Salahkan jika seorang kakak tiba - tiba menyatakan cinta kepada adiknya didepan orang tua mereka? Tentu saja ini salah, walaupun mereka hanyalah saudara sedarah. Cinta mereka tetap saja terlarang, tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Namun itulah yang Arya lakukan malam itu, menyatakan cinta untuk Aryani adiknya.
Pram ayah mereka murka dan memilih menjodohkan Aryani dengan Firdaus, sedangkan Claudia ibu Aryani malah menjadikan ini sebuah kesempatan untuk dapat menyingkirkan anak tirinya tersebut. Claudia tidak ingin kehilangan semua yang telah dia perjuangkan.
Apakah benar Aryani adik dari Arya? jika benar mengapa Arya begitu berani menyatakan cintanya kepada Aryani? Mengapa Claudia begitu gigih ingin menyingkirkan Arya? Apakah Arya selama ini mengetahui rahasia yang disimpan olehnya? Lantas siapakah Firdaus? Benarkah keputusan yang Pram ambil dengan menjodohkan Aryani dengan Firdaus dapat memutus kisah cinta sedarah ini, atau kisah ini baru saja dimulai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gadis semeru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMILIH DIAM
Arya diam sengaja tak ingin meladeni ibu tirinya. Dia malas untuk berdebat. Segala kekuatannya bagaikan hilang entah kemana.
"Kenapa kamu hanya diam saja. Apakah kamu tidak ingin memperjuangkan cinta yang kamu agungkan." ucap Claudia.
"Pergilah.... Jika kamu ingin mengumumkan pada dunia jika kamu mencintainya. Aku memberimu satu kesempatan" ucap Claudia kembali sambil tersenyum.
Arya hanya diam dia benar- benar mencoba menahan emosi yang sudah membara didadanya. Arya tau Claudia mencoba membakar emosinya. Dia tak mungkin gegabah kini Arya harus berfikiran lebih mengunakan logikanya dari pada menggunakan hatinya.
Dia sama sekali tak memperdulikan ucapan Claudia. Kata hatinya saja tak dia perdulikan apalagi Claudia.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau, aku hanya membantumu. Teruskan pekerjaanmu kamu sangat cocok memakai itu" ucap Claudia kembali sambil memegang kerah baju Arya kemudian berlalu pergi meninggalkan Arya sendiri.
Arya membuka celemek ditubuhnya dan melemparnya diatas meja. Dia benar - benar kesal dengan sikap sikap Claudia.
"Dia itu sebenarnya manusia apa siluman ular?" ucap Arya sedirian. Dia tak menyangka jika Claudia bisa bicara seperti itu. Arya tak habis fikir mengapa ayahnya bisa tergoda dan menikah dengan wanita seperti itu.
Arya kembali berfikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Apakah dia harus pergi ditengah - tegah acara dan berteriak mengatakan bahwa dia mencintai Aryani. Namun jika dia melakukan itu artinya sama saja dia bunuh diri sekarang. Tidak.... Dia tidak boleh melakukan itu. Yang seharusnya dia lakukan sekarang hanyalah diam dan mengumpulkan bukti bahwa Aryani bukanlah adiknya. Sehingga jika dia nantinya menyatakan cinta padanya tak akan ada penghalang lagi.
Sementara itu di ballromm tempat acara berlangsung perlahan - lahan tamu undangan meninggalkan tempat acara. Begitu juga Aryani dan Fauzan mereka bersiap akan meninggalkan tempat acara tersebut. Aryani hendak melangkah pergi tiba - tiba tangannya dipengang oleh Fauzan. Tentu saja Aryani menjadi kaget dan secara spontan menarik tangannya.
"Ma'af sebelum kamu pergi boleh tidak aku meminta nomer telpon mu?" tanya Fauzan sambil menyodorkan ponselnya.
" Untuk apa? " tanya Aryani.
"Bagaimanapun kita sudah bertunangan. Suka dan tidak suka kita tetap memiliki hubungan. Bukankah alangkah lebih baiknya jika kita saling memberi kabar satu dengan yang lain" ucap Fauzan.
Aryani tak bisa menjawab ucapan Fauzan diambilnya ponsel tersebut kemudian diketiknya beberapa angka kemudian di berikan kepada Fauzan.
"Terimakasih, aku akan menghubungimu nanti" ucap Fauzan kemudia menyusul kearah kedua orang tuanya yang sedang berbincang - bincang dengan Pram calon ayah mertuanya.
"Pak Robby pernikahan anak kita akan saya langsungkan segera" ucap Pram.
Mendengar ucapan calon besannya tersebut Robby sangat terkejut namu sangat bahagia.
"Jika pernikahan anak kita berjalan dengan lancar saya akan segera memenuhi janji yang saya berikan kepada anda. Tapi ingat jangan sampai anda bermain - main dengan saya bersiaplah tidak akan ada lagi perusahan anda. Anda taukan jika saya mampu melakukan itu" ucap Pram mengancam calon besannya tersebut. Robby hanya menganggukan kepala tanda menyetujui apa yang dikatakan oleh calon besannya. Dia sangat tau siap calon besannya itu jika untuk menghancurkan perusahaannya tak membutuhkan waktu yang lama untuk Pram.
"Dan untukmu Fauzan. Berusahalah mendekati Aryani, jangan sampai kamu melepaskannya. Dan jika ada sesuatu yang mencurigakan segara kamu kabari aku" ucap Pram memperingatkan Fauzan.
Sementara itu Aryani sudah sampai didalam kamar hotel dia ingin membersihkan diri. setelah menghapus makeupnya dia ingin sekali kekamar mandi. Dia ingin mengguyur tubuhnya dengan air hangat mungkin jika demi kian pikirannya bisa kembali fres dan segar sehingga dia dapat berfikir kembali.
Aryani tadi sengaja meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk menginap dihotel untuk malam ini saja. Dia ingin menyendiri menata hatinya. Hal itu juga yang dia katakan pada Maya sahabatnya.
Dilangkahkan kakinya kedalam kamar mandi kemudian dihidupkannya sower diguyurnya seluruh tubuhnya dengan air hangat tersebut. Cukup lama Aryani melakukannya. Sejenak dia dapat melupakan segala rasa yang ada dihatinya.
