kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
ketiga security pun menoleh secara bersamaan " Bu mindi !"
para security kaget ,mengapa manajer Mall bisa ada di situ.
" apa yang kalian lakukan pada pelanggan Vip kita !" Mindi menegur ketiga security tersebut.
para security saling bertatapan " Pelanggan Vip ?". keringat dingin mulai mengucur di punggung mereka bertiga.
sebelumnya Mindi melihat dari kejauhan ada kerumunan saat dia akan pergi makan Siang, dia kemudian mendekati kerumunan untuk memastikan apa yang terjadi.
saat dia sudah dekat ,dia terkejut jika pemilik Axel Capital akab di usir dari Mall tersebut, Mindi tahu Brian pemilik Axel Capital ,karena Restu Mall termasuk bagian dari Axel Capital, bos Restu Mall sudah mewanti - wanti Mindi untuk mengingat wajah Pemilik Axel Capital lewat foto yang dia berikan, maka Dari itu Mindy langsung bergegas menghampiri Brian.
sebelum keterkejutan Ketiga Security berkahir ,tiba - tiba Mindi membungkuk Hormat " Tuan Axel ..Maaf atas kejadian yang tidak mengenakan ini ,saya mewakili Restu Mall untuk meminta maaf pada anda secara tulus !".
Booommmm
Seketika suara keremunan pecah.
" apa ini, Manajer Restu Mall memberi hormat pada pria itu ?"
" benar apakah kedudukannya lebih besar dari Keluarga Sasongko ?"
" Mungkin kamu benar !"
" tunggu dulu ..kayaknya aku tidak asing dengan pemuda itu !"
" astaga.. di..dia Axel Brian pemilik Axel Capital !"
" Kasihan keluarga Sasongko, melahirkan pewaris idiot !"
Semua orang mulai berbalik arah menggunjingkan sebastian, mereka membodoh - bodohi Sebastian karena berani menyinggung taipan terbesar di brebes.
Sebastian yang mengenal Mindi langsung bertanya " Nona Mindi .. apakah anda tidak salah orang ?"
Mindi mengerutkan keningnya " apakah kamu buta, kamu tidak mengenali beliau ?" Mindi menunjuk Brian.
Sebastian bukan orang yang suka dengan berita ,dia hanya menerima perintah dari ayahnya ,jadi dia tidak tahu apa - apa tentang Brian, Sebastian terlalu di manjakan orangtuanya ,makanya dia menjadi orang yang bodoh dengan pergaulan.
Mindi kemudian menatap ketiga security " seret dia keluar dari sini, saya tidak mau melihat dia di Restu Mall !" Mindi menunjuk Sebastian.
Ketiga security langsung memegangi tangan Sebastian " ayo ikut kami keluar !"
sebastian mengibaskan tangannya " lepaskan.. aku bisa berjalan sendiri !, dan kamu ,aku tidak akan melupakan kejadian ini !, Sebastian menunjuk Brian kemudian pergi.
Mindi tersenyum ke arah Brian " Tuan sekali lagi saya minta maaf atas kejadian ini, kalau boleh tahu, Tuan ingin membeli apa biar saya sendiri yang akan melayani Tuan !"
Mindi kemudian menatap security dan kerumunan " kalian kembalilah bekerja seperti biasa, dan untuk para pelanggan mohon maaf atas ketidak nyamanannya !"
Mindi membungkuk sopan pada orang - orang yang berkerumun, mereka berangsur angsur meninggalkan tempat itu.
Brian bertanya pada pelayan toko " Aku ambil dua kalung Rose Diamond itu !"
tanpa basa - basi Brian langsung memberikan black card pada Mindi, dia tidak mau berlama - lama di depan toko tersebut.
pelayan Toko ternganga , dia melihat Brian seperti sedang membeli sepotong kue, tanpa memikirkan harganya.
Mindi menegur pelayan yang sedang bengong " kenapa kamu masih diam !, cepat bungkus pesanan Tuan Axel !"
" tidak usah di bungkus, kemarikan kalung itu !" Brian berkata dengan acuh.
pelayan pun menuruti kemauan Brian " ini Tuan ..!"
Brian mengambilnya , dia langsung berdiri di belakang Tanti dan memakai kannya " ini untukmu sayang ."
wajah Tanti merah merona " terima kasih sayang ", Tanti langsung mengecup Brian .
kemudian Brian menghampiri Sindi " berbaliklah..!"
Sindi hanya mengangguk ,dia menuruti ucapan Brian.
Brian kemudian memakaikan kalung Rose Diamond untuk Sindi , dia berbisik " jangan pernah pergi lagi !"
Sindi membalikan badan ,matanya berkaca - kaca ,dia sangat bahagia saat mendengar Brian mengucapkan itu " aku janji ,aku tidak akan pernah melakukan hal bodoh lagi !"
Sindi memeluk Brian air matanya menetes, dia terisak bahagia karena bisa berkumpul kembali dengan Brian.
Brian membalas pelukan Sindi, dia mengusap puncak kepala Sindi, Tanti yang melihat itu jafi terharu .
Dia menghampiri mereka dan ikut berpelukan " apa kalian melupakan aku !"
Sindi dan Brian tertawa dengan tingkah Tanti, kemudian mereka tertawa bersama setelah melepas pelukannya.
Mindi yang dari tadi memperhatikan ,saat dia mau mengembalikan Black card,dia tidak berani mengganggu kemesraan mereka.
dia dari tadi hanya menunggu dengan sabar di sebelah mereka.
saat mereka sudah selesai dengan dramanya, Mindi buru - buru menghampiri mereka .
dia menyodorkan Black Card Brian dengan sopan " terima kasih Tuan Axel.. silahkan datang kembali jika anda butuh sesuatu."
Brian hanya tersenyum, mereka kemudian pergi dari toko tersebut .
setelah mereka pergi Mindi berkata, dia menunjuk pelayan Toko yang melayani Brian " kamu nanti ke ruanganku, aku sendiri yang akan memberimu bonus !"
Pelayan Toko menjawab dengan bersemangat " baik Nona Mindi !"
Pelayan toko tersebut sangat bahagia karena dia telah menjual barang yang begitu mahal , satu buah saja 600 juta jika dua buah 1,2 Milyar, dia tidak bisa membayangkan berapa persen yang akan dia dapatkan untuk bonusnya.
Brian dan kedua wanitanya memasuki Mobil , Tanti dan Sindi saling pandang memegangi kalung pemberian Brian dengan tersenyum.
Brian yang duduk di depan Bertanya " apa kalian lapar ?"
Tanti menjawab " iya nih kami lapar sayang .." Tanti mengelus - elus perutnya yang ****.
Sindi terkekeh " kamu ini tidak berubah dari dulu ,kalau ada yang bertanya lapar atau nggak pasti kamu bilang iya !"
Tanti tesenyum kecut " hihihi.. kamu memang paling tahu tentang aku ."
Brian hanya menggeleng melihat tingkah kedua wanitanya, sambil tersenyum, dia kemudian melajukan Mobilnya menuju Restoran Yang di miliki Axel Capital, dia tidak mau kejadian seperti tadi terjadi jika dia menuju Restoran secara acak.
mereka sampai di Lexi Resto, Lexi Resto merupakan salah satu Restoran yang langsung di bawah naungan Axel Capital, Lexi Resto menyediakan menu clasic asli indonesia, jadi itu akan cocok untuk lidah orang desa seperti Brian.
Mereka duduk di meja yang paling pojok, karena Brian tidak mau mencolok di hadapan karyawannya.
pelayan menghampiri mereka membawa buku menu dan menyodorkan ke mereka " silahkan Mas, Mba mau pesan apa ?"
Brian memilih pertama " Ikan Gurame sambal rica -rica, bebek panggang sama sop iga sapi !"
Pelayan itu mencatat dan bertanya pada Tanti " kalau mbanya ?"
Tanti menjawab " Samain aja, minumnya jus jeruk aja !"
Sindi juga memesan hal yang sama dengan Tanti, beberapa menit kemudian Hidangan yang mereka pesan sampai, mereka melahap hidangan yang ada di meja sampai ludes tak tersisa.
mereka sesekali mengobrol dan bercanda bersama , kecanggungan Brian dan Sindi sudah mulai menghilang, mereka sudah menjalankan hubungan segitiga dengan baik, tanpa ada yang mengeluh satu sama lain.
Sindi tentunya sangat senang dengan Brian yang sudah mulai menerimanya, dia merasakan kehangatan mereka dulu telah terjalin kembali, walaupun sekarang Sindi harus berbagi dengan Tanti, dia tidak mempermasalahkannya ,toh Tanti juga bukan tipe Cewe yang egois, mereka bisa saling mengisi kekurangan mereka untuk memberikan kebahagiaan untuk Brian.
kesan nya aneh nama bule tp gk bisa bahasa inggris