BAD?

Esok harinya, dihari minggu libur sekolah, Rava dkk sudah menunggu Mike disebuah restoran ditengah mall. Didalam ruangan VIP yang dipesan oleh Rava untuknya dan yang lain, mereka tengah menunggu Mike untuk datang.

Tak selang beberapa kemudian, Mike datang dengan pakaian santainya yang masih terkesan nerd, padahal dia sedang tidak berada disekolah.

"Dateng juga lu." Ucap Dion.

"Iya, kan udah janjian." Jawab Mike.

"Baju lu masih itu itu aja." Ucap Arka.

"Iya lah, emang mau pakek baju yang gimana, kan udah biasa pakek baju kayak gini." Ucap Mike menjawab.

"Udah pinter ngejawab lu sekarang ya." Ucap Rava.

"Kan kalian juga yang ngajarin." Jawab Mike lagi.

"Iya juga." Ucap Rava terkesan cengoh.

"**** jangan dipeliara." Ucap Audery membatin.

"Biarin dong, mana tahu bisa beranak binak, kan gw yang untung." Jawab Rava membalas dengan membatin.

Audrey hanya memutar bola matanya menanggapi balasan sang kakak yang terkesan membegogan diri sendiri.

"Udah siap lu?" Tanya Rava pada Mike.

"Siap apa?" Tanya Rava yang tidak mengerti.

"Jawab aja, siap kaga?" Ucap Rava memaksa untuk dijawab 'iya'.

"Iya deh siap, meskipun nggak tahu harus ngapain." Ucap Mike meng iya kan.

"Ok, sekarang giliran lu, Dek." Ucap Rava pada Audrey.

"Hmmm." Ucap Audrey langsung berdiri, pergi menggandeng Mike keluar restoran.

"Kita mau kemana?" Tanya Mike.

"Beli baju buat lu." Ucap Audrey.

"Buat apa?" Tanya Mike lagi.

"Ubah penampilan lu yang kayak nerd, biar keren." Jawab Audery tanpa melihat wajah Mike, ia terus berjalan lurus kedepan dengan tangan yang masih menggandeng tangan Mike.

"Udah sono lu pilih." Suruh Audrey setelah masuk kedalam toko baju.

"Pilih yang kaya gimana? gw nggak ngerti." Ucap Mike.

Huft, Audrey menghembuskan nafasnya melihat setiap sudut toko.

"Mbak!" Panggilnya pada penjaga atau pelayan toko.

"Eh, Nona Audrey, mau belanja apa?" Tanya penjaga toko yang sudah mengetahui siapa Audrey.

"Hoodie hitamnya udah ready stok, Nona." Ucap Penjaga toko memberitahu barang yang biasa dibeli Audery saat datang ketoko nya.

"Nanti saya pilih." Ucap Audery.

"Nih tolong pilihin baju buat dia, sama kayak style Rava." Ucap Audrey.

"Siap, Nona." Ucap Penjaga toko, langsung memperhatikan tubuh Mike dati atas sampai bawah.

"Ikut saya." Ucap Penjaga toko pada Mike, Mike hanya mengangguk mengikuti penjaga toko yang akan membawanya memilihkan baju untuknya.

Sementara Audrey langsung pergi menuju bagian hoodie, ia memilih satu hoodie hitam untuknya sendiri. Tak selang beberapa lama Mike datang menghampiri Audrey sudah dengan baju yang berbeda dari sebelumnya.

"Gimana?" Tanya Mike pada Audrey.

"Bagus." Ucap Audrey.

"Bungkus, sekalian ini." Ucapnya pada penjaga toko.

"Iya, Nona, tunggu sebentar." Ucap penjaga toko langsung menscan semua belanjaan yang dipilih oleh Audrey juga baju yang sudah dipakai oleh Mike.

Setelah mengganti style baju Mike, Audery langsung kembali kerestoran dimana masih ada Rava dan yang lain yang menunggunya.

"Bagus juga lu pilihin, Dek." Puji Rava pada Audrey setelah melihat penampilan Mike.

"Puji sono penjaga tokonya, yang milihin dia." Ucap Audrey.

"Savage." Kompak Dion dan Arka mengejek Rava.

"Gw tebas juga lu pada." Kesal Rava.

"Yaudah sekarang aja." Ucap Rava langsung pergi diikuti yang lain, sementara Mike yang hanya mengikuti kemana Rava dkk akan membawanya hanya menurut tanpa membantah.

Rava dkk membawa Mike kedalam markas BDG untuk melatihnya ilmu bela diri dan senjata agar ia dapat melindungi dirinya sendiri juga orang orang yang ada disekitarnya. Saat memasuki area markas Mike merasa takut dan bulu kuduknya selalu berdiri, melihat markas yang begitu besar dan dipenuhi dengan mafioso yang menjaganya disetiap sisi.

"I...ini markas?" Tanya Mike setelah turun dari mobil, ia sangat takut melihat sekeliling, juga Mafioso BDG yang berbadan kekar. Ia saat ini merasa seperri gula yang dikerubuti semut.

"Iya lah markas, lu liat ini taman bermain?" Jawab Dion.

"Santai tenang, nggak ada yang mau bunuh elu." Lanjut Dion.

"Masuk." Ucap Rava langsung masuk bersama dengan Audery disampingnya disusul Mike, Dion dan Arka dibelakangnya.

"King, Queen." Sapa para Mafioso yang berjaga.

"Hmmm." Dehem Audrey dan Rava menjawab.

"Lu beruda tahu apa tugas lu?" Tanya Rava pada Dion dan Arka.

"Tahu." Jawab Arka.

"Lakuin sekarang." Ucap Rava.

"Siap, ayo lu ikut gw." Ucap Dion langsung membawa Mike kedalam ruang latihannya bersama Arka, mereka yang akan melatih Mike.

Sementara Audrey dan Rava langsung pergi keruang latihan pribadi mereka.

Didalam Mike dipaksa untuk bisa menggunakan jurus jurus atau gerakan yang dicontohkan oleh Dion dan Arka, ia juga dipaksa untuk bisa menggunakan senjata minimal pisau dan pistol.

Setelah beberapa jam, Dion dan Arka sudah merasa cukup mengajari Mike, karna mereka berdua merasa bahwa Mike cepat belajar dan mengerti apa yang ja ajarkan padanya.

"Cepet juga lu nyerep ilmu." Ucap Dion memuji.

"Iye, gw aja dulu nggak secepet elu." Ucap Arka.

"Ye itu dasar elu nya aja yang nggak bisa." Cibir Dion.

"Ngaca dong." Cibir balik Arka.

Tiba tiba Rava dan Audrey masuk kedalam ruangan.

"Udah kelar latihan lu?" Tanya Dion berbasa basi.

"Buta mata lu." Jawab Audrey.

"Ya elah, gw kan cuman nanya." Balas Dion.

"Gimana?" Tanya Rava pada Arka.

"Udah, cepet dia." Ucap Arka menjawab.

"Lawan gw." Ucap Rava pada Mike.

"Ta..pi." Ucap Mike ragu, namun Rava langsung menyerang Mike tanpa permisi, Mike langsung berusaha menghindar dan melawan balik serangan Rava.

"Ok stop." Ucap Rava menyudahi.

Mike langsung duduk berusaha mengatur nafasnya yang terengah engah.

"Bagus juga lu." Puji Rava.

"Ma ka sih." Jawab Mike yang masih mengatur nafasnya.

"Berdiri lu." Suruh Rava.

Mike langsung dengan spontan berdiri menghadap Rava.

"Nih lu pegang." Suruh Rava memberikan satu buah apel pada Mike.

"Makasih." Ucap Mike hendak memakan apelnya.

"Heits, siapa yang nyuruh lu buat makan? lu pegang, diatas kepala." Ucap Rava.

"Hah, beneran?" Takut Mike, sudah terlintas dibenaknya bahwa ia akan dijadikan sasaran tembak yang empuk untuk Rava.

Audrey yang melihat wajah Mike yang takut langsung tersenyum kecil.

"Udah sono lu turutin aja." Ucap Dion.

"I..iya." Jawab Mike langsung meletakan apel yang ia pegang diatas kepalanya. Rava langsung mundur mengarahkan pistolnya pada apel Mike.

"Untung bukan gw lagi." Bisik Arka lada Dion.

"Doa, habis ini elu." Balas Dion berbisik.

"Jangan lah ogeb." Bisik Arka lagi.

"Brisik!" Ucap Audery yang mendengar bisikan Arka dan Dion.

"Iye." Kompak Arka dan Dion.

Dor!

Rava menembakkan peluru tepat mengenai sasaran.

"MAMA...." Teriak Mike memejamkan matanya.

"Bhuahahahah." Dion dan Arka menertawai Mike yang sangat ketakutan.

"Melek woy." Ucap Rava.

Mike langsung membuka matanya, memegang kepalanya yang masih baik baik saja.

"Huh untung masih hidup." Ucap Mike bernafas lega.

"Udah gw mau balik." Ucap Audery.

"Bentar." Ucap Rava. "Tungguin gw lah." Lanjutnya.

"Buat lu, setiap hari minggu lu latihan sama kita, besok kalo lu kesekolah masih pakek baju nerd lo lagi, gw terbangin nyawa lu." Ucap Rava mengancam.

"I iya." Jawab Mike.

Rava dkk juga Mike langsung meninggalkan markas BDG menuju mansion masing masing.

***************************************

~BERSAMBUNG~

LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5

JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE

JANGAN LUPA👆

SEE YOU NEXT EPISODE 😉

BYE~

AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕