NovelToon NovelToon
Suamiku Tuan CEO Angkuh

Suamiku Tuan CEO Angkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kadek Widianingsih

Elora Thomas Blossom, merupakan seorang gadis cantik yang sangat Malang, Ia hidup dalam sebuah tekanan yang terus membuatnya sedih. Perceraian kedua orang tuanya sendari kecil, serta mendapat Ibu tiri yang sangat kejam, membuat hidupnya sangat pilu. Ditambah lagi ayah kandungnya sendiri yang tidak pernah menganggapnya, dan hanya menyayangi saudari tirinya saja.

Ia memiliki seorang kekasih yang sangat ia sayangi, mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Namun Elora tidak tau mengapa, kekasih yang akan menikahinya itu tiba-tiba membatalkan pernikahannya secara sepihak. Hal itu mampu membuat Elora tambah tersiksa, Ia terus dicaci maki oleh keluarganya.

Sampai akhirnya Ia tidak
Menyangka bertemu seorang CEO yang sangat angkuh, karena Ia telah menolong Ibu sang CEO.

Karena kebaikanya itu, Ibu sang CEO memaksa putranya untuk menikahi gadis itu disaat mereka berdua belum saling mengenal dan saling mencintai.

Dengan terpaksa Elora mau menikah dengan CEO itu dengan tujuan suapaya Ia bisa keluar dari keluarga yang terus menyakitinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kadek Widianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12. Besok Malam

Perlahan mobil Zein masuk ke dalam rumah mewah di kawasan elit yang begitu luas. Ia berjalan melewati pilar-pilar yang menjulang begitu tinggi. Zein disambut hormat oleh banyak pelayan dan juga beberapa pengawal yang tengah berdiri di depan rumah.

“Ibu, apa yang sebenarnya terjadi? Apa maksud dari Davirra?”

Pria itu berusaha menjernihkan pikiran kotornya sebelum Ia masuk ke dalam rumahnya.

Namun otaknya menjadi sangat kacau ketika melihat Ibunya yang tersenyum manis menyambut kedatangannya.

“Ze, kau sudah pulang?” Wanita itu menghampiri putranya, layaknya seorang ibu yang sangat senang akan kedatangan anaknya.

Bukannya menjawab ibunya, Zein malah termenung mengingat ucapan Davirra tadi.

“Ibu, temuilah aku di ruangan kerjaku. Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu”

Tak seperti biasa, suasanya yang setiap harinya terasa sangat hangat kini berubah menjadi dingin dan canggung.

Bella mengeryitkan kedua alisnya, menyematkan tanda tanya di hatinya mengenai ucapan sang putra dengan wajah tampannya yang begitu serius. Biasanya anak itu selalu tersenyum hangat pada sang Ibu. Zein juga menatapnya tidak biasa, membuat hati Bella terganjal serpihan batu yang berukuran besar.

“Apa yang terjadi dengan anak itu?”

*

*

Tik

Tik

Tik

Bunyi jarum jam terdengar begitu nyaring di sudut ruangan yang sangat dingin dan sunyi. Zein Immanuel duduk terdiam menantikan kedatangan sang Ibu yang sudah berjanji untuk menemuinya di ruang kerja miliknya.

Ia masih memilah kata untuk menyampaikan sesuatu yang penting, agar Ibunya tidak terluka dengan apa yang akan Ia ucapkan nanti. Entah mengapa ucapan kakak tiri Elora begitu melekat di dalam benaknya. Jika hal itu benar, mungkin Ia tidak akan bisa memaafkan wanita yang sangat Ia hormati Itu.

“Ze, boleh Ibu masuk” tanya Bella membuyarkan lamunan Zein. Kebetulan Zein tidak menutup pintu ruangannya karena tidak mengerjakan pekerjaan yang begitu banyak.

Ia segera menutup laptopnya yang sudah sejak tadi Ia gunakan. Dan mempersilahkan Ibunya untuk duduk di kursi yang ada di depannya

Bella yang merasa mempunyai salah dengan sang putra dirundu kegelisahan, Ia sedikit enggan menatap wajah Zein yang kini berubah menjadi gunung es yang sangat dingin.

“Apa yang ingin kau bicarakan ze?” Tanya Bella memecah keheningan.

Dengan cepat Zein mengalihkan pandangannya pada sang Ibu. Ia melonggarkan dasi yang masih melingkar di lehernya.

“Apa Ibu ada hubungannya dengan hancurnya hubungan aku dengan Elora?”

Seketika wajah Bella berubah menjadi merah padam, saat anaknya menanyakan hal itu. Wajahnya yang masih sangat cantik terlihat begitu gelisah dan tertekan. Ia mencoba mengambil nafas dan menghembuskannya dengan pelan, agar Ia bisa relax menjawab pertanyaan yang yang terlontar dari bibir Zein.

“Mengapa Ibu diam?”

“Tidak Ze!”

“Apa Ibu sedang menyembunyikan sesuatu?”

“Kau menuduh ibumu ini? Kau menuduh Ibu yang menghancurkan hubungan kamu dengan Elora?” Situasi Bella begitu terdesak, Ia menatap sendu ke arah Zein. Ia berusaha agar Zein tidak menaruh curiga padanya.

“Bukan seperti itu maksudku Ibu, tapi bukanya Ibu orang yang paling menentang hubunganku dengan Elora?”

“Tidak mungkin Ibumu ini menhacurkan kebahagiaan putranya sendiri Ze, kau ini sudah sangat buta akan cinta semu dengan gadis biasa itu” Bella menyilangkan kedua tangannya, wajahnya berubah lebih masam ketika Zein menyebut nama Elora.

“Ibu sangat tidak suka dengan Elora. Dan sangat mungkin juga Ibu telah mendukung hancurnya pernikahannku dengan Elora!!”

*

*

Disisi lain Jayden sedang memijit kepalanya yang pusing. Ia menatap pekerjaanya yang begitu banyak hingga membuatnya menjadi penunggu kantor hingga malam.

“Xander, bisa-bisanya kau mengambil Elora dariku dan menjadikannya sekretarismu. Awas saja, aku akan membuat perhitungan denganmu” lirih jayden.

Ia menyeruput kopinya dengan nikmat agar rasa kantuk yang menyerangnya menghilang.

Tiba-tiba Ia merasa badannya kurang enak dan juga ingin cepat-cepat pulang.

Berkali-kali Ia mengumpat Xander yang telah tega mengambil Elora. Dengan kekuasaannya, sekejap Elora sudah naik pangkat menjadi sekretaris Sang CEO.

Prangggg

Tidak ada angin atau pergerakan, tiba-tiba saja vas bunga yang terletak sangat kokoh di meja jatuh hingga pecah.

Jantung Jayden berpacu dengan kencang. Ia berlari keluar dari kantor yang sudah sangat sepi meninggalkan pekerjaannya yang tengah berserakan di atas meja.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mengelap keringat yang membanjiri pelipisnya karena ketakutan.

Ternyata pria itu takut juga dengan hal mistis.

*

*

*

Kini keluarga Vinson tengah menikmati hidangan makan malamnya. Seperti bisa di meja makan telah terhidang begitu banyak makanan yang nampak sangat lezat. Keluarga mereka sengaja mempekerjakan seorang koki untuk selalu memasak hidangan yang lezat dengan nilai gizi yang pas. Para pelayan yang bekerja disana juga ikut mendapat fasilitas mewah seperti itu. Tak jarang dari mereka yang merasa sangat beruntung bisa bekerja di keluarga baik hati seperti mereka.

“Xander, bagaimana pertemuanmu dengan Danella? Pelayan mengatakan kau tidak ingin bertemu dengannya lagi?” Tanya Nyonya Stella sambil sesekali menyuap makanannya.

Krettt krettt

Hening, tak ada jawaban dari Xander. Yang ada hanyalah suara bising yang dihasilkan dari gesekan pisau yang memotong daging dengan kasar.

“Kalau kau tidak menyukainya, kau harus menikah dengan Elora!”

Pranggg

Gelas yang tadinya digenggam dengan erat sengaja dijatuhkan. Hal itu membuat Ben dan juga Stella kaget dengan pecahan gelas yang berserakan di lantai.

Para pelayan dengan cepat berlarian membereskan pecahan gelas agar Tuan muda mereka tidak terluka.

“Xander!” Panggil Ben dengan emosi yang tak kalah dari Xander. Pria tua itu menggambarkan wajah yang sangat kecewa pada sang putra. Ia mengingat dirinya sudah semakin tua. Sebelum Xander menerima semua perusahaan dalam genggamnya Ia harus sudah menikah. Jika tidak Ben akan menyerahkan 80% hartanya pada panti asuhan atau orang-orang yang kesusahan. Xander yang sangat materialistis sangat tidak menyetujui keputusan ayahnya itu.

“Mengapa harus Elora Ibu? Aku sama sekali tidak menyukai gadis itu, bahkan aku tidak begitu mengenalnya.”

“Karena Ibu percaya Elora gadis yang baik Xander, kau sangat cocok dengannya” ujar Stella

“Aku tidak main-main dengan ucapanku tentang semua saham yang aku miliki Xander!”

“Tapi ayah, aku perlu waktu yang cukup untuk menentukan pilihanku” sanggah Xander. Ia memijit pelipisnya mendengar ucapan ayah dan Ibunya.

“Kau bilang waktu yang cukup? Waktu yang banyak hanya untuk bermain-main dengan sikapmu yang angkuh itu?. Keangkuhanmu itu membuat dirimu tidak menemukan wanita manapun yang pas untuk dirimu!” Ben sudah tidak bisa lagi membendung Emosi yang kian meluap pada Xander. Sedangkan Stella, Ia sudah tidak bisa lagi membela anak kesayangannya yang sudah tidak bisa di atur itu.

Seketika susana yang sebelumnya sangat hangat kini berubah menjadi panas, bagaikan berada di tengah kawah api yang akan meletus.

Ben masih melesatkan tatapan menusuknya pada putranya.

“Kau tidak bisa menentang keputusan ini. Besok malam kita akan datang ke rumah Elora untuk melamarnya!!”

1
Intan Nur aini
kok gak di lanjut ceritanya toor
Intan Nur aini
lama banget tooor
Pluto
semangat Thor, lanjut
Intan Nur aini
lama banget tooor lanjutanya
Intan Nur aini
kok lama kali lanjutannya
Nita Beni Bening
pak sarden udh bucin🤣🤣🤣🤣🤣
pak jahe pasti kasihan sama davira🤭🤭🤭
Oceane: Udh mulai bucin wkwk
total 1 replies
Nita Beni Bening
cieeeee udh pada saling suka nih 😂😂😂🤭🤭🤭,siap""inimah menanm benih lgi🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣✌️✌️✌️✌️
Nita Beni Bening
jangan""Stella itu mantan pacar pak David,dan jangan ""Xander anak mereka 🤭🤭🤭
Pluto
nggak sabar nunggu kelanjutannya😍
Oceane: Terimakasih sudah mampir kak😊
total 1 replies
Nita Beni Bening
biasanya klo udh kecantol sama masaknya NNT kecantol hatinya🤣🤣🤭🤭
Oceane: Mungkin saja
total 1 replies
Nita Beni Bening
jangan """pak jahe suka SMA davira🤭🤭
Nita Beni Bening
Kaka kurang bonus 2bab dong 🤭🤭🤭✌️✌️
Oceane: Jangan lupa like ya hehe 😁😁
Oceane: Besok di update 2bab ya
total 2 replies
Nita Beni Bening
gaspol pak sarden🤣🤣🤣🤣,✌️✌️✌️
Errwin Nata
next Thor. makin seru
Oceane
Terimakasih sudah membaca 😊
Nita Beni Bening
lanjutkan kak cerita seru menurut aku☺️☺️☺️☺️
Oceane: Terimakasih sudah membaca 😊
total 1 replies
Errwin Nata
sangat bagus dan menarik
Errwin Nata
semangat next
amertarasa
Hahahah good job, Xander! 🤭
amertarasa
Owalah, Elora gagal nikah gegara ulah Nenek Lampir?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!