Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.
namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.
tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?
" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tempat Terlarang?
Di pagi yang cerah, terlihat seorang gadis tengah berjalan dengan suka cita di sebuah pasar yang sangat ramai.
setelah mendapatkan izin dari ayah dan ketiga kakaknya kini gadis itu tengah berjalan jalan dengan bersuka cita.
gadis yang memakai pakaian rakyat biasa namun terlihat mencolok karena kecantikan yang di miliki nya.
Pakaian Peony
banyak pasang mata yang melihatnya dengan berbagai tatapan. iri, terpesona, sinis dan masih banyak lagi.
" meri ayo ke toko itu, kelihatannya di sana sangat ramai. " ajak Peony pada pelayanannya meri.
" baik nona, tapi sebaiknya nona duduk lah di sini, biar saya yang membelikan makannya. " ujar meri sopan.
" ck kau itu, baiklah kau belilah makanan aku dengan dua prajurit ini akan jalan jalan. nanti aku kembali lagi ke sini. " ujar peony langsung pergi tanpa mendengar ucapan meri terlebih dahulu.
meri pun menghela nafas lalu mulai mengantri untuk memesan di toko yang ramai itu.
sedangkan peony asik berjalan jalan dan menikmati jajanan pedagang yang ada di pinggir jalan.
sedangkan dua prajurit di belakang nya hanya diam saja dan sesekali menatap tajam orang orang yang menatap sinis majikannya.
" nyam nyam enak sekali..... eh kalian mau? " tanya peony sembari menyodorkan dua buah sate pada dua prajurit yang mengikutinya sedari tadi.
" Terima kasih nona. " ucap mereka sembari mengambil makanan yang di berikan peony.
karena tidak baik jika menolak pemberian majikan, itu dianggap tidak sopan.
saat peony asik makan, tiba tiba pandangan gadis itu tertuju pada seorang gadis kecil yang tengah menangis sembari di pukuli.
dengan segera peony menghampiri gadis yang akan di pukul menggunakan balok kayu itu.
" dasar pencuri sialan!! enyah kau sampah masyarakat!! "umpat wanita bertumbuh gempal itu mengangkat balok kayu itu hendak memukulkannya dengan keras ke tubuh gadis itu.
Grepp..
dengan cepat peony menahan balok kayu itu dengan dua tangannya.
beberapa orang yang melihat itu pun terkejut, siapa orang yang berani melawan madam Gress.
" Apa yang kau lakukan?! " ucap wanita gempal bernama madam Gress dengan ketus.
" jangan memukul dia, dia kesakitan. " ucap peony lalu merebut balok kayu itu dan membuang nya ke sembarang arah.
" jangan ikut campur urusan ku!! jangan sok cari muka kamu! kau tidak tau jika gadis ini adalah gadis pencuri! sudah banyak warga yang di resahkan oleh ulah pencuri sialan ini! " ucap wanita itu menggebu gebu sembari menunjuk nunjuk gadis kecil yang tengah meringkuk kesakitan itu.
" berapa kerugian mu karena gadis itu? " tantang peony. wanita gempal itu pun tersenyum remeh.
" sepuluh koin perak." ucap madam gress dengan nada remeh.
dengan santai peony melempar dua keping emas di wajah madam gress. lalu tersenyum sinis.
" aku rasa itu sudah lebih dari cukup untuk orang dengan kalangan seperti diri mu. " ucap peony lalu beralih pada gadis yang tengah ketakutan itu.
tanpa memperdulikan wanita itu, peony melangkah mendekati gadis kecil yang tengah kesakitan itu.
" apakan sangat sakit? " tanya peony lembut
dengan pelan gadis itu mengangguk.
" jangan menangis, ayo kita obati luka mu. " ucap peony lalu menyuruh salah satu prajurit nya untuk menggendong gadis kecil malang tersebut.
" hah.... hah... hah... no-nona.... anda dari mana saja... saya benar benar kesusahan... mencari anda.... " ucap meri yang entah datang dari mana sambil ngos ngosan.
" maaf, tadi ada sedikit masalah. ayo bawa aku ke tempat berobat terdekat. " ucapan peony membuat meri mengenyit sebelum akhirnya menyadari ada seseorang yang di gendong oleh salah satu prajurit yang mengawal peony.
" astaga, siapa itu nona? " tanya meri bingung.
" sudahlah, nanti aku jelaskan. sekarang bawa aku ke tempat berobat terdekat. gadis ini butuh pertolongan. " ucap peony.
" anu nona... mmmm" terlihat meri ragu ragu untuk menyatakan nya. dan hal itu membuat peony penasaran.
" ck.. apa lagi! " tanya peony kesal karena meri membuang buang waktu padahal saat ini kondisi gadis itu cukup parah.
" maaf nona, tapi di sini tidak ada tempat seperti yang nona katakan. namun, ada satu tempat yang bisa membuat gadis ini sembuh seketika. "
" yasudah, kita ke sana sekarang. apakah tempatnya dekat? "
" tempat nya dekat, bahkan sangat dekat dari sini. tapi, saya rasa sebaiknya kita ke kediaman saja nona. karena tempat itu sangat terlarang. " ucap meri takut takut.
" hah? tempat terlarang? memangnya ada tempat seperti itu di sini? " tanya peony penasaran.
" eh? tentu saja ada nona. bahkan seluruh kerajaan tau jika tempat itu sangat berbahaya. "
" aku jadi penasaran dengan tempat itu, ayo kita kesana! " ucap peony antusias yang seketika membuat kedua prajurit dan meri pucat pasi.
" ta-tapi nona, sebaiknya kita pulang saja. "
" gak! kita ke sana sekarang! lagi pula gadis itu butuh perawatan, dan aku sangat penasaran dengan tempat itu. aku tak akan bisa tidur nanti malam jika tidak menuntaskan rasa penasaran ku. "kekeh peony
" tapi nona tempat itu sangat berbahaya.."
" kalo tempatnya berbahaya kenapa kau ceritakan? salah mu sendiri lah. sekarang aku sudah penasaran dengan tempat itu gara gara kau kan. pokoknya kita ke sana sekarang. " kekeh peony yang membuat meri dan dua prajurit hanya bisa pasrah.
kini terlihat mereka tengah berjalan menuju pinggiran hutan yang dekat dengan pasar.
tak lama kemudian terlihat sebuah istana yang gelap dan terlihat menyeramkan di depan mereka. istana yang tiga kali lebih besar dengan istana raja namun terlihat di selimuti aura ke suraman.
" waooo istana yang sangat indah! " ucap peony yang terpesona melihat keindahan istana itu.
namun tidak dengan meri dan dua prajurit itu yang bahkan terlihat sangat gemetar seakan itu adalah pintu neraka.
" hei kenapa kalian pucat pasi begitu? ayo kita masuk. " ucap peony yang langsung berjalan ke depan meninggalkan ketiga orang yang gemetaran ketakutan itu. dan gadis yang ditolong peony sudah pingsan sejak tadi.
" eh? kenapa tidak ada yang menjaga gerbang ini? " tanya peony bingung. pasalnya di istana ini sangat sepi seperti bangunan kosong namun sangat terawat.
" nona, se-sebaiknya kita pulang saja. ayo nona, tempat ini terlihat tidak beres. "ucap meri yang terlihat gemetar.
bahkan kedua prajurit itu pun sama gemetaran nya.
" ck.. kita sudah di sini, ayolah.. jika kalian tidak mau ikut biar aku yang masuk sendiri. " ujar peony yang langsung masuk ke dalam istana tersebut.
BRAKK!!
belum sempat meri dan dua prajurit itu masuk menyusul peony pintu sudah tertutup lebih dahulu.
Brak! Brak! Brak!
" nona! nona! anda baik baik saja? astaga! kenapa pintu ini tiba tiba tertutup?! " ucap meri histeris sembari menggedor gedor pintu itu diikuti kedua prajurit yang berusaha mendobrak pintu keras tersebut.
sementara didalam....
.
.
.
.
.
.
Bersambung........
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
Putra Mahkota konon...
buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃✌️✌️✌️
klo jatuh sakit....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪
angkat Aku jd Adik kalian biar kalian tidak rebutan lg...
buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣