NovelToon NovelToon
My Highschool Sweetheart

My Highschool Sweetheart

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis
Popularitas:503k
Nilai: 4.8
Nama Author: PimCherry

Mia Pranata, seorang gadis yang sangat mencintai seorang pria bernama Azka Abraham Williams.

"Aku tulus mencintainya, hingga aku terus bertahan. Namun, kamu telah melempar kotoran ke wajahku, maka di titik itu aku menyerah," Mia Pranata.

Mia adalah gadis ceria yang selalu ada di sisi Azka setiap hari, hingga membuat Azka menjadi jengah dengan apa yang Mia lakukan. Makian dari Azka pada akhirnya membuat Mia pun menjauh.

Azka kini merasa kehilangan perhatian Mia, sehingga membuat dirinyalah yang mendekati Mia. Apakah Mia akan menerimanya kembali setelah semua yang terjadi? ataukah Mia akan menjauh dari Azka selama-lamanya?

Disini juga akan dilanjutkan cerita David Asher dan Alvin Frederick yang berawal dari novel "Amelie Sang Penjaga Jodoh"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERASA SAKIT

Azka yang tahu Amelie pergi ke Mall bersama Abigail dan Mia, akhirnya mengikuti mereka. Ia rela bolos dari kuliah, hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Di dalam Mall, Azka berjalan dengan memberi jarak pada rombongan Amelie. Ia menggunakan masker dan topi. Saat ia melihat Amelie dan Abigail sedang sibuk sendiri dengan obrolan mereka, ia menarik pergelangan tangan Mia dan mengajaknya pergi dari sana.

"Hei!" teriak Mia yang tiba tiba pergelangannya ditarik.

Mia melihat ke arah depan dan melihat tubuh tinggi yang berjalan di depannya. Ia tahu siapa pemilik tubuh itu, meskipun ia jarang melihatnya.

Mia berusaha berhenti dengan menarik tangannya, dan menghempaskannya agar genggaman Azka terlepas. Namun karena Azka terlalu kuat memegangnya, malah membuat tubuh Mia tidak seimbang dan akan segera bertemu dengan lantai.

Azka langsung menarik tangan Mia dan meraih pinggang gadis itu hingga tubuh mereka kini berdekatan. Mia yang tersadar langsung mendorong Azka untuk menjauh, tapi Azka sama sekali tidak bergerak. Ia melihat ke arah Mia.

"Aku ingin bicara," ucap Azka.

Mia yang tak pernah mendengar Azka berkata lembut padanya langsung menatap mata Azka. Mia mulai merasa ada sesuatu yang salah dengan Azka.

"Bicaralah, tapi lepaskan aku!" Azka akhirnya melepaskan pelukannya, kemudian ia langsung meraih tangan Mia dan membawanya ke sebuah resto yang terdapat di dalam Mall itu.

"Cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu," ungkap Mia sambil menolehkan pandangannya ke arah lain.

"Apa kamu membenciku?" tanya Azka tiba tiba. Mia mengerutkan alisnya seakan bertanya tanya atas pertanyaan Azka.

"Sepertinya itu urusanku, kamu tidak perlu tahu," jawab Mia.

Melihat wajah Mia yang tak bersahabat dengannya, membuat hati Azka terluka. Ia rindu pada wajah Mia yang selalu menatapnya dengan senyuman.

"Aku perlu tahu," ucap Azka.

Mia menatap mata Azka, "Aku sudah memaafkanmu. Aku juga sudah menjauhimu sesuai permintaanmu. Jadi tolong jangan muncul di depanku lagi. Anggap kita tidak saling mengenal."

Baru Mia akan melangkah pergi, Azka kembali meraih pergelangan tangan Mia, "Maafkan aku."

Mia menoleh ke arah Azka. Ia tak percaya seorang Azka Abraham meminta maaf.

"Aku minta maaf. Maaf karena telah melempar makanan pemberianmu, maaf karena telah berkata kasar dan ... maaf karena telah menciummu."

Wajah Mia seketika memerah mengingat ciumannya dengan Azka. Azka masih memegang pergelangan tangannya dan kini melihat ke arahnya.

"Aku sudah memaafkanmu. Aku pergi dulu," Mia akhirnya meninggalkan Azka. Ia harus segera pergi karena ia tak ingin terlalu lama bersama Azka. Sementara Azka menatap kepergian Mia dengan tatapan sendu.

*****

Mia merapikan barang barang yang akan dia bawa kembali ke Munich. Mia masih teringat dengan ucapan Azka tadi siang.

Aku minta maaf. Maaf karena telah melempar makanan pemberianmu, maaf karena telah berkata kasar dan ... maaf karena telah menciummu.

Masih ada keraguan di dalam hati Mia. Bukan apa apa, ia hanya tak ingin jatuh ke lubang yang sama dua kali. Mia takut Azka hanya berpura pura baik padanya hanya untuk kembali menyakitinya. Bisa saja Azka marah padanya karena ia telah 2 kali menampar laki laki itu. Bukankah gengsi Azka sangat besar?

Kini ia sudah berada di bandara bersama dengan keluarga Argantara dan juga keluarganya.

"Hati hati sayang. Jangan lupa telepon Mami setelah kamu sampai di sana," Rosa mengelus rambut Mia, putri bungsunya.

"Siap Mam! Aku ke toilet dulu," Mia pun pergi lebih dahulu ke toilet. Ia tak ingin ke toilet lagi ketika sudah di pesawat.

"Mi ...," Mia menoleh ke asal suara ketika ia baru saja keluar dari toilet.

Azka?

Azka menghampiri kemudian memegang tangan Mia dengan kedua tangannya, "Mi," sesaat Azka berhenti berkata kata.

"Aku harus kembali, Az. Pesawatku akan segera berangkat."

Tiba tiba Azka memeluknya, mengeratkan tubuh Mia ke tubuhnya, "Az ..."

"Sebentar saja. Biarkan aku seperti ini sebentar," Azka mengecup pucuk kepala Mia, "sekali lagi maafkan aku. Maaf jika kamu tidak nyaman dengan keberadaanku saat ini. Aku merindukanmu."

*****

Di dalam pesawat, Mia termenung. Ia masih bisa merasakan pelukan yang diberikan Azka. Semua terasa seperti mimpi.

"Apa dia benar benar berubah?" gumam Mia.

Mia memejamkan kedua matanya. Ia tak ingin percaya dengan mudah, tapi hatinya serasa ingin melonjak gembira.

Sesaat setelah ia sampai di bandara di Kota Munich, Mia menyalakan kembali ponselnya. Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya dari nomor yang tidak ia kenal.

Hubungi aku kalau kamu sudah sampai. - Azka.

Sebuah senyuman terukir di wajah Mia, karena sebuah perhatian yang diberikan oleh Azka. Bolehkah kini Mia berharap lebih pada Azka?

*****

3 bulan berlalu sejak Mia kembali ke Munich. Ia sudah kembali dengan aktivitasnya sehari hari. Kuliah, kuliah, dan kuliah memenuhi jadwalnya. Belum lagi latihan bela diri yang ia ambil, benar benar telah menguras energinya.

Setelah sampai di apartemen, Mia biasanya akan duduk di sofa terlebih dahulu untuk menetralkan nafasnya. Ia memang tidak diperbolehkan untuk terlalu lelah. Mia mengambil tabung oksigen kecil miliknya, dan diletakkan menutupi hidung dan mulutnya.

Mia kemudian membersihkan diri dan makan malam. Hari ini ia sedang malas sekali memasak, selain karena lelah, bahan mentah di kulkas juga sudah habis. Ia terlalu sibuk hingga belum sempat berbelanja. Ia mengambil mie instan dan mulai memasaknya. Setelahnya ia duduk di depan televisi dan menikmati makanannya.

Azka selalu mengirimkan pesan singkat padanya. Mulai dari mengucapkan selamat pagi, menanyakan apakah ia sudah makan atau belum, serta ucapan selamat tidur ketika hari sudah malam. Mia mulai terbiasa dengan semua itu. Meskipun begitu, ia tak ingin menganggap lebih hubungannya dengan Azka, meskipun ia sedikit memiliki harapan.

Mia mengganti channel TV beberapa kali, tapi tetap saja tak ada yang menarik. Hingga ia sampai pada berita entertainment di mana ia melihat wajah yang sangat dikenalnya.

Mia terus menonton sambil menghabiskan mie instant cup miliknya. Ia sebenarnya tak suka dengan acara gosip dan semacamnya, tapi begitu melihat di layar ada wajah yang sangat ia kenal, ia pun mendengar dengan seksama.

Mia menganga ketika mendengar apa yang dikatakan oleh pembawa acara tersebut. Ia tak menyangka bahwa teman seangkatannya di Williams School bisa melakukan hal seperti itu, bahkan masih bisa tersenyum dan tertawa saat diwawancara.

"Kamu memang hebat Lucia. Aku sungguh salut. Kamu bisa menghadapi segala cemoohan dan masalah yang menderamu dengan tersenyum dan tertawa," guman Mia sambil menghela nafasnya.

Namun, baru sekejap ia berkata seperti itu, ia kembali menganga ketika melihat Azka berada di samping Lucia. Lucia tersenyum kepada Azka saat kembali menanggapi pertanyaan demi pertanyaan yang diberitakan oleh wartawan.

Hati Mia tiba tiba terasa sakit saat melihat hal itu. Ia langsung mematikan televisi, kemudian meletakkan mie instannya begitu saja di atas meja. Ia tak lagi melanjutkan makannya.

1
Ezra Sumadi
Lumayan
Ezra Sumadi
Kecewa
Ita Sinta
rasain
Ita Sinta
azka kasar
NengAcih
kasian kamu Emma 🤣🤣
sakura
..
Difa Aghnian
bagus sekalii aku sukaa!!
PimCherry: Terima kasih Kak 🧡🙏
total 1 replies
Rabiah Windi
haaa senjata makan tuan
Jul Panjul
md
Ita rahmawati
otw ke ligh 🤣
Ita rahmawati
tau² udh 4 thn
Ita rahmawati
astaga, mereka lg ngapain sih 🤣🤣
Ita rahmawati
seru
Ita rahmawati
ternyta bner si billy
Ita rahmawati
siapakah itu yg minum obatnya,,apakah billy ya yg ternyta mantannya emma
NengAcih: billy itu mantannya angel GK sih
total 1 replies
Ita rahmawati
hamil mgkin mia nya
Ita rahmawati
david 🥰🥰🥰
Ita rahmawati
emma sm billy kah,,tp emma udh punya kekasih ding 🤔🤔
Ita rahmawati
kirain cwe yg dicari david trnyata emma gk tauny bkn 😁
Ita rahmawati
emma in sekretarisnya david ya,,temennya leon kan,,rada bingung aku 🤔🤔🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!