Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Mendengar bantuan dari Selena, membuat Viano langsung menatap Baru dengan tatapan ingin menerkam. Baru sudah ketakutan melihat tatapan dari Viano.
“Emangnya kenapa? kenapa gue harus pindah?” Baru bertanya.
“Gue gak nyaman deket sama kakak kelas. Kan kita sama kakak kelas gak se level.” jawab Selena.
“Gak level? gak level gimana?” Dania ikut nimbrung dalam percakapan.
‘Apaan sih nih perempuan. lo itu gak diajak tau.’ batin Selena kesal dengan Dania yang sok asik.
“Kan kita itu gak terlalu famous disekolah ini kak.” jawab Selena.
Dania menggeleng tidak setuju, “bukannya kamu diawal udah famous?”
“Dia famous kenapa?” Agli jadi ikut nimbrung.
“Atau jangan jangan dia famous karena mau jadi pacarnya gue yah?” tebakan Agli benar benar tidak realita sekali. Gak mungkin Selena famous karena alasan itu.
Selena langsung menggeleng, “gue gak bakalan famous cuman gara gara itu.” jawab Selena.
“Dan kasih tau dong, dedek Selena famous karena apa?” Agli terlalu kepo sekali.
“Selena famous karena Lena pernah debat sama Viano. Karena itu Selena jadi trending topik satu sekolahan.” jawab Dania.
“Kalo karena itu mah yah pantes.”
“Emang trending topik waktu itu.”
Selena terdiam, begitu juga dengan yang lain. Tidak ada yang berbicara karena mereka semua fokus makan. Dania memperhatikan Viano yang masih fokus dengan makanannya.
“Vin.” Dania memanggil nama Viano. Viano mendongak menatap Dania.
“Lu free gak setelah pulang?” Dania bertanya.
Viano langsung menggeleng, “gak, gue mau basket.” jawab Viano.
Mendengar percakapan antara Dania dengan Viano, membuat Selena menoleh menatap calon tunangannya itu. ‘Si kembang desa bisa basket?’ batin Selena bertanya tanya.
“Eh bukannya nanti ada pembukaan eskul basket?” Agli tiba tiba menimpali.
“Heem.” yang begini jawaban Viano.
Selena dan temannya masih fokus dengan makanan mereka.
“Kalian ikut eskul apa?” Reven bertanya.
Selena dan Baru tetap diam, ‘dasar satu hati.’ geram auzi didalam hati.
“Kita bertiga ikut basket kalo Selena ditambah sama ikut cinematic.” jawab Auzi.
“Wah akhirnya satu eskul sama crush.” celutuk Agli.
‘Apaan nih kakak kelas ganjen.’ batin Selena kesal.
“Iya kak.” jawab Baru dan Auzi.
‘Aduh satu eskul sama Viano lagi.’ batin Selena.
“Nanti masuk jangan terlambat!.” ucap Viano.
Ketiganya hanya mengangguk, kalo melawan juga gak bakalan berani, kecuali Selena.
Selena rasanya mau langsung mengundurkan diri, gak mungkin setiap eskul harus bertemu dengan Viano.
“Vin.” Dania memanggil nama Viano.
Viano menatap Dania, “ada apa?”
“Vin, gue ikut lo yah.” pinta Dania kepada Viano.
Selena menatap Dania dengan tak percaya, bukannya Viano sudah menolak tadi? kenapa Dania masih mau ikut dengan Viano. ‘Dasar jadi cewek caper banget.’ batin Selena kesal dengan sikap Dania.
“Buat apa ikut gue?” Viano bertanya.
“Gue mau lihat anak basket latihan, plis yah gue ikut.” Dania benar benar memohon.
Viano menggeleng, “gak usah aneh aneh deh.” Viano menolak dengan cepat.
“Kan aku bisa bantuin lo Vin.” Dania masih merayu.
“Gak usah.” Viano masih menolak.
“Nanti kalo gak ada gue, yang mau bantuin lo siapa?”
“Nanti ada orang lain, tenang aja.”
Viano bangkit, melangkah meninggalkan semua orang didalam kantin. Melihat Viano yang melangkah terlebih dahulu, membuat Dania ikut ikutan bangkit.
“Guys aku pergi dulu yah.” Dania langsung meninggalkan teman temannya.
Akhirnya dua penggangu hari hari Selena sudah perlahan kembali kehabitat aslinya.
“Kak Agli sama kak Reven gak ikutan pergi?” Auzi bertanya.
Reven menggeleng, “kalo ikut mereka berdua bawaannya nanti iri.” jawab Reven.
“Kenapa jadi iri?” Baru ikut bertanya.
“Dania itu sweet banget kalo ada Viano, Dania selalu berada disamping Viano, bantu Viano atau apalah. Jadinya gue iri dan pingin cewek yang speknya dua belas sama Dania.” Reven kembali menjawab.
‘Ouh jadi udah dari lama yah Dania ngejar ngejar Viano? kalo gini ada alasan buat batalin tunangan itu.’ batin Selena senang.
“Kenapa harus iri? bukannya lo punya banyak simpanan yah?” Celutuk Agli.
Reven menatap kesal kearah Agli, Reven memukul pundak Agli. “Lo jangan jujur jujur napa!”
“Yah lebih baik jujur bukan? aneh lo.”
Selena bersama teman temannya hanya bisa geleng geleng kepala melihat perkelahian tidak bermutu antara Reven dan Agli ini.
Dania mempercepat langkah kakinya untuk sampai disamping Viano. Apa kata Siswa yang mengatakan jika Dania selalu ditunggu Viano saat melangkah? itu salah besar sekali. Saat disamping Viano, Dania susah menyamai langkah jengjang dari kaki Viano. Dania selalu berusaha untuk kelihatan berjalan disamping Viano.
“Vin, lo kenapa sih sekarang? berubah banget.” kesal Dania.
“Berubah gimana?” Viano masih melangkah, tidak berhenti hanya untuk berbicara empat mata dengan Dania.
“Berhenti dulu bisa kan? kita bicara.” Dania meminta untuk berhenti.
Viano menggeleng menolak permintaan dari Dania. Viano mau bertunangan dengan Selena, tidak mungkin Viano bersikap dekat dengan Dania.
“Sekarang kamu berubah banget, dulu kita deket loh.” Dania berusaha menggorek sedikit kenangan antara Dia dan Viano.
Viano menatap Dania dari atas sampai bawah. “Kalo lo melihat perbedaan itu, yah tinggalin gue dari sekarang.” setelah mengatakan ini, Viano melangkah terlebih dahulu meninggalkan Dania yang diam karena kaget dengan ucapan Viano. Dania sangat kesal, dahulu Viano tidak berani menolaknya sekarang kenapa Viano berubah?.
Bel pulang sekolah berbunyi, Selena dan Auzi langsung berganti pakaian, yang tadinya seragam harian sekolah sekarang berganti menjadi pakaian olahraga. Selena dan Auzi melaju ketengah lapangan. Bel peluit tanda eskul basket akan dimulai sudah berbunyi, Selena dan Auzi berlari takut kena hukuman. Siswi dan siswa yang ikut eskul basket berbaris rapi.
“Hari ini kita awali dengan perkenalan dulu, setelah itu kita bakalan ngasih tau tentang awal awalan permainan basket.” ucap Reven. Ditanggapi anggukan dari semua siswa.
Viano maju satu langkah, “saya Viano Alexander Ankara, ketua eskul basket sekaligus ketua tim basket putra sekolah ini.” ucap Viano.
Semua siswa langsung memberi tepuk tangan untuk Viano.
‘Jago juga ternyata yah si kembang kol.’ batin Selena.
“Saya Revendo, wakil ketua dan juga wakil ketua tim basket putra.” Reven ikut memperkenalkan diri. Kembali terdengar suara tepuk tangan.
“Sekarang waktunya kenalan dengan mbak mbak cantik.” ucap Agli.
Salah satu pembasket putri maju, “halo saya Anindytya, ketua tim basket putri. Salam kenal semuanya.” Anin menyapa semuanya dengan senyuman.
‘Wah gue lebih setuju Viano sama nih cewek.’ batin Selena.
Menurut Selena Anin ini lebih ke cewek soft beda dengan Dania yang kelihatannya mempunyai topeng. Tapi apa Anin juga suka dengan Viano?.
‘Yah pasti suka lah. Wajah Viano kan sebelas dua belas sama Jinan Ikon pasti kak Anin langsung falling love.’ batin Selena.
~~
Terimakasih sudah membaca.
Maaf yah author kalo update suka lama. Mohon dimaklumi karena author juga punya kesibukan sendiri direal life.