NovelToon NovelToon
Sekretaris Cantik Milik Ceo

Sekretaris Cantik Milik Ceo

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:576.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: patrickgansuwu

Sahira Anastasia, seorang gadis berusia 22 tahun yang baru lulus kuliah harus bersusah payah mencari pekerjaan demi menuruti kemauan ibu tirinya yang terbilang kejam.

Setelah sempat bekerja di sebuah toko roti, Sahira akhirnya memutuskan keluar dan menaruh banyak berkas lamaran ke perusahaan-perusahaan di kotanya demi mendapat pekerjaan lebih layak.

Akhirnya ia diterima di sebuah perusahaan, tapi naas akibat phobia yang ia alami saat menaiki lift, ia harus ditolak oleh Alan Dwinanda sang CEO perusahaan tersebut.

Beruntung Sahira bertemu Saka Alfian, sang kakak dari Alan yang mau membantu untuk bekerja disana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Masih galak

Ting

Sahira merasa lega mendengar bunyi itu, ia mati-matian menahan diri agar tidak memeluk Alan saat di dalam lift dan lebih memilih jongkok sembari menutupi kepalanya. Alan yang melihat itu sejujurnya juga tidak tega, ia ingin menolong tapi rasa egonya terlalu tinggi.

Keduanya pun keluar setelah pintu lift terbuka, Alan berhenti tepat di depan ruangannya bersama Sahira di sebelahnya. Gadis itu menatap heran, tak mengerti mengapa mereka malah tiba di ruangan pria itu. Seharusnya Sahira langsung saja pergi ke ruangannya untuk mulai bekerja.

"Pak, kenapa bapak malah ajak saya kesini? Ruangan saya kan bukan disini pak, ini mah ruangan bapak sendiri," tanya Sahira.

"Ada saya bilang saya ajak kamu kesini? Kan kamu sendiri yang ngikutin saya," ucap Alan.

"Ta-tapi pak, tadi bapak yang pencet lift. Saya kira bapak mau pencetin buat saya juga," ucap Sahira cemberut.

"Ngapain amat saya pencetin buat kamu? Udah sana kamu naik lagi liftnya, atau mau disini aja ya terserah kamu!" ucap Alan.

"Ish pak, saya gak berani sendirian. Bapak temenin saya lagi ya sebentar?" ucap Sahira.

"Enak aja, buat apa saya capek-capek bolak-balik cuma nemenin kamu? Mending saya istirahat di dalam sambil makan," tolak Alan.

Alan langsung melangkah dan masuk ke ruangannya, meninggalkan Sahira yang masih dibuat kesal olehnya. Pria itu tak perduli, meski sebenarnya di dalam hatinya Alan sangat ingin membantu Sahira.

"Nyebelin banget tuh cowok anjir! Bener sih kata ibu, pak Alan itu galak dan bikin kesel!" cibir Sahira.

Akhirnya Sahira memutuskan pergi dari sana, ia terpaksa masuk ke lift seorang diri walau harus melawan rasa takutnya. Beruntung tidak terjadi apa-apa baginya, hingga ia bisa sampai di ruangannya dengan selamat.

Disaat ia hendak masuk ke ruangannya, tiba-tiba ada seseorang yang mencekal lengannya dari belakang. Sahira terkejut lalu reflek berbalik dan berniat memukul orang tersebut, tetapi tidak jadi sebab yang ada disana adalah Saka.

"Eits, tahan dulu Sahira. Ini saya loh Saka, masa kamu mau pukul saya?" ucap pria itu.

"Haish, bapak ih bikin saya kaget aja. Tadi saya kira siapa tau," kesal Sahira.

"Hahaha, gapapa pagi-pagi senam jantung. Kamu tadi saya lihat perginya sama Alan, kalian udah baikan?" ucap Saka.

Sahira menggeleng, "Enggak pak, tadi pak Alan itu cuma ngajak bareng aja biar cepet. Nyatanya dia masih ketus sama aku," jawabnya.

"Ohh, kamu yang sabar aja Sahira! Adik saya itu emang begitu orangnya, tapi aslinya dia baik kok," ucap Saka.

"Iya pak," singkat Sahira.

"Eee kalo gitu saya mau mulai kerja ya pak? Saya takut dimarahin lagi sama pak Alan kalau telat buat bekerja," sambungnya pamit pada Saka.

Saka tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, tapi pegangannya pada lengan gadis itu tak merenggang sedikitpun hingga membuat Sahira merasa heran dan memberikan tatapan bingung ke wajah Saka.

"Pak, tangan saya tolong dilepasin dong! Saya kan mau balik kerja pak," ucap Sahira.

"Ah iya iya," Saka mengangguk paham dan melepaskan genggamannya dari tangan gadis itu.

Sahira pun tersenyum, lalu kembali pamit pada pria itu sebelum masuk ke ruangannya. Sedangkan Saka beranjak dari sana menuju ruang tempat adiknya berada, ia berniat meminta pada Alan agar tidak bersikap terlalu galak dengan Sahira.

Waktu pulang telah tiba, Sahira bergegas keluar dari kantor untuk segera pulang ke rumah. Ia sudah ditunggu oleh Keira di depan sana, gadis itu bahkan tersenyum ketika melihat kehadiran Sahira di dekatnya. Tanpa berpikir panjang, Sahira langsung menghampiri Keira dan berhenti disana.

"Hai Keira! Jadi hari ini kita mau pulang bareng kan? Terus kita naik apa ya enaknya?" tanya Sahira pada Keira.

"Iya Sahira, gimana kalau kita coba naik bus aja dari depan kantor? Lumayan loh harganya murah, jadi bisa irit juga. Selama ini kamu kesini naik ojek kan? Pasti mahal tuh," jawab Keira.

"Iya sih benar, yaudah yuk kita pergi sekarang aja!" ucap Sahira.

Keira mengangguk, disaat mereka hendak pergi tanpa diduga Sahira justru bersenggolan dengan Alan yang tengah berjalan cepat di sebelahnya. Hampir saja ponsel yang dipegang lelaki itu jatuh jika dia tidak cekatan menangkapnya, sontak Sahira terperangah dibuatnya.

"Hah pak Alan??" kaget Sahira tampak syok.

"Ya ampun, kamu itu benar-benar ya Sahira! Bisa gak sih kamu sehari aja gak bikin saya kesal?!" geram Alan.

Sahira menunduk, "Maafin saya pak, saya gak sengaja. Tadi bapak juga yang jalannya gak lihat-lihat," ucapnya pelan.

"Ohh, kamu salahin saya sekarang? Jelas-jelas kamu tadi yang tabrak saya, untung aja hp saya gak jatuh. Kalau jatuh, memangnya kamu bisa ganti ruginya?" ujar Alan.

"Enggak pak, gajian aja belum gimana mau ganti rugi hp bapak coba?" ucap Sahira dengan polos.

"Yasudah, lain kali kamu hati-hati! Awas ya kalau kamu ceroboh lagi kayak tadi, saya gak akan segan-segan buat hukum kamu!" ancam Alan.

"Baik pak, saya janji hal tadi gak akan terulang lagi kok pak!" ucap Sahira patuh.

Alan menggeleng cepat, lalu kembali melangkah dan pergi ke luar dari kantor. Sedangkan Sahira ditenangkan oleh Keira yang memegang pundak gadis itu, setelah tenang barulah mereka ikut keluar menuju jalan raya.

Saat di dekat jalan, Sahira serta Keira menunggu bus yang akan mereka tumpangi untuk pulang ke rumah. Kebetulan memang alamat tempat tinggal dua gadis itu lumayan dekat dan satu arah, sehingga mereka bisa menaiki bus yang sama.

"Nah, aku kalo naik bus biasanya tunggu disini. Jurusannya yang ke dukuh atas, kamu juga tinggal di dekat sana kan?" ucap Keira.

"Iya Kei, gak nyangka ya ternyata rumah kita satu daerah juga?" ucap Sahira.

"Hooh, kapan-kapan bisa kali kita berangkat bareng juga?" usul Keira.

"Boleh tuh, kamu atur aja kapan mau berangkat bareng. Aku sih setuju-setuju aja, lumayan juga buat irit ongkos," ucap Sahira.

"Hahaha.." Keira tertawa pelan dibuatnya.

Tak lama kemudian, sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan mereka. Seorang lelaki turun dari mobil itu, lalu menghampiri Keira sambil tersenyum dan membawakan es krim di tangannya. Keira terkejut sekaligus senang, sebab yang datang adalah pacarnya.

"Halo Keira cantik! Kamu udah nunggu disini aja, aku kira kamu masih di dalam loh," sapanya.

"Ari? Kamu ngapain disini?" tanya Keira terheran-heran.

"Pake nanya lagi, ya aku mau jemput kamu lah sayangku," jawab pria bernama Ari itu sembari mencolek pipi gadisnya.

Mendengarnya, membuat Sahira tersentak.

"Eee kamu mau jemput aku kok gak bilang-bilang dulu sih? Kan kasihan teman aku, aku udah ajak dia buat pulang bareng tau," ucap Keira.

"Namanya juga surprise, nih aku bawain es krim buat kamu!" ucap Ari.

"Makasih sayang, tapi gimana ya sama teman aku?" ucap Keira menatap wajah Sahira.

"Aku gapapa kok, udah kamu pulang aja sama pacar kamu!" ucap Sahira.

"Oh iya, kamu kenalan dulu dong sama pacar aku! Dia namanya Ari, dulu kita pacaran sewaktu masih kuliah," ucap Keira mengenalkan Sahira pada Ari.

"Hai, aku Sahira!" ucap Sahira seraya mengulurkan tangan ke arah lelaki itu.

"Aku Ari, salam kenal ya?" balas Ari.

Mereka bersalaman sejenak, kemudian Keira terpaksa meninggalkan Sahira untuk pergi bersama Ari. Lagi dan lagi Sahira harus pulang sendiri, meski kecewa namun Sahira berusaha tetap tenang saat ini.

"Huft, sendiri lagi deh. Tapi, pacar si Keira ganteng juga. Kapan ya gue bisa punya pacar kayak dia?" gumam Sahira sambil senyum-senyum sendiri.

Disaat Sahira hendak beranjak dari tempatnya, terdengar klakson mobil yang mengagetkan dirinya. Sahira pun terkejut lalu spontan menoleh ke belakang, ia menemukan sebuah mobil merah yang diduga milik Saka.

Tin tin...

Sahira terperangah lebar, benar saja dugaannya bahwa mobil itu adalah milik Saka. Ia mengetahuinya setelah Saka keluar dari mobilnya, lalu berjalan ke arahnya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

1
Nyoman
ceritanya kok kta terulang gtu ya..
Nur Afwa
sbnrnya syera ibu kandung Alan apa ibu tiri ya,
Nur Afwa
apa sahira sama Alan itu saudara,dan seibu SM shra
Nur Afwa
Alan sok jual mahal pdhl suka ngaku nya enggk
Nur Afwa
Nawal pura2 apa beneran sedih ya
Nur Afwa
Alan takut sama papa nya hanya krna di ancam cabut fslitas alan2 knpa jdi laki2 bodoh sih
Nur Afwa
sahira itu emang polos apa dioplos polosin sih, ,geram banget deh
Nur Afwa
Nawal knp msh kjr2 Alan sih. .pdhl alnnyan kn GK mau lagi. . Nawal GK ad harga diri banget ya
Nur Afwa
apa ibu sahira itu wanita MLM.
Nur Afwa
ternyata Nawal jahat banget ya
Nur Afwa
crta bnyk yg diulang2. .
Nur Afwa
lanjt
Nur Afwa
lnjt
Nur Afwa
knpa tiba2 Alan baik ya. .
Nur Afwa
awas lhoh pak Alan marah2 nanti ktuh nya ke hati
Nur Afwa
knpa sahira trouma.
Nur Afwa
sialan ktrlaluan banget sama sahira
Nur Afwa
lanjut👍
Nur Afwa
saka sombong banget🙄
Waty Tarsa
kebanyakan ulangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!