NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

POV KIRAN

Waktu berjalan begitu cepat, hati ini makin terasa kosong kala ku lewati tiap detik waktu hanya sendirian, benar-benar seorang diri.

Meski aku memang menghindari mas Alfath, tapi aku tak bisa bohong, hati kecilku selalu berharap mas Alfath datang dan membawaku lari.

Tapi sepertinya itu hanya keinginanku sendiri, nyatanya setelah kepindahan ku ke rumah mbak Riri, mas Alfath benar-benar tak pernah menghubungi, padahal bukan hal yang sulit baginya untuk mencari aku.

Jika tak bisa ditemui di rumah, harusnya dia datang ke tempat ku kerja.

Ah, menyadari itu, lagi-lagi aku tersenyum getir.

Sepertinya kini aku memang harus melupakan mas Alfath. Akhirnya kami menjalani hidup sendiri-sendiri. Melupakan semua janji dan mengubur semua kenangan.

Kembali ku memandangi pantulan diriku di dalam cermin.

"Cantik." Ujar mbak Tika, ia memandang kagum pada riasan yang ku gunakan hari ini. Bahkan mas Fahmi memintaku untuk menggunakan hijab pula.

Sempurnalah hari pernikahan ini bagi mereka.

"Nanti setelah mas Aslan selesai membaca ijab kabul, baru mbak Kiran keluar ya." ucap si pemandu acara, entah aku tidak tahu siapa namanya.

Aku menoleh ke arah pintu, ketika terdengar pintu itu dibuka oleh seseorang. Bude Yuli masuk, ku lihat terus langkahnya yang mendekat sampai ia duduk di kursi sebelah, ternyata Bude datang seorang diri. Ku pikir Maya akan ikut masuk.

"Masya Allah, cantik sekali menantu Umi." bangga bude Yuli, ia bahkan mengelus punggungku lembut, dengan bibirnya yang terus tersenyum memancarkan kebahagiaan.

Bude Yuli lalu menarik kursi dan duduk disebelahku, sementara mbak Tika beranjak keluar. Kini tinggalah aku berdua dengan bude Yuli di kamar pengantin ini.

"Ran, Umi bahagia sekali hari ini. Umi tidak menyangka, takdir menjadikan kamu menantu Umi. Dari kamu lahir sampai sedewasa ini, Umi selalu memperhatikan kamu ..." ucap bude Yuli, dengan menatapku intens.

"Insya Allah, Umi akan menjadi pengganti ibumu. Umi akan menyayangi kamu layaknya seorang anak, bukan hanya sebagai menantu." Jelas bude Yuli, dari tatapannya itu aku merasa ada kejujuran.

Seolah ia benar-benar ingin menjadi pengganti ibu, ibu yang hadir diacara pernikahanku.

Dadaku sesak, takala mengingat hal itu. Bapak dan ibu sudah tidak ada disini lagi, mendampingiku disini, di hari ini.

Tanpa sadar, satu tetes air mataku jatuh kepangkuan.

"Jangan menangis." ucap bude Yuli cepat, ia bahkan langsung memeluk tubuhku erat. Memberi ketenangan.

Mendapati perlakuam tulus dari Bude, hatiku terenyuh. Tersentuh dan mulai membisikkan sesuatu tentang menerima pernikahan ini.

Ya Allah, apakah ini pertanda bahwa aku harus menerima pernikahan ini? tapi bagaimana dengan Maya?

Maya, Maya, Maya. Tiap kali aku mengingat dia, aku kembali sadar. Pernikahan ini hanyalah status, nyatanya aku tidak benar-benar berumah tangga.

"Ran, umi tahu, ini sulit bagimu untuk menjadi istri kedua. Tapi saat Aslan sudah mengucapkan ijab kabul dan menikahimu, maka Aslan bukan hanya milik Maya. Tapi juga milikmu, suamimu. Jadi umi mohon, terimalah Aslan dan pernikahan ini dengan hati yang terbuka. Dengan begitu kalian tidak akan saling menyakiti."

Lagi, air mataku kembai menetes saat bude selesai menasehatiku. Seolah bisa membaca isi hati, bude langsung memberikan jawabannya tepat sesuai kegelisahanku.

Aku tak kuasa untuk menjawab, aku hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

Lalu diluar dugaanku, bude Yuli mengambil selembar tissue dan menghapus air mataku pelan. Ia benar-benar memperlakukan aku dengan baik.

Aku tersenyum, seolah ada beban yang tiba-tiba hilang.

"Mulai sekarang jangan panggil bude Yuli lagi, tapi Umi," ucap Bude yang mulai kembali tersenyum seperti saat awal datang tadi.

"Iya, Umi." jawabku canggung.

Samar-samar, kami berdua mendengar jika sebentar lagi ijab kabul akan di kumandangkan.

Hatiku mendadak berdebar tak menentu. Aku bahkan tidak menyangka, jika debaran ini bisa kembali hadir.

Mbak Tika dan mbak Riri datang, meminta umi Yuli untuk mendampingi Alsan. Sementara mereka berdua tinggal disini, menemani aku dan nanti mendampingi aku untuk keluar.

Bismilahirohmanirohim. Ucap Aslan dan ku dengar jelas ditelinga.

Mbak Tika dan mbak Riri memelukku dari kedua sisi, sementara aku hanya meremat kedua tangan dipangkuan. Tangan yang sudah penuh dengan keringat dingin.

Saya terima nikah dan kawinnya Kirana Putri binti almarhum Muhammad Yusuf dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!

Sah?

SAH!

Alhamdulilah.

Aku menutup mata, lagi, entah kenapa cairan bening itu kembali jatuh begitu saja.

"Alhamdulilah, selamat ya Ran. Mbak bahagia sekali hari ini," ucap mbak Tika sesenggukan, ia menangis, sama sepertiku.

Ah sial! kenapa aku harus menangis? kenapa aku harus haru? kenapa hatiku jadi selemah ini.

"Selamat Ran." ucap mbak Riri dan aku hanya menjawab dengan senyuman.

Tak lama, ada seseorang yang masuk ke dalam kamar dan memintaku untuk keluar.

Dengan perasaan yang tak menentu, akhirnya aku bangkit, berdiri dan perlahan berjalan keluar menuju meja ijab kabul di halaman rumah mas Fahmi. Ya, kami memang menggelar acara pernikahan di rumah ini. Pernikahan yang mewah, layaknya ini adalah pernikahan sepasang kekasih yang saling mencintai.

Deg! kenapa dengan jantungki ya Allah? kenapa aku begitu gugup menatap mata lelaki itu.

Aslan terus menatapku dengan tatapan entah. Belum sempat aku mengerti arti dari tatapan itu, tapi mataku sudah menangkap sesuatu yang lain. Maya duduk tak jauh dari Aslan, hanya terhalang oleh Umi Yuli.

Seketika itu juga, kesadaranku kembali menguasai.

Ya, untuk apa aku mencari-cari tentang tatapan itu, semuanya sudah jelas. Hanya tatapan untuk seseorang yang akan membantunya mendapatkan anak.

Entah kenapa, menyadari itu dadaku terasa sesak, tak terima. Merasa diriku tak ada harganya dimata mereka.

Dengan pikiran yang berkecamuk, akhirnya kini aku duduk disebelah Aslan. Lelaki beristri yang kini sudah mejadi suamiku juga. Suami yang sah secara agama dan negara.

"Silahkan Mbak Kiran, dicium tangan kanan suaminya, takzim sebagai bentuk rasa hormat. Kini Mas Aslan sudah sah menjadi suami mbak Kiran, menjadi imam pemimpin rumah tangga," ucap pak Umar, penghulu kami.

Aku menurut, saat Aslan mengulurkan tangannya, ku terima dan kucium dengan takzim.

Tangan ini, benarkah menjadi imamku?

Tak ku sangka, setelah aku mencium tangannya, Aslan menahan kepalaku dan ia mencium keningku sekilas. Aku yang terkejut hanya bisa pasrah dan tak bisa menolak.

Sesaat aku benar-benar merasa seperti pengantin sungguhan, hingga suara merdu menyeruak masuk ketelingaku.

"Selamat ya Mbak," ucap Maya pelan, ia berbisik ditelingaku dan membuat gerakan seolah memeluk memberi selamat.

Bukannya senang, aku malah jadi tak karuan. Karena telingaku tak tuli, aku mendengar ketika para tamu undangan mulai berbisik-bisik.

Menggunjingku.

Mentang-mentang gagal nikah, sekarang dia jadi perebut suami orang.

Nggak nyangka ya, tetangga sendiri ditusuk dari belakang. Sabar sekali Maya.

Jangan-jangan selama ini dia sudah mengincar Aslan.

Huh! aku hanya bisa menghela napas, ku lihat Aslan dan Maya secara bergantian, keduanya tersenyum, seolah tak mendengar apa-apa.

Ya Allah, aku benar-benar membenci hari ini.

1
Liiee
tanya dulu dasar sodara gak guna
Liiee
kwajiban woi,,
Liiee
krempeng yaa,,
Liiee
jangan mau,,
Liiee
Luar biasa
Liiee
curiga Aslan udah punya rasa sejak awal
Liiee
munafik banget sumpah, sok berhati malaikat tapi aslinya iblis
copai
Sama kayak aku. Usiaku lebih tua 2 th dari suami
Sanjaria Abubakar
mantap 👍
Sanjaria Abubakar
semoga Maya keguguran Thor enggak adil dia bahagia
Sanjaria Abubakar
sok baik ternyata setan
copai
😚😚😚
copai
Keren Agung...
Gentle banget
copai
Semoga Kiran segera bertemu lg sama Aslan
copai
Luar biasa
copai
lanjut
copai
Hadiroh
Selalu keren
Dessy Rinda
br baca eposide 1 aja udh bgs jln ceritanya...keren bngt kak lunox's
Nona QueenRa
seruuu suaminya idaman sekali
Maria Kilis
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!