NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / CEO
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

Putri Regina Prayoga, gadis berusia 28 tahun yang hendak menyerahkan diri kepada sang kekasih yang telah di pacari nya selama 3 tahun belakangan ini, harus menelan pahitnya pengkhianatan.

Tepat di hari jadi mereka yang ke 3, Regina yang akan memberi kejutan kepada sang kekasih, justru mendapatkan kejutan yang lebih besar. Ia mendapati Alvino, sang kekasih, tengah bergelut dengan sekretarisnya di ruang tamu apartemen pria itu.

Membanting pintu dengan kasar, gadis itu berlari meninggalkan dua manusia yang tengah sibuk berbagi peluh. Hari masih sore, Regina memutuskan mengunjungi salah satu klub malam di pusat kota untuk menenangkan dirinya.

Dan, hidup Regina pun berubah dari sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5. Jadikan Aku Yang Kedua. 21++

William terus bergerak maju mundur cantik di atas tubuh polos Regina. Seperti yang ia ucapkan di mobil tadi, pria itu memberikan hukuman yang sangat menyenangkan kepada sekretarisnya.

“Mmhh.. Will.”

“Sebentar lagi.” Sebuah ciuman ia berikan untuk menenangkan wanita itu.

Entah kenapa Regina tidak menolak saat ia di pojokan oleh William di dinding apartemen pria itu. Pesona pria itu begitu sulit untuk di tolak.

Belum genap 24 jam berkenalan, mereka sudah dua kali berbagi peluh bersama.

William memang memiliki apartemen pribadi, yang ia beli dari hasil usaha klub malamnya. Namun sangat jarang ia tempati.

Pria itu juga tidak pernah membawa wanita sebelumnya ke tempat itu. Ibu dan adiknya pun tidak pernah, Regina wanita pertama dan satu-satunya yang ia bawa.

Untuk wanita yang ia sewa, William mengajaknya di kamar khusus yang ada di klub malam.

“Di luar. Mmhh.” Regina memberi perintah di sela goncangan yang ia rasakan.

William mengangguk. Boy bekerja semakin cepat. Beberapa saat kemudian, William mencabutnya. Dan boy muntah di atas sprei.

Pria itu menjatuhkan tubuhnya di samping tubuh Regina. Kemudian menarik agar tubuh wanita itu menempel padanya.

Nafas keduanya masih sama-sama tersengal.

“Kamu mau minum sesuatu?” Tanya William sembari mengusap punggung Regina.

“Apa ada anggur?” Canda Regina.

“Tentu.” Di tanggapi serius oleh pria itu.

William bangkit. Dengan tubuh polosnya, ia berjalan ke arah mini bar yang terletak di pojok kamar.

Regina hanya bisa mencebik, bos nya itu benar-benar tidak tau malu.

Wanita itu mengamati ke sekeliling kamar yang cukup luas itu. Dari perkiraannya, kamar itu mungkin seluas ruang tamu kontrakan yang ia tempati.

Di sisi sebelah kanan, jendela besar dengan pintu kaca yang dapat di buka untuk akses ke balkon kamar, menampilkan pemandangan langit yang sedang memerah, tanda matahari telah tenggelam.

Dan di sisi sebelah kiri, juga terdapat jendela dengan pintu kaca yang juga dapat di buka. Dapat Regina pastikan, jika dari jendela itu, ia bisa menikmati sunrise di pagi hari.

“Ini.” William menyodorkan satu gelas anggur merah kehadapan wanita itu. Ia pun kembali duduk di sisi sebelah kanan Regina.

“Thank you.”

“Sepertinya kamu peminum kelas kakap?”

Regina menyunggingkan sudut bibirnya.

“Tidak juga.” Kemudian menyesap pinggiran gelas kaca yang William berikan.

“Jam berapa ini? Aku mau pulang.” Meletakan gelas di atas nakas. Kemudian bergegas turun dari ranjang.

William menarik lengan wanita itu, membuatnya kembali terjatuh di atas ranjang.

“Nanti saja. Ini masih sore. Aku masih ingin bersamamu.”

“Nanti kekasihmu datang.”

“Aku pria single, pria bebas.”

William membenahi posisi. Sehingga mereka tidur dengan posisi miring, dengan Regina yang memunggunginya.

“Gi, jadilah kekasih ku.” Ucapnya sembari mengecup bahu Regina. Tangannya pun tak tinggal diam. Mengusap lembut dua aset Regina secara bergantian.

“Aku belum putus dengan Alvino.”

“Maka jadikan aku yang kedua. Aku akan memberikan apapun padamu.”

Regina memukul tangan William yang pelan-pelan mulai turun.

“Putuskan rahwana itu, Gi. Dan jadilah kekasih ku.”

Regina menggeleng.

“Kamu tidak mau putus darinya? Astaga Regina. Dia sudah mengkhianati mu. Bukannya mata cantikmu sendiri yang melihat rahwana itu menumbuk wanita lain. Kenapa masih mau berhubungan dengannya?”

“Bukannya aku tidak mau putus darinya. Aku pasti akan mengakhiri hubungan ini. Tetapi, untuk menjalani hubungan yang baru, aku belum siap, Will.”

William mengangguk paham. Ia membalik tubuh Regina. Membuat wanita itu menghadap padanya.

Seketika Regina memeluk tubuh kekar pria itu. Membuat kulit polos mereka menempel.

“Aku akan menunggu kamu siap, Gi.”

“Jangan. Nanti kamu bosan.”

“Aku tidak akan bosan. Asal setiap hari mendapat jatah darimu.”

Mendengar itu, Regina mencubit pinggang William. Yang membuat pria itu terbahak karena merasa geli.

“Kamu bisa memasak?”

“Ya.”

“Kita makan malam disini ya. Di dapur ada banyak bahan makanan.”

“Aku tidak membawa pakaian ganti.”

“Pakai saja kemejaku. Tidak perlu menggunakan bawahan. Siapa tau, nanti di dapur boy bangun.”

Regina memutar matanya malas. Putra pak Antony itu benar-benar nakal.

*****

Benar saja, Regina memasak hanya dengan menggunakan kemeja yang tadi pagi di pakai William ke kantor.

Sementara pria itu hanya menggunakan handuk untuk menutupi si boy.

William hanya mampu menggigit bibir bawah. Saat melihat pemandangan yang begitu mengiur kan di balik meja dapurnya.

Kini mereka tengah berada di lantai satu apartemen itu. Dapur dan ruang tamu yang terhubung tanpa sekat. Sehingga lantai satu itu masih terlihat luas.

Apartemen ini bisa di bilang mewah, meski hanya berisi dua kamar tidur. Satu di dekat ruang tamu, satunya lagi di lantai dua.

William tidak tahan. Ia kemudian mendekat, dan mendekap tubuh semampai sang sekretaris.

“Sebentar, ini belum selesai.” Regina memberontak. Namun William tetap menempel.

“Kerjakan saja, aku tidak akan menganggu.”

Menghela nafasnya pelan. Regina kembali menata makanan yang telah siap di atas piring saji, sebelum di bawa ke meja makan.

Melabuhkan sebuah kecupan pada pipi wanita itu, William kemudian melepas pelukannya. Mengambil makanan yang telah tersaji, lalu membawa ke meja makan.

Setelah semuanya siap, mereka pun makan dengan santai. Dan di selingi obrolan ringan.

“Apa kamu tinggal disini?”

“Tidak sering. Aku lebih sering tinggal di rumah papa, biasalah, yang mulia ratu selalu cerewet jika aku lama tidak pulang.”

Regina mengangguk. Ia pernah beberapa kali mengunjungi rumah atasannya, namun tak pernah melihat William.

“Apa kamu mau tinggal disini?”

Regina menggeleng. Kemudian menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“Kenapa?”

“Aku tidak punya uang untuk membayar sewanya.”

“Tidak perlu membayar, cukup beri aku jatah setiap hari.” William berucap tanpa dosa.

Hal itu membuat Regina memutar matanya malas.

Selesai makan malam, mereka berdua membersihkan diri terlebih dulu. William memberikan kemeja dan celana bahan yang baru pada Regina.

Meski tanpa underwear, Regina tetap memakainya. Toh dia akan berada di dalam mobil. Siapa yang akan melihat? Selain pria nakal yang bersamanya.

Mereka keluar dari unit apartemen itu, memasuki lift, menuju basemen.

William menekan tombol pada kontak mobilnya, salah satu mobil mewah yang berderet itu berbunyi.

Regina menelan ludahnya kasar. Sebuah mobil sport, yang ia tau namanya hanya Lamborghini, sedang mengedipkan mata padanya.

“Ayo.” William menuntun Regina memasuki pintu penumpang. Sementara ia memasuki pintu sopir.

“Dimana mobil yang tadi sore?” Tanya wanita itu dengan polos.

“Ada. Itu.” William menujuk mobil Rolls-Royce Ghost, yang terparkir di samping mobil yang mereka tumpangi.

Lagi-lagi, Regina susah untuk menelan ludahnya.

“Aku hanya punya dua mobil, yang aku beli dengan uangku. Yang dari papa, lain lagi di rumah.”

Regina hanya bisa mencebik.

William memasangkan sabuk pengaman pada Regina, tak lupa pria itu mencuri sebuah kecupan dari bibir tipis Regina.

Membuat wanita itu mendelik.

“Dasar anak nakal.” Seperti tersugesti oleh ucapan pak Antony, Regina pun menjewer telinga William.

“Aw, sakit Gi. Jangan menjewer telinga aku. Mending kamu jewer si boy saja.”

“William..”

.

.

.

Bersambung.

1
Ayiek Sundoro
yyah kok uda habis
ayo donk tambahin lavi extra nya🌹🌹🌹❤❤❤
Ayiek Sundoro
Bagus banget, bahasa nya ringan & lucu sangat menghibur
Ayiek Sundoro
Regan ayahnya Regina
Ayiek Sundoro
penasaran apa judul lagunya thor
Ayiek Sundoro
apa judul lagu ini
Ayiek Sundoro: aaawh makasi banget infonya
Author Amatir🍒: Tak selamanya selingkuh itu indah
total 2 replies
Heranyca Simsala
Bgmn pun ceritanya, Regina dan Alvino sama² Tak Jelas ini/Facepalm/
Alita Dewi
Luar biasa
Diah Andria
😂😂😂
Salim ah
astaga will,, kamu yg keterlaluan
dibantai trrus tp belum ada kata sah
seharusnya disahkan dulu lah
nambah dosa saja tau
Salim ah
astaga will,, kamu yg keterlaluan
dibantai trrus tp belum ada kata sah
seharusnya disahkan dulu lah
nambah dosa saja tau
Sintia Dewi
wkwkwk bisa2nya saat2 genting si will ngelawak segala nama orang stella disamakan dgn merk pengharum ruangan/Joyful/
Sintia Dewi
mulut sampek berbusa itu gimna ya/Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/ dikira ngocok telor apa sampek berbusa
Fredy: tergantung cara ngocok n telor yg gimn dulu mba 😂😂
total 1 replies
Sintia Dewi
km akan lebih merasa bersalh dan makin bersyukur krna ibu2 yg menolong km itu ibunya regina wanita yg dulu pacarnya tidur dgn mu selama 2th
Sintia Dewi
seimbang lah will bahkan posisimu lebih dr reka secara km kakak ipar reka dr pihak regina dan dr pihah wilona...
Salim ah
sama-sama durhakim😅😅😅
Sintia Dewi
tamara salah mulu deh..pas tau hamil aja lu acuh sm tamara bahkan kyk gk mau anak itu ada giliran udh ditinggal lu gk trima bawa pergi anaklu..edan si alvin inu
Sintia Dewi
kata2 dlm novel ini..."mungkin bisa se-amin tp jangan lupa kalian tidak se-iman", "jaga batas jangan sampai kelewat, klok lewat harus balik lg"," malu bertanya, kita balik lg"/Joyful//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
mama mertua yg lebih syang mantu ketimbang anakknya gw suka bgt/Chuckle//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
wah2 dulu aja lu manfaatin tamara biar hasratmu tersalurlam giliran tamara hamil krna ulahmu begitu teganya km alvin..udh tamara km kabur aja mulai semua dr awal..bukan sepenuhnya itu slhmu tp km yg menanggung semuanya sendiri.
Sintia Dewi
awas aja nantik anakmu persis kyk regina kepang dua, gigi ompong trus ingusnya meler2 apa msih bergidik jijik km/Joyful//Joyful//Joyful/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!