Pesona Sopir Pribadiku

Bel istirahat mulai berbunyi, satu persatu siswa-siswi mulai berhamburan keluar dari kelas, begitu pula dengan Nina dan kanaya,? saat ini kedua gadis cantik tersebut sedang membereskan buku-buku milik mereka dan memasukannya kedalam tas.'' Yuk kantin, gue udah laper banget nih.'' ajak Nina

'' Yuk.'' jawab Kanaya, namun baru saja keduanya berdiri, tiba-tiba Dion langsung memanggil salah satu dari mereka, dan siapa lagi kalau bukan kekasihnya Kanaya.

'' Nay bisa kita bicara sebentar?'' ucap pemuda tersebut

'' Mau bicara apa sih Di? bicara aja sekarang, soalnya aku mau ke kantin sama Nina.'' ucapnya beralasan, padahal Kanya memang sengaja ingin menghindar dari Dion, sebenarnya dia kesal melihat kekasihnya itu bicara dengan wanita lain, apa lagi jika itu adalah Silvia, gadis yang secara terang-terangan mengatakan suka pada Dion, padahal saat itu status Dion sudah menjadi pacar Kanaya.

'' Nay, gk apa-apa kok kalau loe mau ngomong dulu sama Dion, gue bisa kekantin sendiri, Yaudah gue duluan ya.'' ucap Nina yang langsung meninggalkan Kanaya bersama Dion, sebab Nina tau jika ada yang harus mereka selesaikan.

'' Tapi Nin, gue...,,'' Kanaya tak lagi melanjutkan ucapannya saat melihat Nina yang sudah menghilang dibalik tembok sekolah.

'' Nay.'' panggil Dion, ia tau jika kekasihnya itu sedang marah padanya. Kanaya melirik sekilas pada pemuda yang ada disebelahnya, rasanya saat ini ia sangat tidak ingin bicara dengan Dion, apa lagi membahas masalah yang menurutnya tidak begitu penting.

'' Kanaya, sayang kamu harus tau jika aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Silvia, yang kamu lihat tadi tidak seperti yang kamu pikirkan.'' ucap Dion sambil menggenggam tangan Kanaya

'' Memangnya menurut kamu, apa yang aku pikirkan? lagi pula aku juga tidak mengatakan apapun kan? kalau pun kamu ingin bicara dengan nya juga tidak masalah kok Di.'' ucap nya sambil menarik tangannya yang digenggam Dion, namun dengan cepat Dion kembali menggenggam tangan gadis itu, bahkan menggenggamnya dengan erat.

'' Nay, aku tuh sayang banget sama kamu, dan aku gk mau kamu berpikir jika aku memiliki hubungan dengan wanita lain, aku gk mau kamu salah paham Nay, makanya aku ingin menjelaskan apapun itu, sebab aku tak ingin kamu salah faham.'' ucapnya, Kanaya yang mendengar ucapan Dion merasa tersentuh, saat melihat kesungguhan hati Dion, gadis itu pun menatap mata Dion, untuk mencari kebohongan disana, namun sepertinya pemuda yang ada didepannya saat ini berkata jujur.

'' Yasudah tidak perlu dijelaskan lagi, aku percaya kok sama kamu, aku laper aku mau kekantin dulu.'' ucap Kanaya yang langsung bangkit dari duduknya, membuat Dion langsung ikut berdiri.

'' Aku temani kamu, kebetulan aku juga laper .'' ucapnya sambil tersenyum, membuat Kanaya juga ikut tersenyum, dan akhirnya mereka berdua keluar bersama dari kelas. Sepanjang perjalanan menuju kantin, Dion terus menggenggam tangan Kanaya, membuat beberapa siswa dan siswi yang melihatnya menjadi baper melihat kemesraan yang mereka tunjukan, Kanaya melirik kearah Dion yang kebetulan saat itu juga melihat kearahnya, lalu tiba-tiba pemuda itu mencium tangan Kanaya yang berada dalam genggamannya, membuat Kanaya tersenyum dengan wajah yang merona, kala diperlakukan sebegitu manis oleh Dion. Tiba-tiba saja rasa bersalah menyeruak dihatinya, kala mengingat jika tadi malam ia berciuman panas dengan pria lain, Kanaya tidak tau bagai mana reaksi Dion jika pria itu tau, kalau kekasihnya sudah berciu*man dengan lelaki lain, sedangkan dirinya yang melihat dion bersama dengan gadis lain saja ia merasa cemburu, padahal hanya bicara, yang mungkin suatu hal yang tidak penting, apa jadinya jika Dion sampai tau bahwa dirinya telah bercium*an dengan pria lain, pasti kekasihnya itu akan marah habis-habisan padanya, dan mungkin saja hubungan mereka bisa renggang karna kebodohannya itu. Kanaya menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tidak ingin hal tersebut sampai terjadi, Kanaya masih belum siap diputuskan oleh Dion, karna gadis itu masih sangat menyayangi kekasihnya itu.

'' Kamu kenapa Nay? apa kamu sakit?''

'' Ah tidak kok, hanya sedikit pusing aja, tapi udah gk apa-apa kok.'' jawabnya

'' Kamu yakin? atau sebaiknya kita ke UKS aja dulu, biar kamu diperiksa disana.'' ucap Dion memastikan

'' Beneran aku gk apa-apa kok Di, kamu jangan khawatir.'' ucap Kanaya meyakinkan

'' Baiklah kalau begitu, yasudah sebaiknya kita kekantin sekarang, mungkin kamu pusing karna belum makan.'' ucap Dion yang hanya ditanggapi dengan senyuman oleh Kanaya

Dion perhatian banget padaku, aku jadi semangkin bersalah karna sudah mengkhianatinya

Batin Kanaya

......................

Ditempat lain, terlihat sepasang suami istri sedang bertengkar karna satu alasan.

'' Pah, jadi bagai mana ini, apa yang akan mama jelaskan pada keluarga Diandra?'' ucap sang istri yang diperkirakan berumur tiga puluh lima tahun

'' Ya maka nya mama jangan dulu menjanjikan sesuatu sama mereka, bukankah sudah papa ingatkan sebelumnya, jika Reno itu sifatnya agak keras dan susah diatur, dan jika dia sendiri tidak suka maka dia akan terus menentangnya.'' jelas lelaki paruh baya yang ternyata adalah orang tua Reno, Ridwan Atmajha dan istrinya Elina yang tak lain adalah ibu tiri Reno, karna memang ibu kandung nya sudah lama meninggal sejak ia berumur 15 tahun. dan pak Ridwan sang papa baru kembali menikah dengan Elina setelah Reno berumur 20 tahun, dan itu artinya sang papa sudah menikah selama lima tahun dengan wanita itu. Dan yang membuat Reno lebih memilih tinggal terpisah dengan mereka setelah kembali dari dari luar negri, itu karna dirinya terus dipaksa oleh ibu tiri nya, untuk menikah dengan keponakannya yang bernama Diandra, sebenarnya sih bukan dipaksa, lebih tepatnya Elina sering menjodohkan nya dengan seorang gadis yang tidak ia sukai dan tentu saja itu membuat nya merasa tidak nyaman, apa lagi papanya yang juga ikut memaksanya agar menerima perjodohan tersebut, hingga membuat Reno tak nyaman dan pada akhirnya lebih memilih untuk tinggal ditempat terpisah dengan kedua orangtuanya tersebut. Sebenarnya Diandra gadis yang baik, dia juga cantik, namun sifatnya sangat manja, membuat Reno muak melihat nya.

'' Pah sebaiknya papa segera hubungi Reno, kasian Diandra, mba Tia bilang kalau Diandra sedang sakit dan tidak mau makan, mba Tia juga mengatakan jika Diandra terus mengigau memanggil nama Reno, memang kamu tega sama Diandra pah? kasihan dia '' ucapnya dengan nada sendu, membuat Ridwan menghela nafas berat.

'' Nanti papa akan mencoba menghubunginya, setelah pekerjaan papa selesai '' ucap Ridwan membuat Elina langsung mengembangkan senyumnya

'' Terimakasih ya sayang, papa memang suami idaman mama.'' ucapnya sambil memeluk tubuh suaminya dari samping. Sebenarnya Elina bukanlah ibu tiri yang jahat, sebagai orangtua sambung bagi Reno, tentu Elina juga ingin yang terbaik buat anak sambungnya tersebut, dan pasti nya jodohnya juga harus dari keluarga yang baik pula, maka dari itu Elina ingin menjodohkan anak tirinya tersebut dengan keponakannya yang bernama Diandra, karna kebetulan Diandra mengenal sosok Reno, dan gadis tersebut sudah lama menyukai nya, saat tau jika Reno adalah anak sambung tantenya Elina, membuat gadis berusia 22 tahun tersebut semangkin gencar meminta tantenya Elina, agar mau menjodohkan mereka berdua, setelah tau jika Elina adalah ibu sambung dari pria yang disukainya.

Next