Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Siap-siap berangkat
Di sebuah kamar desain minimalis dengan gambar hello kitty, kini Tika sedang mendandani putrinya yang akan berangkat sekolah.
"Sini sayang, sama Ibu rapihin rambutnya," ucap Tika sambil mengambil sisir rambutnya.
"Baik Bu," jawab Chika.
Tika pun merapihkan rambut putrinya yang kini sedang duduk di meja rias. Kemudian mengucir kuda rambut Chika dan di depannya di sertai poni.
"Sudah beres nih, cantik sekali anak Ibu," puji Tika sambil menatap putrinya lewat cermin.
"Ya pastinya lah cantik Bu, kan Chika cewek Bu. Terus Chika punya Ibu cantik banget, jadi menurunkan kecantikannya terhadap Chika," ucap Chika sambil tersenyum.
"Kamu bisa saja Nak, sekarang kamu pandai bicara ya."
"Tentu harus pandailah Bu,"
"Emm ... tapi jangan pandai bicara saja, kamu juga harus pandai belajar, pandai menabung juga."
"Tentu saja Bu, itu harus dilakukan Bu."
"Baguslah kalau begitu. Ya sudah, karena sudah selesai dan siap untuk berangkat sekolah, mari kita sarapan pagi dulu," ajak Tika terhadap putrinya.
"Oke Bu. Ya sudah ayo Bu." ucap Chika saat sudah selesai memakai kantong sekolahnya.
Tika dan Chika pun pergi dari kamarnya, lalu berjalan menuju ruangan makan untuk sarapan pagi.
"Selamat pagi Ayah, selamat pagi Omah dan Tante Lisa," sapa Chika saat sudah berada di meja makan.
"Selamat pagi juga cucu Omah. Wah cantik sekali cucu Omah, dan semangat benar ya mau sekolahnya," ucap Bu Lena sambil manatap Cucunya.
"Tentu saja Chika harus semangat Omah, ini kan hari pertama Chika sekolah." ucap Chika sambil tersenyum terhadap Omahnya.
"Baguslah kalau begitu! Ya sudah, ayo kita sarapan pagi," ajak bu Lena.
Mereka pun kini sedang menikmati sarapan paginya.
*
"Saya permisi dulu ya Bu, mau berangkat ke kantor." ucap Chandra saat sudah selesai sarapan paginya dan sambil menatap Ibunya
"Iya silahkan Nak, hati-hati dijalannya ya Nak."
"Iya Bu." Jawab Chandra,"Oya sayang, Ayah pergi dulu kerja ya. Ingat jangan nakal di sekolahnya, dan jadilah anak penurut dan anak pintar," ucap Chandra sambil menatap putrinya lalu tersenyum dan mencium lembut pucuk rambut Chika.
"Iya Ayah, silahkan! Hati-hati dijalannya ya Ayah." ucap Chika.
"Pastinya anak Ayah yang cantik. Ya sudah Ayah pergi dulu ya." ucap Chandra lalu sekilas menatap Tika yang masih sarapan pagi kemudian beranjak dari tempat makan dan berjalan menuju mobil miliknya untuk pergi berangkat ke kantor.
Tika pun menatap punggung suaminya yang kini sedang berjalan menuju keluar rumah dengan perasaan kecewa.
'Kenapa suamiku kini jadi berubah? Bahkan Mas Chandra pergi begitu saja tanpa berpamitan kepadaku. Apa salahku terhadap suamiku?' guman Tika di dalam hati ada perasaan sakit saat melihat punggung suaminya.
"Ya sudah Bu, Tika juga permisi dulu ya mau berangkat untuk melamar pekerjaan," ucap Tika sambil menatap Ibu mertuanya.
"Ya sudah sana saja pergi! Ibu doain agar kamu cepat dapat kerjaan ya." ucap bu Lena sambil menatap sinis Tika.
"Iya Bu, terima kasih atas doanya." Tika sambil tersenyum terpaksa.
"Ya sudah sayang, Ibu berangkat dulu ya. Kamu jangan nyusahin Omah ya, dan ingat jadilah anak yang sopan, jujur serta jadilah orang yang suka menolong." ucap Tika sambil menatap putrinya dan mencium pucuk rambut Chika dengan lembut.
"Iya siap Bu."
Tika pun pergi meninggalkan Chika, Ibu mertua dan adik iparnya yang masih berada di meja makan.
"Lisa juga pergi kuliah dulu ya Bu," ucap Lisa.
"Iya silahkan sayang. Hati-hati dijalannya ya Nak," ucap bu Lena sambil menatap putrinya.
Lisa pun mencium punggung tangan Ibunya dan berkata kepada Chika,"Tante berangkat dulu ya sayang, jadilah anak pintar dan baik dalam hal apapun."
"Iya siap Tante." jawab Chika.
"Ya sudah Tante berangkat dulu ya," ucap Lisa sambil berjalan menuju keluar rumah dan masuk ke dalam mobil miliknya.
"Sekarang, ayo kita berangkat sayang," Ajak bu Lena terhadap cucunya.
"Siap Omah, ayo!"
Bu Lena dan Chika pun pergi menuju mobil yang di supirin oleh Pak Jaya. Setelah bu Lena dan Chika berada di dalam mobil, dan keadaan sudah siap. Dengan segera pak Jaya pun menjalankan mobilnya menuju sekolah Chika.
**Bersambung ....