya.

Venus berusaha bersikap sewajar mungkin, gak mungkin dia marah-marah gak jelas.

"Venus, terima aja perasaan Kevin."

Venus hanya bisa tersenyum mendengar perkataan tersebut. Sekarang yang penting bagi nya adalah menemukan sosok Kevin.

"Hey! Bara!," kebetulan Bara lewat di hadapan Venus. Jadi pemuda itu di hadang oleh gadis itu.

Bara berusaha menelan ludah nya, karena wajah Venus begitu menyeramkan sekarang.

"Ada, perlu apa dengan ku, Venus?" Bara berusaha bersikap senormal mungkin.

"Dimana, teman mu si Kevin itu?"

Bara sudah menduga dari awal kalau gadis ini sedang marah 7 turunan dengan teman nya tersebut.

Sebenarnya, Bara juga gitu soal nya sang teman bertindak gila.

"Sudah ada di kelas." Venus baru ingat hari ini jadwal mata kuliah nya sama dengan Kevin.

Seharusnya, Venus tak mencari Kevin dengan memutari seluruh Universitas. Kan, gadis itu bisa mencari di kelas saja.

Venus lalu bergegas ke kelas nya meninggalkan Bara yang sedang mengelus-elus dada nya.

Sesampainya di dalam kelas, Venus terkejut melihat Yoshi dan Kevin sama-sama saling mencengkram jas kuliah nya masing-masing.

"Hentikan! Ada apa ini?" Untung Dosen telah datang ke kelas nya.

Jadi, Venus tak membuang tenaga atau energi nya untuk memisahkan Kevin dan Yoshi.

"Ingat, nanti pasti akan ku buat perhitungan dengan mu," gumam Yoshi pelan sambil melepaskan cengkraman tangan nya dari jaket Kevin.

Kevin tersenyum mengejek ke arah Yoshi sambil membenarkah kerah jas kuliah nya, baru duduk di tempat nya.

"Venus, kamu mau membolos dari kuliah?" Venus baru sadar kalau dirinya sejak tadi hanya melamun di depan kelas.

Buru-buru, Venus duduk di tempat nya.

"Hai, cantik," sapa Kevin kepada Venus dengan senyuman lebar.

Venus tak peduli dengan sapaan Kevin, ia lebih memilih fokus untuk mendengar penjelasan sang Dosen tentang materi kuliah hari ini.

Kevin terus menatap Venus dengan senyum lebar sambil menopang kepala nya dengan salah satu tangan nya.

"Kalau lagi gila, jangan kuliah hari ini," gumam Venus sambil menatap sinis ke arah Kevin.

Kevin malah melebarkan senyuman nya mendengar ucapan Venus barusan. "Aku gila karena menyukai mu," ucap nya sambil mengedipkan sebelah mata nya.

Sumpah, Venus ingin meremukan semua badan Kevin sekarang. Sayangnya, gadis itu tak bisa melakukan nya karena Dosen yang sedang mengajar.

Tak terasa mata kuliah telah selesai.

Dosen telah meningalkan kelas, membuat para mahasiswa segera bergegas untuk keluar dari kelas juga.

Yoshi lalu mengajak Venus untuk makan siang di kantin luar Universitas.

Venus tentu saja setuju hal tersebut, sudah lama dirinya tak melihat Taman Kampus.

"Kenapa kau? Menghadangi jalan kami." Yoshi suka tak suka dengan kelakuan Kevin yang seenaknya saja.

Kevin tersenyum manis sambil melirik Venus, lalu berkata lembut. Pemuda itu ingin mengajak gadis tersebut untuk makan siang.

Kalian tahu, tindakan apa yang di lakukan oleh Venus.

Venus maju ke depan, menginjak kaki Kevin, lalu pergi keluar kelas bersama Yoshi.

Bagi, Venus trik atau cara di gunakan Kevin untuk merayu sekarang adalah hal biasa.

.

.

.

.

.

Sarah sekarang bersama Revan, tapi hati nya tak tenang karena menonton video kemarin malam.

Sarah sedikit cemburu kalau perhatian Kevin sedikit terahlikan ke arah Venus.

"Kau tak selera makan?" Revan sejak tadi memperhatikan Sarah yang sejak tadi mengaduk-aduk makanan nya.

Sarah bersikap normal, menatap balik ke arah Revan. "Perutku sedikit nyeri lagi," alasan nya untuk berbohong.

Revan lalu membelikan Sarah minuman pereda nyeri. "Minumlah, ku harap nyeri perut mu hilang," sunguh perhatian sekali.

Sarah memang senang di beri perhatian oleh Revan karena perasaan nya terbalas. Sisi hati nya yang lain sedang memikirkan Kevin.

"Hai Sarah, hai Revan." Kevin sekarang duduk di hadapan kedua nya.

Revan dan Sarah menyambut pemuda itu ramah.

"Kau benar menyukai, Venus?" Tanya Revan penasaran serta ingin meminta penjelasan dari nya.

Kevin malah tersenyum lebar mendengar pertanyaan tersebut. Pemuda itu sedikit melirik ke arah Sarah yang sedang memasang muka cemburu.

"Iya, aku benar menyukainya."

"Alasanya?" Kali ini giliran Sarah yang bertanya. Gadis itu diam-diam mengepalkan tangan nya di bawah meja.

Kevin puas melihat ekspresi Sarah seperti ini kepada nya. Jadi rencana nya sedikit lagi berhasil.

"Perubahan Venus yang sekarang membuat ku tertarik kepada nya. Dan pesona Venus membuat ku pelan-pelan menyukai nya." Kevin berakting seolah-olah sedang membayangkan sosok Venus.

Sarah makin kesal mendengarnya, tanpa sadar kaki nya menendang bawah meja.

"Sarah, ada apa di bawah meja? Kenapa kau menendang nya?"

"Ada Kecoa tadi."

Kevin tahu Sarah sedang berbohong kepada Revan.

"Oh, ya, Kevin ku doakan agar perasaan mu di terima oleh Venus." Revan menyemangati Kevin agar pemuda itu tak mudah menyerah.

"Semoga, gadis yang kau sukai adalah pilihan terbaik mu." Sarah berusaha menahan rasa ketidak sukaan nya terhadap pilihan Kevin.

Dalam hati Kevin, telah bersorak senang bukan main.

.

.

.

.

.

"Kau benar tak tertarik dengan, Kevin?" Yoshi ingin memastikan teman nya tak tergoda oleh rayuan pemuda itu.

Venus mengeleng-gelengan kepala sebagai jawaban 'TIDAK'.

Lagian, Venus kalau soal urusan cinta sudah tidak peduli lagi. Gadis itu sudah pernah merasakan pait nya kehidupan selama 30 Tahun.

"Kalau kau Yoshi, menyukai ku atau tidak menyukai ku." Venus ingin sedikit mengoda Yoshi.

Di kehidupan sebelumnya, Venus tak pernah berkomunikasi sama sekali dengan Yoshi.

Yoshi mendekatkan wajah nya ke arah Venus, benar-benar dekat. "Kau bukan tipe ku, sama sekali," ucap nya sambil meniup alis mata gadis tersebut.

Venus tertawa sumbang mendengar hal tersebut. Salah sendiri kok jadi cewek kepedean banget.

"Ayo, kita pulang sekarang." Yoshi dan Venus sudah tak memiliki mata kuliah lagi.

Benar, Venus harus istirahat sebelum berhadapan lagi dengan Kevin.

Yoshi dan Venus menyebrang belang-belang pejalan kaki untuk menuju halte bus.

"Venus! Awas!". Kevin datang tepat waktu hampir saja Venus di tabrak mobil.

Melihat dirinya hampir di tabrak mobil lagi, membuat Venus trauma. Seluruh badan nya gemetar tak karuan.

Mobil yang menabrak Venus akhirnya menabrak pembatas tepi jalan.

Beberapa orang melihat nya segera menelpon Ambulans.

"Venus, kau tak apa-apa," ucap Yoshi dan Kevin secara bersamaan.

Yoshi dan Kevin kedua nya begitu mengkhawatir kan keadaan Venus.

Venus menangis begitu hebat, penyebab kematian nya dulu adalah kecelakaan mobil. Sunguh, Venus belum ingin mati di kehidupan sekarang.

"Yoshi, bawa aku pulang," ucap Venus dengan badan yang masih bergetar.

Kevin mengendong tubuh Venus terlebih dahulu. Sebelum Yoshi yang ingin memapah gadis itu tadi.

Venus tentu saja berontak sambil menangis di dalam gendongan Kevin.

"Tenanglah, jangan berontak." Venus lalu menangis sejadi-jadi nya, wajah nya dia sembunyikan di dada Kevin.

1
🅼🆁🅸🆈🅰🅳 🅿🅷🅾🅴🅽🅸🆇
Menarik/Ok/
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak ☺️
piyo lika pelicia
iw... jijik kali aku 😒
Bening Hijau
kalau gk kasih label gituch,,
di review lma sama editor
Lei.
pas awal baca sub bab uda kaget bentar nih/Shame/
piyo lika pelicia
1 bunga untuk mu
piyo lika pelicia
biarin venus sampah kek dia pantas di buat gitu
Bening Hijau
denger kata, piyo
piyo lika pelicia
dasar tolol Lo mau nilai ya usaha 😒
Bening Hijau
km juga,,
za
piyo lika pelicia
Kevin jika kau laki laki yang baik maka jagalah venus ☺️
piyo lika pelicia
his dasar duri dalam daging
piyo lika pelicia
1 bunga untuk kakak
piyo lika pelicia
balas mereka semua venus aku bersama mu 😈
piyo lika pelicia
teman yang kita sangka baik belum tentu seperti itu Venus
Tini Timmy
makin seru nih
semangat nulis nya kakak/Smile/
Ahmadferi hariyanto2
memang bg
Ahmadferi hariyanto2
bagus
Nico queen
Loh loh loh/Shame/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!