NovelToon NovelToon
AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:976
Nilai: 5
Nama Author: Monacim

Felisha Rumi adalah seorang siswi SMA yang mendapatkan gelar ratu sekolah. Kecantikan yang kekayaan yang ia miliki sangat menunjang hidupnya menjadi yang paling dipuja. Namun sayang, Felisha merasa cinta dan kasih sayang yang ia dapatkan dari kekasih dan teman-temannya adalah kepalsuan. Mereka hanya memandang kecantikan dan uangnya saja. Hingga suatu hari, sebuah insiden terjadi yang membuat hidup Felisha berakhir dengan kematian yang tragis.

Namun, sebuah keajaiban datang di ambang kematiannya. Ia tiba-tiba terikat dengan sebuah sistem yang dapat membuatnya memiliki kesempatan hidup kedua dengan cara masuk ke dalam dunia novel yang ia baca baru beberapa bab saja. Dirinya tiba-tiba terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis bernama Felyasha Arumi yang sering mendapatkan hinaan karena bobotnya yang gendut, kulit yang tak bersih, dan wajah yang banyak jerawat. Terlebih ... dirinya adalah antagonis paling tak tahu diri di novel itu.

Bagaimanakah Felisha menjalankan hidup barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monacim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PARTNER BARU

Jerawat meradang itu kembali pada wajahnya. Felya berusaha menenangkan kulitnya yang sensitif dengan es batu. Duduk sendirian di taman belakang sekolah hanya untuk mencari spot yang tenang untuk meredakan segala kegelisahan dalam hatinya.

"Awwwss! Perih banget," pekik Felya begitu ujung es batu mengenai kulit wajahnya yang terdapat jerawat paling meradang.

Raut wajahnya berkerut sedari tadi sambil menatap cermin kecil di tangannya. Setidaknya dengan bantuan es batu itu kulit wajahnya jadi lebih segar walau tak mengurangi sedikitpun jerawat yang ada di permukaan kulitnya.

"Sibuk banget gue liat."

Felya menoleh ke sumber suara. Seorang siswa dengan rambut sedikit pirang alami itu menghampirinya dan duduk begitu saja di bagian ujung kursi yang Felya duduki. Felya tak tahu siapa siswa itu, tak ada nama tag di dadanya. Sudah pasti berandalan pikir Felya. Dari wajahnya sudah kelihatan. Modelan siswa badung yang selalu saja kelebihannya ada pada tampang yang keren.

"Lo itu terkenal sebagai cewek paling licik di sekolah ini. Tapi gue mandangnya beda. Justru menurut gue, lo nggak selicik itu. Lo mau diri lo diterima di geng Sweet Pink, akhirnya mau ngelakuin apa aja yang mereka suruh. Terus lo juga nggak seberuntung Citra, makanya lo iri. Apalagi Citra punya segalanya termasuk cowok yang lo incar. Si Sendrio. Bener, kan?"

Felya membuang sisa es batu yang sudah mengecil, lalu mengusap wajahnya dengan tisu berlapis-lapis. Meski begitu, pendengarannya tetap tertuju pada setiap ucapan cowok asing itu. 'Siapa sih nih cowok. Kok dia kek sotoy banget tentang gue. Tapi setelah gue pikir, bener juga sih. Si Felya ini kek haus perhatian banget sampai sirik sama Citra."

DING!

[Lelaki di sampingmu bernama Yokan Dirgantara. Antagonis pria yang menyukai Citra. Kamu harus mempersatukan Yokan dengan Citra agar kamu bisa mendekati Sendrio. Ada hadiah menarik jika kamu berhasil membuat Yokan dekat dengan Citra]

Felya sontak langsung memasang tampang sumringah. Mendengar perkataan sistem tadi membuatnya bersemangat. Siapa tahu ia berhasil membuat Citra dekat dengan Yokan. Maka dengan begitu, ia bisa meminta obat jerawat lagi.

"Kok lo tau sih, Yokan?"

"Ya gue emang pengamat yang baik," sahut Yokan tersenyum dengan tampang tengilnya. "Maka dari itu. Gue mau lo kerja sama dengan gue. Kita bisa sama-sama dapat untung. Lo bisa dapetin Sendrio dan gue bisa dapetin Citra. Gimana? Lo tenang aja, gue itu punya seribu akal buat ngelakuin apa aja yang gue mau.

Felya tersenyum miring. 'Menarik juga nih cowok. Bisa gue andelin buat ngeringanin tugas gue dari sistem.'

"Oke. Ide yang bagus tuh. Kita kudu kerja sama dari dulu sih harusnya."

Yokan mengajak Felya untuk tos. Felya pun menyambutnya tanpa ragu.

"Jadi kita deal ya kerja sama?"

"Deal dong. Eh, buat pembukaan kerja sama kita gimana lo bantuin gue dulu. Buat sekalian ngebuktiin lo itu jago tuntaskan masalah apa enggak," kata Felya. Yokan tampak tersenyum remeh mendengar tantangan darinya.

"Siapa takut. Sebutin apa yang perlu gue bantu. Gue nggak bakal bikin lo kecewa sama kinerja gue," lontar Yokan.

"Lo tau mading sekolah yang nyebarin gosib tentang gue, kan? Tadi salah satu siswi yang gue tanyain, selama gue di skorsing, tuh foto selalu ada yang majang tiap paginya. Walau sudah dibuang sama guru, tetap aja tuh foto kembali lagi. Gue sih nggak percaya setan, jadi pasti ada orang yang sengaja nempelin itu foto pas pulang sekolah atau pagi-pagi gitu."

Yokan memetik jarinya percaya diri. "Oke! Misi yang gampang banget. Pulang sekolah lo susul gue di ruangan musik. Gue ada di sana bisa sampe malam dan nggak ada yang berani deketin tuh ruang musik. Jadi ya ... nggak ada yang ngangka ruang musik itu ada orangnya. Jadi pada saat tuh orang ngerasa lingkungan sekolah aman, dia bakal pasang tuh foto. Kita bakal pergokin dia. Gimana?"

Felya mengacungkan jempolnya. "Mantep banget, Yok. Oke, gue ntar susul lo di ruang musik, ya. Gue mau ke kelas nih. Udah mau masuk."

"Yoi," sahut Yokan masih duduk santai di kursi sambil memperhatikan cewek itu melangkah pergi.

Yokan tersenyum penuh kemenangan, puas dengan apa yang ia lakukan barusan. "Akhirnya gue dapat partner yang tepat juga buat ngadepin Sendrio. Apalagi Felya adalah saudara tiri Citra. Ini bener-bener kombinasi yang pas banget. Gue nggak perlu mengotori nama gue lagi mah berbuat jahat sama Sendrio. Gue bisa manfaatin Felya buat ngejauhin Sendrio dari Citra. Maka dengan begitu, Citra bakal sepenuhnya bakal jadi milik gue seorang."

...***...

Pulang sekolah Felya benar-benar menuju ruang musik yang dimaksud oleh Yokan. Ruangan itu terletak di dekat gudang. Mungkin supaya suara musik tak mengganggu aktivitas sekolah lainnya. Berbekal pengetahuan dari novel tempat dirinya berada sekarang, Felya akhirnya sampai di depan ruang musik.

"Ini bukan sih?" gumma Felya dengan ragu ingin menyentuh knop pintu. Namun, tiba-tiba pintu itu dibuka dari dalam. Sontak membuat Felya mengelus dadanya kaget.

"Cepetan masuk! Malah sok ragu kek drama," titah Yokan.

"Iya iya," sahut Felya seraya masuk ke dalam ruangan itu.

Yokan menutup pintu itu rapat-rapat sebelum berjalan menuju sofa. Felya rasanya kurang nyaman melihat cocok itu hanya memakai kaus oblong berwarna hitam dengan celana seragam sekolah saja. Sudah berasa di  rumah sendiri mungkin.

"Duduk. Santai aja kali. Gue nggak nafsu sama lo. Tenang aja," jata Yokan terkekeh pelan.

'Sial nih cowok. Pakek bilang nggak nafsu sama gue. Gue cantik nanti, awas aja jelajatan," umpat Felya dalam hati.

Felya pun duduk di sofa itu dengan waspada. Meski cowok itu sudah mengatakan hal demikian, tetap saja Felya tak bisa mempercayainya. Bagaimanapun dirinya adalah perempuan. Harus bisa menjaga diri.

"Paling kita tunggu lima belas menit lagi. Biasanya sekolah bener-bener udah sepi jam segitu. Ya paling ada murid yang ikut eskul. Itu juga kegiatannya biasanya di ruangan eskulnya atau nggak di lapangan. Madingkan ada di lantai dasar."

"Oh," sahut Felya singkat. "BTW, kok lo ngide mau kerja sama bareng gue sih. Bukannya lo bisa ngelakuin apa aja yang lo mau?"

Yokan menyunggingkan senyuman yang aneh. "Nyadar juga lo akhirnya. Ya karena satu-satunya antagonis paling kuat, paling nggak tau diri, dan paling munafik ... ya cuma elo."

"Brengsek lo, ya!"

"Nggak usah marah. Kita sama. Cuma bedanya ya ... gue sesuai kalo mau nyombongin diri. Kalo elo ... ?" Yokan geleng-geleng sambil berdecak.

Giliran Felya yang berdecih remeh. "Modelan cowok kayak lo emang lemah liat cewek cakep. Gue kalau udah cakep juga lo pasti doyan kali. Nah, di situ kelihatan siapa yang lebih munafik," balas Felya.

"Oke. Santai dong. Walau lo bukan tipe gue, lo boleh kok nunggu sambil liatin kecakepan gue. Gue mau push up dulu," ujar Yokan dengan santainya mulai push up di depan Felya. Walau Felya ingin mengumpati cowok itu, tetapi tak dapat dielak betapa gagahnya seorang Yokan.

"Maaf, tapi gue juga nggak nafsu," sahut Felya.

1
Gedang Raja
Luar biasa
Mona_cim: thank u
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!