NovelToon NovelToon
Jodoh Jalur Mimpi

Jodoh Jalur Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Murni
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs.Ozora

Diandra rukmana, gadis cantik yatim piatu, seorang guru bahasa indonesia, di sekolah dasar di kota M.
Berulang kali bermimpi dilamar oleh lelaki yang belum dia kenal.
Bagaimana jadinya jika dia bertemu dengan lelaki yang selalu ada di dalam mimpinya, bagaimana awal pertemuan mereka.
Akankah mereka berjodoh di dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.Ozora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Di tempat lain. Irul pun sedang bersama dengan sang kekasih. Tak lama setelah Umar pergi, Irul pun pamit kepada Khalil untuk menemui Dian, karna seharian ini mereka tidak bertemu karna kesibukannya di kantor kelurahan.

"Kamu belum mau pulang mas". Tanya Dian.

Irul yang sedang merebahkan dirinya di pangkuan Dian pun mendongakkan kepalanya.

"Kamu kok ngusir mas sih sayang". Ucap Irul mode manja.

"Bukan bermaksud ngusir mas, tapi ini sudah larut malam, besok kan kamu masih harus kerja mas". Jawab Dian sambil mengelus kepala kekasihnya.

Sejenak Irul memejamkan matanya kala merasakan elusan Dian di kepalanya. Lalu bangkit dari rebahannya.

"Ya udah, mas pulang dulu ya sayang, kamu hati hati di rumah, kalo ada apa apa langsung hubungin mas ya sayang". Ucap Irul.

"Siap masku sayang, ayo aku antar ke depan". Ucap Dian.

Setelah Irul pergi, Dian langsung masuk ke dalam rumah setelah mengunci pintu.

Tadinya Dian pikir dia tidak akan bertemu dengan sang kekasih hari ini, tapi ternyata Irul datang menemuinya tanpa memberi kabar terlebih dahulu, dia pun senang karna dia juga merindukan kekasihnya itu.

Saat ingin merebahkan diri ke kasur, ponsel Dian berdering menandakan ada panggilan masuk, dia pun mengambil ponsel yang dia simpan di atas nakas dan melihat nama Risa yang tertera di layar ponselnya.

"Diaannn cintakuu sayangkuuu". Ucap Risa heboh di sebrang sana.

Dian sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya mendengar suara Risa yang berteriak.

"Ya ampun Sa, bisa budek kuping aku". Ucap Dian.

"Hehee maaf Di, aku tuh lagi seneng banget malem ini tau Di". Ucap Risa.

"Ciee yang udah jadian sama bang Umar". Ucap Dian.

"Kok kamu tau si Di, emm pasti bang Irul ya yang bocorin". Tanya Risa.

" Iya, tadi mas Irul kesini, dia cerita kalo bang Umar lagi jalan sama kamu, katanya mau ngungkapin perasaannya sama kamu". Jawab Dian.

"Iya Di, aku seneng banget, akhirnya bang Umar nembak aku, kamu kan tau sendiri aku udah nunggui bang Umar nyatain perasaannya, masa udah deket tapi ngga di tembak tembak". Ucap Risa sambil terkekeh.

Mereka pun terus mengobrol hingga larut malam, Risa begitu antusias menceritakan semua yang dia lakukan malam ini bersama Umar.

Setelah puas bercerita, Risa pun menyudahi obrolan mereka.

######

Di hari weekend ini pasangan Dian dan Irul akan melakukan perjalanan menuju kota B. Maka dari itu pagi pagi sekali Irul sudah ada di rumah sang kekasih.

Dalam 3 hari belakangan ini, Irul benar benar menyibukkan diri untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan kemarin semua berkas sudah dia selesaikan, Dian pun kemarin sudah mengajukan cuti untuk 3 hari kedepan.

Irul sedang menunggu Dian yang sedang bersiap siap di ruang keluarga sambil minum kopi yang sudah di buatkan oleh Dian, tidak ada sarapan karna mereka berdua berencana sarapan di luar. Tak lama ponsel Irul berbunyi, segera dia mengangkat telfon dari sang ibunda tercinta.

"Assalamu'alaikum bu". Ucap Irul.

"Wa'alaikumussalam nak, kamu jadi kan kesini bawa calon menantu ibu". Ucap

"Iya bu, Ini Irul udah di rumah Dian, Diannya masih siap siap, abis ini kita langsung berangkat kok bu, ibu dari semalam loh nanyain ini". Jawab Irul gemas.

"Ya kan ibu udah ngga sabar pengen ketemu calon mantu Rul". Jawab bu Ida.

"Siapa mas". Tanya Dian yang sudah berada di belakang Irul.

"Itu calon mantu Ibu ya Rul, mana ibu mau ngobrol dulu". Ucap ibu Ida antusias.

Irul pun memberikan ponselnya kepada Dian dengan memberi isyarat bahwa sang ibu ingin bicara.

"Assalamu'alaikum tante". Sapa Dian dengan lembut.

"Wa'alaikumussalam sayang, nanti kamu hati hati yah di jalan, kalo Irul nakal sama kamu nanti lapor sama ibu, biar sampe sini ibu jewer kupingnya". Ucap bu Ida.

Dian pun tertawa mendengarnya.

"Iya tante, doakan kami semoga selamat sampai sana ya bu". Jawab Dian.

Setelah sedikit berbincang di telfon, Irul pun mengakhiri telfonnya karna iya sudah akan berangkat.

Setelah memasukkan semua barang bawaan Dian ke dalam mobil. Mereka pun berangkat, sebelum itu mereka mampir di warung penjual bubur ayam untuk sarapan. Setelah sarapan barulah mereka langsung jalan menuju kota B.

"Mas, kita cari mesjid dulu yah, udah masuk waktu dzuhur mas". Ucap Dian.

"Iya sayang, di depan ngga jauh dari sini ada mesjid, nanti kita berenti disana". Jawab Irul.

Setelah menemukan mesjid, Irul dan Dian melaksanakan kewajiban mereka, setelah itu mencari rumah makan untuk singgah karna mereka pun belum makan siang.

"Kira kira kita nyampe rumah kamu jam berapa mas". Tanya Dian.

Saat ini mereka sedang makan siang, tak jauh dari mesjid tadi.

"Kalo ngga macet paling kita nyampe tengah malam sayang, kalo macet kita paling lama nyampe menghampiri waktu subuh". Jawab Irul.

"SubhanAllah, jauh juga ya mas, aku baru kali ini melakukan perjalanan jauh kayak gini, mas kan tau sendiri aku ngga punya saudara". Ucap Dian menampilkan deretan giginya.

"Setelah kita menikah, kita akan sering bolak balik, karna mas masih lama tugas disininya sayang, sedangkan ibu ngga mau tinggal disini, ngga papa kan sayang". Tanya Irul.

"Ya ngga papa mas, aku akan ikut kemana pun mas pergi". Jawab Dian.

Setelah beristirahat sejenak sehabis makan siang, Irul pun langsung melanjutkan perjalanan agar mereka bisa lebih cepat sampai.

"Kamu kalo ngantuk tidur aja sayang ngga papa". Ucap Irul sambil mengelus kepala Dian.

"Aku akan nemenin mas, kasian mas ngga ada teman ngobrol". Ucap Dian tersenyum.

Irul hanya mengangguk, dia membiarkan sang kekasih menemaninya mengobrol. Perjalanan yang mereka lalui masih aman tanpa macet sedikitpun. Mereka juga hanya mampir untuk sholat, dan membeli cemilan di mini market lalu melanjutkan perjalanan.

"Kasian, kamu pasti capek ya sayang, sampe ketiduran gini". Ucap Irul yang melihat Dian tertidur di pundaknya.

Tak terasa waktu sudah sangat larut, Irul berhenti sejenak di depan warung kopi yang masih ramai, dia ingin mampir minum kopi sebentar tapi menunggu Dian bangun, dia tidak tega untuk membangunkan sang kekasih.

"Eh maaf mas aku ketiduran yah, kita udah nyampe mas". Tanya Dian berusaha menetralkan penglihatannya.

"Belum sayang, masih ada kurang lebih dua jam lagi, mas mau mampir minum kopi dulu di depan, kamu mau ikut atau tunggu di mobil aja". Ucap Irul sambil membenarkan rambut Dian yang sedikit berantakan.

"Aku ikut aja deh mas, aku mau pesen teh anget boleh kan mas". Jawab Dian.

"Boleh dong sayang, yuk kita turun". Ucap Irul.

Mereka pun masuk ke dalam warung kopi yang bertuliskaN WARKOP PAK IDAN

"Pak pesen kopi item satu sama teh anget satu ya pak". Ucap Irul dengan ramah.

"Siap aden, di tunggu yah den". Jawab pak Idan.

Tak lama pesanan Irul pun tiba.

"Silahkan den, mbak". Ucap pak Idan.

"Terimakasih pak". Jawab Dian.

Irul hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum ramah.

Setelah menghabiskan minuman dan membayarnya, Irul langsung mengajak Dian untuk melanjutkan perjalanan mereka. Sebelum melajukan mobilnya, Irul menghubungi sang ibu terlebih dahulu, mengatakan bahwa mereka mungkin akan sampai dini hari agar sang ibu bisa tidur lebih dulu, tapi bu Ida kekeh untuk menunggu kedatangan sang anak dan calon menantunya.

"Aku jadi ngga sabar deh mas, ini pertama kalinya aku ke kota B". Ucap Dian sambil menatap Irul.

"Sabar sayang, nanti mas ajak kamu jalan jalan keliling kota B". Ucap Irul sambil menggenggam tangan Dian.

Jalanan sudah lumayan sepi, mungkin karna memang sudah sangat larut malam. Irul tak melepaskan genggaman tangannya dengan pandangan yang tetap fokus ke jalan.

Setelah kurang dari dua jam di perjalanan, akhirnya Irul sampai di depan rumah, dia pun membunyikan klakson mobilnya, tak lama keluarlah bu Ida dan bi Nining.

Irul lalu turun dan membukakan Dian pintu mobil, Irul berjalan mendekati sang ibu dengan tangan yang saling menggenggam dengan tangan Dian.

"Assalamu'alaikum bu". Ucap Irul sambil pengecup punggung tangan sang ibu di diikuti oleh Dian.

"Wa'alaikumussalam, kamu cantik sekali sayang". Jawab bu Ida lalu memeluk Dian sayang.

Irul yang melihat pemandangan di depannya begitu bahagia, begitu pun dengan bi Nining, dia sangat senang melihat sang majikan yang sudah seperti anaknya itu telah menemukan jodohnya.

"Ayo sayang masuk, kalian pasti lelah, apa lagi Dian, kamu pasti capek banget ya sayang". Ucap bu Ida dengan menggandeng Dian untuk masuk.

"Ngga papa tante, yang kasian mas Irul karna ngga ada tidurnya". Jawab Dian sambil tersenyum tulus.

"Loh kok masih panggil tante sih, panggil ibu dong sayang seperti Irul panggil ibu, Irul itu udah biasa berpergian jauh, jadi ngga usah di pikirin, lagian dia juga cowok ngga papa". Ucap bu Ida.

"Ya Allah bu tega banget, mentang mentang ada calon mantu, anak sendiri malah di cuekin". Ucap Irul memanyunkan bibirnya.

"Liat tuh masmu, udah tua tapi masih suka ngambek". Ucap bu Ida tertawa pelan.

Dian hanya geleng kepala, rasanya ia jadi merindukan ibunya, melihat bagaimana kedekatan Irul dengan ibunya membuat dia merasa kan bahagia, dia yakin Irul akan menjadi suami yang sangat menyayanginya dan anaknya kelak.

"Ayo sayang kita makan dulu setelah itu kalian istirahat, tadi ibu sudah masakin kalian makanan kesukaan kalian, kata Irul kamu suka makan soto". Ucap bu Ida.

"Terimakasih bu, aku jadi ngerepotin ibu". Jawab Dian.

"Ngga repot kok sayang, kan ada bi Nining juga yang bantuin ibu". Ucap bu Ida sambil mengelus punggung Dian.

Dian dan Irul pun makan dengan lahap, bu Ida tidak ikut makan hanya menemani keduanya makan.

"MasyaAllah enak banget soto buatan ibu, nanti Dian minta resepnya ya bu". Ucap Dian yang sudah nambah.

"Iya sayang, nanti ibu kasi kamu resepnya, kata Irul kamu juga pinter masak". Tanya bu Ida.

"Masih belajar bu, alhamdulillah mas Irul cocok sama masakan Dian". Jawab Dian.

"Kamu merendah gitu deh Yang, kamu tuh emang pinter masak, buktinya masakan kamu ngga pernah gagal". Ucap Irul.

Setelah makan, bu Ida mengajak Dian dan Irul untuk mengobrol sebelum mempersilahkan keduanya untuk istirahat.

1
Yani
Cepat halallin Rul
Yani
Ternyata Aini sama Farel
Yani
Dian cemburu
Yani
Aku kira Dian pake ternyata engga ya?
Yani
Mas apa abang 😊
Yani
Layanya sama ada hati ni
Yani
Jangan dingin" bang
Yani
Apakah jodohnya Dian?
Yani
Seru kauanya
Mrs.Ozora: selamat membaca kak
total 1 replies
Yani
Mampir ah...
Mrs.Ozora: boleh dong kak
total 1 replies
nis_ma
semangat berkarya, kak 🔥
Mrs.Ozora: terimakasih kak🙏
total 1 replies
Joanita Missella
salam kenal dari malaysia..suka baca cerita ini../Smile/
Joanita Missella: dari sarawak
nis_ma: dari negeri mane KK?
total 3 replies
Maito
Bukan main bagusnya.
Mrs.Ozora: Alhamdulillah, terimakasih kak dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!