NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:641.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETAHUAN

Cukup cepat Jasmine menyerap penjelasan Oryza tentang tugas-tugasnya. Ia mulai paham apa yang harus dia kerjakan juga yang harus ia hindari.

Mengenai Alder, tak sulit untuk Jasmine menyesuaikan diri, ia sangat mengenal pria itu, tentu ia akan mudah memahami apa yang Alder inginkan dan yang Alder tak inginkan.

Menjelang makan siang, Jasmine dan Oryza baru selesai berdiskusi. Setumpuk berkas yang Alder berikan juga sudah Jasmine pelajari. Meski ada beberapa yang belum ia baca, tapi sejauh ini ia sudah memahami seluk beluk perusahaan.

"Nanti aku kasih jadwal Pak Al, supaya aku sama kamu gampang menyesuaikan waktu. Kita harus kompak, Pak Al gak suka sama karyawan yang teledor," kata Oryza saat ia membereskan berkas-berkas yang sudah ia jelaskan pada Jasmine.

Jasmine mengangguk, ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Beberapa jam hanya duduk saja membuat tubuhnya terasa pegal.

Maklum, biasanya ia banyak bekerja di luar kantor, mendatangi beberapa store untuk memasarkan produk. Namun kali ini, pekerjaannya full di balik layar laptop, Jasmine harus belajar membiasakan diri.

"Ngomong-ngomong, di Surabaya posisi kamu di kantor apa?" Tanya Oryza, ia membuka kaca matanya, memijat pangkal hidung lalu memejamkan matanya sejenak seraya menunggu jawaban dari Jasmine.

"Aku di bagian marketing," jawab Jasmine.

Oryza membuka mata, menatap Jasmine yang tampak buram di matanya, "Marketing? Dan sekarang kamu sekretaris? Waw, hebat kamu. Itu artinya, kamu harus mulai biasa kerja duduk-duduk aja."

"Iya, makanya sekarang pegal-pegal. Aku jarang duduk di ruangan, paling kalau akhir bulan atau mengerjakan laporan aja."

Oryza manggut-manggut, kemudian kembali memakai kacamatanya. Ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, "Udah hampir jam makan siang, kamu mau makan siang di mana?"

Jasmine mengangkat bahu, "Gak tahu. Kayanya mau pesan online, aku makan di sini aja."

"Yah sayang banget, mending makan di kantin bawah. Makanannya enak-enak loh, sekalian cari udara segar. Katanya pegal-pegal? Sekalian lenturin urat, gimana?"

Jasmine terdiam sejenak, ia tampak tengah berpikir, "Pak Alder gimana?" Lalu setelahnya ia merutuki diri, kenapa ia masih memikirkan pria itu?

"Alder? Kamu perduli banget sama dia, makan siang dia aku yang urus, kamu tenang aja. Gimana? Mau ke kantin?"

"Bukan gitu, gak enak aja kalau kita makan duluan tapi bos kita belum makan. Ya udah yuk," putus Jasmine, tak ingin semakin memancing kecurigaan Oryza.

"Nara, nama panjang kamu siapa?"

Tiba-tiba Oryza menanyakan hal itu, membuat gerakan Jasmine yang baru saja hendak melangkah kembali terhenti.

"Untuk apa kamu tahu nama panjang aku? Mau sensus penduduk ya Mas-nya?" Sindir Jasmine, ia kembali melanjutkan langkah, meninggalkan Oryza yang masih diam di tempatnya.

Kadang-kadang Jasmine kesal pada Oryza, pria itu tak pernah membelanya dulu. Tapi tadi, ia melihat penyesalan di matanya, mungkin saat itu Oryza tak punya cukup keberanian untuk melawan orang-orang yang menindasnya.

"Oryza, jadi makan gak?" Teriak Jasmine dari luar ruangannya.

Oryza mengerjap, lalu segera menyusul jasmine, "Bentar, aku pesan makanan buat Alder dulu," katanya. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku jas, memesan beberapa menu makanan dari resto langganannya untuk Alder.

Suara dari dalam tas milik Jasmine membuat Oryza melirik gadis itu.

"Aku angkat dulu sebentar," kata Jasmine yang di balas anggukan oleh Oryza.

"Hallo, Dion ..."

"Hallo sayang, lagi apa?"

Jasmine menghela nafas panjang, entah mengapa ia semakin risih saat Dion memanggilnya sayang, "Jangan panggil sayang, geli tahu," protesnya.

Di seberang sana Dion terdiam, membuat Jasmine memanggil pria itu untuk memastikan panggilannya masih tersambung.

"Dion, kamu masih di sana? Kok diem?"

"Aku masih di sini. Maaf, aku lupa kamu gak sayang, jadi saat aku panggil sayang kamu pasti jijik," lirihnya.

Jasmine meringis, apa ia salah bicara? Ia hanya mencoba jujur, bahwa ia tak suka di panggil sayang. Sepertinya Dion tersinggung.

"Bukan gitu, Dion. Mungkin aku belum terbiasa, aku gak pernah punya pacar sebelumnya, jadi sedikit aneh aja," kilah Jasmine. Ia memang tak pernah punya kekasih sebelumnya, dengan Alder pun hanya cinta sendiri.

"Kamu belum pernah punya pacar selain aku?" Tanya Dion. Dari nada bicaranya yang terdengar sumringah, sepertinya Dion melupakan ucapan Jasmine sebelumnya.

"Belum, dulu aku jelek, mana ada yang mau sama aku," jujur Jasmine.

"Apa jelek? Dulu kamu jelek?"

Jasmine sontak menoleh, bukan Dion yang bicara dari seberang telpon, melainkan Oryza yang entah sejak kapan menguping pembicaraannya.

"Dion, aku tutup dulu telponnya, nanti aku hubungi lagi." Tanpa menunggu jawaban dari Dion, Jasmine mematikan telpon, ia menatap Oryza yang juga tengah menatapnya.

Untuk sesaat mereka hanya saling menatap, lalu Oryza menghampiri Jasmine lebih dekat, berdiri tepat di hadapan gadis itu.

"Siapa kamu sebenarnya? Apa yang selama ini aku pikirkan benar?" Oryza merengkuh kedua bahu Jasmine, mengguncang tubuh Jasmine yang hanya diam saja.

"Oryza, apa sih? Aku gak ngerti maksud kamu, lepasin, ayo makan siang," Jasmine mengalihkan pembicaraan, ia sama sekali tak berani menatap Oryza.

Mata adalah jendela jiwa, dari mata semua bisa terbaca, termasuk kebohongan Jasmine. Karena itu Jasmine memilih menatap ke sembarang arah untuk menghindari tatapan penuh selidik dari Oryza.

"Jangan pura-pura bodoh Naraya Jasmine! Tatap mata aku kalau kamu memang jujur!" Kata Oryza dengan penuh penekanan.

Jasmine memejamkan matanya sekilas, apa semudah itu Oryza mengenalinya? Lalu bagaimana dengan Alder? Apa pria itu juga tahu?

"Aku gak ngerti maksud kamu," Jasmine menyingkirkan kedua tangan Oryza dari bahunya, kemudian berbalik hendak pergi.

Namun tentu saja Oryza tak akan membiarkan gadis itu lolos begitu saja, "Jangan mengelak lagi, semakin kamu menghindar, aku semakin yakin kalau kamu Jasmine!"

Jasmine menghela nafas panjang, sepertinya memang tak ada celah lagi untuknya membela diri.

"Iya, aku Jasmine! Kenapa? Nyesel ketemu aku lagi?" Jasmine menatap Oryza dengan tajam, seperti menunjukan rasa kecewa yang selama ini ia pendam pada pria itu.

Secepat itu Oryza mengenali Jasmine, apa karena mereka dulu bersahabat? Ikatan di antara mereka masih sangat kuat, karena itu Oryza bisa merasakan bahwa Naraya memang Jasmine.

Oryza tak menjawab, ia justru memeluk Jasmine dengan erat. Namun Jasmine diam, tangannya menggantung begitu saja, tak berniat membalas pelukan pria itu.

"Kamu kemana aja? Aku cari-cari kamu, kamu marah sama aku?" Oryza mengeratkan dekapannya, namun Jasmine masih tak mau membalas.

"Lepas, ini di kantor," ucap Jasmine. "Baguslah kalau kamu udah tahu, aku gak perlu lagi pura-pura ramah dan baik sama kamu!"

Setelah mengatakan itu, Jasmine pergi begitu saja. Ia tak kuat menahan air mata, jika boleh jujur, ia pun merindukan sahabatnya itu, tapi rasa kecewa di hatinya menutup kerinduan itu.

1
Ester Hadasa Ruru
Lumayan
Dzaky Pratama
cerita gila...
Rini Endah Sanusi
Luar biasa
Ana N
aq gk setuju Klo sama Oryza Thor ... nikah nya .😒
Tri Haryanto
Luar biasa
Ana N
masa seorang CEO gk bs bls kelicikan Lily. tinggal sewa detektif atau org buat bls Lily.....huhh....makin gregetan AQ sama Alder. makin benci sama Lily. 😠
NOiR🥀
5thn+6thn..cinta sejati Al
Ana N
huhh.....jd lupa yg di Surabaya tuh si jasmine
NOiR🥀
ujian takdir..setiap kehidupan alam nyata..life goes on..
Fatchi
ngapain bawa" wanita cantik meeting biasanya jg sama sekrts cowo nya
Fatchi
akhirnya jgn sama alder ahh thorr
Aiko Amallya
ko jadi sama oriiza thorr Jasmin nya. merana deh alder nya .😢😢😢
Aiko Amallya
yhhh....Jasmin nya kalah thorr.
Aiko Amallya
bodoh si alder...datengin lagi thorr cowok yg kaya dan ganteng buat si Yasmin . dan juga baik ,biar nyaho itu si alder.
senja
hubungan apa sih menclok sana menclok sini kayak giliran aja
senja
lumayan dion dapet perawanya meski di putusin 🤣🤣
senja
perawane ilang baru bertindak 🤣
senja
tau tau entat hamil 🤣
senja
alur cerita sudah bagus cuma kurang pas di karakter jasmien
senja
ga sah ter lalu lebay thour kalau di bikin berubah itu harus nya totalitas peran antagonis menghadapi lawan ga menye menye
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!