NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria callista

Gricelin Noah Fallon ingin merayakan ulang tahun Calon Tunangannya Harley Gunawan dihotel, tak disangka Harley yang ditunggu tidak datang dan malah tiga pria lain yang masuk ke dalam kamar hotel yang dia pesan.

Dia yang sudah diberikan obat perangsang oleh ibu kandungnya tidak bisa menolak sentuhan pada kembar dan sangat hebat diatas ranjang.
Tak disangka, semua hal yang terjadi malam itu adalah konspirasi ibu kandungannya Marina Fallon, yang ingin menghancurkan hidupnya dan membuat Harley berpaling pada anak tirinya Diandra Atmaja.
Semua itu, ibunya lakukan untuk mendapatkan cinta dari suami dan anak tirinya.
Tapi takdir berkata lain, Gricelin yang hamil anak ketiga kembar itu malah dicintai secara ugal-ugalan, bahkan ketiga kembar itu membantunya balas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria callista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

Rava mengantar Gricelin ke universitas Utara, universitas terbaik negeri ini.

"Tuan saya berangkat dulu!" ujar Gricelin sebelum turun dari mobil.

Tapi dia bingung, saat ingin membuka pintu mobil.

Pintu mobilnya tidak bisa dibuka, masih terkunci.

Gricelin memandang ke arah Rava dengan tatapan penuh tanda tanya.

Sementara Rava juga memandangnya dengan tatapan dalam.

"Kamu itu calon istriku. Harusnya kamu nggak perlu memanggilku dengan panggilan 'Tuan'."

"Eh." Gricelin malah bingung harus merespon apa.

Rava mengelus pucuk kepala Gricelin. Lalu dia menambahkan. "Terus nggak perlu terlalu formal padaku, karena aku yakin. Kamu akan segera hamil anakku."

"Eh ... " Gricelin sontak menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ntah kenapa mulutnya merespon ucapan Rava dengan respon seperti itu.

"Bagaimana?" Rava menarik dagu Gricelin.

Melihat wajah Rava yang sangat tampan dari jarak yang sangat dekat, Gricelin hanya bisa menelan ludahnya yang kelu.

Bahkan sekarang ini, dia merasa tubuhnya sangat sulit untuk digerakkan.

"Baik, Tuan," sahut Gricelin seraya memalingkan wajahnya.

Lalu dengan wajah memerah, tangannya perlahan memegang pintu mobil.

Tapi sayang, pintu mobil masih terkunci.

Gricelin tahu, kalau sekarang ini dia sudah terlambat untuk masuk kelas.

Dia tidak memiliki banyak waktu lagi.

Dengan wajah memelas, dia menatap ke arah Rava. "Tuan Rava tolong! Biarkan saya masuk kuliah!"

Rava hanya diam dengan wajah acuh, dia malah menghidupkan mesin mobil.

Sementara para mahasiswa kampus nampak bergosip, saat melihat mobil mewah Rava yang terparkir dihalaman kampus.

"Bukankah itu mobil edisi terbatas, dan hanya diproduksi beberapa unit didunia ini?" celetuk seorang mahasiswa dari kalangan kelas atas.

Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan barang branded.

Diandra tertegun, lalu memerhatikan mobil itu dengan seksama.

Salah satu sahabat Diandra nampak menyikut tangannya. "Apakah yang ada didalam mobil itu Harley?"

Sahabat Diandra yang lain ikut berkomentar, "Mungkin saja. Tapi kalau Harley, kenapa dia tidak turun dari dalam mobil?"

Semua orang dikampus tahu, hanya Harley Gunawan yang mungkin menggunakan mobil semewah itu.

Keluarga Gunawan masih memegang keluarga kelas atas nomor satu dan paling kaya dikota Utara.

Diandra dengan ragu berkata, "Mungkin itu mobil orang lain."

"Diandra, kamu nggak perlu merendah seperti itu! Dia pasti Harley, tidak ada yang bisa menyaingi kekayaan Harley dikota ini."

Para sahabat Diandra tanpa memiliki urat malu berjalan ke arah mobil mewah itu.

Karena mereka teringat, beberapa waktu lalu Harley mengantar Diandra ke kampus dengan mengendarai mobil jenis itu.

Ntah tipe mobilnya sama atau tidak, tapi warnanya sama-sama hitam.

Sementara didalam mobil, Rava memeluk seraya melumat bibir Gricelin.

Gricelin membalas tatapan Rava yang menatapnya penuh cinta.

"Ini adalah hukuman, karena kamu terlalu formal saat berbicara denganku!" Titah Rava dengan suara lirih.

Alis Gricelin mengkerut, wajahnya masih terlihat sangat bingung. "Terus, aku harus memanggil Tuan Rava dengan panggilan apa?"

Rava lagi-lagi mencium dan melumat bibir Gricelin. Setelah itu dia mendekatkan bibir tampannya pada telinga Gricelin.

"Sayang!" bisik Rava.

Sementara Gricelin hanya bisa melongo.

Dia dengan Harley yang sudah pacaran sejak 10 tahun lalu, belum pernah saling memanggil sayang.

Karena panggilan sayang terdengar begitu aneh, bahkan terdengar seperti jamet yang haus kasih sayang.

Gricelin tidak menyangka kalau Rava menyuruhnya untuk memanggil dengan panggilan aneh seperti itu.

Sebuah panggilan yang sebelumnya paling dia hindari saat menjalin hubungan.

Sementara Rava hanya memberikan senyuman miring, apapun tentang Gricelin tentu dia tahu.

"Kalau kamu ingin bisa keluar dari mobil ini! Ayo buruan pamit padaku dengan suara manja, karena kamu adalah calon istriku!"

Wajah Gricelin yang sebelumnya bersemu merah, sekarang semakin merah.

Mengingat dirinya yang sudah terlalu lama mengambil cuti dikampus, Gricelin yang tidak punya pilihan lain.

Akhirnya berkata, "sayang ... " Gricelin menelan ludahnya yang kelu, dia menghentikan ucapannya sejenak. "Ijinkan ... Saya ... Eh bukan, maksudnya aku berangkat ke kampus."

Suara Gricelin terdengar lirih dan tersendat, hal itu malah semakin membakar gairah Rava yang ingin menyentuhnya.

Ntah kenapa setelah bercinta malam itu, Rava ingin selalu dekat dengan Gricelin.

"Baiklah! Aku perbolehkan kamu untuk pergi ke kampus. Ingat jaga jarak dengan lawan jenis, karena aku seorang yang mudah cemburu.".

"Bahkan saat aku begitu cemburu, aku bisa membunuh seseorang!" Ucapan Rava sontak membuat tubuh Gricelin merinding.

Gricelin pun mengangguk patuh.

Dia mengambil tangan Rava, mendekatkan pada wajahnya.

Lalu mencium punggung tangan Rava.

Setelah itu akhirnya Gricelin diperbolehkan untuk keluar dari mobil.

Tapi saat baru keluar dari dalam mobil, Gricelin bingung.

Diandra dan sahabatnya sudah mengelilingi mobil Rava.

Melihat Gricelin yang turun dari mobil, Diandra tanpa sadar mengepalkan tangannya.

Bahkan semua sahabatnya nampak memasang ekspresi terkejut.

"Apakah ini mobil pria yang melindunginya tadi?" gumam Diandra dalam hatinya, kilatan kebencian semakin terpancar diwajahnya.

"Gak ... Aku nggak bisa biarkan wanita pembawa sial itu lebih unggul dariku."

Semua sahabat Diandra yang mengelilingi mobil itu tampak tertegun.

"Gricelin, kamu mengambil tunangan sepupumu sendiri!" tuduh salah satu teman Diandra.

Gricelin memyipitkan matanya, mengingat Harley adalah calon tunangannya sejak kecil sekaligus pacarnya.

Semua orang di kampus tahu akan hal itu dari tahun pertama.

Diandra dengan wajah memelas memegang salah satu lengan temannya. "Teman-teman sudahlah! Mungkin kak Harley memang disuruh Gricelin untuk mengantarnya ke sekolah, mengingat kak Harley memiliki janji pada mendiang ayah Gricelin untuk menjaganya. Tentu saja kak Harley nggak mungkin menolak, setelan apa yang terjadi."

Semua sahabat Diandra semakin bersimpati padanya.

Sementara Gricelin malah merasa muak dengan Diandra yang selalu bermuka dua.

Dulu Gricelin sempat tertipu dengan Diandra, karena Diandra pindah ke kota waktu awal dia kelas 1 SMA.

Waktu itu Diandra yang berasal dari desa datang bersama neneknya, Diandra terlihat kucel dan tidak terurus.

Mengingat Diandra sudah ditinggal ibunya sejak masih bayi.

Waktu itu, ayahnya sudah mengingatkan, agar tidak memperdulikan keluarga besarnya, yaitu keluarga Atmaja.

Tapi ibu kandungnya Marina Fallon malah mempengaruhinya, dia yang memiliki hati yang lembut tentu tidak tega dengan Diandra.

Akhirnya Gricelin merengek dan mogok makan, berharap ayahnya setuju agar neneknya (ibu kandung ayahnya) dan kedua pamannya bisa tinggal di rumah mereka.

Awalnya Noah Fallon tidak setuju, tapi setelah dia mogok makan ayahnya tidak ada pilihan lain.

Sewaktu ayahnya sakit dan sekarat, ayahnya menceritakan tentang kebodohan dan ketamakan keluarganya sendiri kepada dirinya di rumah sakit.

Akhirnya Gricelin tahu alasannya, kenapa marga ayahnya berubah menjadi Fallon dan marga keluarganya masih tetap Atmaja.

Setelah menceritakan hal itu, tak berselang lama ayahnya meninggal dunia.

"Gricelin, kenapa kamu malah diam seperti orang bodoh?" tanya salah satu sahabat Diandra dengan wajah marah.

Saat tadi melihatnya mematung.

Gricelin melihat sekeliling setelah lamunannya buyar, dia sudah dikelilingi para mahasiswa lain di kampus.

Mereka memangnya penuh kebencian.

Bahkan ada juga beberapa mahasiswa pria yang mengejeknya, "aku akan membayar 10 juta untuk melayani aku dan 9 temanku sekaligus. Dasar wanita murahan."

"Bukan hanya itu, dia berusaha untuk merebut tunangan orang lain." Imbuh yang lain.

Gricelin tanpa sadar melirik ke arah Diandra yang memasang wajah menyedihkan, tapi dibalik itu semua.

Dia bisa melihat kalau Diandra menunjukkan senyuman kemenangan padanya.

Rava yang tidak tahan akhirnya turun dari mobil.

Semua mata menatap ke arah Rava. Mereka semua tidak menyangka, jika orang yang turun dari mobil itu bukanlah Harley.

1
Isolde
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
Fitria Callista: Terimakasih banyak untuk komennya kak, bikin semangat.
total 1 replies
SGhostter
Suka banget sama karakter di cerita ini, tambah banyak lagi ya thor!
Fitria Callista: terima kasih banyak kak sudah mau komen, jadi semangat mau nulis.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!